• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sasaran Strategis 3: Terwujudnya good governance dan clean government di Ditjen. PSDKP

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja

3. Sasaran Strategis 3: Terwujudnya good governance dan clean government di Ditjen. PSDKP

Dalam rangka mewujudkan good governance dan clean government Ditjen.

PSDKP telah mengimplementasikan prinsip-prinsip good governance dan clean government dalam pengelolaan organisasinya. Untuk mengukur SS ini, Ditjen.

PSDKP telah mengidentifikasikan 5 (lima) IKU, yaitu: (1) Jumlah rekomendasi Aparat Pengawas Internal dan Eksternal Pemerintah (APIEP) yang ditindaklanjuti dibanding total rekomendasi; (2) Tingkat kualitas akuntabilitas kinerja Ditjen. PSDKP; (3) Nilai integritas Ditjen. PSDKP; (4) Nilai inisiatif anti korupsi Ditjen. PSDKP; dan (5) Nilai penerapan RB Ditjen. PSDKP. Sesditjen PSDKP selaku unit organisasi yang merupakan unit pendukung BSC (supporting unit of BSC), mengidentifikasikan SS 3 ke dalam 13 IKU , yaitu 5 (lima) IKU yang yang telah disebutkan sebelumnya ditambah dengan 8 (delapan) IKU lainnya, yang secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 3.5.

III-8 Lakip Sekretariat Ditjen. PSDKP Tahun 2013

Tabel 3.5. Capaian IKU SS-3“ Terwujudnya Good Governance dan Clean Governance di Ditjen. PSDKP”

Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian Tingkat ketaatan terhadap SAP DJPSDKP 100% 100% 100 Tingkat kepatuhan terhadap SPI

DJPSDKP

100% 100% 100

Kecukupan pengungkapan BAS dalam LK DJPSDKP

cukup Cukup 100

Jumlah rekomendasi Aparat Pengawas Internal dan Eksternal Pemerintah (APIEP) yang ditindaklanjuti di banding total rekomendasi

100 84,85 84,85

Nilai perencanaan Kinerja Ditjen. PSDKP 27 32,79 120 Nilai Pengukuran Kinerja Ditjen. PSDKP 15,5 16,64 107,35 Nilai Pelaporan Kinerja Ditjen. PSDKP 11,5 13,43 116,78 Nilai Evaluasi Program Ditjen. PSDKP 4 4 100,00 Nilai Pencapaian Kinerja Ditjen. PSDKP 15,5 15,87 102,39 Tingkat kualitas akuntabilitas kinerja

Ditjen. PSDKP A A 100

Nilai integritas Ditjen. PSDKP 6,5 7,12 105,48 Nilai inisiatif anti korupsi Ditjen. PSDKP 7,5 7,92 105,6

Nilai penerapan RB Ditjen. PSDKP 75 69* 92

Ket: *) masih menggunakan nilai RB tahun 2012, karena nilai RB 2013 baru akan keluar pada Maret 2013.

Secara keseluruhan, dari akumulasi capaian IKU di atas, Nilai Sasaran Strategis (NSS) SS-3 telah tercapai sebesar 120%. Status capaian dikategorikan “Baik” dengan status warna “Hijau”

a. Ketaatan terhadap SAP Ditjen. PSDKP

Menurut pasal 1 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 71 Tahun 2010, Sistem Akuntansi Pemerintahan (SAP) didefinisikan sebagai rangkaian sistematik dari prosedur, penyelenggara, peralatan, dan elemen lain untuk mewujudkan fungsi akuntansi sejak analisis transaksi sampai dengan pelaporan keuangan di lingkungan organisasi pemerintah. Ketaatan terhadap SAP dinilai melalui audit keuangan yang dilakukan oleh auditor eksternal (BPK), sedangkan auditor internal hanya melakukan review sebelum audit dilaksanakan.

III-9 Lakip Sekretariat Ditjen. PSDKP Tahun 2013

Nilai ketaatan terhadap SAP Ditjen. PSDKP merupakan tingkat kesesuaian Laporan keuangan Ditjen. PSDKP dengan SAP. Pada tahun 2013 nilai ketaatan SAP Ditjen. PSDKP telah tercapai 100% sesuai target yang telah ditetapkan.

b. Tingkat kepatuhan terhadap SPI Ditjen. PSDKP

Sistem Pengendalian Intern (SPI) memegang peranan penting dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa. SPI bertujuan untuk menghasilkan laporan keuangan yang handal, menciptakan Kepatuhan terhadap peraturan atas kegiatan organisasi,meningkatkan efisiensi atas kegiatan; dan mengamankan aset organisasi.

Implementasi SPIP Ditjen. PSDKP mengacu kepada Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 20 Tahun 2012 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah lingkup KKP Selama Tahun 2013. Pada tahun 2013 capaian tingkat kepatuhan terhadap SPI Ditjen PSDKP telah tercapai 100% sesuai target yang ditetapkan.

c. Kecukupan pengungkapan BAS dalam LK DJPSDKP

Bagan Akun Standar merupakan daftar perkiraan buku besar yang ditetapkan dan disusun secara sistematis untuk memudahkan perencanaan, pelaksanaan anggaran, serta pertanggungjawaban dan pelaporan keuangan pemerintah pusat. Pengungkapan Bagan Akun Standar (BAS) harus dilakukan dengan jelas untuk meningkatkan transparansi, dan agar para pengguna laporan keuangan memperoleh pemahaman yang memadai atas praktek manajemen keuangan pemerintah, sehingga kredibilitas pemerintah dapat ditingkatkan.

Pada tahun 2013, pengungkapan BAS dalam Laporan Keuangan (LK) Ditjen.

PSDKP mencapai predikat “Cukup” yang mengindikasikan bahwa pengungapan BAS pada LK telah dilakukan dengan cukup komprehensif dan transparan .

III-10 Lakip Sekretariat Ditjen. PSDKP Tahun 2013

d. Jumlah Rekomendasi Aparat Pengawas Internal dan Eksternal Pemerintah (APIEP) yang Ditindaklanjuti di Banding Total Rekomendasi

Laporan hasil pemeriksanaan aparat pengawas memuat antara lain rekomendasi yang diberikan dalam rangka perbaikan atas kelemahan-kelemahan yang ditemui selama proses audit. Rekomendasi menjadi sangat penting dan prioritas untuk ditindaklanjuti sebagai langkah perbaikan, pertanggungjawaban dan cerminan komitmen suatu unit kerja untuk memperbaikai diri, termasuk dalam pemberantasan KKN dan mewujudkan pemerintahan yang bersih dan akuntabel.

Sampai dengan tahun 2013 jumlah rekomendasi APIEP yang telah ditindaklanjuti sebanyak 79 dari 93 rekomendasi. Dalam menindaklanjuti rekomendasi tersebut, Ditjen. PSDKP telah berkoordinasi secara intensif dengan Inspektorat Jenderal KKP selaku Pengawas Internal dan BPK-RI selaku Pengawas Eksternal. Namun demikian belum seluruh temuan tersebut dapat terselesaikan secara tuntas, karena terkait dengan proses dan waktu yang diperlukan.

Beberapa kendala dan permasalahan yang menyebabkan belum optimalnya pencapaian target sasaran kinerja tersebut adalah sebagai berikut:

- Faktor internal: 1)Hasil temuan pemeriksaan merekomendasikan penyusunan peraturan perundangan/juklak/juknis/pedoman, sehingga penyelesaian hal tersebut membutuhkan waktu yang relatif lama dalam penyusunan draft hingga penetapannya; 2)Beberapa rekomendasi berhubungan dengan instansi internal/eksternal KKP atau pihak ketiga dalam hal koordinasi dan penyelesaiannya.

- Faktor eksternal: Pemantauan tindak lanjut temuan BPK RI dilakukan 2 (dua) kali dalam setahun, yaitu antara tim pemantauan tindak lanjut Inspektorat Jenderal KKP dengan tim pemantauan tindak lanjut BPK RI.

Terdapat beberapa dokumen tindak lanjut yang secara teknis pengawasan SDKP kurang dapat dijelaskan oleh tim dimaksud sehingga status temuannya masih dianggap belum sesuai saran yang direkomendasikan.

Beberapa upaya dan tindak lanjut pemecahan permasalahan yang dapat dilakukan antara lain:

III-11 Lakip Sekretariat Ditjen. PSDKP Tahun 2013

- Mempercepat penyusunan draft produk hukum hingga penetapannya;

- Meningkatkan koordinasi dengan instansi internal/eksternal KKP dalam hal penyelesaian tindak lanjut temuan pemeriksaan;

- Memantau kegiatan penyelesaian tindak lanjut temuan pemeriksaan APIP;

- Melengkapi dokumen yang diminta APIP;

- Menyampaikan salinan dokumen yang sudah pernah disampaikan untuk disampaikan kembali pada saat acara pemantauan tindak lanjut temuan periode berikutnya.

e. Nilai perencanaan Kinerja Ditjen. PSDKP

Perencanaan strategis memegang peranan penting dalam akuntabilitas kinerja penyelenggara pemerintahan khususnya dalam melakukan penilaian, karena tanpa perencanaan komponen yang yang lain (pengukuran, pelaporan, pencapaian) tidak dapat dilakukan penilaian.

Perencanaan strategis merupakan proses untuk menyusun visi, misi tujuan, sasaran strategis organisasi, serta menetapkan strategi yang akan digunakan untuk mencapai visi dan misi diatas.

Untuk mengoperasionalkan rencana strategis, Ditjen. PSDKP telah menjabarkan setiap tahunnya dalam suatu perencanaan kinerja tahunan (annual performance planning). Didalam rencana kinerja tahunan ini memuat seluruh target kinerja yang akan dicapai selama satu tahun kedepan dengan menunjukkan sejumlah indikator kinerja utama (key performance indicator) yang relevan. Rencana Kinerja ini merupakan tolok ukur yang akan digunakan dalam menilai keberhasilan/kegagalan pencapaian kinerja Ditjen. PSDKP untuk satu periode tertentu.

Penilaian perencanaan kinerja Ditjen. PSDKP dilakukan oleh Inspektorat Jenderal KKP selaku Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) di KKP yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari penilaian sistem akuntabilitas kinerja Ditjen. PSDKP. Berdasarkan hasil penilaian diperoleh nilai sebesar 32,79% dari target yang ditetapkan sebesar 27% (persen capaian 120%).

III-12 Lakip Sekretariat Ditjen. PSDKP Tahun 2013

f. Nilai Pengukuran Kinerja Ditjen. PSDKP

Pengukuran kinerja merupakan komponen yang tidak dapat dipisahkan dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (SAKIP) Ditjen.

PSDKP. Kegiatan pengukuran kinerja ini mencakup kegiatan pengumpulan data, analisa dan pelaporan data. Proses pengukuran kinerja sasaran tersebut memerlukan seperangkat instrumen pengukuran yaitu Indikator Kinerja Utama (IKU). Capaian IKU inilah yang kemudian mejadi tolok ukur keberhasilan pencapaian kinerja sasaran.

Penilaian perencanaan kinerja Ditjen. PSDKP dilakukan oleh Inspektorat Jenderal KKP selaku Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) di KKP.

Berdasarkan hasil penilaian diperoleh nilai pengeukuran kinerja Ditjen.

PSDKP sebesar 16,64% dari target yang ditetapkan sebesar 15,5% (persen capaian 107,35%).

g. Nilai Pelaporan Kinerja Ditjen. PSDKP

Pelaporan kinerja merupakan refleksi kewajiban untuk melaporkan kinerja semua aktivitas dan sumber daya yang perlu dipertanggung jawabkan. Agar lebih berkualitas, pelaporan kinerja seyogyanya mengandung penjelasan tentang tujuan dan sasaran yang di hubungkan dengan hasil yang telah dicapai.

Sesuai dengan peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi Birokrasi (PAN & RB) Nmor 29 Tahun 2010 Bab IV pasal 12 disebutkan bahwa: laporan akuntabiltas kinerja adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Penilaian pelaporan kinerja Ditjen. PSDKP dilakukan oleh Inspektorat Jenderal KKP selaku Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) di KKP yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari penilaian sistem akuntabilitas kinerja Ditjen. PSDKP. Berdasarkan hasil penilaian diperoleh nilai sebesar 15,87% dari target yang ditetapkan sebesar 15,5% (persen capaian 102,9%).

III-13 Lakip Sekretariat Ditjen. PSDKP Tahun 2013

h. Nilai Pencapaian Kinerja Ditjen. PSDKP

Pencapaian kinerja Ditjen. PSDKP diperoleh dari hasil pengukuran kinerja yang membandingkan capaian kinerja dengan target yang telah ditetapkan. Komponen yang menjadi perhatian dalam penilaian pencapaian kinerja meliputi capaian kinerja output dan kinerja outcome.

Penilaian pencapaian kinerja Ditjen. PSDKP dilakukan oleh Inspektorat Jenderal KKP selaku Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) di KKP yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari penilaian sistem akuntabilitas kinerja Ditjen. PSDKP. Berdasarkan hasil penilaian diperoleh nilai sebesar 13,43% dari target yang ditetapkan sebesar 11,5% (persen capaian 116,78%).

i. Nilai Integritas Ditjen. PSDKP

Survei Integritas Sektor Publik dilakukan dalam rangka memberikan penilaian terhadap integritas layanan yang diberikan oleh Ditjen.

PSDKP kepada masyarakat. Hasil penilaian dalam bentuk nilai integritas merupakan cerminan bagaimana masyarakat sebagai pengguna layanan memberikan penilaian yang didasarkan dari pengalaman pengguna layanan dalam mengurus layanan di Ditjen.

PSDKP. Survei Integritas Sektor Publik menyertakan pula layanan pengadaan barang dan jasa (PBJ) di tingkat pusat dan daerah.

Penetapan PBJ sebagai salah satu obyek survei merupakan bentuk sinergitas program pencegahan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Capaian Nilai integritas Ditjen. PSDKP tahun 2013 telah tercapai sebesar 7,12 melebihi target yang ditetapkan di tingkat KKP sebesar 6,5 (persen capaian 109,54%). Nilai capaian tersebut pada hakikatnya merupakan nilai integritas KKP yang merupakan hasil penilaian KPK.

Adapun ditingkat eselon 1 penilaian integritas belum dilakukan, sehingga sesuai kebijakan implementasi BSC, untuk sementara waktu capaian ditingkat KKP dapat digunakan sebagai nilai integritas ditingkat eselon 1.

III-14 Lakip Sekretariat Ditjen. PSDKP Tahun 2013

j. Nilai Inisiatif Anti Korupsi Ditjen. PSDKP

Penilaian Inisiatif Anti Korupsi (PIAK) dilakukan dengan tujuan untuk mengukur apakah suatu instansi publik telah menerapkan sistem dan mekanisme yang efektif untuk mencegah dan mengurangi korupsi di lingkungannya. Terkait hal ini, Ditjen. PSDKP terus berupaya mendorong munculnya inisiatif dalam melakukan langkah nyata pemberantasan korupsi di lingkungan internal.

Indikator penilaian PIAK 2013 menggunakan 7 indikator kuantitatif, yaitu: Kode etik; Peningkatan transparansi dalam manajemen SDM;

Peningkatan transparansi dalam pengadaan; Peningkatan transparansi penyelenggara Negara; Peningkatan akses publik dalam memperoleh informasi unit utama; Pelaksanaan rekomendasi KPK; dan Kegiatan promosi anti korupsi.

Penilaian PIAK di internal Ditjen. PSDKP dilakukan dengan metode self assessment check list dengan mengisi kuesioner dan melampirkan bukti pendukung, selanjutnya Inspektorat Jenderal selaku Aparatur Pengawas Internal melakukan pemeriksaan terhadap hasil self assessment check list dan kelengkapan data dukungnya sebagai dasar penilaian. Pada tahun 2013, Nilai rata-rata PIAK Ditjen. PSDKP sebesar 7,9 melebihi target yang ditetapkan di tingkat KKP sebesar 7,5 (persen capaian 105,60%).

k. Nilai Penerapan Reformasi Birokrasi Ditjen. PSDKP

Pengukuran penerapan Reformasi Birokrasi (RB) menggunakan indeks reformasi birokrasi melalui pelaksanaan quality assurance oleh Inspektorat Jenderal KKP selaku Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) terhadap pelaksanaan reformasi birokrasi pada unit Eselon I KKP termasuk Ditjen. PSDKP. Quality assurance yang digunakan adalah dengan mengukur delapan kriteria yang terdapat dalam Peraturan Presiden Nomor: 81 tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010 – 2025 dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor: 20 Tahun 2010 tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2010 – 2014.

III-15 Lakip Sekretariat Ditjen. PSDKP Tahun 2013

Pada tahun 2013 hasil evaluasi Penilain Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB ) sebesar 75,21 dari target yang ditetapkan sebesar 75 (persen capaian 100,28%). Nilai PMPRB tahun 2013 meningkat 6,21 dari tahun 2012 (nilai PMPRB 69). Peningkatan tersebut merupakan hasil dari upaya serius Ditjen PSDKP dalam meningkatkan reformasi birokrasi di lingkungan Ditjen. PSDKP.

Secara keseluruhan, dari akumulasi capaian IKU di atas, Nilai Sasaran Strategis (NSS) SS-8 telah tercapai sebesar 99,39%. Status capaian dikategorikan “Baik” dengan status warna “Hijau”

4. Sasaran Strategis 4: Pengelolaaan anggaran Ditjen. PSDKP yang

Dokumen terkait