BAB I PENDAHULUAN
2.3. Knowledge Graph
2.3.4. Semantik dalam Natural Language Processing (NLP)
(keraguan dalam mengartikan sesuatu, memiliki kemiripan arti). Metode KG merupakan metode baru dalam memahami nuturul lunguage, yang akan mengekspresikan suatu arti semantik dengan struktur yang mampu mengurangi ambiguitas tersebut [Zhang,2002]..
Konsep merupakan komponen terpenting dalam pemikiran manusia. Konsep mampu menjadi prosedur dalam membentuk suatu pengertian dari khusus ke umum atau bahkan sebaliknya.
Grammar Fillmore 's Case
Dalam memahami natural language, bagaimana menggambarkan struktur semantik dalam sebuah kalimat? Grammar Fillmore's Case memiliki beberapa kelompok konsep untuk mengkomposisikan bagian proposisi dalam menggambarkan struktur semantik tersebut, yaitu [Zhang,2002]:
TENSE (Past, Present, Future) ASPECT (Per-ct, Imperfect)
MOOD (Declurutive, Interrogative, Imperative) FORM (Simple, Emphatic, Progressive)
MODAL (Can, May, Must)
ESSENCE (Positive, Negative, Indeterminate) TIME (Adverbial)
M N N E R (Adverbial)
Bagian proposisi ini dibentuk oleh sebuah phrase kata kerja dan beberapa kata benda. Tiap phrase kata benda yang terhubung dengan kata kerja membentuk suatu relasi, maka hubungan itu disebut sebagai "Cuse".
Ekspresi Semantik Dengan KG
Dengan ontologi-ontologi yang dimiliki oleh KG, maka ia dapat membangun sebuah model untuk memahami natural language. Hal ini diperlukan agar dapat diekspresikan arti suatu kata atau kalimat. Untuk mengartikan suatu kalimat pertama kali hams diketahui terlebih dahulu arti masing-masing kata.
Contoh ekspresi semantik dengan KG, terdapat kata "gadis cantik", dari dua kata tersebut dapat dihubungkan dengan dua konsep yaitu, pria dan tidak menikah.
Dengan struktur KG dapat dibangun struktur yang mengekspresikan arti dari "gadis cantik" tersebut, seperti gambar di bawah ini:
Gambarl. Contoh Ekspresi Seinantik dengan KG
Dalam bahasa semantik, pengertian . a n g sama dalam sebuah teks dapat diekspresikan dengan berbagai ekspresi kalimat, meskipun tampak kalimat-kalimat tersebut berbeda, namun memiliki pengertian yang sama. Metode KG akan membangun suatu struktur arti. Mengartikan kata akan dioperasikan dengan word graph, mengartikan kalimat dioperasikan dengan sentence graph.
2.4. STRUCTURAL PARSING
Parsing merupakan bagian penting dari NLP. Parsing adalah suatu proses dari representasi struktur dari kalinlat nuturul language yang selalu diakurasikan dengan tata bahasa. Ada dua ha1 pentiilg di sini, satu; pursing membutilhkan sebuah perwakilan atas interlingua (inter-transmitrul lunguagc), dimana dia berada di antara narural languuge sentence dan struktur yang dapat diakses oleh komputer, dan kedila; pursing membutuhkan grainar dari naturul lunguge tersebut. Pursing metode KG berada pada interlinguu, yang merupakan metode pursing baru yang dikenal dengan istilah Srrucrurul Pursing. Structural Pursing adalah pemetaan atas kalimat dengan semantic sentence graph [Zhang, 20021.
Structural Parsing terdiri diri word gruph dan sentence graph. Sebuah word graph mzngekspresikan arti kata dengan struktur kata dan sentence graph mengekspresikan arti kalimat dengan struktur kalimat pula. Word graph merupakan unit dasar dari NLP, sedangkan sentence gruph terbentuk dari word graph yang tersebut di kalimat/teks. Prinsip dari structural pcrrsing adalah:
Grumrnur digunakan untuk membangun satu atau lebih purse tree untuk kalimat-kalimat
Prinsip dari structural parsing adalah:
Grammar digunakan untuk membangun satu atau lebih parse tree untuk kalimat-kalimat
Graf kalimat sintaksis diturunkan dari word graph sintaksis menggunakan parse tree
Graf kalimat semantik diturunkan dari sentence graph sintaksis yang ada.
2.5. BAGAIMANA MELAKUKAN TRANSFORMASI TEKS KE DALAM KNOWLEDGE GRAPH
Langkah-langkah melakukan transforrnasi teks ke dalarn KG adalah:
1. Menganalisis teks secara harfiah, sambil menganalisis konsep dan relasi yang ada di dalamnya.
2. Menambahkan pengetahuan latar (background knowledge) ke graflpemetaan latar (background graph). Background knowledge diperlukan untuk mengetahui konsep dan relasi yang ada dalam teks.
3. Menggabungkan relasi-relasi yang diperoleh dari analisis teks dengan background knowledge.
4. Memasukkan konsep dan relasi ke dalam piranti lunak.
2.5.1. ANALISIS TEKS
Menganalisis teks ke dalam konsep-konsep dan relasinya, merupakan proses secara subyektif, artinya sangat tergantung pada interpretasi seseorang yang melakukannya. Dalam menentukan konsep, kemungkinan besar akan banyak memiliki kemiripan antara satu orang dengan yang lainnya, karena secara harfiah masing-masing definisi dari konsep sudah baku. Namun penentuan relasi antar konsep sangat tergantung dengan pengetahuan masing-masing, dalam penggunaan basic relation.
Relasi cau (sebab-akibat) mudah diidentifikasi, hanya saja untuk menentukan apakah itu cau+ (berkorelasi positif) atau cau- (berkorelasi negatif) yang akan berbeda-beda, tergantung situasi dan kondisi pada saat membuatnya. Relasi sub dan
par juga kurang begitu jelas membedakannya. Sebagai gambaran, relasi sub digunakan untuk sesuatu yang merupakan salah satu bagian dari konsep lainnya, sedangkan relasi par digunakan untuk sesuatu dimana sebagian atribut dari sesuatu tersebut adalah bagian dari konsep lainnya. Relasi ali, dis dan equ lebih mudah menjelaskannya. Empat relasi lainnya (fpar, negpar, pospar, negpar) adalah relasi yang digunakan jika lebih dari dua relasi yang dihubungkannya.
Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa menerjemahkan teks dengan metode KG, memiliki batasan. Keterbatasan itu meliputi [Vries, 19891:
Batasan menganalisis dengan menggunakan komputer Batasan sejumlah himpunan konsep
Batasan sejumlah himpunan relasi
Batasan sejumlah himpunan isullatar belakang informasi
Pada batasan pertama, komputer memiliki keterbatasan dalam mernberikan kriteria untuk mendefinisikan konsep dan relasinya, karena terkait dengan logikalpikiran orang.
Batasan kedua, himpunan konsep relatif lebih muda diimplementasikan yakni dengan membatasinya dengan cara menentukan konsep dengan konsep-konsep yang berdekatan dengannya (neighbours) dengan tiga tingkat kederajatan (first degree neighbour, second degree neighbour, third degree neighbour). Konsep derajat pertarna adalah konsep yang sudah didefinisikan sebelum melalui analisis, jadi subyek yang dipahami pada teks langsung dijadikan sebagai konsep. Konsep derajat kedua adalah konsep yang memiliki hubungan langsung dengan konsep derajat pertama. Konsep derajat ketiga adalah konsep yang berelasi dengan konsep derajat pertarna dengan melalui konsep derajat kedua.
Batasan ketiga, jumlah relasi sudah sangat jelas dengan adanya relasi-relasi yang termasuk dalarn KG, yang tergabung dalam 8 relasi binari dan 4 relasi n-ary.
Batasan keempat, adalah mencoba meyakinkan bahwa teks yang dianalisis adalah sudah jelas dalam teks pada sebuah paragraph. Hal tersebut sangat sebanding dengan keterbatasan pada konsep-konsep pada teks tersebut.
2.5.2.' LATAR BELAKANG PENGETAHUAN
Dalam Filsafat Ilmu, Pengetahuan mampu dikembangkan manusia disebabkan dua ha1 yaitu [Suriasumantri, 19951:
1. Manusia mempunyai bahasa yang mampu mengkomunikasikan informasi 2. Jalan pikiran yang melatarbelakangi informasi tersbut
Untuk itu, jika user ingin menggunakan komputer untuk menganalisis suatu teks, maka perlu juga mempertimbangkan beberapa latar belakang pengetahuan, dengan tujuan memperkaya pengertian sebuah teks.
2.6. CONTOH TRANSFORMASI TEKS KE DALAM KNOWLEDGE GRAPH Suatu teks: "Pemerintah membuat undang-undang untuk mengatur sistem pendidikan nasional dengan tujuan mencerdaskan bangsa". Teks tersebut memiliki beberapa konsep, yaitu: Penlerintah, Undang-undang, sistem pendidikan nasional dan mencerdaskan bangsa. Konsep-konsep itu kemudian direlasikan sebagai berikut:
Undang-undang mengatur sistem Pendidikan Nasional -3 Undang-undang ord sistem pendidikan nasional
Pemerintah yang membuat Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan bangsa
+
Pemerintah cau mencerdaskan bangsa3 Undang-undang dan sistenl pendidikan nasional fpar Pemerintah
Apabila teks tersebut akan ditransformasikan ke dalam KG, sebelumnya bisa diganibarkan terlebih dahulu seperti pada Gambar 2.
Gambar 2. Text Represenfutioi~ menggunakanfiume
Pemerintah
cau
Undang-undang Mencerdaskan
Bangsa
i
-
ord r Sistem Pendidikan-
Nasional vana baikGambar 2 belum merupakan sebuah graf tetapi masih dalam bentuk konsep yang digambarkan dengan relasinya sesuai dengan arti dari teks tersebut. Dari gambar tersebut kemudian diterjemahkan ke dalam bentuk graf menjadi teks graf dalam konsep metode KG, seperti pada Gambar 3.
fpar
Undang-undang
/
ord\\
Sistem Pendidikan Nasional yang baik-
Pemerintah
Gambar 3 Terjemahan ke KG
cau Mencerdaskan Bangsa
BAB 111
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. KERANGKA PEMIKIRAN
Memahami teks menggunakan metode KG, merupakan salah satu cara untuk mendapatkan informasilpengetahuan baru. Metode KG, merupakan salah satu metode yang digunakan untuk membantu mengartikan sebuah teks bahasa dengan menitikberatkan pada analisis semantik. Dalam parsing, analisis semantik agak rumit dilakukan karena ini berkaitan dengan subjektifitas seseorang yang melakukannya, namun ternyata, menerima informasi dalam pengambilan keputusan sangat membutuhkan analisis tersebut'. Dalam penelitian ini proses parsing yang dilakukan adalah melakukan pemisahan tiap-tiap kata dalam teks yang dipisahkan oleh spasi dan kata tersebut akan menjadi konsep kecuali kata-kata yang termasuk dalam kata buangan (kata yang tidak penting).
Analisis semantik yang dilakukan, harus melalui beberapa tahapan. Tahapan pertama melakukan identifikasi konsep dan relasi di dalam teks yang akan dianalisis.
Penentuan Relasi antar konsep sangat dipengaruhi oleh user, berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya. Oleh karena itu, tahapan identifikasi konsep dan relasi membutuhkan waktu dan pemikiran yang serius agar diperoleh relasi antar konsep yang baik. Tahapan ini menentukan tahapan selanjutnya, yaitu pembentukan graf relasi antar konsep menjadi text graph. Text graph pada tahapan ini masih berdiri sendiri sesuai dari masing-masing teks yang dianalisis. Gabungan text graph menjadi combined graph dari seluruh teks, membentuk formasi graf yang utuh, namun menjadi sangat kompleks dan rumit dalam membacanya. Untuk itu diperlukan perangkat lunak untuk membantu menyederhanakan combined graph tersebut.
'
Pada perkembangan aplikasi teknik bahasa, sistern inforrnasi rnewakili kebutuhan dan kernampuan untuk mernanipulasi dan rnenganalisis informasi secara otomatis yang kernudian akan diintegrasikan variasi tersebut dengan teknik NLP. Mernang sistern Pengekstrakkan lnforrnasi ini belurn populer di rnasyarakat, namun sebenarnya menjadi sangat siknifikan bagi industri pengguna akhir inforrnasi (end user), seperti, bank, perusahaan keuangan serta agen-agen pengelola dokurnen lainnya. (L.Zhang & C.Hoede, 2002)Perangkat lunak dibuat untuk kebutuhan menginput data berupa konsep dan relasi; ontologi yang digunakan serta rule untuk melakukan proses penyederhanaan sehingga menjadi simplified graph. Kerangka pemikiran ini bisa dilihat dalam Garnbar 4 ini.
I
Pengumpulan data berupa teks dengall tenia yang samaAnalisis Teks dengan mengidentifikasi konsep dan relasinya, berdasarkan :
teks harfiah teks latar belakang
.(
I
Konsep dan relasi diformat dalam bentuk graf menjadi rext graph, dengail menggunakan 8 jenis relasi KG
+ I
Kedua text graph dikoinbinasikan menjadi
combined graph dengan bantuan pi rant i l unak yang mengoperasikan concept identification
Combined graph disederhanakan melijadi sitnpl~jied graph berdasarkan rtike dalain KG, dengan bantuan piranti lunak, untuk
mengoperasikan:
-
link infegra/ion - tnerging ofgt-uph- purlilioning ofgruph inio subgrclph
Hasil analisis teks dengan metode KG
Gambar 4. Kerangka Pemikiran Analisis Teks dengan Metode KG
3.2. ANALISIS MEMAHAMI TEKS DENGAN METODE KNOWLEDGE GRAPH
Dalam pembahasan dalam bab selanjutnya, peneliti akan melakukan analisis beberapa teks dengan satu tema, yaitu tentang penyelenggaraan sistem pendidikan nasiopal yang bertujuan mencetak manusia-manusia unggulan (berkualitas) demi kemajuan bangsa.
Dengan KG, teks-teks tersebut, dianalisis dengan cara:
1. Menentukan konsep-konsep yang tertulis dalarn teks 2. Menentukan relasi antar konsep tersebut di atas.
3. Konsep dan relasi yang terbentuk, diterjemahkan secara harfiah dalam bentuk graf yang disebut text graph
4. Dalam KG, perlu juga mengartikan teks itu berdasarkan latar belakang informasi yang dimiliki sesorang tersebut (background knowledge), dan diterjemahkan pula dalam bentuk graf menjadi text graph pula.
5. Dari kedua graf itu (graf harfiah dan graf latar), dikombinasikan menjadi sebuah graf baru (combined gruph) menjadi new rext graph.
6. Teks graph yang baru, tentu masih sangat rumit untuk dibaca dan dipahami, karena melibatkan banyak konsep, untuk itu perlu melakukan penyederhanaan graf (simplijied graph).
7. Dengan terbentuknya simplrfied graph, maka konsep-konsep yang paling penting dalam teks dapat teridentifikasi, sehingga menghasilkan sebuah kesimpulan.
Analisis Analisis
harfiah Latar
Pemindahan subkonsep menjadi konsep umuln
Teks graf
1
ldentifikasi Konstr~ksiCombined Graph
1
Pe~nbentukan Subgraf ~nandiriSinlplifikasi
1
Pen~hilangan causal chuinsPenyatuan relasi-relasi Pengkategorisasian Konsep
Hasil Penelitian
Secara Kuantitatif ldentifikasi Konsep-konsep yang paling penting Pengullan Konsep
r
Gambar 5. Metodologi Analisis Memahami Teks dengan Metode Knowledge Graph
3.2.1. TRANSFORMASI TEKS KE DA LAM KNOWLEDGE GRAPH
Prosedur melakukan transformasi teks ke dalarn KG, adalah sebagai berikut:
1. Analisis teks, teks dibaca dengan teliti untuk mengidentifkasi konsep dan relasi secara harfiah sesuai teksnya, menjadi texf concepfs und elutions 2. Penambahan latar belakang pengetahuan, menjadi background concept
and relations.
3. Kedua teks (teks harfiah dan teks latar) dikombinasikan membentuk combined graph.
4. Teks yang dikombinasi diimplementasikan ke dalam perangkat lunak yang dibuat.
Gambar 6. Proses analisis teks
Langkah pertama dalam proses ini adalah melakukan analisis teks, dimana teks-teks yang ada dicari konsep dan relasinya untuk diterjemahkan ke dalam graf yang berupa teks gruph. Dalam analisis teks, relasi Tcxl Gruph yang sangat berpengaruh adalah relasi cau yang terdiri dari cau+ dan cau-, dalam membaca statemen apakah ia membawa pengaruh positif atau pengaruh negatif. Selain itu background knowledge sangat diperlukan dalam menginterpretasikan teks, dari situlah kernudian muncul con~bincd gruph, yaitu gabungan dari text gruph dan background gruph.
Konsep teks dan
\
relasi-relasinya3.2.2. PENYEDERHANAAN GRAF PADA hWOWLEDGE GRAPH
Satu ha1 yang paling mendasar dalam pembuatan graf, adalah bagaimana agar permasalahan yang ada jika telah diterjemahkan dalam bentuk graf, menjadi lebih mudah dimengerti atau lebih mudah dibaca. Oleh karena itu Iangkah selanjutnya adalah melakukan penyederhanaan graph (Simpl~fied Graph)
Penyederhanaan graf tidak hanya berguna dalam membatasi jumlah konsep dan relasinya, tetapi juga membantu memecahkan masalah yang berhubungan dengan sinonim dan spesialisasi atas konsep-konsep tersebut [Kramer, 19961.
Proses penyederhanaan graf, yaitu meliputi:
1. Pembentukan konsep-konsep umum (general concept) 2. Identifikasi konstruksi (identrfiing constructs)
3. Pembentukan subgraf mandiri (ident~fiing idenpendent subgraphs) 4. Penghilangan causal chains (reducing causal chains)
+ Text Graph
Combined Graph Konsep latar . . . . . . . . . . . . .
belakang & relasinya + Text Graph
Proses penyederhanaan
Gambar 7. Proses Penyederhanaan Graf
Simplified Graph
Pembentukan General Concept
Dalanl melakukan penyederhanaan graf, ha1 yang paling penting untuk tetap dijaga adalah tidak terjadinya kehilangan informasi, artinya konsep dan relasi yang disederhanakan tidak mengubah arti dan tidak menghilangkan informasi penting di dalarnnya. Yang berhubungan dengan penyederhanaan graph adalah subconcept2 dan general concept 3
Ide melakukan proses ini adalah mengurangi adanya graf dengan tingkat yang sangat detil, karena ini akan sangat rumit dalam membacanya. Proses ini terutama memfokuskan pada relasi sub, par, ali dan equ, dengan ketentuan:
1. Konsep yang dihubungkan oleh relasi ali atau equ, dapat dijadikan dalam satu konsep menjadi generul concept.
2. Konsep yang merupakan bagian dari konsep lain, yang berarti terdapat relasi sub atau par, dapat dijadikan satu konsep yang mengakomodir keduanya.
Dari dua ketentuan tersebut, maka langkah pertama yang dilakukan adalah melihat relasi-relasi tersebut dalam graf, lten~udian mencari subgruph yang terhubung setelah itu dicoba adakah subgrcrph tersebut yang dapat dipindah-tempatkan berubah
Pembentukan konse~-konse~ umum
I
ldentifikasi konstruksi
I I
Pembentukan subnraf mandiriPennhilannan causal chains Combined
Graph
2 Suatu konsep yang merupakan bagian dari general concept
Suatu Konsep yang bukan merupakan bagian dari atau atribut dari konsep yang lainnya
+
menjadi satu atau dua konsep umum. Konsep yang merupakan bagian dari subgraph yang telah dirubah menjadi konsep umum, disebut sebagai subconcept.
Sebagai contoh:
1 . Subconcept pendidikan formal, pendidikan nonformal, pendidikan infornlal . dilebur, ditempatkan pada satu konsep umum yaitu jalur pendidikan
2. Subconcept pendidikan diniyah, pendidikan pesantren, pendidikan pasraman, pendidikan pabhaja pendidikan samanera, dilebur, ditempatkan pada satu konsep umum yaitu pendidikan kcagamaan.
Dengan demikian graf yang berasal dari subkonsep yang dibangun menjadi konsep umum itulah yang dikatakan sebagai penyederhanaan graf.
Identifikasi Konstruksi
Himpunan konsep-konsep yang memiliki hubungan dekat (neighbours) yang secara langsung memiliki parh di antara konsep-konsep itu dikenal dengan istilah construct.
Gambar berikut adalah contoh sebuah konstruksi.
SDM cau
cau
\
v cauSistern Pendidikan yang baik A
cau Sumber ekonorni vana kuat
Gambar 8. Contoh Sebuah Konstruksi (construct) Independent Subgraplt
Jika terdapat subgraf yang dapat berdiri sendiri, tidak tergantung dengan subgraf lainnya disebut dengan indenpendent subgraph. Dengan demikian subgrapl~
tersebut dapat dipisahkan saja, ha1 ini memudahkan analisis keseluruhan graf yang ada.
Causal Chains
Sebuah konsep yang secara tidak langsung dipengaruhi oleh konsep lain, ia dikenal dengan causal chain (misal: konsep A cau Konsep B dan Konsep B cau konsep C).
jika tidak ada relasi lain yang mengakibatkan konsep A menjadi penting, maka konsep B dapat dihilangkan saja.
3.3. INTERPRETASI KG
Setelah melakukan penyederhanaan graf, langkah selanjutnya adalah melakukan interpretasi dari KG tersebut. Proses interpretasi ini meliputi:
1. Interpretasi secara kualitatif, yang terdiri dari: I ) Integrasi Link (Penyatuan
' Relasi-relasi), 2). Klasifikasi Konsep dan 3). Pengujian Konsep.
2. Interpretasi secara kuantitatif, yaitu mengidentifikasikan konsep-konsep yang penting.
3.3.1. INTEGRASI LINK
Integrasi link adalah melakukan pengurangan atau penambahan hubungan- hubungan relasi antar konsep, dimana ha1 ini digunakan untuk melakukan ekstraksi informasi lebih lanjut dari graf. Adanya penambahan dan pengurangan ini disebabkan adanya dua tipe integrasi link, yaitu Serial link integration dan Parallel link integration.
Serial link integration dihasilkan dari adanya dua hubungan antara konsep A dengan konsep B dan hubungan antara konsep B dengan konsep C, yang rnenghasilkan satu hubungan baru antara konsep A dengan konsep C, tidak ada relasi yang dapat dihilangkan.
Parallel link integration, jika antara konsep A dengan konsep B terdapat dua relasi yang menghubungkannya, maka mungkin saja dua relasi tersebut dapat dilebur menjadi satu relasi saja antar keduanya.
Gambar 9. Serial link integration Gambar 10. Parellel Link Integration
Menurut Kramer [1996], aturan main sel-iul link integration dari relufion.ship atas 4 relasi (ali, cau+, cau-. equ, par, sub) adalah sebagai berikut:
Tabel 3. Seriul Link Integration
Cau-
3.3.2. IDENTIFIKASI KONSEP-KONSEP PENTING
Konsep-konsep yang sering muncul di dalam teks atau konsep-konsep yang menjadi superconcept4 untuk beberapa konsep, dan ia selalu ada dalarn graf, maka ia merupakan konsep yang penting.
Instrumen yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi konsep yang penting yaitu:
1. Jumlah relasi yang terelasikan dengan sebuah konsep tersebut 2. Jumlah konsep yang dipengaruhi oleh konsep tersebut
3. Jumlah konsep yang mempengaruhi konsep tersebut
4. Jumlah konsep yang dapat dipindahkan oleh konsep tersebut.
Untuk menentukan konsep mana yang paling penting, terlebih dahulu dilihat berapa banyak jumlah konsep yang dipengaruhinya (weightl), berapa banyak jumlah konsep yang mempengaruhinya (weight2) dan jumlah konsep yang merupakan bagian darinya (weight3). Jika berdasarkan pertimbangan bahwa weightl merupakan konsep yang paling penting dan weight3 adalah konsep yang paling tidak penting, maka urutan dari konsep penting itu menjadi weightl >weight2>weight3 (1 :2:3). Begitu juga sebaliknya, maka urutan tersebut menjadi weight3>weight2>weight3 (3:2:1).
3.3.3. KLASIFIKASI KONSEP
Terdapat tiga faktor dalam mengklasifikasikan konsep, yaitu input, output dan esensial konsep. Konsep input dapat terlihat apabila konsep itu menjadi faktor-faktor yang secara otomatis menjadi persepsi di dalarn mewakili informasi pada graf.
Konsep output dapat terlihat pada konsep yang menjadi faktor-faktor yang tergantung pada konsep lain pada persepsi itu. Konsep esensial adalah konsep input dan konpsep output yang bergantung pada konsep lain tetapi juga mempengaruhi konsep lainnya dalam graf itu.
4 Jika hubungan konsep A SUB konsep B, dan A adalah superconcept dari B dan B adalah subconcept dari A. superconcept bisa juga disamakan dengan general concept.
3.3.4. PENGUJIAN KONSEP
Pengujian konsep sebenarnya adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh konsep tersebut dalam sebuah graf dalam rnemperoleh informasi yang akurat. Hal ini dapat dilihat dengan nlenganalisis graf tersebut dengan:
I . Neighbour exanzination
Neighbour examination, merupakan penguj ian secara kualitatif. Penguj ian ini
. memperlihatkan konsep-konsep mana yang menjadi relasi terdekat ( I " degree neighbours) dengan konsep yang penting, dan mana yang menjadi indirect neighbour5 (2nd degree neighbors dan 3rddegree neighborn)
.
Examining set
0
Is' degree neighbours 2. degree neighbours
1-1
3"dceree neighboursGanlbarl 1. Neighbours
Tabel 4. Tabel yang digunakan untuk pengujian neighbour
5 Konsep yang menjadi neighbour dari neighbour. Dalam ha1 ini dikenal istilah degree neighbour yaitu, (first, second, third,. .)neighhour.
Pengujian
Untuk menjelaskan Ganlbar 1 1 dan Tabel 4, dibawah ini akan diberikan contoh pengujian konsep dengan cara neighbour examination, untuk melihat konsep- konsep yang menjadi konsep terdekat dengan konsep yang penting.
Pemerintah- undang-undang
1
f subpendidikan --bsisdiknas-mencerdaskan bangsa ---+ kesadaran
keagamaan sub cau tanggung jawab
Keimanan ketakwaan akhlak mulia
Gambar 12. Contoh Pengujian Neighbour
Kemudian dari Gambar 12 bisa pula dijeiaskan dengan nlenggunkan tabel sepeiti pada Tabel 5 ini.
Tabel 5. Contoh Pengujian neighbour
2. Tabel Input-Output
Merupakan cara lain dalam pengiljian Itonsep, sama seperti nomor 1, tetapi diterjemahkan dalam bentuk tabel, dengan tujuan untuk mengetahui pula neighbour examination.
3.4. PENYUSUNAN PIRANTI LUNAK
Pada tahapan combined graph dan simpliJied graph, dibutuhkan penulisan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. Program yang ditulis meliputi:
1. Program untuk memasukkan data
2. Program mengkombinasikan text graph dan background graph 3. Program penyederhanaan graf
3.4.1. METODE DALAM MENYUSUN PIRANTI LUNAK
Metode dalam pembuatan piranti lunak, menggunakan pendekatan Object Oriented Programming (OOP), dengan bahasa pemrograman Borland Delphi 6.0.
Pengembangan sistem untuk rekayasa memahami teks ini dilakukan dengan menggunakan metode pengembangan model Rapid Application Development (RAD) [Kendall, 20031.
Tiga tahap siklus pengembangan sistem model RAD, adalah sebagai berikut:
1. Tahap Perencanaan, digunakan untuk mengidentifikasi tujuan aplikasi dan informasi-informasi yang dibutuhkan.
2. Tahap Konstruksi/Workshop Desain, digunakan untuk melakukan perancangan proses-proses yang akan terjadi dalam sistem, perancangan basis
2. Tahap Konstruksi/Workshop Desain, digunakan untuk melakukan perancangan proses-proses yang akan terjadi dalam sistem, perancangan basis