• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sejarah Mural

Dalam dokumen BAB II TINJAUAN PUSTAKA (Halaman 37-41)

yang ingin ditangkap dengan kamera. Gambar hasil akhir fotografi dapat menjadi bentuk koleksi visual dalam pikiran (hlm. 3-4)

Harnischmacher (2012) dalam bukunya, menjelaskan adanya beberapa variabel dalam fotografi yang mempengarhi exposure sebuah gambar. Variabel tersebut diantaranya adalah focus yang menentukan objek utama dan objek pendukung, focal length dari lensa, lighting yang berpengaruh pada suasana yang ada pada gambar, seta aparature yang menentukan kedalaman suatu bidang pada gambar (hlm. 2).

2.7 Mural

2.7.1 Definisi Mural

Asal-usul kata mural berasal dari Bahasa Latin yaitu „murus‟ yang artinya adalah dinding. Mural termasuk salah satu jenis karya seni rupa dua dimensi. Seni mural merupakan bentuk gambar atau lukisan yang diaplikasikan pada dinding, lantai, atap, bahkan meja yang memiliki sifat permanen menggunakan berbagai jenis cat (Gazali, 2017). Mural menurut Susanto (2002) adalah sebuah lukisan besar yang dibuat guna mendukung ruang arsitektur. Jika diartikan kembali, Mural tidak lepas kaitannya dengan bangunan dan dinding. Mural adalah seni grafis pertama yang diciptakan untuk ungkapan artistik. Dalam perkembangannya mural dapat didefinisikan sebagai wadah penyalur ide, saran, gagasan ataupun kritik pada suatu media dinding (hlm. 76).

Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001) dijelaskan bahwa mural adalah lukisan pada dinding. Sedangkan melalui majalah Aicon (1997) dalam The Grolier Encyclopedia of Knowledge, mural diartikan dalam bahasa latin “murus”, yaitu sebuah lukisan yang diaplikasikan di dinding, kanvas panel, atau langit-langit bangunan.

2.7.2 Sejarah Mural

Seni mural menjadi salah satu sejarah panjang dari perjalanan salah satu bidang kehidupan manusia, khususnya kesenian yang merupakan suatu hasil dari kebudayaan manusia sejak zaman prasejarah. Di zaman prasejarah tersebut, penciptaan seni mural menggunakan alat dan bahan yang sangat

42

Perancangan Media Informasi..., Gabriel Erie Tiusta, Universitas Multimedia Nusantara

sederhana dengan hanya memanfaatkan sari-sari buah dalam melukis. Hal tersebut dikarenakan pada zaman prasejarah manusia belum menemukan cat air dan beberapa jenis cat lainnya yang biasa digunakan dalam memproduksi seni mural pada zaman sekarang ini. Beberapa penemuan lukisan tidak dapat dipungkiri menjadi cikal bakal seni mural sejak zaman prasejarah, dan merupakan bukti bahwa pada zaman tersebut sudah terdapatnya sekumpulan manusia yang membentuk suatu pola kebudayaannya.

Asal muasal mural dimulai jauh sebelum peradaban modern, sejak 30.000-12.000 tahun SM. Saat itu ditemukan gambar prasejarah berbentuk aksi berburu, meramu dan aktivitas religius lainnya pada dinding gua di Altamira (Spanyol), dan Gua Lascaux (Perancis). Dengan ditemukan 150 tempat mural di Prancis, 128 tempat mural di Spanyol dan 21 tempat mural di Italia, disebut sebagai mural generasi pertama.

Di tahun 1920-an mural mulai berkembang menjadi mural modern di Meksiko, dengan dipelopori oleh Diego Rivera, Jose Clemente Orozco, dan David Alvaro. Seniman bernama George Bidle, pada tahun 1930 menyarankan kepada Franklin D. Roosevelt yang menjabat sebagai presiden Amerika Serikat untuk membuat program padat karya bagi seniman untuk menciptakan seni publik dalam skala nasional. Maka pada tahun 1933, dibuatlah projek mural pertama yang telah ditentukan pemerintah bernama Public Work of Art Project (PWAP). Dengan begitu, kurang lebih dari tujuh bulan pemerintah sudah dapat mendanai dan menjadikan 400 mural. Setelah

itu projek mural kedua diadakan pada tahun 1935, dengan nama Federal Art Project (FAP) dan juga Treaseure Relief Art Project (TRAP) dengan

Gambar 2.48 Mural projek Public Work of Art Project (PWAP) di Amerika Sumber: sanfrancisco.about.com

43

Perancangan Media Informasi..., Gabriel Erie Tiusta, Universitas Multimedia Nusantara

mempekerjakan para pengangguran dimasa krisis, dan berhasil membuat 2.500 mural. Dengan kesuksesan projek FAP dan TRAP, pada tahun 1943 012).

Mural semakin memperlihatkan eksistensinya pada tahun 1970 hingga 1990, melalui seniman imigran AS yang bernama Jean Michel Basquiat yang merupakan seorang Haiti. Basquiat dan temannya bernama Puerto Rico membuat graffiti di setiap sudut-sudut kota dan stasiun secara diam-diam dengan tulisan “S.A.M.O” (Same Old Shit), hal ini membuat banyak seniman terinspirasi untuk berkarya di ruang publik. Keith Flaring menjadi salah satu seniman terpengaruh untuk mural selama perjalanan karirnya. Basquiat menunjukan ekspresi yang liar dalam dirinya memulai karya-karyanya, yaitu Untitle Graffiti, Riding With Death 1988, Riddle Me This Batman, Big Sun atau Carbon/ Oxigen.

Tidak hanya dinegeri paman Sam saja, para arkeolog juga meneliti tembok-tembok di Provinsi Liaoning sebelah timur laut Cina. Mereka dikejutkan dengan ditemukannya lukisan dan pahatan yang menggambarkan simbol kedamaian dan cinta. Pada akhir abad ke-16, sejarah mengungkapkan bahwa Jendral Cina yang bertanggung jawab menjaga tembok di provinsi tersebut, serta mengijinkan para prajuritnya untuk membawa kluarga mereka

Gambar 2.49 Tulisan Mural SAMO Sumber: Pinterest.com

44

Perancangan Media Informasi..., Gabriel Erie Tiusta, Universitas Multimedia Nusantara

untuk meningkatkan moral prajurit. Setiap satu keluarga ditugaskan untuk menjaga satu menara.

Dalam perkembangannya menjelang revolusi Mei 1968 di Paris, hampir disetiap tembok jalanan ditulisan slogan yang terkenal pada masa itu

“Seluruh Kekuatan bagi Imajinas”, slogan tersebut dipersiapkan melalui tulisan seorang filsuf bernama Castormadis.

2.7.2.1. Sejarah Mural di Indonesia

Di era globalisasi saat ini banyak dijumpai seni mural yang tidak hanya terdapat di dinding-dinding jalanan saja, tetapi sudah berada di ruang-ruang publik. Perkembangan Mural di Indonesia sudah ada sejak zaman penjajahan. Kala itu, keinginan para pejuang diekspresikan melalui lukisan di dinding. Meskipun memiliki keterbatasan keterampilan dan peralatan yang dapat dikatakan sederhana, konsep tulisan di dinding menjadi salah satu cara yang paling aman untuk mengekspresikan pendapat secara diam-diam.

Keadaan sosial negara, di Indonesia khususnya menjadikan pemerintah negara yang dinamis. Kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah sangat berpengaruh bagi rakyatnya, hal tersebut menimbulkan pro dan kontra dimana terdapat opini yang berbeda-beda akan suatu kebijakan.

Sebagai negara demokrasi, Indonesia membuat setiap orang bebas untuk menyatakan dan menyalurkan pendapatnya terhadap

Gambar 2.50 Mural pada Zaman Penjajahan Sumber: Pinterest.com

45

Perancangan Media Informasi..., Gabriel Erie Tiusta, Universitas Multimedia Nusantara

situasi sosial politik yang ada. Bermacam media cetak dan elektronik sebagai media penyalur aspirasi masyarakat dinilai sangat kurang pada saat itu, sehingga menimbulkan reaksi maupun seniman untuk menciptakan gagasan kreatif.

Akhirnya terbentuklah konsep seni (visual) sebagai media alternatif untuk menyampaikan aspirasi rakyat, dalam hal ini adalah Mural.

Melalui mural, masyarakat memiliki inovasi penyampaian aspirasi mereka terhadap kritik sosial dan politik yaitu kepada pemerintah dan instansi tertinggi dalam negara (Susanto, 2003).

Dalam dokumen BAB II TINJAUAN PUSTAKA (Halaman 37-41)

Dokumen terkait