• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PEKERJAAN PREVENTIF

J. Seksi 4.10 Penambahan Penyaluran Beban Pada Perkerasan Beton

J.1 Uraian

Penambahan penyaluran beban (dowel retrofit) pada perkerasan beton semen merupakan kegiatan pemeliharaan perkerasan beton yang dilakukan melalui berdiri beberapa buah ruji (dowel) pada sambungan atau retak melintang pada perkerasan semen beton. Tujuan pekerjaan ini adalah untuk meningkatkan beban penyaluran beban pada sambungan.

Perkerasan beton yang menguatkan dan / atau penggantian penyaluran bebannya adalah sebagai berikut:

1. Perkerasan beton semen eksisting yang tidak dilengkapi dengan ruji (dowel) yang mulai teijadi gejala memompa pada pola sambungan.

62

2. Perkerasan beton semen eksisting yang dilengkapi dengan ruji (dowel) namun sudah mengalami penurunan.

3. Pekerjaan ini juga merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan penyaluran beban pada pelat yang melengkung seragam dan belum mengalami peningkatan elevasi pada sambungan atau faulting) meningkatkan kenyamanan.

J.2 Persyaratan J.2.1 Bahan

Ketentuan persyaratan bahan penambahan penyaluran beban pada perkerasan beton semen (dowel retrofit) adalah sebagai berikut:

1. Penyalur Beban (Dowel)

a. Ukuran ruji (dowel) : panjang 450 mm dengan liburan ± 9 mm, diameter

b. minimal 32 mm.

c. b)Menguji baja tulangan beton untuk ruji (dowel) harus menghasilkan mutu BjTP

d. 280 sesuai dengan SNI 2052: 2017 atau kualitas dowel menurut AASHTO M31M / M31-15 Grade 40 (tegangan leleh minimum 280 MPa).

2. Bahan Tambalan

Bahan tambalan adalah bahan yang digunakan untuk menambal celah setelah ruji (dowel) terpasang pada posisinya. Jenis bahan tambalan untuk pekerjaan ini adalah:

a. Semen mortar dengan bahan yang lebih yang sesuai dengan SNI 03-6825-2002.

b. Bahan cepat mengeras (rapid setting materials), umumnya merupakan produk bahan jadi dalam kemasan. Penggunaan bahan ini sudahudah prosedur yang dikeluarkan oleh produsen.

Bahan Perekat untuk meningkatkan lekatan antara beton lama dengan bahan tambalan yang bersifat adhesif-epoxy dan harus memenuhi persyaratan AASHTO M235M / M235-13 dan penggunaannya memperhatikan produsen.

J.2.2 Rancangan Dan Tata Letak Batang Penyalur Beban

Perkerasan beton semen eksisting yang dapat ditangani dengan pekerjaan ini harus mempunyai kondisi yang baik dan memiliki retak melintang struktural yang terbatas. Rancangan dan tata letak batang penyalur beban terdiri dari:

1. Tata Letak dan Dimensi Celah untuk Pemasangan Batang Penyalur Beban (Dowel)

2. Dimensi celah untuk dipasang ruji (dowel).

J.3 Peralatan

Peralatan yang digunakan pada saat ini adalah:

1. Gergaji bergigi intan (diamond-bladed saw), untuk menggergaji batas-batas

2. tambalan.

3. Jackhammer ringan dengan kapistas maksimum 7 Kg, untuk membongkar

4. bertaruh.

5. Pahat dan palu, untuk membongkar dan meratakan bagian tepi vertikal dan

6. dasar celah.

7. Alat penyemprot pasir (sand blasters ) dan alat penyemprot udara (kompresor), untuk membersihkan celah.

8. Alat pencampur beton dengan kapasitas yang sesuai dengan kebutuhan. 9. Alat pemadat manual dan alat perata beton.

64

10. Kuas, untuk melaburkan bahan-bahan beton bekas.

11. Alat uji campuran (tes kemerosotan).

J.4 Pelaksanaan Pekerjaan

Langkah-langkah pengerjaan ini adalah sebagai berikut:

1. Pembuatan Batas-Batas Celah

Pembuatan batasan-batas celah harus menggunakan mesin pemotong dengan gergaji bergigi intan pada lokasi yang telah dijadikan tanda. Perlu membaca bahwa celah-celah yang dibuat harus sejajar dengan sumbu jalan dan memiliki kedalaman, lebar, panjang, dan jarak yang sesuai dengan Gambar.

2. Pembentukan Celah

a. Gunakan jack hammer atau alat manual untuk membongkar beton pada setiap celah.

b. Jack hammer tidak boleh digunakan pada bidang vertikal (bidang yang tegak lurus dengan permukaan perkerasan), karena hal tersebut dapat meningkatkan tumbukan ( pukulan ) terhadap dasar celah.

c. Setelah tidur dalam celah dibuang, dasar celah harus diratakan dengan menggunakan pahat dan palu kecil.

d. Celah disemprot dengan alat penyemprot pasir, yaitu untuk membuang debu dan kotoran hasil penggergajian agar dasar dan dinding dapat masuk secara kuat dengan bahan tambalan, selanjutnya diikuti dengan penyemprotan celah udara dan pemeriksaan kebersihan, sebelum dipasang ruji ( dowel ) dan penuangan bahan tambalan.

e. Sambungan atau retakan pada dasar celah harus ditutup dengan penyumbat silikon atau pita isolasi ( seal tape ), yaitu untuk

mencegah instrusi bahan tambalan yang mungkin Menyusun keruntuhan kompresi.

f. Penyumbatan tidak bisa lebih dari 13 mm di luar sambungan, karena penyumbatan yang berlebihan akan menghambat pelekatan antara bahan tambalan dengan tidur lama.

g. Bahan pengolesan modifikasi beton ( adhesive epoxy ) pada dinding sebelum serpihan pemasangan ruji (dowel) beserta dudukan (kursi), penyekat celah dan sebelum penuangan bahan tambalan.

3. Pemasangan Ruji (Dowel)

a. Setengah panjang batang ruji (dowel) harus dilapis dengan bahan anti lengket (bond breaking material), dan pada ujungnya dipasang topi pemuai untuk memfasilitasi gerakan pemantul sambungan sesuai dengan Gambar.

b. Letakkan ruji ( dowel ) pada dudukan penopang terbuat dari bahan bukan logam atau bahan logam yang dilapis bahan anti karat dan diposisikan seperti rupa dalam celah ruji ( dowel ) secara horizontal di tengah-tengah tebal pelat dan sejajar dengan sumbu jalan.

c. Untuk mencegah instrusi bahan tambalan ke dalam sambungan atau retak dan untuk bagian sambungan, maka di tengah-tengah ruji ( dowel ) harus dipasang penyekat dari bahan polistirin ( expanded polystyrene ), karena bahan tambalan yang masuk ke dalam sambungan dapat menimbulkan titik tegangan (point bearing

forces).

4. Pemasangan Bahan Tambalan

a. Bahan tambalan campuran dan dimasukkan ke dalam celah sesuai dengan produksi dan atau persediaan produsen bahan tambalan. b. Kuantitas bahan tambalan yang dibutuhkan demi sedikit untuk

mencegah setting terlalu cepat (setting prematurely).

c. Permukaan dinding dan basis celah telah diperlihatkan bahan-bahan beton.

66

d. Penggunaan bahan tambalan harus dilakukan dengan cara yang tidak terlibat dalam ruji (dowel) di celah.

e. Padatkan bahan tambalan di dalam celah dengan menggunakan vibrator kecil atau secara manual dengan menggunakan batang pemadat dengan cara ditusuk- tusukkan.

f. Permukaan bahan tambalan membuat rata dan pemberian tekstur (grooving) searah dengan tekstur permukaan perkerjaan eksisting di sekitar celah.

g. Untuk mencegah bahan tambalan dibandingkan dari celah-batas celah, perataan harus dilakukan dengan gerakan ke arah luar.

h. Untuk mengurangi penyusutan bahan tambalan, permukaan tambalan perlu dilapis dengan bahan perawatan (curring compound). i. Perkerasan dapat digunakan untuk lalu lintas, tergantung pada jenis

bahan tambalan yang sangat sesuai dengan petunjuk dari produsen bahan tambalan.

5. Pembentukan Ulang Sambungan dan Penutup Sambungan

Setelah bahan tambalan mengeras, sambungan melintang harus belakang dengan cara menggergaji seluruh sambungan panjang termasuk penyekat sambungan. Sambungan melintang harus diperlihatkan dan ditutup sesuai ketentuan. Bahan untuk mengisi celah sambungan yang disism sesuai dengan SNI 03-4814-1998.

J.5 Pengendalian Mutu Dan Pemeriksaan Di Lapangan

Hasil pekerjaan yang telah selesai harus dalam batasan biaya elevasi antara tambalan dan pengolahan beton, dan tidak ada retak susut. Perbaikan yang tidak memenuhi persyaratan adalah sebagai berikut:

1. Jika permukaan tambalan lebih tinggi dari batas permukaan, harus dilakukan penggerindaan (grinding) tambalan sampai rata dengan permukaan perkerasan beton.

2. Hasil tambalan terjadi retak, tambalan harus dibongkar dan pekerjaan diulang.

J.6 Pengukuran Dan Pembayaran J.6.1 Cara Pengukuran

Kuantitas yang terlihat untuk pembayaran dan penggantian batang penyalur beban (dowel retrofit) pada perkerasan beton semen ini, adalah dalam satuan buah yang telah terpasang dan memenuhi standar mutu serta diterima oleh Pengawas Pekerjaan.

Kuantitas pekerjaan penutupan ulang sambungan / retak melintang (joint

and crack sealing) tidak diukur dan dibayar terpisah, tetapi sudah termasuk

ke dalam dalam pekerjaan tambahan dan / atau penjualan batang penyalur beban (Retrofit dowel) pada perkerasan semen semen ini.

J.6.2 Dasar Pembayaran

Pekerjaan tambahan untuk penyegaran pada semen beton yang telah diproduksi selesai pelaksanaannya dan diterima oleh Pengawas Pekerjaan, pembayarannya tercantum dalam Daftar Mata Pembayaran di bawah ini harus merupakan kompensasi penuh untuk pemotongan, pembongkaran, penambalan celah, pemasangan batang ruji (dowel), penyediaan seluruh bahan termasuk air, pekerja, peralatan, alat bantu, pembersihan pembuangan kotoran, pemeliharaan, pengendalian lalu lintas, dan Pekerjaan lain yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan.

Tabel 9. Dasar Pembayaran Penambahan Penyaluran Beban Pada Perkerasan Beton Semen (Dowel Retrofit)

68

K. Seksi 4.11 Penjahitan Melintang Pada Pemeliharaan Perkerasan