• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sekilas Tentang Mitologi Penciptaan Manusia Dalam Dunia Barat

MITOLOGI PENCIPTAAN MANUSIA

B. Sekilas Tentang Mitologi Penciptaan Manusia Dalam Dunia Barat

Dalam tradisi Barat, Penciptaan dan kedudukan manusia dalam salah satu versi mitologi Yunani kuno, diceritakan dalam hubungannya dengan Prometheus53. Mitologi Yunani adalah sejarah mendasar atau legenda mengenai 51 Zeffry, Manusia………….., h.32-35 52 Zeffry, Manusia………….., h.36 53

Diceritakan yang mencipta dan memelihara manusia pertama kali adalah Promotheus, makhluk setengah dewa, dan ia menciptakan Pelasgus dari tanah liat dan diberi karakter oleh

Yunani kuno yang menyangkut masalah dewa-dewi dan pahlawan54, keaslian dunia dan asal mula serta arti praktek budaya dan upacara keagamaan mereka. Sejarah tersebut disampaikan secara lisan secara turun temurun.

Pada awalnya setelah diciptakan bumi, Amor (Eros) menyelimuti bumi yang baru lahir dengan tumbuh-tumbuhan yang lebat dan memberinya penghuni, yaitu makhluk dari berbagai jenis. Setelah itu, Prometheus menciptakan manusia yang kemudian dibekali bakat-bakat.55 Sebelum menciptakan manusia, ia terlebih dahulu menciptakan binatang dan memberikan semua fasilitas diri. Promotheus menyatakan akan menciptakan yang lebih baik dari binatang, dan pergi ke surga dan matahari untuk meminta obor sebagai perlindungan.56

Dewi Pallas Athene (Minerva) sehingga memiliki kekuatan bagai singa, keindahan bagai merak, kecerdikan dan perasaan malu. Pelasgus ditempatkan di Arcadia, sebuah tempat yang sangat subur dan indah, awalnya mereka hidup bahagia Pada keturunan kedua Pelasgus, sudah terdapat

kekacauan sehingga mereka terusir dari Arcadia. http://www.google.com. Tgl. 5 juni 2008

54

12 Dewa Olimpus juga dikenal dengan sebutan Dodekatheon (Greek: ω κα /dodeka

θ ον /theon = dewa) dalam Mitologi Yunani adalah dewa dewi utama Yunani yang tinggal di puncak Gunung Olimpus. Setiap dewa dewi dalam Mitologi Yunani memiliki setidaknya satu unsur yang dikuasai dan dilindunginya. Unsur itu masing-masing adalah :

1. Zeus adalah pemimpin para dewa, penguasa Olimpus, dewa iklim dan cuaca.

2. Hera, istri Zeus, adalah dewi pelindung pernikahan, pengorbanan dan kesetiaan. 3. Poseidon adalah dewa laut.

4. Ares adalah dewa perang dan pembantaian.

5. Hermes adalah dewa penunjuk jalan, pelindung para petualang,penggembala dan penghiburan. Ia juga utusan dewa Zeus.

6. Hefestus adalah dewa api, tukang kayu, penempa besi dan pengrajin senjata. 7. Aphrodite adalah dewi cinta, seks dan keindahan fisik.

8. Athena adalah dewi kebijaksanaan, perang, keindahan jiwa, seni dan pendidikan. 9. Apollo adalah dewa cahaya, musik, tarian, obat-obatan dan pelindung para pepanah. 10. Artemis adalah dewi pelindung hewan, perburuan, kesuburan dan kesucian.

11. Demeter adalah dewi bunga, tumbuh-tumbuhan, makanan, argraris dan pelindung bahtera perkawinan.

12. Hestia adalah dewi pelindung rumah, keluarga dan perapian. http://www.google.com.tgl

5 juni 2008

55

Ekky Malaky, Ali Syari’atiFilosof Etika...,) h. 75

56

Edith Hamilton, Mythology Part One, The Gods, The Creation And The Earliest Heroes. New York.t.t. http://www.google.com. Tgl. 5 juni 2008

Prometheus yang bangga dengan ciptaannya segera minta diberikan kekuasaan yang besar, Prometheus menghendaki agar “manusia” yang dikreasikannya mempunyai ---kelebihan, mempunyai kekuatan dan kemampuan yang jauh lebih sempurna daripada makhluk-makhluk dan binatang lain. Dan hanya apilah sumber yang memberi kekuatan, “api kehidupan“ yang menjadi pembeda antara dewa-dewa dengan makhluk ciptaanya. Namun para dewa tetap tidak akan memberi api untuk kepentingan manusia. Para dewa menginginkan agar umat manusia tetap dalam keadaan seadanya, menjadikan manusia dalam keadaan tak berkesadaran, manusia tetap dalam keadaan kegelapan, tanpa ilmu pengetahuan dan sumber-sumber kehidupan yang bisa merubah manusia menjadi lebih “hidup”.

Dalam analisa Syari’ati, ada kemungkinan para dewa takut akan ancaman setelah manusia mempunyai kelebihan, setelah mempunyai api kehidupan, kebebasan, dan kepemimpinan atas alam. Para dewa menginginkan manusia tetap dalam keadaan absurd57, jangan sampai manusia naik derajatnya menjadi malaikat, bahkan sampai bersaing dengan para dewa. Walaupun para dewa di langit tidak mengizinkan, namun Prometheus tetap mengambil api itu dengan cara diam-diam dan menyembunyikannya di dada.58 Dari kerajaan para dewa, Yupiter,

57

Inggris: absurd. Latin: absurdus terbentuk dari kata ab (tidak) dan surdus (dengar), arti harfiah “tidak enak didengar” sering juga diartikan, antara lain, “tidak masuk akal”, “tidak logis”. Beberapa pengertian :

1. Dalam refleksi filosofis beberapa filsuf eksistensialis, absurd mengacu kepada kehidupan yang tidak bearti, tidak konsisten, dan tidak mempunyai struktur.

2. Absurd tidak begitu saja dapat disamakan dengan tidak bermakna atau bernilai, absurd tidak sama dengan omong kosong, absurd mempunyai nilai, atau bermakna, tetapi tidak benar atau salah. Lorens Bagus, Kamus Filsafat,( Jakarta: PT. Gramedia 2002) h 9-10

58

Dalam versi lain, menurut albert camus dengan mite sisifusnya, karena sisifus telah memberi air kepada manusia dan memasung dewa kematian Camus, Albert, Mite Sisifus Pergulatan Dengan Absurditas,(Jakarta : Gramedia 1999 )

anak dari salah satu dewa, melihat ada cahaya api di bumi, dan ia begitu marah, lalu memutuskan untuk menghukum Promotheus. Di pegunungan Kaukasus, pencuri itu dirantai pada sebuah bukit batu, dan seekor burung Nazar memakan hatinya.59

Melihat penderitaan yang diderita Promotheus, manusia hanya mampu berdoa dan tidak henti-hentinya memberkahi dan menyatakan terima kasihnya atas pengorbanan yang dilakukannya. Para manusia menganggapnya Promotheus sebagai “pahlawan” umat manusia dan rela dihukum sebagai martir umat manusia. Dalam perkembangan yang lama kemudian bertambahlah sikap dan tingkah laku manusia, banyak perselisihan dan manusia semakin memburuk sikapnya. Kemudian para dewa memutuskan menghukum para manusia dengan bencana air bah.60. Manusia musnah, yang tersisa hanyalah Deucalion (putra Promotheus) dan Pyrra (putri Ephimeteus). Dewa Zeus yang merasa kasihan kepada dua orang yang tersisa itu akhirnya mengampuni mereka. Kemudian lahir

59

Dalam versi lain, menurut Albert Camus dengan Mite Sisifusnya, Sisifus dihukum untuk mendorong batu besar ke puncak gunung, untuk setiap saat batu itu meluncur kembali setelah mencapai puncak dan itulah hukuman yang harus di derita Sisifus Camus, Albert, Mite Sisifus Pergulatan Dengan Absurditas,(Jakarta : Gramedia 1999 )

60

Dalam versi lain. Menurut mitos air bah dalam Kitab Kejadian, beberapa generasi setelah meninggalkan Taman Eden manusia telah menjadi jahat dan penuh kekerasan. Allah menyesal telah menciptakna manusia dan memutuskan untuk mengirimkan air bah untuk

menghapuskan kejahatan manusia. Allah hanya menemukan satu orang di muka Bumi yang layak diselamatkan, yaitu Nuh. Karena itu Allah menyuruh Nuh membangun sebuah bahtera dengan ukuran dan rancangan tertentu, dan membawa ke dalam bahtera itu istrinya, ketiga anak lelakinya, Sem, Ham, dan Yafet, serta istri mereka, dan binatang-binatang dan burung-burung yang tidak haram sebanyak 7 pasang, jantan dan betina, dan sepasang binatang-binatang yang haram, jantan dan betina (versinya berbeda-beda apakah ini berarti tujuh individu atau tujuh pasang, dengan makanan yang dibutuhkan serta benih sehingga manusia dan bumi dapat memulai lembaran kehidupan yang baru. Pada tahun ke-600 usia Nuh, 1656 tahun setelah menciptakan Adam, Allah mengirimkan air bah itu. Maurice Bucaile, Asal-Usul Manusia Menurut Bible. Alqur’an dan sains. Penerjemah Rahmani Astuti ( Bandung: Mizan 1998) h. 167-176

seorang anak bernama Hellen, putra mereka yang kemudian namanya diabadikan sebagai nama suku bangsa Yunani, yaitu Hellenia. Keturunan mereka selanjutnya menjadi nenek moyang dari suku Aeolia, Ionia, dan Doria.61

Berikut ini penulis juga melampirkan tabel dewa-dewa dalam mitologi Yunani. dan silsilah keturunannya62

Silsilah Prometheus dan anak keturunannya

61

Secara garis besar mereka adalah kaum penakluk yang membawa bahasa Yunani, mereka kaum penyerbu yang berambut pirang dari Utara. Russell, Bertrand, Sejarah Filsafat Barat, ( Yogyakarta: Pustaka pelajar 2002) h. 8-9

62

Edith Hamilton, Mythology Part One, The Gods, The Creation And The Earliest Heroes. New York.t.t. http://www.google.com. Tgl. 5 juni 2008

Dokumen terkait