• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sebaran Kasus Ibu Hamil Dengan HIV Berdasarkan Status HIV Bayi

HASIL PENELITIAN

4.4 Cara Persalinan dan Luaran Bayi

4.4.3 Sebaran Kasus Ibu Hamil Dengan HIV Berdasarkan Status HIV Bayi

Dari 94 bayi yang dilahirkan dengan berat badan lahir > 500 gram, didapatkan status HIV berupa 39 kasus (41.50%) non reactive, 1 kasus (1.06%) reactive, 10 kasus (10.64%) meninggal, 7 kasus (7.44%) lost to follow up, 37 kasus (39.36%) belum diperikasa status HIV karena belum berumur 18 bulan sampai data ini dikumpulkan.

Diagnosis serologis untuk bayi baru lahir sulit ditegakkan karena adanya transpor antibodi HIV maternal, sehingga diagnosis infeksi HIV pada bayi sering tertunda karena antibodi IgG maternal dapat menembus plasenta dan bertahan sampai 18 bulan. Cara pemantauan terhadap bayi di lakukan dengan uji PCR HIV-RNA yang dikonfirmasi kembali dengan pemeriksaan anti HIV saat berumur 1 tahun 6 bulan (18 bulan) (Cole FS. 1998).

Tabel 4.15 Sebaran Kasus Ibu Hamil dengan HIV Tahun 2005 – 2010 Berdasarkan Status HIV bayi

Status HIV bayi Jumlah Persentase

Non reactive 39 41.50 %

Reactive 1 1.06 %

Meninggal 10 10.64 %

Lost to follow up 7 7.44 %

Belum diperiksa 37 39.36 %

94 100 %

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah didapatkan dalam kurun waktu 6 tahun (1 Januari 2005 – 31 Desember 2010) tercatat 102 kasus kehamilan dengan HIV. Dengan angka kejadian dari tahun 2008 sebesar 0.45% dan tahun 2009 dan 2010 angka kejadian ibu hamil dengan HIV menetap 2.33%.

Dari 102 kasus tersebut terbanyak ditemukan pada kelompok umur 20-29 tahun sebanyak 76 kasus (74.51%), sesuai dengan laporan komisi penanggulangan AIDS yang menyatakan bahwa penularan HIV sudah terjadi lebih awal, dimana usia produktif (15-29 tahun) banyak dilaporkan telah terinfeksi dan menderita AIDS. Kasus terbanyak berasal dari Denpasar sebesar 40 kasus (39.21%).

Faktor risiko penularan HIV terbayak disebabkan oleh hubungan seksual yang tidak aman (heteroseksual) baik oleh pasien sendiri ataupun oleh suami pasien, dan faktor risiko yang lain adalah IDU baik oleh pasien maupun suami pasien dimana ini berhubungan dengan penggunaan jarum suntik yang tidak steril.

Pekerjaan memiliki pengaruh pada perbedaan penyebaran HIV di populasi. Dimana sebagian besar kasus tidak bekerja dan merupakan ibu rumah tangga. Didapatkan kasus ibu hamil dengan HIV terbanyak merupakan multiparitas. Dan terbanyak merupakan kasus rujukan, baik dari klinik VCT RSUP Sanglah, dari yayasan, rujukan Spesialis Obstetri, rujukan spesialis penyakit dalam dan rujukan dari rumah sakit kabupaten.

Dari gambaran klinis kasus hamil dengan HIV kami dapatkan ibu hamil dengan HIV yang datang kepoli klinik PMTCT RSUP Sanglah pertama kali terbanyak pada umur kehamilan > 28 minggu. ARV telah diberikan terbanyak pada umur kehamilan > 28 minggu.

Tindakan untuk mengakhiri kehamilan terbanyak dilakukan pada umur kehamilan 37-40

minggu. Dan stadium klinis HIV berdasarka Kriteria WHO terbanyak merupakan HIV stadium I. Dimana pada Odha asimptomatik (Stadium I), diagnosa HIV/AIDS sangatlah sulit ditegakkan secara klinis. Oleh sebab itu kualitas pemeriksaan antenatal amatlah penting, sehingga deteksi dini dan pengawasan terhadap ibu-ibu hamil dengan resiko tinggi terinfeksi HIV/AIDS sebisa mungkin dapat dikerjakan.

Tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri kehamilan sebagian besar kasus dilakukan seksio sesaria elektif, hal ini sesuai dengan beberapa penelitian yang menyarankan bahwa seksio sesaria dapat memiliki efek yang penting dalam mengurangi kejadian transmisi HIV dari ibu ke anak. Dan sebagian besar kasus lahir dengan berat badan bayi > 2500 gram. Dan 94 bayi yang dilahirkan dengan berat badan lahir > 500 gram, didapatkan status HIV berupa 39 kasus (41.50%) non reactive, 1 kasus (1.06%) reactive, 10 kasus (10.64%) meninggal, 7 kasus (7.44%) lost to follow up.

5.2 Saran

Untuk melengkapi data penelitian deskriptif retrospektif diperlukan catatan register kunjungan pasien dan rekam medis pasien. Karena keterbatasan data yang tersedia disebabkan oleh pencatatan yang belum lengkap dan penyimpanan data yang belum baik sehingga banyak data yang tidak dapat ditampilkan dalam penelitian ini.Sehigga diperlukan system pencatatan dan penyimpanan data yang baik sehingga tidak ada data yang hilang.

DAFTAR PUSTAKA

Abbas, AK. Lichtman, AH.2010. Congenital and Acquired Immunodefeciencies. In:Cellular and Molecular Immunology:The Immune System in Defense and Disease 6th ed. W.B.

Sauders company, 2010 : 476-488.

Anonim, 2004.Kehamilan dengan infeksi human Immunodefisiensi virus. In: Prosedur tetap pelayanan Obstetri dan GInekologi FK UNUD/RSUP Sanglah, Bagian/SMF Obstetri dan Ginekologi RSUP Sanglah/FK UNUD.

Beyrer, C., Baral, S.D., Walker, D., Wirtz, A.L., 2010. The Expanding Epidemics of HIV Type 1 Among Men Who Have Sex With Men in Low and Middle-Income Countries:

Diversity and Consistency. Epidemiology Reviews. 32:137-51.

Bongertz V. 2001. Vertical Human Immunodeficiency Virus Type 1-HIV-1-Transmission. A Review. Mem Inst Oswaldo Cruz, Rio de Jainero;96(1):1-14.

Caceres, C.F., Konda, K., Segura, E.R., 2008. Epidemiology of male same-sex behaviour and associated sexual health indicators in low- and middle-income countries: 2003-2007

estimates. Sexually Transmitted Infection. 84 (I): 149-156.

Cole FS.(1998).Fetal/newborn HIV infection. In: Avery’s diseases of newborn. 7th Ed..

Philadelphia.p. 453-466.

Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Hauth JC, Rouse DJ, Spoong CY. 2010. Sexually Transmitted Diseases. In: William Obstetrics. 23 ed. New York: McGraw-Hill;. p. 1310-1317.

Ditjen PP & PL Kemenkes RI.2011. Statistik Kasus HIV/AIDS di Indonesia. (serial online), [cited 2011 Feb. 23]. Available from: URL: http://spiritia.or.id/Stats/StatCurr.pdf

Depkes RI Dirjen P2M & Penyehatan Lingkungan.2003. Pedoman Nasional Perawatan, Dukungan, dan Pengobatan Bagi ODHA.

Depkes RI, 2005. Pedoman Nasional Pencegahan Penularan HIV Dari Ibu Ke Bayi.

Depkes RI. 2008. Modul Pelatihan Pencegahan Penularan HIVdari Ibu ke Bayi.

Dickover RE, Eileen M.2006. Role of Maternal Autologous Neutralizing Antibody in Selective Perinatal Transmission of Human Immunodeficiency Virus, Type 1 Escape Variants. Journal of Virologi;80(13):6525-33.

Fernandez AD, McNeeley DF. 2000. Management of the infant born to a mother infected with human immunodeficiency virus type 1(HIV-1): Current concepts. Am J of Perinatology;17:429-435

Green WC. 2009. Latar belakang dan masalah umum. Dalam: Green WC (eds).

HIV,kehamilan, dan kesehatan perempuan. Yayasan spiritia, Jakarta:4-6.

Grace CJ, Kreiss J.1996. Mother-to-child Transmission of Human Immunodeficiency Virus Type 1. In: Epidemiologic Reviews; vol.18(2).p.149-157

Joseph P. Mc.Gowan, Sanjiv S. Syah.2000.Prevention of Perinatal HIV Transmission During Pregnancy. Journal of Antimicrobial Chemotherapy;46:657-68

Marhaena.2010. Situasi HIV dan AIDS di Indonesia. Dalam: Komisi Penanggulangan AIDS.

Minkoff HL.2001. Prevention of mother-to-child transmission of HIV. Clinical Obstetrics and Gynecology;44:210-225

Moir, S., Chun, T.W., Fauci, A.S., 2008.Immunology and Pathogenesis of Human

Immunodeficiency Virus infection. In: Holmes KK, Sparling PF, Stamm WE, et al., editors.

Sexually Transmitted Diseases. 4th ed. New York: McGraw-Hill. 341-58.

Nasronudin, 2007.HIV & AIDS Pendekatan Biologi Molekuler, Klinis, dan Sosial.Airlangga University Press.

Psaros C, Geller PA, Aaron E.2009.The importance of identifying and treating depression in HIV infected pregnant women: a review. J. Psychosom. Obstet. Gynaecol; 30(4):275-281.

Ronoatmojo S, Riono P, Setyahadi MI, Saroyo YB, Muktiarti D, Kusumowardhani D, et al.

2008.Pencegahan Penularan HIV/AIDS Dari Ibu Ke Bayi Panduan Bagi Petugas Kesehatan.

PB Ikatan Dokter Indonesia.

Schmitt, W., & Gruliow, R., 2010.Disease of the Immune System. In: Kumar, Abbas, Fausto, et al editors. Robbins and Cotran Pathologic Basic of Diseases. 8th ed. Philadelphia:

Saunders Elsevier.

Stiehm R. 1998.Newborn Factors in Maternal-Infant Transmission of Padiatrie HIV Infection. Journal of Nutrition;22:3166

Stephen A. Spector. 2001. Mother–to-infant transmission of HIV-1; The placenta Fights Back. The Journal of Clinical Investigations;107(3):287-94.

WHO. 2010.Antiretroviral Drugs for Treating Pregnant Women and Preventing HIV Infection in Infants, Rekomendations for a public health approach.

WHO. 2010.HIV and Invant Feeding, Principles and recommendations for infant feeding in the context of HIV and a summary of evidence.

Williamson MP, McCormick TG, Nance CL, Shearer WT, 2006. Epigallocatechin gallate, the main polyphenol in green tea, binds to the T-cell receptor, CD4: potential for HIV-1 therapy.

J Allergy Clin Immunol 118:1369-74.

Wood AJ. 2002. Management of Human Immunodeficiency Virus Infection in Pregnancy. In:

N Engl J Med. Vol.346, p.1879-1891.

Dokumen terkait