• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.5 Sensor Suhu DS18B20

2.5 Sensor suhu DS18B20

Kebanyakan sensor suhu memiliki tingkat rentang terukur yang sempit serta akurasi yang rendah namun memiliki biaya yang tinggi. Sensor suhu DS18B20 dengan kemampuan tahan air (waterproof) cocok digunakan untuk mengukur suhu pada tempat yang sulit, atau basah. Karena output data sensor ini merupakan data digital, maka kita tidak perlu khawatir terhadap degradasi data ketika menggunakan untuk jarak yang jauh. DS18B20 menyediakan 9 bit hingga 12 bit yang dapat dikonfigurasi data.

Karena setiap sensor DS18B20 memiliki silicon serial number yang unik, maka beberapa sensor DS18B20 dapat dipasang dalam 1 bus. Hal ini memungkinkan pembacaan suhu dari berbagai tempat. Meskipun secara datasheet sensor ini dapat membaca bagus hingga 125°C, namun dengan penutup kabel dari PVC disarankan untuk penggunaan tidak melebihi 100°C.

Gambar 2.3 Sensor Suhu DS18B20 Spesifikasi

1. Tegangan yang dibutuhkan sensor dari 3.0V sampai 5.5V power/data 2. Akurasinya ±0.5°C sampai -10°C, dan -10°C sampai +85°C

3. Batas temperatur sensor dari -55 sampai 125°C atau -67°F sampai +257°F 4. menyediakan 9 bit hingga 12 bit yang dapat dikonfigurasi

5. Menggunakan 1 kabel Antarmuka (Interface) dan hanya 1 digital pin untuk komunikasi

6. Data pengenalan Identitas yang disimpan 64 bit 7. Memiliki batas peringatan jika suhu tinggi 8. Temperature-limit alarm system

9. Waktu tunggu data masuk 750ms 10. kabel antarmuka (Interface) a. Kabel merah :VCC

b. Kabel hitam : GND c. Kabel putih : DATA

11. Bahan Stainless steel silinder diameter 6mm dan panjang 35mm 12. Diameter kabel : 4mm

13. Panjang kabel : 90cm

2.6. Sensor Pulse (Pulse sensor SEN11574)

Pulse Sensor SEN-11574 jenis sensor pulsa yang bekerja dengan cara memanfaatkan cahaya. Pulse Sensor SEN-11574 memiliki sensor inframerah yang sangat sensitif, dalam pengoperasiannya, sensor ini akan menembakkan gelombang inframerah ke lapisan kulit dari jari kita hingga sampai pada pembuluh nadi.

Gambar 2.4 Sensor Pulse SEN11574

Saat sensor ini diletakkan dipermukaan kulit, sebagian besar cahaya diserap atau dipantulkan oleh organ dan jaringan (kulit, tulang, otot, darah), namun sebagian cahaya akan melewati jaringan tubuh yang cukup tipis. Yang menjadi sasaran dari sensor ini adalah aliran darah yang berwarna mengkilap apabila terkena cahaya, sehingga mengalami pemantulan. Setelah mengalami pemantulan, sinyal akan diterima kembali oleh sensor dan impuls akan diteruskan ke perangkat mikrokontroler Atmega 8535 untuk melalui tahap transkripsi. Setelahnya, impuls

hasil transkripsi siap untuk dikeluarka pada bagian display LCD, ESP 8266 dan buzzer.

2.7. Display LCD 16 x 2

LCD (liquid crystal display) adalah suatu perangkat elektronik yang dapat digunakan untuk menampilkan angka atau teks. Untuk keperluan antar muka suatu komponen elektronika dengan mikrokontroler, perlu diketahui fungsi dari setiap kaki yang ada pada komponen tersebut seperti gambar 2.6.

(a)

(b)

Gambar 2.5 (a). Block Diagram LCD dan (b). Pin LCD 16x2

Berdasarkan gambar 2.16b. fungsi pin LCD tersebut adalah sebagai berikut : 1. VCC ( pin 1) merupakan sumber tegangan +5V

2. GND 0V ( pin 2) merupakan sambungan ground 3. VEE (pin 3) merupakan input tegangan Kontras LCD

4. RS Register Select (pin 4) merupakan register pilihan 0 = Register Perintah, 1 = Register Data

5. R/W (pin 5) merupakan read select , 1 = Read, 0 = Write

6. Enable Clock LCD (pin 6) merupakan masukan logika 1 setiap kali pengiriman atau pembacaan data

7. D0 – D7 ( pin 7 – pin 14) merupakan Data Bus 1 – 7 ke port 8. Anoda (pin 15) merupakan masukan Tegangan positif backlight 9. Katoda (pin 16) merupakan masukantegangan negatif backlight.

Display karakter pada LCD diatur oleh pin EN, RS dan RW. Jalur EN dinamakan Enable yang digunakan untuk memberitahu LCD bahwa sebuah data sedang dikirimkan. Untuk mengirimkan data ke LCD yang berupa data ASCII yang akan ditampilkan dilayar (tabel 3), maka melalui program EN harus dibuat logika low “0” dan set pada dua jalur kontrol yaitu RS dan RW. Ketika dua jalur tersebut telah siap, set EN dengan logika “1” dan tunggu dan berikutnya di set.

Fungsi dari memori LCD tersebut adalah sebagai pengendali untuk menampilkan karakter dan terdiri dari sebagai berikut :

1. DDRAM (Display Data Random Access Memory) merupakan memori tempat karakter yang ditampilkan berada. Contoh, untuk karekter „L‟ atau 4CH yang ditulis pada alamat 00, karakter tersebut akan tampil pada baris pertama dan kolom pertama pada LCD. Apabila karakter tersebut ditulis pada alamat 40, maka karakter tersebut akan tampil pada baris kedua kolompertama dari LCD.

2. CGRAM (Character GeneratorRandom Access Memory) merupakan memori untuk membuat bentuk karakter yang dapat diubah-ubah sesuai keinginan.

Karakter yang disimpan di CGRAM akan hilang apabila tidak ada power supply, karena memori RAM bersifat tidak permanen.

3. CGROM (Character Generator Read Only Memory) merupakan memori yang menyimpan karakter-karakter yang sudah permanen ada di dalam LCD, sehingga tidak dapat diubah-ubah lagi bentuknya oleh pengguna. Namun karena ROM bersifat permanen, pola karakter tersebut tidak akan hilang saat tidak ada catuan daya.

Misalnya, untuk menampilkan huruf “A” pada layar maka RS harus diset ke “1”.

Jalur kontrol R/W harus berada dalam kondisi aktif (low) (0) saat informasi pada data bus akan dituliskan ke LCD. Apabila R/W berada dalam kondisi aktif (high)

“1”, maka program akan melakukan query (pembacaan) data dari LCD. Instruksi pembacaan hanya satu, yaitu Get LCD status (membaca status LCD), lainnya merupakan instruksi penulisan. Jadi hampir setiap aplikasi yang menggunakan LCD, R/W selalu diset ke “0”.

Pengiriman data ke LCD dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu secara 4 bit dan secara 8 bit. Jika menggunakan jalur 4 bit maka yang digunakan adalah DB4 sampai DB7 dan data akan dikirim dua kali yaitu 4 bit MSB kemudian 4 bit LSB dengan pulsa EN setiap pengirimannya, sedangkan jalur 8 bit menggunakan DB0 sampai DB7. Mode 8 bit sangat baik digunakan ketika kecepatan merupakan keutamaan dalam sebuah aplikasi tetapi jika menggunakan mode 8 bit dibutuhkan 11 pin I/O yaitu 3 pin untuk kontrol, 8 pin data. Berbeda dengan mode 4 bit hanya membutuhkan 7 pin yaitu 3 pin kontrol dan 4 pin data. Meskipun mode 8 bit lebih cepat dan akurat namun konsumsi daya pada mikrokontroller jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan mode 4 bit. Setelah data 8 bit atau 4 bit telah dikirim maka akan dibaca oleh memori LCD sehingga pola karakter yang tersimpan secara permanen di dalam CGROM akan ditampilkan pada layar LCD berupa dot matrik 5 x 7 seperti pada gambar 2.7.

Gambar 2.6 Proses Terbentuknya Karakter pada Dot Matrik 5 x 7 LCD

2.8 Buzzer

Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud speaker, buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi electromagnet. kumparan yang dialairi arus listrik akan tertarik ke dalam atau keluar tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat. Buzzer komponen yang sering digunakan dalam sebuah rangkaian alat atau sebagai output alaram.

Gambar 2.7. Buzzer

2.9 ESP 8266

ESP8266 adalah sebuah komponen chip terintegrasi yang didesain untuk keperluan dunia masa kini yang serba tersambung. Chip ini menawarkan solusi networking Wi-Fi yang lengkap dan menyatu, yang dapat digunakan sebagai penyedia aplikasi atau untuk memisahkan semua fungsi networking Wi-Fi ke pemproses aplikasi lainnya. ESP8266 memiliki kemampuan on-board prosesing dan storage yang memungkinkan chip tersebut untuk diintegrasikan dengan sensor-sensor atau dengan aplikasi alat tertentu melalui pin input output hanya dengan pemrograman singkat.

Modul komunikasi WiFi dengan IC SoC ESP8266EX Serial-to-WiFi Communication Module ini merupakan modul WiFi dengan harga ekonomis.

Program untuk modul wifi Esp 8266 membutuhkan pustaka Esp 8266.h. Untuk

koneksi wifi dan PubSubClient.h untuk implementasi client MOTT merupakan hasil proyek Eclipse Paho.

Gambar 2.8 Modul ESP 8266

Keunggulan utama modul ini adalah tersedianya mikrokontroler RISC (Tensilica 106µ Diamond Standard Core LX3) dan Flash Memory SPI 4 Mbit Winbond W2540BVNIGterpadu, dengan demikian Anda dapat langsung menginjeksi kode program aplikasi langsung ke modul ini.

Fitur SoC ESP8266EX:

1. Mendukung protokol 802.11 b/g/n

2. WiFi Direct (P2P / Point-to-Point), Soft-AP / Access Point 3. TCP/IP Protocol Stackterpadu

4. Mendukung WEP, TKIP, AES, dan WAPI

5. Pengalih T/R, balun, LNA (penguat derau rendah) terpadu 6. Power Amplifier / penguat daya 24 dBm terpadu

7. Sirkuit PLL, pengatur tegangan, dan pengelola daya terpadu 8. Daya keluaran mencapai +19,5 dBm pada moda 802.11b 9. Sensor suhu internal terpadu

10. Mendukung berbagai macam antena

11. Kebocoran arus pada saat non-aktif kurang dari 10µA

12. CPU mikro 32-bit terpadu yang dapat digunakan sebagai pemroses aplikasi lewat antarmuka iBus, dBus, AHB (untuk akses register), dan JTAG (untuk debugging)

13. Antarmuka SDIO 2.0, SPI, UART 14. STBC, 1x1 MIMO, 2x1 MIMO

15. Agregasi A-MPDU dan A-MSDU dengan guard interval0,4 µs 16. Waktu tunda dari moda tidur hingga transmisi data kurang dari 2 ms

Berikut ini adalah diagram bagian fungsional dari Espressif ESP8266:

Gambar 2.9 Diagram Blok Modul ESP 8266

Modul WiFi ini bekerja dengan catu daya 3,3 volt. Salah satu kelebihan modul ini adalah kekuatan transmisinya yang dapat mencapai 100 meter, dengan begitu modul ini memerlukan koneksi arus yang cukup besar (rata-rata 80 mA, mencapai 215 mA pada CCK 1 MBps, moda transmisi 802.11b dengan daya pancar +19,5 dBm belum termasuk 100 mA untuk sirkuit pengatur tegangan internal).Perhatian bagi pengguna Arduino: jangan ambil catu daya dari pin 3v3 Arduino karena pin tersebut tidak dirancang untuk memasok arus dalam jumlah besar, harap gunakan catu daya terpisah. Anda dapat menggunakan DC Buck Converter semacam AMS1117-3.3 untuk mengkonversi tegangan dari catu daya 5 Volt. Untuk berkomunikasi dengan MCU 5V, gunakan level converter 5V 3v3.Untuk komunikasi, model ini menggunakan koneksi 115200,8,N,1 (115.200 bps, 8 data-bit, no parity, 1stop bit).

Esp8266 diperintah menggunakan AT Command. perintah AT Command dapat dilihat pada table 2.4 berikut ini.

Table 2.5 Perintah AT Command

Perintah AT Command Keterangan

AT Test AT startup

AT+RST Restart module

AT+GMR View version info

AT+GSLP Enter deep-sleep mode

ATE AT commands echo or not

AT+RESTORE Factory Reset

AT+UART UART configuration AT+UART_CUR UART current configuration

AT+UART_DEF UART default configuration, save to flash

AT+SLEEP Sleep mode

AT+RFPOWER Set maximum value of RF TX Power AT+RFVDD Set RF TX Power according to VDD33

2.10 NodeMCU ESP8266 versi 12E.

NodeMCU adalah sebuah platform IoT yang bersifat opensource. Terdiri dari perangkat keras berupa System On Chip ESP8266 dari ESP8266 buatan Esperessif System. Seperti gambar 2.11

Gambar 2.10 Nodemcu ESP8266 12E

NodeMCU bisa dianalogikaan sebagai board arduino yang terkoneksi dengan ESP8266. NodeMCU telah me-package ESP8266 ke dalam sebuah board yang sudah terintegrasi dengan berbagai feature selayaknya microkontroler dan kapalitas ases terhadap wifi dan juga chip komunikasi yang berupa USB to serial. Sehingga dala pemograman hanya dibutuhkan kabel data USB.

Sumber utama dari NodeMCU adalah ESP8266 khusunya seri ESP-12 yang termasuk ESP-12E. Maka fitur – fitur yang dimiliki oleh NodeMCU akan lebih kurang serupa dengan ESP-12. Beberapa Fitur yang tersedia antara lain :

1. 10 Port GPIO dari D0 – D10 2. Fungsionalitas PWM

3. Antarmuka I2C dan SPI 4. Antaruka 1 Wire

5. ADC

Gambar 2.11 Maping Pin Nodemcu V3 Lolin 2.2 Modul Ultrasonic HY-SRF05

2.11 Telegram

Web Service adalah aplikasi sekumpulan data (database), perangkat lunak (software) atau bagian dari perangkat lunak yang dapat diakses secara remote oleh berbagai piranti dengan sebuah peralatan tertentu. Secara umum, Web Service dapat diidentifikasikan menggunakan menggunakan URL seperti pada Web pada umumnya. Namun yang membedakan Web Service dengan Web pada umumnya adalah interaksi yang diberikan oleh Web Service. Berbeda dengan URL Web pada umumnya, URL Web Service hanya mengandung kumpulan informasi, perintah, konfigurasi atau sintaks yang berguna membangun sebuah fungsi-fungsi tertentu dari aplikasi.

Bot Telegram seiring Messenger Telegram yang mulai di-install banyak orang dan digunakan untuk percakapan sehari-hari. Memang Telegram belum sepopuler Messenger yang WhatsApp, BBM, maupun Line. Namun, bisa jadi suatu saat akan menjadi suatu Messenger yang potensial mendapatkan hati kalangan masyarakat maya. Menurut Cokrojoyo, kelebihan dari Telegram ini adalah adanya landasan untuk menggunakan Application Programming Interface (API) untuk masyarakat luas. Salah satu API yang disediakan adalah fitur bot. Bot Telegram adalah bot yang saat ini mulai popular digunakan (Gunawan, 2018).

BAB III METODOLOGI

3.1 Bahan dan peralatan pendukung 3.1.1 Bahan-bahan

1. IC mikrokontroler Atmega 8535 2. Modul ESP 8266 node mcu 3. Sensor DS18B20

4. ESP8266 node MCU

5. Sensor detak jantung SEN 11574 6. Kapasitor, Resistor, Dioda 7. Display LCD M1632 8. Buzzer

9. PCB rangkaian

10. Catu daya /Adaptor12V

3.1.2 peralatan pendukung

 Alat ukur voltmeter-ammeter dll

 Peralatan komputer pribadi.

 Termometer digital

 Software pendukung : Proteus, code vision AVR, Arduino IDE .

 Hotspot wifi

3.2 Blok Diagram Sistem

Adapun diagram blok dari sistem yang dirancang adalah seperti yang diperlihatkan pada gambar berikut ini:

Gambar 3.1. Diagram Blok Sistem.

Blok diagram pada gambar 3.1 merupakan konfigurasi input-output sistem dimana terdapat bagian-bagian yang bertugas sebagai penerima masukan, bagian pemrosesan dan bagian keluaran. Pada bagian masukan terdapat beberapa komponen yang berbeda fungsinya demikian juga pada bagian keluaran.

3.2.1 Bagian input

Pada blok input terdapat dua jenis sensor yaitu sensor suhu dan sensor detak jantung.

1. Sensor suhu badan

Sensor suhu adalah sensor yang mengubah suhu badan manusia menjadi data suhu. Pada rancangan ini digunakan sensor suhu digital yaitu DS18B20 dimana data keluaran sensor adalah data digital yang telah diubah menjadi angka.

Data ini akan diolah lagi oleh mikrokontroler menjadi data sebenarnya sebelum dikeluarkan sebagai output.

ESP 8266 Media Internet

Server telegram

Buzzer Output suara

Smartphone Wifi

Gambar 3.2. Rangkaian sensor suhu pada mikrokontroler atmega 8535.

2. Sensor detak jantung

Sensor detak jantung berfungsi mendeteksi detak jantung melalui aliran darah. Seperti diketahui darah mengalir keseluruh tubuh dengan pola yang selaras dengan detak jantung. Aliran darah pada jari tangan juga terpengaruh oleh detak jantung, dengan demikian deteksi detak jantung dapat dilakukan pada jari tangan dengan mendeteksi denyut nadi atau aliran darah pada jari tangan. Sensor inframerah yaitu foto transistor digunakan untuk mendeteksi aliran darah dan mengubahnya menjadi pulsa atau detak dan diberikan pada mikrokontroler untuk dihitung jumlah pulsa permenitnya.

Gambar 3.3. Rangkaian sensor detak jantung SEN11574 pada mikrokontroler Atmega 8535.

5V PC6/TOSC1PC1/SDAPC0/SCLPC5PC4PC3PC2 28272625242322

PC7/TOSC2 29

3.2.2 Bagian Proses

Bagian ini akan mengolah data input dan mengeluarkannya sebagai output.

Bagian ini menggunakan mikrokontroler tipe AVR yaitu Atmega 8535 sebagai pemroses data. Data sensor suhu dan detak jantung dibaca oleh mikkrokontroler dan dikalibrasi menjadi nilai sebenarnya kemudian ditampilkan pada display LCD.

Selain itu data juga diberikan pada modul esp 8266 untuk dikirim ke server internet.

Gambar 3.4. Bagian prosesor mikrokontroler dan penghubung WiFi

3.2.3 Bagian Output

Pada bagian output terdiri dari 3 bagian yaitu display LCD, ESP8266 dan buzzer. Fungsi display LCD adalah untuk menampilkan nilai dari hasil pengolahan mikrokontroler yaitu data suhu badan dan detak jantung. Buzzer berfungsi sebagai indikator suara dan ESP8266 sebagai pengirim data keserver internet sebagai realisasi Internet of Things.

5V

PC6/TOSC1PC1/SDAPC0/SCLPC5PC4PC3PC2 28272625242322 PC7/TOSC2 29

Gambar 3.5. LCD display sebagai output sistem.

3.2.4 Bagian catu daya

Merupakan bagian yang memberikan suplai arus pada rangkaian yaitu tegangan 12V dan 5V. Rangkaian catu daya berupa stepdown dan penyearah yang diperoleh dari listrik PLN . Rangkaian stepdown atau catu daya berupa adaptor 12V yang kemudian diregulasi menjadi 5V oleh IC LM 7805.

3.2.5 Bagian komunikasi internet

Bagian ini berfungsi menyediakan hotspot internet dengan perantara WiFi.

ESP8266 digunakan sebagai perantara yaitu rangkaian atmega 8535 dan hotspot seperti modem atau router.

Gambar 3.6. Esp 8266 node mcu terhubung pada mikrokontroler Atmega 8535.

VSS VDD VEE RS RW E D0 D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7

www.TheEngineeringProjects.com LCD1

LCD 16X2

5V PC6/TOSC1PC1/SDAPC0/SCLPC5PC4PC3PC2 28272625242322 PC7/TOSC2 29 PC6/TOSC1PC1/SDAPC0/SCLPC5PC4PC3PC2 28272625242322

PC7/TOSC2 29

3.2.6 Rangkaian keseluruhan sistem

Rangkaian keseluruhan ditunjukkan pada gambar 3-7 dimana semua komponen telah terhubung pada prosesor yaitu mikrokontroler Atmega 8535. Sensor inframerah untuk deteksi denyut jantung memberikan output nya pada masukan analog yaitu pin A0, sedangkan sensor suhu badan terhubung pada masukan digital pada port B.0. untuk output yaitu display LCD dipasang pada port C yang dimulai dari PortC.0 hingga PortC.7 seperti terlihat pada gambar 3-7. Buzzer sebagai output dan indikator dipasang pada portB.1 dan untuk dan menerima data dari/ke wifi adapter digunakan porr serial yang ada pada PortD. 0 dan PortD.1 catu daya yang digunakan adalah DC5V untuk itu terdapat sebuah stepdown , penyerah dan regulator. Sensor analog akan membaca pulsa listrik dari sensor inframerah akibat aliran darah pada jari tangan. Pulsa tersebut dideteksi oleh program yang dibuat dan dihitung jumlah pulsa permenitnya. Sedangkan pada sensor suhu badan ,data yang keluar dari sensor adalah data digital. Data tersebut dikalibrasi dengan cara mengalikan dengan sebuah konstanta. Data hasil kalibrasi dan hitungan denyut jantung dikeluarkan oleh mikrokontroler pada display LCD. Fungsi buzzer adalah sebagai indikator suara saat mendeteksi pulsa atau denyut jantung. Setelah data tampil pada display LCD, data juga dikirim ke modul esp 8266 node mcu agar dikirim ke internet. Node mcu telah diprogram untuk berkoneksi dengan salah satu hotspot internet agar dapat mengirim datanya ke seever IoT.

Gambar 3.7. Rangkaian keseluruhan sistem

3.4 Pembuatan Bot Pada Server Telegram

Pada sistem ini server telegram berfungsi menampilkan hasil baca dari sensor. Pemanfaatkan Antarmuka Pemrograman Aplikasi (API) dan bot telegram sebagai mitra obrolan yang baik untuk mengirimkan informasi sesuai permintaan dari hampir setiap area kapan pun dibutuhkan, bot telegram seperti robot chat telegram yang sudah diprogram untuk mengirimkan informasi baik secara pesan teks, gambar, video dan file jenis lainya. Dibawah ini langkah-langkah pembuatan bot telegram.

1. Download aplikasi telegram dan daftarkan akun.

2. Cari dipencarian telegram BotFather bercentang biru.

Gambar 3.8 Tampilan Pencarian Botfather pada Telegram 3. klik mulai pada botfather dan ketik “/start”

Gambar 3.9 Tampilan awal pada Botfather

4. Selanjutnya botfather akan memberi balasan berupa apa yang bias dibantu oleh telegram bots. Lalu perintahkan bot untuk membuat bot baru dengan perintah “/newbot”. Setelah ada balasan dari botfather, lalu berikan nama bot dan user bot baru seperti gambar dibawah.

Gambar 3.10 Tampilan Botfather setelah terhubung pada pengguna

5. Setelah bot baru telah berhasil dibuat, maka botfather akan mengirimkan link bot berserta token API telegram. Token API digunakan untuk akses

memprogram perintah yang harus dijalankan bot yang baru kita buat.

Gambar 3.11 Tampilan Botfather memberi Token dan Server Baru.

3.5 Flowchart

Gambar 3.12 Flowchart sistem

BAB 4

HASIL DAN PENGUJIAN SISTEM

4.1. Metode pengujian

Metode pengujian yang digunakan adalah mengukur tiap bagian yang berkaitan dengan komponen-komponen misalnya komponen yaitu; komponen input, prosesor dan komponen output. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat ukur standar misalnya yaitu; voltmeter, termometer badan, dan sebagainya.

Pertama-tama pengukuran dilakukan pada setiap komponen dengan kondisi catudaya diaktifkan. Pengukuran tegangan bertujuan untuk mengetahui nilai tegangan sehingga memudahkan trouble shooting jika terdapat kesalahan. Setelah semua komponen berhasil diuji dan bekerja dengan baik kemudian komponen disatukan pada mikrokontroler menjadi satu sistem dan diuji secara keseluruhan.

Berikut adalah hasil pengujian yang dilakukan pada alat deteksi detak jantung dan suhu tubuh yang dibuat.

Gambar 4.1. Alat deteksi denyut jantung dan suhu badan yang dirancang.

4.2 Hasil pengujian

Pengujian dilakukan dengan bantuan peralatan seperti voltmeter dan termometer serta peralatan lainnya. Tahap pertama dilakukan pengukuran misalnya sensor, kontroler avr , dan juga display LCD. Pengukuran tegangan bertujuan untuk mengetahui apakah tegangan pada titik tertentu sesuai atau tidak. Tegangan terukur dapat dijadikan pembanding saat terjadi kesalahan atau kerusakan. Data tegangan juga digunakan sebagai data pelengkap dari alat yang dibuat.

4.2.1 Pengujian sensor suhu DS18B20

Pengujian sensor dilakukan dengan membaca output yang dikeluarkan oleh sensor suhu DS18B20. Output sensor bukanlah tegangan melainkan berbentuk data digital sehingga tidak dapat diukur dengan voltmeter. Untuk itu harus dibuat sebuah program untuk membaca sensor tersebut dan menampilkan nya pada display LCD.

Jalankan program tersebut pada mikrokontroler dan ukur suhu badan beberapa relawan. Sejalan dengan pengukuran sensor DS 18B20 ,suhu badan turut juga diukur secara manual dengan termometer digital standar. Data yang tampil pada display dicatat dan dibandingkan dengan data pengukuran manual. Dari kedua data tersebut dapat dicari selisih yang merupakan error atau kesalahan sensor. Pengujian ini melibatkan 5 orang relawan yang bersedia diukur suhu tubuhnya termasuk detak jantung untuk pengujian berikutnya. Data hasil pengukuran adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1 Hasil pengujian sensor suhu DS18B20.

Relawan DS18B20(°C) Termometer(°C) Selisih %error

A 36,5 36,2 0,3 0,8

B 37,1 36,9 0,2 0,5

C 35,9 35,3 0,6 1,6

D 36,4 36,4 0 0

E 36,9 36,8 0,1 0,2

Tabel hasil pengujian diatas merupakan hasil pengukuran dan dibandingkan dengan data alat ukur termometer. Terdapat sedikit penyimpangan walau pun cukup

kecil. Penyimpangan data dapat diakibatkan oleh kesalahan pembacaan atau

kecil. Penyimpangan data dapat diakibatkan oleh kesalahan pembacaan atau

Dokumen terkait