• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sejarah Wisata Islami di Banda Aceh

BAB III PROSPEK PENGEMBANGAN WISATA ISLAMI

B. Konsep Wisata Islami di Banda Aceh

2. Sejarah Wisata Islami di Banda Aceh

Sebagai pusat ibukota provinsi Aceh, Banda Aceh dikelola atas tanggung jawab Walikota (Pemerintahan kota Banda Aceh) menjadi salah satu daerah wisata yang menarik dikunjungi oleh wisatawan yang datang dari berbagai belahan dunia untuk melihat keindahan pariwisata yang ada di Banda Aceh.

Pariwisata perjalanan dari suatu tempat ke tempat lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagian dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam, dan ilmu pengetahuan.6 Perpindahan atau perjalanan sementara tersebut ke tempat-tempat yang dianggap sebagai daya tarik wisata.

Berkembangnya pariwisata diberbagai belahan dunia dengan kemajuan-kemajuan pariwisata itu sendiri, banyak negara-negara maju telah mengkonsumsi pariwisata sebagai sektor awal untuk membantu perkembangan aspek kehidupan masyarakat misalnya membantu pertumbuhan perekonomian. Disamping itu, perkembangan pariwisata juga memiliki model atau jenis tersendiri sesuai dengan tempat yang dianggap berpotensi menjadi destinasi wisata di Banda Aceh.

Potensi berkembangnya wisata juga dapat meningkatkan pariwisata di Banda Aceh sebagai pusat ibu kota provinsi Aceh. Daerah Banda Aceh dikenal

______________

6Wawancara dengan sekretaris Dinas Pariwisata Kota Banda Aceh, bapak Zainal Arifin, 17 Juli 2017

dengan sejarah-sejarah Aceh yang dapat menarik kembali perhatian di mata dunia mulai dari sejarah kerajaan, kesultanan, perjuangan, keagamaan, peristiwa alam, konflik dan lain-lain. Oleh karena itu, pemerintah provinsi Aceh baik pemerintah kabupaten maupun kota memiliki inisiatif untuk mengembangkan pariwisata dengan cara tersendiri melalui berbagai jenis atau model objek wisata yang ada di Banda Aceh. Sehingga muncullah inisiatif atau usaha untuk mengembangkan pariwisata dengan istilah wisata islami.7

Terbentuknya sebuah konsep wisata islami di Banda Aceh oleh pemerintah kota Banda Aceh dengan alasan bahwa Aceh memiliki keistimewahan tersendiri yaitu keistimewahan sebagai wilayah yang dipercayai memegang otonomi daerah sendiri. Sebagai daerah yang memiliki otonomi daerah khusus atau yang mempunyai hak khusus dalam mengembangkan tiga hal yaitu, pendidikan, budaya dan syari’at Islam, konstitusi tentang hal tersebut terdapat dalam undang-undang Nomor 44 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan keistimewahan provinsi daerah istimewa Aceh, meliputi keistimewahan: penyelenggaraan kehidupan beragama, kehidupan adat, pendidikan dan kebijakan daerah. Dalam undang-undang ini dinyatakan bahwa Aceh boleh melakukan syariah dalam pelaksanaan syari’at Islam secara kaffah pada semua sektor kehidupan kenegaraan pemerintahan.

Pelaksanaan syari’at Islam di Aceh diinterprestasikan dalam segala aspek kehidupan masyarakat aspek-aspek kehidupan masyarakat meliputi aspek sosial, budaya, politik, pendidikan, ekonomi dan lain-lain. Syariat Islam itu harus

______________

7Wawancara dengan Bidang Promosi dan Pemasaran Dinas Pariwisata Banda Aceh, bapak Said Fauzan, 25 Juli 2017

dilaksanakan pada semua sektor kehidupan sedangkan pariwisata merupakan salah satu sektor dari semua sektor kehidupan kenegaraan pemerintahan.

Pariwisata sebagai salah satu bagian dari sektor/ aspek kehidupan masyarakat yang ada. Maka, Dalam pernyataan tersebut sebelum program wisata islami itu dilakukan terlebih dahulu melihat bahwa masyarakat Aceh memiliki kekuatan terhadap kepercayaan, keyakinan terhadap agama baik dalam berbudaya, sosial, masyarakat Aceh dikenal dengan syari’at Islam.

‘’Sebelum program wisata itu dilakukan terlebih dahulu yang dilihat induknya yang harus ditekankan, bahwa induk wisata itu lahir di Aceh yaitu yang diberi luang untuk melaksanakan syari’at Islam sehingga semua tantanan kehidupan harus kembali kepada syari’at Islam’’.8

Dalam pernyataan diatas bahwa induk dari ‘’Induk wisata itu lahir di Aceh’’ artinya wisata yang berkembang tersebut adalah di Aceh, dimana Aceh diberi peluang untuk mengembangkan syari’at Islam maka wisata yang dikembangkan juga berupa wisata Islami yaitu wisata berdasarkan nila-nilai Islam. Oleh sebab itu, Banda Aceh sebagai daerah yang menerapkan syari’at Islam Tidak mungkin daerah yang menerapkan syari’at Islam dikembangkan berupa wisata yang bertentangan dengan Islam begitu juga halnya aspek kehidupan yang lain misalnya ekonomi syariah, politik Islam dan lain-lain. Sehingga prioritas berkembangnya wisata di Banda Aceh bisa melalui konsep wisata islami karena jika di bandingkan dengan wisata hiburan yang ada di Jakarta Banda Aceh masih kalah dalam hal ini, jika di bandingkan dengan wisata yang modern berdasarkan insfratruktur di Singapora, Hongkong, Malaysia masih juga kalah. Oleh karena demikian dengan

______________

8Wawancara dengan Bidang Promosi dan Pemasaran Dinas Pariwisata Banda Aceh, bapak Said Fauzan, 25 Juli 2017

menggunakan ciri khas utama masyarakat Aceh budaya dan syari’at Islam dapat membantu perkembangan tersebut.

Dinamika sejarah kehidupan masyarakat Banda Aceh tidak hanya dipengaruhi oleh sejarah perang Belanda Aceh, konflik antara GAM dan TNI yang membawa banyak korban masyarakat Aceh, namum tragedi 2004 yang lalu, peristiwa Gempa dan Tsunami mengemparkan seluruh dunia untuk membantu Aceh. Setelah beberapa tahun peristiwa Tsunami perubahan kehidupan sosial di kota Banda Aceh mengalami perubahan besar, kemajuan kehidupan masyarakat semakin nampak/ meningkat begitu juga halnya dengan kepariwisataan di Banda Aceh juga mengalami perubahan semakin banyak kunjungan oleh wisatawan wisatawan datang dari berbagai wilayah atau daerah Aceh dan wisatawan dari luar daerah atau disebut dengan wisatawan mancanegara.

Disamping itu, pusat ibu kota provinsi Aceh ini banyak didatangi oleh masyarakat dari luar daerah sehingga percampuran kehidupan di Banda Aceh memperlihatkan bahwa Banda Aceh termasuk pusat objek wisata, banyak yang ingin berkunjung ke Banda Aceh karena tertarik melihat budaya dan Islam. Sebagaimana halnya budaya dan syari’at Islam di Banda Aceh menjadi ciri khas masyarakat Aceh khususnya Banda Aceh, sehingga dari ciri khas yang dimiliki orang tertarik melihat Banda Aceh dan mau mengunjunginya. Hampir seluruh daerah Aceh memiliki potensi dalam mengembangkan pariwisata dengan keberagaman jenis wisata yang dimiliki misalnya wisata alam, rekreasi, tirta dan lain-lain. Sehingga dapat menjadi daerah tujuan wisata sekaligus dapat

memperkenalkan syari’at Islam di Aceh melalui wisata islami khususnya di Banda Aceh.

Sejak tahun 2011 pemerintah Banda Aceh mulai memperkenalkan wisata islami yaitu Visit Bandar Aceh Year di Banda Aceh diresmikan oleh gubenur Zaini Abdullah.9 Meskipun demikian sebelumnya pariwisata itu sendiri pernah diperkenalkan oleh Pemerintah Kota Banda Aceh dalam rangka Visit Bandar Aceh Year tahun 2009.

3. Kebijakan Pemerintah Kota Banda Aceh dalam Mengembangkan Wisata