• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN SEKILAS TENTANG UKM BELADIRI MERPATI PUTIH USU

3.1 Sejarah Perguruan Pencak Silat Merpati Putih

Merpati Putih (MP) merupakan salah satu perguruan pencak silat bela diri Tangan Kosong (PPS Betako) dan merupakan salah satu aset budaya bangsa, mulai terbentuk aliran jenis beladiri ini pada sekitar tahun 1550-an dan perlu dilestarikan serta dikembangkan selaras dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi dewasa ini. Saat ini merpati putih merupakan salah satu anggota Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) dan Martial Arts Federation For World Peace (MAFWP) serta Persekutuan Pencak Silat Antar Bangsa atau PERSILAT (International Pencak Silat Federation).

Merpati putih (MP) merupakan warisan budaya peninggalan nenek moyang Indonesia yang pada awalnya merupakan ilmu keluarga Keraton yang diwariskan secara turun-temurun yang pada akhirnya atas wasiat Sang Guru ilmu Merpati Putih diperkenankan dan disebarluaskan dengan maksud untuk ditumbuhkembangkan agar berguna bagi negara.

Sang Guru Merpati Putih adalah Bapak Saring Hadi Poernomo, sedangkan pendiri Perguruan dan Guru Besar sekaligus pewaris ilmu adalah Purwoto Hadi Purnomo (Mas Poeng) dan Budi Santoso Hadi Purnomo (Mas Budi) sebagai Guru Besar terakhir yaitu generasi ke sebelas (Grat XI).

PPS Betako Merpati Putih berasal dari seni beladiri keraton. Termasuk diantaranya adalah Pangeran Diponegoro. Berikut Silsilah Turunan aliran PPS Betako Merpati Putih: 1 BPH ADIWIDJOJO: Grat-I

2 PH SINGOSARI: Grat-II

3 R Ay DJOJOREDJOSO: Grat-III 4 GAGAK HANDOKO: Grat-IV 5 RM REKSO WIDJOJO: Grat-V 6 R BONGSO DJOJO: Grat-VI

7 DJO PREMONO: Grat-VII 8 RM WONGSO DJOJO: Grat-VIII 9 KROMO MENGGOLO: Grat-IX 10 SARING HADI POERNOMO: Grat-X

11 POERWOTO HADI POERNOMO dan BUDI SANTOSO HADI POERNOMO: Grat-XI 12 Pewaris muda: NEHEMIA BUDI SETIAWAN (putra Mas Budi) dan AMOS PRIONO

TRI NUGROHO (putra Mas Poeng)

Amanat Sang Guru, seorang Anggota Merpati putih haruslah mengemban amanat Sang Guru yaitu :

1 Memiliki rasa jujur dan welas asih 2 Percaya pada diri sendiri

3 Keserasian dan keselarasan dalam penampilan sehari-hari

4 Menghayati dan mengamalkan sikap itu agar menimbulkan Ketaqwaan kepada Tuhan.

Latihan Merpati Putih mementingkan aspek beladiri tanpa senjata/tangan kosong. Bagian-bagian tubuh manusia dapat digunakan sebagai senjata yang tak kalah ampuhnya dengan senjata sesungguhnya. Tetapi walaupun begitu pada anggota Merpati Putih secara ekstra

kurikuler (bukan kurikulum latihan) diperkenalkan senjata, sifat dan karakteristik senjata, cara menghadapi dan sebagainya. Karena bagaimana mungkin bisa mengalahkan lawan bersenjata apabila tidak memahami karakteristik dari senjata seperti bentuk, lintasan, alat penyasar, target sasaran senjata, dan sebagainya. Untuk itulah teknik penggunaan senjata juga dipelajari.

Senjata khas Merpati Putih adalah TEKBI dan KUDI dan akan diajarkan secara wajib pada pesilat secara bertahap pada tingkatan tertentu. KUDI Merpati Putih berbentuk sangat khas, dan diciptakan oleh Mas Poeng (Guru Besar MP). Memiliki dimensi horizontal dan dimensi vertikal. Sarat dengan nilai-nilai dan falsafah. Mas Poeng (Guru Besar MP) sudah bertransformasi menjadi seorang MPU yang membuat senjata khas.

3.1.1 Tujuan dari PPS Betako Merpati Putih

PPS Betako Merpati Putih adalah salah satu warisan ilmu beladiri karya nenek moyang Indonesia asli, dan bertujuan menempa kepribadian anggota-anggotanya agar berwatak dan

berkepribadian luhur, berbudi, kuat, harmonis, dinamis serta patriotis, sesuai filsafat Indonesia, yaitu Pancasila.

Seni beladiri adalah seperti pisau bermata dua, dapat digunakan untuk menolong maupun melukai. Untuk itulah suatu seni beladiri harus memiliki dasar-dasar filosofi yang kuat di dalam pengajarannya, agar tidak salah dan tidak disalahgunakan. Pada akhirnya, apapun yang dicapai oleh praktisi beladiri akan mengarah pada aspek vertikal terhadap Tuhan Sang Maha Pencipta.

3.1.2 Arti Nama dan Motto

Arti dari Merpati Putih itu sendiri adalah suatu singkatan dalam bahasa Jawa, yaitu Mersudi Patitising Tindak Pusakane Titising Hening yang dalam bahasa Indonesia berarti "Mencari sampai mendapat Kebenaran dengan Ketenangan" sehingga diharapkan seorang anggota Merpati Putih akan menyelaraskan hati dan pikiran dalam segala tindakannya. Selain itu Merpati Putih mempunyai motto: "Sumbangsihku tak berharga, namun Keikhlasanku nyata"

3.1.3 Tingkatan dan Latihan

Ada dua belas tingkatan di dalam PPS Betako Merpati Putih ini. Tingkatan-tingkatan dalam PPS Betako Merpati Putih dimulai dengan:

1 Tingkat Dasar I, tingkatan pertama masih berstatus calon anggota, walaupun telah berseragam baju atau kaos berwarna putih, celana hitam, kerah baju merah dengan label nama diri di dada namun sabuk masih putih polos.

2 Tingkat Dasar II, tingkatan kedua dan seterusnya telah memakai seragam anggota tanpa nama diri dengan lambang IPSI dan lambang Merpati Putih di dada serta bersabuk merah polos.

3 Tingkat Balik I, sabuk merah (tanpa strip) dengan lambang Merpati Putih di salah satu ujungnya.

4 Tingkat Balik II, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip merah di salah satu ujungnya.

5 Tingkat Kombinasi I, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip jingga di salah satu ujungnya.

6 Tingkat Kombinasi II, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip kuning di salah satu ujungnya.

7 Tingkat Khusus I (Khusus Tangan), sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip hijau di salah satu ujungnya.

8 Tingkat Khusus II (Khusus Kaki), sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip biru di salah satu ujungnya.

9 Tingkat Khusus III (Khusus Badan), sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip nila di salah satu ujungnya.

10 Tingkat Penyegaran, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip ungu di salah satu ujungnya.

11 Tingkat Inti I, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip putih di salah satu ujungnya.

12 Tingkat Inti II, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip merah dan putih di salah satu ujungnya.

Para anggota berlatih paling tidak dua kali dalam seminggu di suatu Kelompok Latihan atau biasa disebut Kolat. Setiap kali latihan memakan waktu sekitar kurang lebih dua jam. Pada tiap tahun, yaitu tepatnya setiap Tahun Baru 1 Suro atau 1 Muharam, seluruh anggota dari Sabang sampai Merauke diperbolehkan mengikuti dan berkumpul bersama-sama anggota lainnya di Yogyakarta, tepatnya di pantai Parang Kusumo untuk latihan bersama dari semua Tingkatan. Juga diadakan Napak Tilas di daerah Bukit Manoreh. Acara ini sudah merupakan tradisi di dalam perguruan pencak silat ini yang berguna untuk mengetahui dan dapat bertukar pikiran antar anggota satu dengan anggota lainnya.

Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) pada tiap tingkatan dibedakan berdasarkan wilayah. Pada tingkat Dasar I hingga Balik II dilaksanakan di Cabang (Pengcab). Pada UKT Tingkat Kombinasi I menuju Kombinasi II dilaksanakan di Daerah (Pengda). Sedangkan UKT untuk tingkat Kombinasi 2 keatas dilaksanakan di Pusat (Parangkusumo, Yogyakarta) baik anggota dalam negeri maupun luar negeri.

"Mengangkat dua jari tangan kiri (telunjuk dan jari tengah) di depan kening. Bersamaan itu pula sambil menarik napas halus disertai tangan kanan mengepal di depan dada agak ke kiri (di depan jantung) tidak menempel, badan tegak, pandangan lurus ke depan, muka tegak, kaki terbuka (selebar sikap sempurna)". Artinya :

1. Dua jari di depan kening

Anggota Merpati Putih selalu mengutamakan pemikiran terlebih dahulu daripada bertindak. Dua jari juga merupakan lambang perdamaian (kode etik internasional) sehingga anggota Merpati Putih harus selalu mengutamakan, menjunjung tinggi menghormati, serta mencintai perdamaian. Dua jari juga mengingatkan kita bahwa di dunia ini ada dua hal yang selalu ada baik-buruk, siang-malam, ayah-ibu, pria-wanita, untung-rugi, ada penciptaan-ada ciptaan.

2. Tangan mengepal

Melambangkan keteguhan hati (waktu menghirup napas) menyatukan dengan alam, dengan kehendak-Nya, berpasrah diri, menyadari sedalam-dalamnyabahwa kita hamba Tuhan.

Melambangkan sikap mandiri, kokoh, tegak, tegap, tegas dengan sikap memandang lurus ke depan.

3.1.5 Arti Baju Seragam Merpati Putih

1. Baju, terdapat lubang 3 pasang di dekat leher. Warna putih dengan leher warna merah berbentuk segi lima dengan garis - garis jahitan berjumlah 5 buah pada bagian setiap ujung lengan artinya warna putih menunjukkan kesucian, ketulusan hati, kepasrahan, keterbukaan hati serta menjunjung tinggi arti perdamaian. Leher berbentuk segi lima menggambarkan Pancasila, terdapat juga jumlah jahitan pada leher tersebut. Ini berarti anggota Merpati Putih menjunjung tinggi dasar negara Indonesia yaitu Pancasila.Lubang tali kancing mengingatkan kita agar selalu ingat bahwa di dalam hidup ini terdapat TUHAN YME (sang pencipta), ALAM (sumber hidup), DUNIA (kehidupan). Selain itu juga menggambarkan jumlah janji anggota Merpati Putih yang sering disebut TRI PRASETYA.

2. Celana, berwarna hitam menggambarkan ciri khas Pencak Silat Indonesia dan merupakan pakaian khas masyarakat (petani). Warna hitam juga melambangkan keteguhan hati.

3. Sabuk, berwarna merah dengan jumlah jahitan 5 jalur menggambarkan Pancasila. Dalam menggunakan seragam yang telah dilengkapi dengan menggunakan sabuk merah berarti telah siap sebagai anggota Merpati Putih yang mengerti makna baik dan buruk serta bertanggung jawab dalam melaksanakan dan mengamalkan ajaran perguruan yaitu MERSUDI PATITISING TINDAK PUSAKANE TITISING HENING.

3.1.6 Arti Lambang PPS Betako Merpati Putih

1. Bentuk segi lima, PPS Betako Merpati Putih berasaskan Pancasila dan UUD 1945. 2. Garis segi lima berwarna merah, melammbangkan persatuan dan kesatuan seluruh

Keluarga Besar PPS Betako Merpati Putih dalam mengembangkan dan melestarikan budaya bangsa.

3. Warna dasar biru, melambangkan sikap dan watak perdamaian sebagai pesilat, baik di tingkat lokal, regional, nasional, maupun internasional.

4. Tulisan Betako dan Merpati Putih Bermotif Aksara Jawa, melambangkan sumber ilmu Merpati Putih berasal dari tanah Jawa yang merupakan budaya asli bangsa indonesia.

5. Gambar tangan berwarna hitam (telapak tangan), melambangkan keteguhan hati bagi setiap anggota Merpati Putih.

6. Warna kuning melingkari tangan, melambangkan kejayaan dari ilmu Merpati Putih. 7. Burung merpati dengan kepala tunduk, melambangkan sikap dan watak anggota Merpati Putih, semakin memiliki ilmu semakin mencapai ketenangan lahir dan batin, seperti falsafah padi (semakin berisi semakin merunduk).

8. Pita berwarna merah bertuliskan Merpati Putih berwarna putih, melambangkan warna bendera Pusaka Merah Putih yang melambangkan keberanian dan kesucian.

Dokumen terkait