• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil BMT Assyafi’iyah Kantor Cabang Raman Utara

1. Sejarah Singkat Berdirinya BMT Assyafi’iyah Kantor

Berawal dari kecemasan salah satu inisiator BMT Assyafi’iyah yang memandang bahwa hampir sebagian besar koperasi atau bank yang ada pada waktu itu bersifat konvensional dan menerapkan sistem bunga yang tinggi, maka dalam hal ini inisiator oleh Bapak Mudhofir mempunyai keinginan untuk mendirikan suatu koperasi yang berbasis syariah, yaitu BMT.

Dilatar belakangi dengan aktivitas dan kegiatan pengajian rutin bapak-bapak yang diadakan seminggu sekali di Pondok Pesantren Nasional Assyafi’iyah Kota Gajah Kabupaten Lampung Tengah, disalah satu kesempatan saya (Bapak Mudhofir) mengusulkan untuk membahas permasalahan tentang muamalah. Awalnya hanya satu pokok permbahasan, ternyata banyak yang tertarik utnuk lebih memahami berbagai ilmu tentang muamalah. Dari kajian-kajian muamalah itu dijadikan dasar pengetahuan Bapak-Bapak untuk mendirikan BMT.

Selanjutnya Bapak Mudhofir menyampaikan inisiatifnya ke jama’ah akan mendirikan BMT. Para jama’ahpun memberikan sambutan yang baik. Karena pada waktu itu bertempat di Pondok Pesantren Nasional Assyafi’iyah, maka Bapak Mudhofir bermaksud untuk menjadikan nama

kepada pimpinan Pondok Pesantren tersebut, pimpinan Pondok Pesantren akhirnya membolehkan nama Pondoknya dipakai untuk nama BMT.

Setelah diperbolehkan untuk memakai nama Assyafi’iyah untuk BMT, bertepatan denganpengajian Akbar yang diadakan oleh Pondok Pesantren Nasional Assyafi’iyah, Bapak Mudhofir kemudian mendeklarasikan atau mengumumkan kepada jama’ah bahwa akan dibentuk BMT yang didirikan oleh Bapak Mudhofir. Akhirnya dari ekgiatan tersebut terkumpul dana infaq yang kemudian diserahkan untuk modal awal BMT Assyafi’iyah. Digabungkan dengan dana dari para anggota jamaah pengajian rutin, dana yang terkumpul sebesar RP. 800.000,-.

Akhirnya BMT Assyafi’iyah berdiri pada tanggal 03 September 1995, bertempat di Pondok Pesantren Nasional Assyafi’iyah Kota Gajah Kabupaten Lampung Tengah, yang waktu itu di inisiator oleh Mudhofir, Drs. Ali Nurhamid, M.Sc. KH. Suhaimi Rais dan Drs. Ali Yurja Syarbaini. Jumlah anggota BMT pada waktu itu adalah 29 orang, dengan iuran wajibsebesar Rp. 50.000,-yang diangsur setiap buln. Sehingga akan memakan waktu untuk melunasi. Meskipun memakan waktu sampai lima bulan, BMT ini sudah mulai beroperasi dengan dana yang terkumpul dari jamaah dan dari dana infaq tersebut.

Pada awal berdiri, BMT ini sudah menjalankan berbagai macam produk-produk, diantaranya yaitu mudharabah, murabahah, qordul hasan,

belum berbadan hukum, akan tetapi sambutan dan kepercayaan masyarakat untuk bermuamalah dan bekerjasama dengan BMT. Prinsip dasar yang dijadikan pedoman untuk memberikan kepercayaan kepada masyarakat adalah “mau pinjam ada, mau nabung bisa, mau menarik tabunganpun ada.” Artinya adalah kemudahan dan pelayanan serta kepercayaan disinisangatlah dijunjung tinggi. Ketika masyarakat mau meminjam uang, BMT Assyafi’iyah memberikan pinjaman dengan berbagai kemudahan, saat masyarakat akan berfikir bahwa pelayanan dan pengelolaan BMT Assyafi’iyah itu dapat dipercaya.

Pada tanggal 15 sampai 25 November 1995, Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (PINBUK) Lampung mengundang pelatihan bagi BMT yang ada di Lampung. Dari undangan tersebut BMT Assyafi’iyah mengirimkan beberapa orang untuk ikut pelatihan tersebut. Hasil dari pelatihan itu adalah berupa tata cara pengelolaan BMT, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan manajerial BMT. Selain itu perwakilan yang ikut juga diberikan sertifikat.

Modal BMT bertambah kembali setelah mendapatkan bantuan dana ashnaf dari Bank Muamalat Indonesia Pusat sebesar Rp. 2.500.000,-(Dua juta lima ratus ribu rupiah). Bantuan modal tersebut diberikan Bank Muamalat untuk memperlancar kegiatan BMT dan dana trsebut diberikan tidak untuk dikembalikan, tetapi benar-benar untuk kegiatan BMT.

tanggal 22 Mei 1998, dengan berhentinya Bapak H.M. Soeharto sebagai Presiden RI dan kekuasaan berpindah kepada Prof. Dr. Ir. Ing. Baharudin Jusuf Habibi. Dengan adanya pergantian tersebut berubah pula susunan Kabinet dari Kabinet Pembangunan VII menjadi Kabinet Reformasi, yang merubah banyak menteri terutama Menteri Koperasi dan PPK (Pembinaan Pengusaha Kecil) Bapak Adi Sasono. Dibawah Menteri Koperasi dan PPK Bapak Adi Sasono itulah pada tahun 1999 bergulir dana untuk kelompok swadaya masyarakat yang baru dan belum berbadan hukum, termasuk BMT Assyafi’iyah diberi kepercayaan untuk mengelola Lembaga Ekonomi Produktif Masyarakat Mandiri (LEPMM). Dengan dana LEPMM itulah BMT Assyafi’iyah mulai memperlihatkan kemajuannya, sehingga pada tanggal 15 Maret 1999 resmi mendapatkan status Status Badan Hukum Koperasi dengan Nomor: 28/BH/KDK.27/III/1999 tanggal 15 Maret 1999. Sejak itulah BMT Assyafi’iyah berubah nama menjadi Koperasi BMT Assyafi’iyah dan ditetapkan sebagai koperasi primer kabupaten.

Pada tanggal 10 September 2004 terbitnya Surat Keputusan Menteri Nomor: 91/Kep/M/KUKM/IX/2004, maka Koperasi BMT Assyafi’iyah menyesuaikan diri dengan nama Koperasi Jasa Keuangan Syari’ah (KJKS) BMT Assyafi’iyah dan mengikat menjadi koperasi primer propinsi, perkembangan yang begitu psat menjadikan BMT Assyafi’iyah harus berubah nama menjadi BMT Assyafi’iyah Berkah

tersebut sudah melewati Propinsi Lampung, yaitu di Propinsi Banten, dan di Propinsi Sumatera Selatan. Dan ini memang sudah peraturan dari Kementerian, bahwa jika sudah lintas Propinsi itu harus mengurus untuk berubah tingkatan menjadi Koperasi Primer Nasional.

Bersamaan dengan perubahan nama, dan tingkatan koperasi menjadi primer nasional, BMT Assyafi’iyah yang semula Koperasi Jasa Keuangan Syari’ah (KJKS), sekarang menjadi KSPPS. Hal ini dikarenakan KJKS itu ada kata jasa, sehingga Kementerian Koperasi menghawatirkan Otoritas Jas Keuangan (OJK) akan masuk ke ranah BMT. Peran kementerian untuk mengubah nama ini adalah ingin mempertahankan BMT atau Lembaga Keuangan non Bank yang berprinsip Syari’ah.

Seiring dengan berjalannya waktu, BMT Assyafi’iyah telah banyak membuka cabang dimana-mana, dan salah satu cabang yang ada ialah di Raman Utara karena memang pada pembukaan cabang di Raman Utara belom ada baitul maal at tamwil. BMT Assyafi’iyah cabang raman utara didirikan pada tanggal 20 November 2014.

Dokumen terkait