• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III: METODOLOGI PENELITIAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Yayasan Miftahul Ulum Al Yasini

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

1. Sejarah Yayasan Miftahul Ulum Al Yasini Pasuruan

Pondok Pesantren Terpadu Al-Yasini berdiri tahun 1940 dengan model pengajian kalongan. Pondok pesantren didirikan oleh KH. Yasin Abdul Ghoni. Pasca beliau wafat pada tahun 1953, pesantren dilanjutkan oleh istri beliau ibu Nyai Hj. Chusna, Karena putra-putrinya masih berada di pesantren. Kepemimpinan dilanjutkan putra beliau KH. Imron Fatchullah bersama istri Ibu Nyai Hj. Zakiyah Abdulloh Ro’is beliau mulai mengembangkan pendidikan klasikal tingkat madrasah salafiyah.

Sejak tahun 1990 pesantren dipimpin KH. A. Mujib Imron, SH. MH (Eks Anggota DPD RI periode 2004-2009). bersama KH. M. Ali Ridho Kholil (alm) serta saudara-saudara beliau Dr. Ir. H. Ahmad Fuadi, M.Si, Hj. Masluchah, Nyai H. Chanifah Imron, Hj. Dr. Ilfi Nur Diana Imron, M.Si. Atas doa dan bimbingan Ibu Nyai Hj. Zakiyah Abdulloh Ro’is pesantren berkembang lebih pesat, hingga pada tahun 2005 Pondok Pesantren Al-Yasini telah diresmikan menjadi Pondok Pesantren Terpadu oleh Menteri Agama RI Bapak H. Maftuh Basyuni.

Pesantren Terpadu Al-Yasini memiliki nama lengkap Pondok Pesantren Miftahul Ulum Yasini berdiri tahun 1940. Nama Pesantren Al-Yasini diambil dari perintis dan pendiri pesantren yaitu KH Yasin Abdul

50

Ghoni. Pada mulanya kegiatan pesantren berbentuk pengajian kalongan bertempat di musholla diikuti santri yang mukim maupun masyarakat santri disekitar pesantren. Pada tahun 1951 KH Yasin Abdul Ghoni wafat sehingga kepemimpinan pesantren dikendalikan oleh Ibu Nyai Chusna. Dengan penuh keteladanan dan kesabaran yang tinggi, pesantren terus menunjukkan eksistensinya sehingga para santri dengan istiqomah dapat belajar dan mengembangkan diri melalui pemahaman agama dan kecakapan serta ketrampilan hidup. Berita wafatnya Mbah Yasin memaksa KH Imron Fatchullah untuk pulang nyantri dari Pondok Pesantren Sidogiri dan segera membantu Nyai Chusna mengurus Pesantren Al-Yasini dan mengajar kitab kepada santri dengan dibantu kakaknya yaitu Kiai Aji Nuryasin.

Dua tahun berikutnya yakni tahun 1953 pesantren dipimpin oleh putera bungsu beliau bernama KH. Imron Fatchullah, Di bawah kepemimpinan KH Imron Fatchullah, pesantren mulai mengembangkan pendidikan formal melalui jalur pendidikan Madrasah Diniyah kurikulum pesantren. Di bawah kepemimpinan KH. Imron Fatchullah (wafat 30 Agustus 2003), pesantren ini mulai menunjukkan gairah pendidikan menatap masa depan. Para santri mulai berdatangan dari berbagai daerah. Pada tahun 1963 didirikan pondok pesantren puteri, menyusul pada 1980 berdiri pondok pesantren putera. Untuk memenuhi kebutuhan pendidikan masyarakat dan keberlangsungan kaderisasi kepemimpinan pesantren, maka pada 1984 pesantren mendirikan Madrasah Muallimat. Pada masa kepemimpinan KH Imron Fatchullah, beliau banyak memberikan

51

pendidikan tentang leadership dan kemandirian kepada para santri serta pola pengembangan pesantren kepada generasi calon penerus majlis keluarga untuk mengembangkan pesantren dengan menanamkan disiplin, bekerja keras dan ikhlas termasuk kepada KH A Mujib Imron, SH yang saat itu secara istiqomah bersama Alm. KH M Ali Ridlo mendampingi

kepemimpinan KH Imron Fatchullah makin menguat sehingga

penyelenggara pesantren dan pendidikan formal terus berupaya memenuhi kebutuhan peserta didik dan santri baik kebutuhan fisik dan sarana gedung maupun infrastruktur yang lain. Seiring dengan usia Ayahanda yang makin tua maka pada tahun 1990 estafet kepemimpinan pondok pesantren diamanatkan KH. A. Mujib Imron, SH (saat itu menjabat Ketua PCNU Kab. Pasuruan) Di bawah kepemimpinan Gus Mujib bersama KH. M. Ali Ridlo (Alm) beserta ke empat saudaranya (Dr.Ir.H. Achmad Fuadi, M.Si., Hj. Masluchah, Hj. Chanifah dan Hj. Ilvi Nurdiana, M.Si), Pesantren Al-Yasini terus berkembang pesat. Pada tahun 2005 Jumlah siswa dan santri mencapai 2.178 anak, mereka datang dari berbagai daerah di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa sehingga kiprah pesantren semakin dikenal secara meluas. Kemudian pada 1992 pondok pesantren memantabkan diri dan makin tegak secara kelembagaan ketika dinaungi oleh Yayasan Miftahul Ulum Al-Yasini Akta Notaris Nomor: 10/1992 tanggal 30 April 1992 a.n. Ny. Sri Budi Utami, SH. Didalam naungan Yayasan Miftahul Ulum Al-Yasini maka pondok pesantren melengkapi diri dengan mendirikan lembaga pendidikan formal di bawah kendali mutu DEPAG dan DEPDIKNAS yang terdiri dari

52

TK, SD Islam, SMP, MTs, MA, MAK & SMK dan pendidikan nonformal (Madrasah Salafiyah, Diniyah & Lembaga Tahassus) serta semua lembaga pendukung pendidikan Al-Yasini. Pada tahun pelajaran 2006-2007 telah berdiri SMKN di lingkungan pesantren.

Langkah pondok pesantren di bawah kepemimpinan Gus Mujib makin kokoh tatkala Menteri Agama RI, H. Maftuh Basyuni berkenan meresmikan pondok pesantren sebagai Pondok Pesantren Terpadu Al-Yasini pada 4 Juli 2004. Sejak diproklamirkan sebagai Pesantren Terpadu, tingkat kepercayaan masyarakat makin menguat sehingga penyelenggara pesantren dan pendidikan formal terus berupaya memenuhi kebutuhan peserta didik dan santri baik kebutuhan fisik dan sarana gedung maupun infrastruktur yang lain. Kini Pondok Pesantren telah memiliki santri mukim 2.670 dari total santri 4.251 yang tersebar di berbagai lembaga formal (SDI, SMPU, Mts, SMPN, MAN, SMA, SMK Kesehatan, SMKN, STAI & AKBID) dan non formal (RA/TK, MADIN dan SALAFIYAH), yang berasal dari berbagai daerah dari Jawa, Kalimantan Sumatra, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara Barat. Sistem Pendidikan di Pondok Pesantren Terpadu menitik beratkan kepada pendidikan keterpaduan antara Kurikulum Salafiyah dan Kurikulum Nasional. Sehingga santri lulusan Al-Yasini mempunyai kompetensi keilmuan dalam bidang agama khususnya dan juga kemampuan dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan keahlian.

Letak geografis adalah letak suatu daerah yang dilihat dari posisi daerah pada bola bumi dibandingkan dengan posisi daerah lainnya. Letak

53

geografis juga ditentukan letak astronomis, fisiografis, dan sosial budaya. Kabupaten Pasuruan salah satu Kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Timur. Yayasan Miftahul Ulum AI-Yasini atau lebih dikenal dengan Pondok Pesantren Al-Yasini diasuh oleh KH. A. Mujib lmron, SH terletak di Dusun Areng-areng Desa Sambisirah Kecamatan Wonorejo Kabupaten Pasuruan, Kira- kira 12 km selatan Kota Pasuruan, kurang lebih 1 km dari jalur utama Pasuruan-Malang. Luas tanah kurang lebih 10 hektar dan terletak di antara dua desa yaitu Desa Areng-areng Kecamatan Wonorejo yang merupakan lokasi awal pendirian dan Desa Ngabar Kecamatan Kraton sebagai lokasi pengembangan sejak Oktober 1998.

Yayasan Al Yasini berdiri .. Tahun 1992. Pendiri awal Yayasan Al Yasini adalah Kyai Mujib Imron. Nama sebelum nama Al Yasini .. Nama pondooknya adalah Pondok Pesantren Miftahul Ulum.. Itu Tabarukan ke Pondok Pesantren Sidogiri. Karena abahnya Gus Mujib alumni Sidogiri, sehingga nama pondoknya diberi nama pondok Miftahul Ulum... Akhirnya, pada tahun 1994.. Diberi tambahan dibelakangnya menjadi Pondok Pesantren Miftahul Ulum Al Yasini. Alasannya biar tidak sama dengan pondok pondok yang lain yang ranting ke Sidogiri. Alasan yang kedua . Tabarukan kepada pendiri pesantren yang awal perintis yakni Mbah Yasin. Sehingga, nama Mbah Yasin terus dikenal oleh generasi- generasi penerusnya. Makanya, dibelakangnya diberi tambahan Al Yasini... biar semakin terus dikenal oleh generasi penerusnya.. dan biar tidak sama dengan lembaga yang lain.. Karena.. banyak lembaga - lembaga yang alumni Sidogiri menggunakan nama Miftahul Ulum. Yang membedakan Al Yasini dengan yang lain. ya... nama Al Yasininya.

Al Yasini dulu adalah ... Pondok Salaf. yang didirikan oleh ... abahnya Kyai Mujib Imron. Namanya Kyai Imron. ...beliau mendirikan... pondok yang sederhana kayak cangkru’an itu eee.. kisaran.. 1994 kalau gak salah. 94-an, kemudian... beralih setelah pondok salaf kemudian ada yang ingin ada formalnya. kemudian ada.. eee 1996 kalau gak salah. 96-an itu ada mendirikan MTs. MTs Al Yasini namanya. Itu merupakan unit pertama kali. itu MTs Al Yasini. Dan dikepalai langsung oleh waktu itu Gus Mujib. Kemudian dapat beberapa bulan diberikan ke Ustad Jainudin itu. Dari Ustad Jainudin,

54

kemudian ada namanya Ustad Hamim. Ustad Hamim nahh jadi kepala sekolah. Nahh baru periode berikutnya ada Ustad yang namanya Ustad Haji Kholiq. Pak Kholiq Komite SMA Excellent saat ini. Nahh... Saya masuk 1999 itu, langsung menjadi wakil kepala bagian kesiswaan. Kepala sekolahnya Pak Haji Kholiq. Setelah ada MTs, baru.. di tahun 1998-an .. Antara 1997 - 1998 itu mendirikan Madrasah Aliyah. iyaaa... namanya MA Al Yasini. Dua lembaga itu yang kemudian menjadi dua lembaga formal yang eee.. diunggulkanlah.. Lhaa .. dalam perkembangannya karena anime masyarakat yang tinggi.. Akhirnya sebelum adanya SMA.. ituu.. Al Yasini bekerja sama dengan SMKN Purwosari mendirikan SMK Kecil. Namanya SMK Kecil Al Yasini. Yang kemudian menjadi SMK Negeri 1 Wonorejo yang di Kluwut itu. Ituu dulu lokasinya ya disini. Jadi di SMA ini hadap ke selatan. Itu dibuat SMK Kecil. Nahh... setelah SMK berkembang, kemudian mendirikan lagi SMA. Tahun 2005 itu mendirikan SMA. Dari situlah muncullah inisiatif penegrian. Jadi di awali dari pendirian USB namanya.. Unit Sekolah Baru SMPN 2 Kraton Al Yasini. Kemudian, ee.. penegrian MA menjadi MAN Al Yasini. Ituu tahun 2009. Nahh.. kemudian banyaklah negeri - negeri itu akhirnya seperti ini. Jadi, perkembangan Al Yasini itu.. ada saling mendukung antara perkembangan di pondok dan perkembangan di formal. Karena masyarakat sekarang ini kan.. dua-duanya harus dapat antara pendidikan formal dan pendidikan nonformalnya atau pesantrennya. Jadi, kesimpulannya.. Al Yasini itu besar karena ada pondoknya dan ada formalnya.. kalau di bolak balik itu sama.. Pondok itu besar karena ada formalnya, formal itu besar karena ada pondoknya.

2. Visi, Misi, dan Tujuan Yayasan Miftahul Ulum Al Yasini Pasuruan

Dokumen terkait