• Tidak ada hasil yang ditemukan

Seleksi Item

Dalam dokumen PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI (Halaman 83-90)

METODE PENELITIAN

E. METODE DAN ALAT PENGUMPULAN DATA

2. Seleksi Item

Seleksi item dilakukan untuk memilih item-item yang berkualitas. Azwar (2012) mengatakan, bahwa tujuan dilakukannya daya diskriminasi item atau seleksi item bertujuan untuk melihat sejauh mana item yang dibuat mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki atau tidak memiliki atribut yang diukur. Daya diskriminasi item di uji dengan cara

menghitung koefisien korelasi antara distribusi skor item dengan distribusi skor total itu sendiri dan menghasilkan koefisian korelasi item-total (rix).

Menurut Azwar (2012), sebagai batasan kriteria pemilihan item berdasarkan korelasi item total, biasanya digunakan riX≥ 0, 30. Semua item yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 dianggap memiliki daya beda yang memuaskan. Sedangkan, item yang memiliki koefisien korelasi kurang dari 0,30 dapat diinterpretasikan sebagai item yang memiliki daya beda rendah. Akan tetapi, apabila jumlah item yang lolos ternyata masih tidak mencukupi jumlah yang di inginkan, dapat dipertimbangkan untuk menurunkan batas kriteria menjadi 0,25 sehingga jumlah item yang di inginkan dapat tercapai.

Pada hasil analisis item pada skala social comparison, peneliti menggunakan batasan koefisien korelasi 0,25. Hal ini dilakukan karena peneliti menghindari hilangnya salah satu aspek dari skala Social Comparison.

Berdasarkan hasil analisis item dengan batasan koefisien korelasi 0,25 pada skala Social Comparison menunjukkan bahwa dari 80 item yang diuji, terdapat 36 item yang gugur sehingga tersisa 44 item. Untuk menyeimbangkan bobot aspek pada skala, 4 item tambahan digugurkan.

Tabel 5.Blue Print dan Distribusi Item Skala Social Comparison (setelah Uji Coba)

Aspek Item Jumlah

Item Baik Aspek kemampuan

tinggi badan

Favorabel 7, 22*, 76, 66 3 Unfavorabel 35, 33*, 50, 28* 2 Aspek kemampuan Favorabel 77, 78, 79, 19* 3

menjaga berat

tubuh Unfavorabel 41, 13, 14*, 32 3 Aspek kemampuan

merawat wajah

Favorabel 67, 16, 63*, 62 3 Unfavorabel 18*, 73*, 29*, 49* 0 Aspek kemampuan

membentuk tubuh

Favorabel 70, 57, 25, 71 4 Unfavorabel 54*, 36, 51, 52* 2 Aspek kemampuan

berpenampilan (gaya)

Favorabel 10*, 2*, 58, 59 2 Unfavorabel 1*, 37*, 65*, 11* 0 Aspek pendapat

tentang tinggi badan

Favorabel 3*, 47, 26, 72 3 Unfavorabel 12*, 39, 30, 40* 2 Aspek pendapat

tentang berat tubuh

Favorabel 38, 56, 21*, 20* 2 Unfavorabel 45, 5, 48, 44* 3 Aspek pendapat

tentang bentuk tubuh

Favorabel 9*, 69*, 34*, 68 1 Unfavorabel 55, 60*, 6*, 61 2 Aspek pendapat

tentang wajah,

Favorabel 64*, 27*, 75*, 31 1 Unfavorabel 8*, 4*, 15*, 80 1 Aspek pendapat

tentang gaya.

Favorabel 24*, 23*, 17*, 46 1 Unfavorabel 42, 74*, 53, 43* 2

Jumlah 40

Keterangan :

*) Item Gugur

Tabel 6. Blue Print dan Distribusi Item Skala Social comparison (setelah di acak sesuai skala)

Aspek Item Total

Aspek kemampuan tinggi badan

Favorabel 3, 30, 36 3

Unfavorabel 14, 33 2

Aspek kemampuan menjaga berat

tubuh

Favorabel 24, 37, 38 3

Unfavorabel 1, 10, 5 3

Aspek kemampuan merawat wajah

Favorabel 7, 19, 31 3

Unfavorabel -

-Aspek kemampuan membentuk tubuh

Favorabel 2, 9, 18, 23 4

Unfavorabel 20, 32 2

Aspek kemampuan berpenampilan

(gaya)

Favorabel 16, 26 2

Unfavorabel -

-Aspek pendapat tentang tinggi

badan

Favorabel 6, 17, 35 3

Unfavorabel 4, 13 2

Aspek pendapat tentang berat tubuh

Favorabel 12,39 2

Unfavorabel 11, 8, 29 3

Aspek pendapat tentang bentuk

tubuh

Favorabel 21 1

Unfavorabel 28, 34 2

Aspek pendapat

Unfavorabel 15, 22 2

Jumlah 40

Keterangan :

*) Item Gugur

Sedangkan, berdasarkan hasil analisis item dengan batasan koefisien korelasi 0,30 pada skala ketidakpuasan tubuh menunjukkan bahwa dari 50 item yang diuji, terdapat 19 item yang gugur karena memiliki koefisien korelasi kurang dari 0,30, sehingga tersisa 31 item. Untuk menyeimbangkan bobot aspek pada skala, 1 item tambahan digugurkan.

Tabel 7. Blue Print dan Distribusi Item Skala Ketidakpuasan tubuh (Setelah Uji Coba) Unfavorabel 45,12*, 22*, 2*, 42 2 Perasaan malu

terhadap bentuk tubuh

Favorabel 32, 11, 14, 5, 48 5 Unfavorabel 43, 41*, 34*, 44*, 1* 1

Body Checking Favorabel 30, 18, 40*, 16*, 38* 2 Unfavorabel 9, 28*, 4, 36, 49* 3 Kamuflase

tubuh

Favorabel 8*, 46, 50*, 10*, 6 2 Unfavorabel 29*, 7, 13, 15*, 31 3 Menghindari

aktifitas sosial

Favorabel 19, 3, 25*, 27*, 39 3 Unfavorabel 24, 33, 17, 37*, 21 4

Jumlah 30

Keterangan:

*) Item Gugur

Tabel 8. Blue Print dan Distribusi Item Skala Ketidakpuasan tubuh (Setelah diacak sesuai skala)

Unfavorabel 17, 19 2

Perasaan malu terhadap bentuk tubuh

Favorabel 3, 7, 16, 20, 23 5

Unfavorabel 27 1

Body Checking Favorabel 5, 22 2

Unfavorabel 2, 11, 10 3

Kamuflase tubuh

Favorabel 15, 26 2

Unfavorabel 8,12, 28 3

Menghindari aktifitas sosial

Favorabel 6, 14, 25 3

Unfavorabel 4, 24, 9, 18 4

Jumlah 30

3. Reliabilitas

Reliabilitas adalah hasil pengukuran yang dapat dipercaya (Azwar, 2011).

Hasil pengukuran dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang

belum berubah (Azwar, 2011). Relatif sama berarti tetap adanya toleransi terhadap perbedaan-perbedaan kecil diantara hasil beberapa kali pengukuran.

Bila perbedaan itu sangat besar dari waktu ke waktu maka hasil pengukuran tidak dapat dipercaya dan dikatakan sebagai tidak reliable.

Estimasi terhadap reliabilitas hasil pengukuran ini dilakukan dengan cara menghitung koefisien Alpha-Cronbach dari program SPSS for mac versi 22.0.

Pada umumnya reliabilitas dianggap memuasakan apabila koefisiennya telah mencapai minimal 0,90. Akan tetapi, koefisien reliabilitas yang mendekati angka tersebut sudah dapat dikatakn cukup memuasakan (Azwar,2012).

Koefisien relibilitas yang diperoleh dari skala Social Comparison tubuh adalah sebesar 0,865 dari 80 item, Setelah dilakukan seleksi item, koefisien reliabilitas skala social comparison tubuh menjadi 0,921 dari 44 item.

Sedangkan, koefisien reliabilitas yang diperoleh dari skala ketidakpuasan tubuh adalah sebesar 0,873 dari 50 item. Setelah dilakukan seleksi item, koefisien reliabilitas skala ketidakpuasan tubuh menjadi 0,915 dari 31 item.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kedua skala tersebut reliabel.

G. Metode Analisis Data 1. Uji Asumsi

a. Uji Normalitas

Menurut Santoso (2010) uji normalitas adalah uji yang dilakukan untuk mengecek apakah data penelitian berasal dari populasi yang sebarannya normal atau tidak. Pengujian ini perlu dilakukan karena

semua perhitungan statistik parametrik memiliki asumsi normalitas sebaran. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kolmogorov-Smirnov Z Testdengan program SPSS for mac versi 22.0.

Distribusi data penelitian dikatakan normal jika nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 (p > 0,05). Sebaliknya, distribusi data penelitian dikatakan tidak normal jika nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05).

b. Uji Linearitas

Menurut Santoso (2010) uji linearitas adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan antar variabel yang akan dianalisis mengikuti garis lurus atau tidak. Jadi, peningkatan atau penurunan kuantitas di satu variabel, akan diikuti secara linear oleh peningkatan atau penurunan kuantitas di variabel lainnya. Uji linearitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Test for Linearity program SPSS for mac versi 22.0. Dua variabel dikatakan bersifat linear jika nilai signifikansi kurang dari 0,05 (p < 0,05). Sebaliknya, dua variabel dikatakan bersifat tidak linear jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 (p

> 0,05).

c. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi Pearson Product Moment dengan program SPSS for mac versi 21.0.

d. Uji Anova

Latan (2014) mengatakan analisis varian digunakan untuk membandingkan dua atau lebih variabel. Anova hanya dapat digunakan dengan satu variabel dependen dan banyak variabel indipenden. Anova diuji dengan menggunakan program SPSS for mac versi 21.0. Pada penelitian ini, uji Anova yang digunakan adalah uji One-way Anova terhadap kategori berat tubuh dan kategori usia. Kategori berat tubuh diukur menggunakan standar Indeks Masa Tubuh (IMT), karena banyak hasil penelitian menunjukkan bahwa anak yang memiliki masa tubuh (IMT) yang lebih tinggi memiliki ketidakpuasan tubuh yang lebih besar dari pada anak dengan masa tubuh yang lebih rendah (Jones, 2004). Selain itu, yang diuji adalah kategori usia, banyak hasil penelitian yang ditemukan bahwa kecenderungan ketidakpuasan tubuh sudah ditemukan pada anak usia sekolah dasar, seperti penelitian Tiggemann & Pennington (dalam Grogan, 1999) yang menemukan anak usia 9 tahun sudah menunjukkan ketidakpuasan tubuhnya.

Dalam dokumen PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI (Halaman 83-90)