• Tidak ada hasil yang ditemukan

SAYAP YANG HILANG

Dalam dokumen Kumpulan Cerpen Dakwah Islami (Halaman 29-39)

Ini adalah kisah hidupku , pengalaman hidupku yang ditinggalkan oleh sosok seorang ibu yang sangat aku cintai di usia dini, yang seharusnya di usia ini adalah dunia bermain ku seketika berubah semenjak kepergian ibuku. Semoga cerita ini bermanfaat dan selamat membaca semoga yang membaca bisa lebih menghormati kedua orang tua terutama ibu.

Sayapku yang tiba-tiba hilang tepatnyaSebelas tahun yang lalu, ketika aku berumur 8 tahun adalah tahun kesedihan bagi ku dan keluargaku dan tahun terberat yang aku alami, tanpa ibu, tanpa kasih sayang ibu !! sebenarnya sulit bagiku menjalani kehidupan anak-anak yang masih membutuhkan sosok ibu . gemuruh, rasa sunyi, sepi, dalam hati dan hidupku, banyak orang yang bilang “kamu harus ikhlas dan tabah”. Tidaklah kalian tau betapa sedihnya dan terpuruknya ditinggal oleh orang yang sangat aku sayangi, dan tidak ada yang pernah tau selagi ia tidak pernah merasakan diposisiku ini.

Seketika masjid di dekat rumah tiba-tiba ramai oleh jama’ah yang hendak melaksanakan sholat mayit. Aku bingung, hendak dibawa kemana ibuku, aku pun bertanya pada ayah ku,

“ibumau ketemu sama Allah nak, jadi sekarang Rika gk boleh nakal ya !” ujar ayahku berkaca-kaca

Aku menangis ketika tau bahwa ibuku telah di ambil oleh Allah yang maha kuasa. Walapun aku masih berusia dini, tapi aku mengerti bahwa ibuku akan pergi dari dunia ini dan tidak akan kembali lagi.Aku merasa dunia ini runtuh seketika, tiba-tiba ada yang hilang dari diri ini, rapuh dan aku yang masih kecil ini hanya bisa menangis dan hanya dapat merasakan pelukan dari soudara-soudaraku.

Walaupun aku bersedih karena kehilangan malaikat dalam hidupku, orang yang sangat aku sayangi, orang yang pertama kali meemberikan pendidikan kepadaku, orang yang rela menyapih hingga aku berusia 2 tahun yaitu ibu,sesungguhnya Allah SWT telah mengubah kepribadian ku menjadi anak yang baik dan menjadikanku orang yang tabah, sabar dan ikhlas atas kepergian ibuku, serta sosok ayah lah yang selalu memotivasi ku dan menguatkan aku sehingga aku tumbuh menjadi sosok yang tegar, kuat dan lebih dewasa.dan saat aku dewasa aku tidak pernah bersedih lagi ketika aku kehilangan harta benda, sahabat, pacar bahkan kehilangan soudara karena aku pernah merasakan bagaimana ditinggal orang yang sangat disayangi yaitu ibu.

Sosok laki-laki yang telah menjadi ayah sekaligus ibu bagiku, laki-laki yang selalu tegar dan kuat demi menghidupi anak-anaknya, yang rela bekerja keras demi memenuhi kebutuhan anaknya .setelah peninggalan ibuku ayah selalu membuatku kuat dalam menghadapi segala masalah ini, Dan kini aku merasa sangat jauh dari ibuku, sangat jauh dan telah kembali kepada pemilikNya, tak ada yang dapat aku perbuat selain mendoakan yang terbaik agar ibuku tenang di alam nya.

Seandainya diri ini boleh memilih, Allah boleh mengambil segalanya kecuali ibuku asal jangan ibuku.Tapi Allah maha segalanya, kematian sudah digariskan sedangkan manusia tidak bisa berbuat apa-apa.Aku mencoba untuk ikhlas walaupun sangat berat, tak pernah kubayangkan rasa yang sehebat ini, rasa yang membuatku menangis setiap hari karena rindu, rasa yang membuatku hamper berputus asa. Seandainya waktu bisa diputar, aku akan berbakti dan menjadi anak yang sholehah.

Aku rindu akan kehadiran ibu didekatku, tidur dengan ibu, makan dengan ibu, bermain bersama ibu seperti teman-temanku yang lain, marahnya ibu padaku tidak pernah benar-benar marah padaku,dan marahnya ibu yang tidak akan bisa membuatku benci padanya, ikatan batin yang sangat kuat, sampai aku pun rela melakukan semuanya demi ibu. Dan kadang masih suka terbayang dan teringat masa-masa bersama. Ya Allah semoga aku

bisa kuat dan membuatnya bangga kepadaku dan bisa membuatnya bahagia disisimu, dan aku bisa menjadi apa yang ibu inginkan dan ibu impikan.

Dan aku bersyukur Allah memudahkan nafas terakhir ibuku, walaupun ibu menderita sakit yang cukup lama, tetapi ia selalu memberika senyumnya padaku.

“ibu sakit ya” ujarku sedih

“ibu tidak sakit kok nak, besok juga sudah bisa pulang ke rumah” ujar ibuku dengan senyuman

Itulah yang selalu ibuku jawab ketika aku bertanya, dengan pertanyaan yang sama yang aku lontarkan dan jawaban yang sama.Sosok yang kuat dan pantang menyerah tidak ingin membuat anak-anaknnya merasa sedih dan kehilangan.

Meskipun aku iri apabila melihat teman-temanku bermain bersama ibu mereka, tapi apalah dayaku yang tidak bisa berbuat apa-apa dan tidak akan bisa membuat ibuku kembali lagi didunia, dan pada hakikatnya semua milik Allah akan kembali kepada Allah yang maha segalanya. Sosok Bibi lah yang mengurusku semenjak ibu tiada, yang mengubah semua tingkah manjaku dengan kemandirian, kedewasaan, kesabaran dan ke ikhlasan.

Ibuku meninggal karena sakit yang ia derita yaitu tomor pada lehernya, dan keluarga pun sudah melakukan penobatak ke beberapa rumah sakit akan tetapi Allah berkehendak lain. Dan semoga sakit yang ibuku alami sebelum meninggal menjadi pelebur dosa kelak di yaumul hisab dan menjadi khusnul khatimah, amiin. Seandainya aku tau bahwa apa yang dikatakannya setiap waktu, apa yang dirasakannya bahwa ia akan benar-benar meninggalkanku, aku tidak mengerti Karena mungkin faktor umurku yang masih sangat belia.

Akan tetapi ada rasa yang membuatku merasa bersalah dan menyesal yaitu belum bisa membahagiakan ibuku, sangat ingin membalas segenap budi baik ibu meskipun aku tau semua yang aku lakukan dan aku berikan tidaklah cukup untuk membalas jasamu dan aku hanya bisa berdoa semoga ibu bahagia disana.Bagaikan sayap yang hilang, malaikat dalam hidupku telah meninggalkanku, retak hati ini dan hidup pun menjadi kosong.

Ya Allah, ampunilah dosa-dosa ibuku, berikanlah ia tempat yang damai disisiMu, berilah ibu cahaya di dalam kegelapan, berikan hidayah dan nikmatmu, jauhkanlah dari siksamu yang amat sadis,dan terimalah amal ibadahnya. Aku disini dan keluarga hanya bisa mendoakan yang terbaik untukmu ibu.Aku selalu yakin,

walaupun kini ibu jauh dari ku tapi aku merasa ibu ada di dekatku.

Ibu jangan bersedih karena aku, aku disini baik-baik saja, dan aku akan berusaha membuat kalian selalu bangga kepadaku, kemanapun dan dimanapun aku berada ibu akan selalu berada lubuk dihatiku !!setiap detik selalu mendoakanmu, ibu.

Sayapku sudah tak sempurna lagi sejak sebelas tahun lalu, aku merasa rapuh, lemah dan hampir berputus asa, semangat kecil ku yang bercita-cita tinggi yaitu demi kebahagiaan ibu sudah tidak ada gunanya lagi.Bak seperti badan yang lumpuh dan tak bisa bangkit kembali. Sejenak ku berfikir dan merenung hidupku bukanlah hanya untuk meratapi kesedihan karna di tinggal oleh orang yang paling aku sayangi, bukan hanya aku yang di tinggalkan, tapi juga ayahku yang kehilangan seorang istri, nenekku yang kehilangan sosok seorang anak, dan kakak-kakak ku yang senasib sepertiku, yaitu kehilangan seorang ibu.

Setelah aku beranjak dewasa, aku baru menyadari bahwa banyak orang yang mengharapkan aku bisa bangkit dan tidak berlarut-larut dalam kesedihan.

Ku tatap mata kedepan, ku bulatkan tekat, dan ku mulai maju kedepan.Ada sosok seorang ayah yang mengharapkan anaknya untuk sukses dan bisa maju kedepan, bukan hanya sosok anak yang merenungi takdir Allah yang tidak bisa dirubah dan kembali lagi.

Aku ikhlas dengan ketetapan Rabb ku, aku tak mau hanya karna aku berlarut-larut dalam kesedihan yang terlampau jauh, aku menjadi manusia yang kufur.

Malaikat bersayapku telah kembai kepadaNya dan si kecil menetap ke depan dan tersenyum, seolah-olah ia sedang menatap malaikat bersayapnya. Dan aku pun berkata dalam hati

“OH IBU, Semoga engkau tenang di alam sana I LOVE YOU MY MOTHER !!!”

BIOGRAFI PENULIS

Rika dilahirkan di desa kecil tepatnya di daerah kotabumi lampung utara pada tanggal 20 april 1999. Nama lengkapnya adalah rika Amelia anak ke- 6 dari 6 bersaudara dari bapak ahmad husein dan ibu hindun (almh).

dan ia menyelesaikan sekolah dasar di SDN 04 mulang maya di kotabumi pada tahun 2004-2010 dan kemudian melanjutkan pendidikan di pondok pesantren DAARUL KHAIR selama 6 tahun sampai lulus madrasah aliyah pada tahun 2016. Dan sekarang ia melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG jurusan komunikasi dan penyiaran islam ( KPI ) tepatnya fakultas da’wah dan komunikasi. Di kampus ia mengikuti salah satu unit kegiatan

qur’an (UPTQ) tepatnya pada bidang marawis. Dan ia sekarang tinggal di pondok pesantren Al-ihsan cibiru hilir yang dipimpin oleh K.H. tantan taqiyudin.lc .pesantren Al-ihsan adalah salah satu pesantren mahasiswa di sekitar kampus uin sunan gunung djati bandung yang mengkaji kitab dan mengembangkan kemampuan para santri sekaligus mahasiswa

CERPEN IV

Dalam dokumen Kumpulan Cerpen Dakwah Islami (Halaman 29-39)

Dokumen terkait