• Tidak ada hasil yang ditemukan

Segmen, Sinar, Sudut, dan Segitiga

Dalam dokumen Luas pada geometri hiperbolik. (Halaman 40-52)

Jika A dan B adalah dua titik, maka segmen ̅̅̅̅ adalah himpunan yang memuat A dan B, bersama dengan semua titik diantara A dan B.

Definisi 2.5.2 (Moise, 1990: 65)

Sinar didefinisikan sebagai himpunan semua titik C pada garis ⃡ sehingga A tidak diantara B dan C. Sinar juga dapat didefinisikan

Gambar 2.5.1 Segmen Garis

A B

̅̅̅̅ ⃡

A B C D

sebagai gabungan dari (1) segmen ̅̅̅̅ dan (2) himpunan semua titik C sehingga A-B-C. Titik A disebut titik pangkal dari sinar .

Definisi 2.5.3 (Moise, 1990: 65)

Sudut adalah gabungan dari dua sinar yang memiliki titik pangkal yang

sama, tetapi dua sinar tersebut tidak pada garis yang sama. Jika suatu sudut

adalah gabungan dari dan , maka sinar-sinar tersebut disebut sisi dari sudut. Titik A disebut titik sudut. Sudut tersebut disimbolkan dengan

∠ . Catatan ∠ = ∠ . Gambar 2.5.3 Sudut A B C A B

Definisi 2.5.4 (Moise, 1990: 65)

Jika A, B, dan C adalah tiga titik yang tidak segaris, maka himpunan

̅̅̅̅ ̅̅̅̅ ̅̅̅̅

disebut segitiga.

Segmen ̅̅̅̅, ̅̅̅̅, dan ̅̅̅̅ disebut sisi. Titik A, B, dan C disebut titik sudut. Segitiga dengan titik sudut A, B, dan C dilambangkan dengan

∆ABC.

Sudut-sudut ∆ adalah ∠ , ∠ , dan ∠ . Tetapi ∆ tidak memuat ketiga sudut tersebut, karena sisi suatu sudut adalah sinar

dan sisi segitiga adalah segmen. Jika semua sudut digambar, maka

gambarnya akan terlihat seperti gambar berikut.

A B

C

̅̅̅̅

̅̅̅̅ ̅̅̅̅

Teorema 2.5.1 (Moise, 1990: 66)

Diberikan titik A dan titik B sembarang titik yang berbeda, maka ̅̅̅̅ =

̅̅̅̅. Bukti :

Diketahui A dan B sembarang titik berbeda. Dari Definisi 2.5.1, segmen

̅̅̅̅ adalah himpunan titik A dan titik B, bersama dengan semua titik X, sehingga A-X-B. Dapat ditulis ̅̅̅̅ = {A B X′ | X′ adalah himpunan semua titik X sehingga A-X-B}

Segmen ̅̅̅̅ adalah himpunan titik B dan titik A, bersama dengan semua titik X, sehingga B-X-A. Dapat ditulis ̅̅̅̅ = {B A X′ | X′ adalah himpunan semua titik X sehingga B-X-A}

Teorema 2.4.1 menjamin bahwa untuk setiap titik X, jika A-X-B maka B-

X-A. Sehingga,

̅̅̅̅ = {B A X′ | X′ adalah himpunan semua titik X sehingga B-X-A}

Gambar 2.5.5 Sudut-sudut Berpotongan A

B C

= {A B X′ | X′ adalah himpunan semua titik X sehingga A-X-B}

= ̅̅̅̅ □

Teorema 2.5.2

Jika A-B-C, maka ̅̅̅̅ ̅̅̅̅ = ̅̅̅̅.

Bukti :

Dari Definisi 2.5.1, ̅̅̅̅ adalah himpunan titik A dan C, bersama dengan semua titik di antara A dan C. Dapat ditulis ̅̅̅̅ = { A C Z′ | Z′ adalah himpunan semua titik Z sehingga A-Z-C}.

Diketahui A-B-C. Dari Definisi 2.4.1, A, B, dan C adalah titik-titik yang

kolinear. Dari Teorema 2.4.4 dapat diambil titik X dan Y sehingga A-X-B

dan B-Y-C.

̅̅̅̅ = {A B X′ | X′ adalah himpunan semua titik X sehingga A-X-B}

̅̅̅̅ = {B C Y′ | Y′ adalah himpunan semua titik Y sehingga B-Y-C} Diketahui A-B-C dan A-X-B, sehingga berdasarkan pada Teorema 2.4.6

didapat A-X-C untuk setiap X.

Gambar 2.5.6 Ilustrasi Teorema 2.5.2

A B C

Diketahui A-B-C dan B-Y-C, sehingga berdasarkan pada Teorema 2.4.6

didapat A-Y-C untuk setiap Y.

Oleh karena itu setiap anggota dari X′ dan Y′ berada diantara A dan C, sehingga X′ dan Y′ merupakan anggota dari Z′. Sehingga Z′ = {X′ Y′ B | X′ adalah himpunan semua titik X sehingga A-X-B, Y′ adalah himpunan semua titik Y sehingga B-Y-C }.

̅̅̅̅ ̅̅̅̅ = { A B C X′ Y′ | X′ adalah himpunan semua titik X sehingga A-X-B, Y′ adalah himpunan semua titik Y sehingga B-Y-C }

= { A C Z′ | Z′ adalah himpunan semua titik Z sehingga A- Z-C}

= ̅̅̅̅ □

Teorema 2.5.3 (Moise, 1990: 66)

Jika C adalah titik pada , C ≠ A, maka = .

Bukti :

Dari Definisi 2.5.2, sinar adalah gabungan dari segmen ̅̅̅̅ dan himpunan semua titik Q sehingga A-B-Q. Dapat ditulis = {̅̅̅̅ Q′ |

Jika B = C, maka dan adalah himpunan yang sama, sehingga =

. Selanjutnya akan diambil B ≠ C. Dari Teorema 2.4.4 dapat diambil titik C sehingga A-C-B dan A-B-C.

Untuk kondisi A-C-B, dari Teorema 2.5.2 didapat ̅̅̅̅ ̅̅̅̅ = ̅̅̅̅. Sinar

adalah gabungan dari segmen ̅̅̅̅ dan himpunan semua titik R sehingga A-C-R. Dapat ditulis = {̅̅̅̅ R′ | R′ adalah himpunan semua titik R sehingga A-C-R}.

Ambil titik S sembarang titik pada ̅̅̅̅ − . Setiap titik S memenuhi A-C- S, sehingga ̅̅̅̅ − .

Untuk setiap Q Q′, A-C-B dan A-B-Q, maka A-C-Q (Teorema 2.4.6), sehingga Q′ .

̅̅̅̅ ̅̅̅̅ − dan ̅̅̅̅ ̅̅̅̅ merupakan himpunan yang sama, sehingga

̅̅̅̅ ̅̅̅̅ − = ̅̅̅̅ ̅̅̅̅ = ̅̅̅̅.

A B Q

Gambar 2.5.7 Ilustrasi I Teorema 2.5.3

Gambar 2.5.8 Ilustrasi II Teorema 2.5.3

Sehingga = {̅̅̅̅ ̅̅̅̅ Q′ | Q′ adalah himpunan semua titik Q sehingga A-B-Q}

= {̅̅̅̅ Q′ | Q′ adalah himpunan semua titik Q sehingga A- B-Q}

=

Untuk kondisi A-B-C, dengan Teorema 2.5.2 didapat ̅̅̅̅ ̅̅̅̅ = ̅̅̅̅. Sinar = {̅̅̅̅ T′ | T′ adalah himpunan semua titik T sehingga A-C-T}.

Ambil U sembarang titik pada ̅̅̅̅ − . Setiap titik U memenuhi A-B-U, maka setiap titik U Q′. Setiap titik T memenuhi A-B-T, maka setiap titik T Q′.

̅̅̅̅ ̅̅̅̅ − dan ̅̅̅̅ ̅̅̅̅ merupakan himpunan yang sama, sehingga

̅̅̅̅ ̅̅̅̅ − = ̅̅̅̅ ̅̅̅̅ = ̅̅̅̅.

Sehingga = {̅̅̅̅ ̅̅̅̅ T′ | T′ adalah himpunan semua titik T sehingga A-C-T}

= {̅̅̅̅ T′ | T′ adalah himpunan semua titik T sehingga A-C-T}

Gambar 2.5.9 Ilustrasi III Teorema 2.5.3

=

Telah ditunjukan bahwa dimanapun letak C pada , dengan A ≠ C, maka

= . □

Teorema 2.5.4 (Moise, 1990: 66)

Jika dan adalah titik-titik pada dan , dengan , ≠ , maka

∠ = ∠ .

Bukti :

pada dan ≠ , maka berdasarkan Teorema 2.5.3 didapat =

.

pada dan ≠ , maka berdasarkan Teorema 2.5.3 didapat =

.

A

B

C Gambar 2.5.10 Sudut Yang Sama

Berdasarkan Definisi 2.5.3, sudut adalah gabungan dari dua sinar yang

memiliki titik pangkal yang sama, tetapi dua sinar tersebut tidak pada garis

yang sama. Dapat ditulis

∠ = { | = A} = { | = A}

=∠ □

Teorema 2.5.5 (Moise, 1990: 66)

Jika ̅̅̅̅ = ̅̅̅̅, maka titik A, B sama dengan titik C, D.

Bukti :

Andaikan A, B tidak sama dengan titik C, D. Ambil a dan b sebagai

koordinat titik A dan B, sehingga a < b. Ambil c dan d sebagai koordinat

titik C dan D, sehingga c < d. Andaikan A, B, C dan D terletak pada garis

l.

Berikut akan diberikan kemungkinan letak a, b, c, dan d.

(1) a < b < c < d

(2) a < c < b < d

(3) a < c < d < b

(5) c < d < a < b

Gambar berikut merepresentasikan kemungkinan-kemungkinan di atas.

Dari kemungkinan (1), (2), (3), (4), dan (5) terlihat bahwa anggota

himpunan segmen ̅̅̅̅ dan ̅̅̅̅ tidak sama. Sebagai contoh pada kondisi (3) a < c < d < b. Berdasarkan Teorema 2.4.4 ada titik X dengan koordinat x

sehingga A-X-C. Karena a < c maka a < x < c.

Dari Definisi 2.5.1 segmen ̅̅̅̅ adalah himpunan titik A dan B bersama dengan semua titik di antara titik A dan B. Titik X berada di

antara A dan B karena a < x < b, sehingga X ̅̅̅̅. Titik X ̅̅̅̅ karena x < c < d, yang berarti X tidak di antara C dan D. Karena ada titik X

sehingga X ̅̅̅̅ dan X ̅̅̅̅, maka ̅̅̅̅ ≠ ̅̅̅̅. Hal ini kontradiksi dengan pernyataan ̅̅̅̅ = ̅̅̅̅, sehingga A, B sama dengan titik C, D.

b a c d a c b d (1) (2) b a c d c a d b (3) (4) b a c d (5)

Untuk kasus A, B pada garis l dan C, D pada garis k, dengan lk. Ada tiga kemungkinan posisi segmen ̅̅̅̅ terhadap segmen ̅̅̅̅ yang akan dipaparkan sebagai berikut :

(1) l dan k sejajar, sehingga segmen ̅̅̅̅ sejajar dengan segmen ̅̅̅̅. (2) L dan k berpotongan, segmen ̅̅̅̅ tidak memotong segmen ̅̅̅̅. (3) L dan k berpotongan, segmen ̅̅̅̅ memotong segmen ̅̅̅̅.

Untuk kasus (1) dan (2), A, B tidak kolinear dengan C, D sehingga

setiap titik di antara A dan B tidak di antara C dan D. Jadi ̅̅̅̅ ≠ ̅̅̅̅. Untuk kasus (3) ̅̅̅̅ dan ̅̅̅̅ berpotongan disuatu titik. Andaikan titik potong tersebut adalah titik X. Maka A-X-B dan C-X-D. Berdasarkan

Teorema 2.4.4 ada titik Y sehingga A-Y-X. Telah didapat A-Y-X dan A-

A B C D (2) A B C D (1) A B C D (3)

X-B, berdasarkan Teorema 2.4.6, maka didapat A-Y-B. Titik Y di antara

A dan B, tetapi titik Y tidak di antara C dan D karena C, D, dan Y tidak

kolinear. Ada titik Y sehingga Y ̅̅̅̅ dan Y ̅̅̅̅, maka ̅̅̅̅ ≠ ̅̅̅̅.

Telah ditunjukan bahwa untuk kasus (1), (2), dan (3) didapat ̅̅̅̅ ≠ ̅̅̅̅. Hal ini kontradiksi dengan pernyataan ̅̅̅̅ = ̅̅̅̅, sehingga A, B tidak sama dengan C, D. □

2.6 Kekonvekan dan Pemisahan

Dalam dokumen Luas pada geometri hiperbolik. (Halaman 40-52)

Dokumen terkait