• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH

(STIT) PRINGSEWU

Peraturan Akademik Dan Tata Pergaulan Warga STIT Pringsewu 77 Peraturan Akademik Dan Tata Pergaulan Warga STIT Pringsewu 1

PERATURAN KETUA SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT) PRINGSEWU

NO. 06/STIT.P/X/2012

Tentang

TATA PERGAULAN WARGA

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH PRINGSEWU

Menimbang : a. bahwa dalam rangka mendukung tercapainya tujuan Pendidikan Nasional dan tujuan Pendidikan Tinggi Agama Islam serta untuk menciptakan suasana Kampus yang kondusif, perlu segera Tata Pergaulan Warga Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Pringsewu dan Sanksi Serta Penghargaan di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Pringsewu;

b. bahwa untuk menghindari sikap-sikap mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Pringsewu yang tidak sesuai dengan tuntunan Agama Islam dan kepribadian bangsa Indonesia, perlu dibuat Tata Pergaulan Warga Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Pringsewu dan Sanksi Serta Penghargaan di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Pringsewu;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan sebagaimana tercantum pada huruf a dan huruf b di atas, perlu diterbitkan Keputusan Ketua Sekolah Tinggi Ilmu

Tarbiyah Pringsewu tentang Tata Pergaulan Warga Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Pringsewu dan Sanksi Serta Penghargaan di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Pringsewu. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

5. Keputusan Menteri Agama RI Nomor 37 Tahun 2000 tentang Petunjuk Organisasi Departemen Agama;

6. Keputusan Menteri Agama RI Nomor 3 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Agama;

7. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor : Dj.I/255/2007 Tentang Tata Tertib Mahasiswa Perguruan Tinggi Agama Islam. Memperhatikan : Persetujuan Pembantu Ketua Bidang Akademik,

Pembantu Ketua bidang Kemahasiswaan dan Ketua Program Studi Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Pringsewu Tanggal 7 Oktober 2012.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : TATA PERGAULAN WARGA SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH PRINGSEWU DAN SANKSI SERTA PENGHARGAAN DI SEKOLAH TINGGI

ILMU TARBIYAH PRINGSEWU

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan :

(1) Tata Tertib adalah aturan-aturan tentang hak, kewajiban, pelanggaran serta sanksi bagi mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Pringsewu.

(2) Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar sebagai mahasiswa di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Pringsewu.

(3) Hak adalah segala sesuatu yang seharusnya diterima oleh mahasiswa sesuai dengan peraturan yang berlaku.

(4) Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

(5) Pelanggaran Tata Tertib adalah setiap perkataan, sikap, perilaku dan cara berbusana yang bertentangan dengan Tata Tertib ini dan ketentuan lainnya yang berlaku.

(6) Sanksi adalah akibat hukum yang dikenakan kepada mahasiswa yang melanggar Tata Tertib dan ketentuan lainnya yang berlaku.

(7) Pihak yang berwenang adalah pihak yang menetapkan dan menjatuhkan sanksi terhadap pelanggaran Tata Tertib dan ketentuan lainnya yang berlaku.

(8) Organisasi kemahasiswaan adalah Organisasi intra kemahasiswaan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Pringsewu yang berfungsi sebagai wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa ke arah perluasan wawasan, peningkatan kecendekiawanan dan integritas kepribadian untuk mencapai tujuan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Pringsewu.

(9) Ketua adalah pimpinan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Pringsewu.

(10) Ketua Program Studi adalah pimpinan program studi yang ada di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Pringsewu.

(11) Dewan Kehormatan Tata Tertib adalah institusi yang terdiri dari Ketua, Pembantu Ketua, dan Ketua Program Studi di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Pringsewu.

(12) Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat pada Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Pringsewu. (13) Karyawan adalah tenaga administratif yang diangkat dengan

surat keputusan khusus untuk menangani tugas-tugas administrasi.

(14) Kebebasan Akademik (freedom of speech) adalah kebebasan yang dimiliki anggota sivitas akademika untuk melaksanakan yang terkait dengan pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi secara bertanggung jawab, mandiri dan etis sesuai dengan norma dan kaedah keilmuan.

(15) Pakaian mahasiswa adalah pakaian yang dikenakan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Pringsewu.

BAB II

TUJUAN DAN FUNGSI

Pasal 2

Tujuan dan fungsi Tata Tertib adalah :

(1) Untuk menjamin tegaknya Tata Tertib mahasiswa, dan terciptanya suasana kampus yang kondusif bagi terlaksananya Tri Dharma Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Pringsewu.

(2) Menjadi pedoman tentang hak, kewajiban, larangan, pelanggaran dan sanksi yang berlaku bagi mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Pringsewu.

Peraturan Akademik Dan Tata Pergaulan Warga STIT Pringsewu 77 Peraturan Akademik Dan Tata Pergaulan Warga STIT Pringsewu 1

BAB III

KEWAJIBAN DAN HAK MAHASISWA

Pasal 3

Setiap mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Pringsewu berkewajiban :

(1) Menjunjung tinggi dan mengamalkan ajaran Islam dan ahlak mulia.

(2) Memelihara sarana dan prasarana serta menjaga kebersihan, ketertiban dan keamanan kampus.

(3) Menjaga kewibawaan dan nama baik almamater.

(4) Menghormati sesama mahasiswa dan bersikap sopan terhadap pimpinan, dosen dan karyawan.

(5) Memelihara hubungan sosial yang baik dalam kehidupan bermasyarakat di dalam dan di luar kampus.

(6) Berpakaian sopan, rapi, bersih dan menutup aurat terutama pada saat kuliah, ujian dan ketika berurusan dengan dosen, karyawan maupun pimpinan. Khusus bagi mahasiswi wajib berbusana muslimah sesuai dengan syari'at Islam.

Pasal 4

Setiap mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Pringsewu berhak: (1) Memperoleh pendidikan, pengajaran, bimbingan dan pengarahan

dari pimpinan dan dosen dalam pengkajian dan pengembangan ilmu pengetahuan sesuai dengan kaidah keilmuan, keislaman, etika, susila, tata tertib dan ketentuan lain yang berlaku.

(2) Menggunakan dan mengembangkan kebebasan akademik secara bertanggung jawab guna mendalami Ilmu Agama Islam dan Ilmu Pengetahuan Umum sesuai dengan peraturan yang berlaku pada

Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Pringsewu.

(3) Memperoleh pelayanan di bidang akademik, administrasi dan kemahasiswaan.

(4) Memperoleh penghargaan atas prestasi yang dicapai sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

(5) Menyampaikan aspirasi dan pendapat, baik secara lisan dan/ atau tertulis secara etis dan bertanggung jawab.

(6) Memperoleh pelayanan yang layak dalam pengembangan, penalaran, minat, bakat dan kesejahteraan.

(7) Menggunakan barang inventaris milik negara sesuai dengan peraturan yang berlaku.

(8) Memanfaatkan sarana dan prasarana Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Pringsewu dalam rangka penyelenggaraan kegiatan akademik sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

BAB IV LARANGAN

Pasal 5

Setiap mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Pringsewu dilarang : (1) Memakai kaos oblong/tidak berkerah, celana atau baju yang

sobek, sarung dan sandal, topi, rambut panjang dan/ atau bercat, anting-anting, kalung, gelang (khusus laki-laki) dan tato dalam mengikuti kegiatan akademik, layanan administrasi dan kegiatan kampus. Khusus bagi mahasiswi dilarang memakai baju dan/ atau celana ketat, tembus pandang dan tanpa berjilbab dalam mengikuti kegiatan di kampus.

(2) Berbuat sesuatu yang dapat mengganggu proses pendidikan, keamanan, kenyamanan dan ketertiban kampus.

plagiat dan praktek perjokian.

(4) Memalsukan nilai, tanda tangan dan surat keterangan yang berkaitan dengan kegiatan akademik, administrasi maupun kemahasiswaan.

(5) Melakukan tindakan campur tangan kepentingan organisasi ekstra kampus dalam pengambilan kebijakan organisasi intra kampus.

(6) Menggunakan kantor sekretariat organisasi kemahasiswaan di luar batas jam yang telah ditetapkan.

(7) Menggunakan kantor sekretariat organisasi kemahasiswaan sebagai tempat menginap, memasak, mencuci, menjemur pakaian dan aktivitas rumah tangga lainnya.

(8) Melakukan tindakan yang bertentangan dengan nilai-nilai moral, susila dan ajaran Agama Islam yakni membunuh, merampok, mencuri, meminum minuman keras, menyimpan, menggunakan dan/atau melakukan transaksi jual beli narkoba, berbuat zina, tidak melaksanakan shalat, tidak menjalankan puasa ramadhan, tindakan kriminal dan tindakan tercela lainnya.

(9) Merusak sarana dan prasarana kampus Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Pringsewu.

BAB V PELANGGARAN

Pasal 6

(1) Pelanggaran ringan adalah pelanggaran terhadap tata tertib yang tidak menimbulkan kerugian moral dan material bagi Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Pringsewu serta masih dapat dibina oleh pimpinan perguruan tinggi yang bersangkutan yaitu pasal 5 ayat (1) dan (2).

(2) Pelanggaran sedang adalah pelanggaran terhadap tata tertib yang dapat menimbulkan kerugian moral dan material bagi Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Pringsewu dan masih dapat

ditolerir oleh Dewan Kehormatan Tata Tertib Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Pringsewu yang bersangkutan yaitu pasal 5 ayat (3), (4), (5), (6), dan (7).

(3) Pelanggaran berat adalah pelanggaran terhadap tata tertib, peraturan dan perundang-undangan yang berlaku serta tidak dapat ditolerir lagi oleh Dewan Kehormatan Tata Tertib Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Pringsewu yaitu pasal 5 ayat (8) dan (9).

BAB VI SANKSI

Pasal 7

Sanksi yang dikenakan kepada mahasiswa yang melanggar Tata Tertib mahasiswa terdiri atas :

(1) Teguran lisan atau tertulis.

(2) Pembayaran ganti rugi atas barang yang rusak atau hilang. (3) Tidak mendapatkan pelayanan administrasi dan/ atau akademik

kemahasiswaan.

(4) Pencabutan hak mengikuti kegiatan akademik tertentu.

(5) Pencabutan hak mengikuti semua kegiatan akademik dalam jangka waktu tertentu.

(6) Penangguhan dan/ atau pembatalan hasil ujian untuk mata kuliah tertentu dalam satu semester.

(7) Skorsing selama satu semester atau lebih dari kegiatan akademik dan/ atau kemahasiswaan dengan tetap berkewajiban membayar SPP dan dihitung sebagai masa studi aktif.

(8) Pemberhentian dengan tidak hormat sebagai mahasiswa.

(9) Dilaporkan kepada pihak yang berwajib apabila melanggar Undang- undang jika dipandang perlu.

Peraturan Akademik Dan Tata Pergaulan Warga STIT Pringsewu 77 Peraturan Akademik Dan Tata Pergaulan Warga STIT Pringsewu 1

BENTUK SANKSI

Pasal 8

Sanksi pelanggaran terhadap Tata Tertib ditetapkan sebagai berikut : (1) Sanksi Ringan berupa teguran lisan atau tertulis, ganti rugi atas

barang yang rusak atau hilang, dikeluarkan dari kegiatan kuliah atau ujian serta tidak diberikan pelayanan administrasi dan akademik.

(2) Sanksi Sedang berupa pencabutan hak mengikuti semua kegiatan akademik selama satu semester atau lebih, pembatalan ujian, penagguhan penyerahan ijazah/ transkrip nilai dan/ atau skorsing selama satu semester atau lebih dan membuat surat pernyataan secara tertulis tidak akan mengulangi pelanggaran serupa.

(3) Sanksi Berat berupa pemberhentian dengan hormat atau pemecatan dengan tidak hormat atau pencabutan gelar akademik secara tidak hormat.

BAB VIII

PIHAK YANG BERWENANG MENJATUHKAN SANKSI

Pasal 9

Pihak yang berwenang menjatuhkan sanksi adalah :

(1) Ketua Prodi, Dosen atau Karyawan berwenang menjatuhkan sanksi tingkat ringan atas pelanggaran Tata Tertib mahasiswa. (2) Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Pringsewu berwenang

menjatuhkan sanksi tingkat sedang atas pelanggaran Tata Tertib mahasiswa.

(3) Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Pringsewu berwenang menjatuhkan sanksi tingkat berat atas pelanggaran Tata Tertib Mahasiswa.

BAB IX

TATA CARA PEMBERIAN SANKSI

Pasal 10

(1) Penjatuhan sanksi ringan dilakukan oleh Ketua Prodi, Dosen atau Karyawan didasarkan pada hasil temuan pelanggaran ringan. (2) Penjatuhan sanksi sedang oleh Ketua Prodi dilakukan setelah

mendengarkan keterangan pihak yang terkait dan ditetapkan dengan surat keputusan.

(3) Penjatuhan sanksi tingkat berat oleh Ketua dilakukan atas: (4) Usul Dewan Kehormatan Tata Tertib yang tembusannya

disampaikan kepada orang tua atau wali mahasiswa.

(5) Mahasiswa yang dikenakan sanksi dapat mengajukan keberatan secara tertulis kepada Dewan Kehormatan Tata Tertib atas usul penjatuhan sanksi berat dalam tenggang waktu 7 x 24 jam sejak surat usulan pemberian sanksi diterbitkan.

(6) Penjatuhan sanksi berat ditetapkan dengan Surat Keputusan.

BAB X

PERLINDUNGAN SAKSI PELAPOR, PEMBELAAN DAN REHABILITASI

Pasal 11

Saksi Pelapor berhak mendapatkan perlindungan keamanan dan keselamatan dari Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Pringsewu.

Pasal 12

Mahasiswa yang dinyatakan melanggar Tata Tertib dapat mengajukan pembelaan diri jika sanksi yang dijatuhkan dipandang tidak sesuai dengan azas keadilan.

Pasal 13

Rehabilitasi diberikan kepada mahasiswa yang tidak terbukti melakukan pelanggaran.

BAB XI

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 14

(1) Dengan diberlakukannya Tata Tertib mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Pringsewu ini maka segala peraturan dan ketentuan yang bertentangan dengan Tata Tertib mahasiswa ini dinyatakan tidak berlaku lagi.

(2) Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Pringsewu Pada tanggal : 12 Oktober 2012 Ketua STIT Pringsewu,

Dokumen terkait