Satelit farmasi rawat jalan di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta di bagi menjadi dua yaitu satelit farmasi rawat jalan atas (Farmasi Timur Atas/FTA) yang terletak dilantai 2 untuk melayani JKN dan resep Karyawan sedangkan satelit farmasi rawat jalan bawah di lantai satu (Farmasi Timur Bawah/FTB) untuk melayani resep pasien mandiri serta asuransi diluar JKN. Pelayanan rawat jalan di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta melayani resep dari klinik penyakit dalam, poliklinik umum, klinik bedah, klinik kesehatan anak, klinik imunisasi anak, klinik kebidanan dan kandungan, klinik syaraf, klinik mata, klinik kesehatan jiwa, klinik THT, klinik paru, klinik penyakit kulit dan kelamin, klinik gigi dan mulut. Jam operasional di satelit farmasi rawat jalan dibagi dalam dua shift yang buka dari jam 07.00-21.00 WIB. Instalasi farmasi rawat jalan memiliki ruang konsultasi yang tertutup sehingga kerahasiaan pasien dapat terjaga. Pengadaan perbekalan farmasi di satelit rawat jalan
bawah Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta diajukan kepada gudang atau satelit farmasi lain dengan mengirimkan Internal Requisition (IR).
Alur pelayanan resep di Satelit Farmasi Rawat Jalan instalasi Farmasi RS Bethesda Yogyakarta sebagai berikut :
1. Pasien datang ke farmasi setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter dengan membawa kuitansi dokter untuk penulisan resep secara e-prescription (online) atau membawa resep bagi dokter dengan penulisan resep secara manual.
2. Pasien mengambil nomor antrian, setelah itu menunggu untuk dipanggil.
3. Pengkajian resep meliputi :
a. TTK atau Apoteker melakukan pemeriksaan kelengkapan administrasi resep yaitu nama dokter, tanggal penulisan resep, nama obat, jumlah obat, aturan pakai, umur, berat badan.
b. TTK atau Apoteker melakukan pemeriksaan kesesuaian secara farmasetik, yaitu bentuk sediaan, dosis, potensi, dan lama penggunaan obat.
c. Bila ada keraguan terhadap resep Tenaga Teknis Kefarmasian akan dikonsultasikan kepada Apoteker dan bila perlu dikonsultasikan kepada Dokter penulis resep dengan memberikan pertimbangan dan alternatif seperlunya.
4. TTK atau Apoteker melakukan input data dari resep untuk membuat kuitansi pembayaran dan mencetak label.
5. TTK atau Apoteker melakukan pemanggilan nomor antrian pasien dengan menggunakan mesin sesuai nomor urut antrian.
6. TTK atau Apoteker memberikan informasi harga untuk konfirmasi persetujuan biaya dari pasien selanjutnya petugas memasukkan resep dan label pada keranjang penyiapan obat.
7. Pasien melakukan pembayaran ke kasir Bank atau menggunakan kartu debit/kredit.
8. Pasien menunggu obat selesai disiapkan dengan standar waktu pelayanan untuk resep non racikan 30 menit dan resep racikan 1 jam.
9. Dispensing Obat
Dispensing adalah proses pelayanan resep yang terdiri dari penyiapan, penyerahan dan pemberian informasi obat.
a. Menyiapkan obat sesuai dengan permintaan resep
1) Menghitung kebutuhan jumlah obat sesuai dengan resep
2) Mengambil obat yang dibutuhkan dari mesin dispensing sesuaikan warna keranjang resep dengan keranjang obat yang keluar dari mesin dispensing otomatis, bila masih ada obat yang tidak tersedia dari mesin dispensing otomatis dilanjutkan dengan mengambil obat dari rak penyimpanan dengan memperhatikan nama obat, tanggal kadaluarsa dan keadaan fisik obat. Penataan obat pada rak penyimpanan secara farmakologi, alfabetis, FIFO dan FEFO.
b. Melakukan peracikan obat bila diperlukan.
Mengambil obat atau bahan dari wadahnya menggunakan alat yang sesuai misalnya sendok atau spatula, nama dan jumlah obat sesuai yang diminta pada resep, memeriksa mutu secara organoleptis dan tanggal kadaluarsa obat.
1) Sirup kering
Memberikan sediaan sirup kering harus dalam keadaan sudah dilarutkan menggunakan aquadest sesuai dengan takaran yang tertera pada label obat.
e) Dilakukan penggerusan menggunakan mesin mixer sampai homogen.
f) Membagi obat dengan rata.
g) Mengemas racikan obat sesuai dengan permintaan dokter.
c. Kontrol obat
Sebelum obat diserahkan kepada pasien harus dilakukan pemeriksaan kembali kesesuaian obat yang disiapkan dengan resep mengenai benar nama pasien, benar cara penggunaan, benar aturan minum, benar obat, benar dosis, benar jumlah obat. Setelah obat sesuai dengan resep, petugas melakukan barcoding resep dengan tujuan memberikan informasi pada layar monitor bahwa resep dengan nomer tersebut sudah selesai dan sudah siap untuk diambil pasien.
d. Penyerahan obat
1) Apoteker melakukan barcoding resep dengan tujuan memberikan informasi berupa panggilan nomer resep yang sudah siap diserahkan. Apoteker melakukan konfirmasi ulang identitas pasien, misalnya nama pasien/nomer urut pasien/
alamat usia.
2) Apoteker menyerahkan obat disertai pemberian informasi obat, dan memastikan pasien telah memahami cara penggunaan obat.
3) Apoteker memberikan informasi cara penggunaan obat misalnya aturan minum berapa kali sehari, diminum sebelum, sewaktu atau sesudah makan dan hal-hal yag terkait dengan obat antara lain manfaat obat. makanan dan minuman obat yang harus dihindari, kemungkinan efek samping, cara penyimpanan obat dan lain-lain.
4) Cara penggunaan obat yang benar akan menentukan keberhasilan pengobatan. Oleh karena itu, pasien harus mendapat penjelasan mengenai cara penggunaan obat yang benar terutama untuk sediaan farmais tertentu seperti obat oral,
obat tetes mata, salep mata, obat tetes hidung, obat semprot hidung, tetes telinga, suppositoria atau salep serta rektal atau vagina.
Prosedur pelayanan resep pasien dilakukan dengan memberi cap untuk menuliskan keterangan yang diperlukan dalam pelayanan. Stempel pelayanan resep rawat jalan dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3. Stempel Pelayanan Resep Rawat Jalan Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta
Keterangan V (Validasi) merupakan keterangan untuk petugas yang mengentry resep. Petugas akan melakukan pemeriksaan kelengkapan administratif, farmasetik dan klinis. Petugas juga akan mengisi keterangan T1. T1 merupakan keterangan waktu penerimaan dan validasi.
L (Labelling) merupakan keterangan bagi petugas yang mencetak label/etiket. Sebelum pencetakan label maka dilakukan perhitungan harga obat terlebih dahulu. Apabila pasien telah menyetujui harga obat maka akan dicetakan kwitansi untuk pembayaran. Selanjutnya petugas akan mengisi keterangan waktu pada T2 dan mencetak label etiket dan memberi paraf pada kolom L.
Etiket berisikan nomor, tanggal transaksi, nomor resep, nama pasien, nama obat, jumlah obat dan aturan pakai. R (Racik) adalah keterangan untuk petugas yang melakukan penyiapan obat atau peracikan obat. Kegiatan penyiapan obat disesuikan dengan urutan baki resep dan mendahulukan resep CITO. Saat penyiapan maupun peracikan obat petugas harus memperhatikan
V V (Validasi)
nama, jumlah dan kekuatan obat yang tertera pada etiket maupun pada resep untuk meminimalkan terjadinya medication error. Penyiapan obat juga harus memperhatikan perlakuan khusus untuk penyimpanan obat seperti harus disimpan dalam lemari es dan penggunaan obat seperti menempelkan petunjuk obat luar pada salep, krim, tetes mata atau telinga dan lain-lain.
Pelayanan resep narkotika dan psikotropika dilakukan dengan melakukan pencatatan pada kartu stok. Hal yang harus dicatat adalah tanggal pengambilan, jumlah pengambilan, sisa obat, nama pasien, nomor resep nama dokter dan paraf petugas yang mengambil obat. Pencatatan ini dilakukan karena tiap bulan obat psikotropika dan narkotika akan dilaporkan melaui SIPNAP kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
K (Koreksi) yaitu keterangan bagi petugas yang bertugas dalam mengkoreksi obat yang telah disiapkan. Tujuan koreksi adalah untuk memastikan bahwa obat yang disiapkan telah sesui dengan etiket dan resep yang dituliskan oleh dokter. Petugas akan menuliskan paraf pada kolom K dan memberi keterangan waktu pada kolom T3. Proses penyiapan dan pengkoreksian dilakukan oleh petugas yang berbeda agar dapat menghindari medication error.
S (Serah) adalah keterangan yaitu petugas yang menyerahkan obat.
Petugas yang bertugas menyerahkan obat adalah seorang Apoteker. Apoteker akan memverifikasi ulang identitas pasien dak keluhan pasien agar tidak terjadi kesalahan pemberian informasi obat kepada pasien. Penyerahkan obat kepada pasien dilakukan dengan memberikan informasi yang lengkap meliputi nama obat, kekuatan, jumlah, indikasi obat, aturan pakai, cara penggunaan, efek samping dan kemungkinan terjadinya interaksi. Petugas akan menuliskan waktu penyerahan obat pada kolom T4.