BAB X SANKSI
PASAL 72 SERTIFIKAT GARANSI/JAMINAN
(1) Dalam Pengadaan Barang modal, Penyedia Barang menyerahkan Sertifikat Garansi.
(2) Sertifikat Garansi diberikan terhadap kelaikan penggunaan Barang hingga jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak.
(3) Sertifikat Garansi diterbitkan oleh Produsen atau pihak yang ditunjuk secara sah oleh Produsen.
H
HAARRGGAASSAATTUUAANNTTIIMMPPAANNGG
Perka LKPP nomor 14 tahun 2012 (Bab III.B.1, hal.61)
Harga Satuan penawaran yang nilainya lebih besar dari 110% (seratus sepuluh perseratus) dari Harga Satuan yang tercantum dalam HPS dilakukan klarifikasi. Apabila setelah dilakukan klarifikasi ternyata harga satuan tersebut dinyatakan timpang maka harga satuan timpang hanya berlaku untuk volume sesuai dengan Daftar Kuantitas dan Harga. Jika terjadi penambahan volume, harga satuan yang berlaku sesuai dengan harga dalam HPS;
PERPRES NO 54 TAHUN 2010 JO PERPRES NO 4 TAHUN 2015 • Pasal 19 Persyaratan Penyedia Barang/Jasa
(1) Penyedia Barang/Jasa dalam Pelaksanaan PBJ wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun terakhir.
b. tidak masuk dalam Daftar Hitam.
(2a) Persyaratan pemenuhan kewajiban perpajakan tahun terakhir, dikecualikan untuk Pengadaan Langsung dengan menggunakan bukti pembelian atau kuitansi.
• Pasal 124 Daftar Hitam
(1) K/L/D/I membuat Daftar Hitam yang memuat identitas Penyedia Barang/Jasa yang dikenakan sanksi oleh K/L/D/I
(2) K/L/D/I Menyerahkan Daftar Hitam kepada LKPP untuk dimasukkan dalam Daftar Hitam Nasional
• Pasal 134 Ketentuan Teknis Operasional
Ketentuan lebih lanjut mengenai teknis operasional tentang Daftar Hitam, pengadaan secara elektronik, dan sertifikasi keahlian Pengadaan Barang/Jasa, diatur oleh Kepala LKPP paling lambat 3 (tiga) bulan sejak Peraturan Presiden ini ditetapkan.
PERMEN PU NO. 07 TAHUN 2011 JO PERMEN PU NO. 07 TAHUN 2014 • Pasal 1. Istilah
Beberapa istilah yang mengalami perubahan adalah:
a. Penyedia Barang/Jasa yang selanjutnya disebut Penyedia adalah badan usaha atau orang perseorangan yang menyediakan Pekerjaan Konstruksi/ Jasa Konsultansi Konstruksi.
b. Pengguna Anggaran adalah Pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran Kementerian/ Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah atau Pejabat yang disamakan pada Institusi Pengguna APBN/APBD
c. Unit Layanan Pengadaan adalah Unit organisasi yang dibentuk oleh Menteri/ Pimpinan Lembaga/Kepala Daerah/ Pimpinan Institusi yang berfungsi melaksanakan pengadaan barang/jasa yang bersifat permanen. ULP dapat berdiri sendiri atau melekat pada unit yang sudah ada.
d. Kelompok Kerja ULP Perangkat dari ULP yang disusun dan ditetapkan oleh Kepala ULP berfungsi untuk melaksanakan Pemilihan Penyedia Barang/Jasa. Anggota Pokja ULP terlebih dahulu ditetapkan oleh PA/KPA/Kepala Daerah.
e. Pejabat Pengadaan adalah personil yang ditetapkan oleh KPA berfungsi untuk melaksanakan pengadaan langsung.
f. Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi adalah seluruh pekerjaan yang menggabungkan pekerjaan perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan/atau pengadaan barang konstruksi dan/atau pengoperasian dan layanan pemeliharaan
g. Mata Pembayaran Utama adalah mata pembayaran yang pokok dan penting yang nilai bobot kumulatifnya minimal 80% (delapan puluh per seratus) dari seluruh nilai pekerjaan, dihitung mulai dari mata pembayaran yang nilai bobotnya terbesar
h. Kontrak kerja konstruksi adalah keseluruhan dokumen yang mengatur hubungan hukum antara Pejabat Pembuat Komitmen dengan Penyedia Barang/Jasa dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan Jasa Konsultansi
• Pasal 2. Maksud dan Tujuan a. Maksud:
sebagai acuan dalam pelaksanaan pengadaan pekerjaan konstruksi dan jasa konsultansi dalam penyelenggaraan jasa konstruksi.
b. Tujuan:
agar pelaksanaan pengadaan pekerjaan konstruksi dan jasa konsultansi dalam penyelenggaraan jasa konstruksi lebih operasional dan efektif
• Pasal 3. Ruang Lingkup
a. Pengadaan pekerjaan konstruksi dan jasa konsultansi dalam penyelenggaraan jasa konstruksi yang pembiayaannya baik sebagian atau seluruhnya bersumber dari anggaran pembangunan pemerintah (pusat/daerah).
b. Pengadaan pekerjaan konstruksi dan jasa konsultansi yang dananya bersumber dari pemerintah sebagaimana dimaksud di atas mencakup Pengadaan pekerjaan konstruksi dan jasa konsultansi yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari pinjaman atau hibah dalam negeri • Pasal 3a. Pelaksanaan Pemilihan Penyedia Barang dan Jasa
• Khusus untuk ibukota provinsi Papua dan Papua Barat diatur sebagai berikut:
Catatan: Pengusaha lokal yang ikut tidak diwajibkan memiliki pengalaman sebagai penyedia barang/jasa selama 4 th terakhir.
• Ketentuan Umum
1. Pelaksanaan pelelangan/seleksi segera dimulai setelah rencana kerja dan anggaran K/L/D/I disetujui DPR/DPRD sampai penetapan pemenang, penandatanganan kontrak dilakukan setelah Dokumen Anggaran disahkan
.
2. Nilai Paket & Jenis Pekerjaan
3. Surat Jaminan
4. Nilai Pekerjaan Konstruksi > 100 Milyar & Pekerjaan Kompleks
5. Pada pengadaan Pekerjaan Konstruksi, untuk harga penawaran yang nilainya di bawah 80% (delapan puluh perseratus) HPS, wajib dilakukan evaluasi kewajaran harga.
6. K3 harus dicantumkan dalam dokumen pengadaan pekerjaan konstruksi 7. Kontrak untuk pekerjaan konstruksi & jasa konsultansi yang bernilai >
100 Milyar dan/atau yang bersifat kompleks sebelum ditandatangani oleh para pihak, terlebih dahulu harus memperoleh pendapat Ahli Hukum Kontrak
.
8. Dalam hal tidak diperoleh Ahli Hukum Kontrak maka pendapat hukum dapat diperoleh dari Tim Pendapat/Opini Hukum Kontrak.
9. Keterlambatan Pekerjaan
10.Ketentuan penyesuaian harga:
a. Tata cara perhitungan penyesuaian harga harus dicantumkan dalam dokumen pengadaan;
b. Penyesuaian harga diberlakukan terhadap kontrak tahun jamak dengan jenis kontrak harga satuan dan bagian kontrak harga satuan pada kontrak gabungan lump sum dan harga satuan berdasarkan ketentuan dan persyaratan yang telah tercantum dalam Dokumen Pengadaan;
c. Penyesuaian harga tidak berlaku untuk jenis pekerjaan borongan; d. Penyesuaian Harga Satuan bagi komponen pekerjaan yang berasal
dari luar negeri, menggunakan indeks penyesuaian harga dari negara asal barang tersebut;
e. Indeks harga bahan bangunan/konstruksi yang digunakan adalah indeks harga perdagangan besar sub sektor konstruksi bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS).
f. Pada pengumuman harus ditambahkan pencantuman sumber pendanaan dan TA untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut termasuk perkiraan kebutuhan dana untuk Penyesuaian Harga dan jangka waktu pelaksanaan
Catatan: Harus ditambahkan ketentuan Penyesuaian Harga pada SSUK sebagai berikut:
a. Harga yang tercantum dalam kontrak dapat berubah akibat adanya penyesuaian harga sesuai dengan peraturan yang berlaku.
b. Penyesuaian harga diberlakukan pada Kontrak Tahun Jamak yang masa pelaksanaannya ≥12 bulan mulai bulan ke-13 sejak pelaksanaan pekerjaan.
c. Penyesuaian Harga Satuan berlaku bagi seluruh kegiatan/mata pembayaran, kecuali komponen keuntungan dan biaya operasional sebagaimana tercantum dalam penawaran.
d. Penyesuaian Harga Satuan diberlakukan sesuai dengan jadwal pelaksanaan yang tercantum dalam kontrak awal/adendum kontrak. e. Penyesuaian Harga Satuan bagi komponen pekerjaan yang berasal
dari luar negeri, menggunakan indeks penyesuaian harga dari negara asal barang tersebut.
f. Jenis pekerjaan baru dengan Harga Satuan baru sebagai akibat adanya adendum kontrak dapat diberikan penyesuaian harga mulai bulan ke-13 sejak adendum kontrak tersebut ditandatangani.
g. Kontrak yang terlambat pelaksanaannya disebabkan oleh kesalahan Penyedia diberlakukan penyesuaian harga berdasarkan indeks harga terendah antara jadwal awal dengan jadwal realisasi pekerjaan PERKA LKPP NO. 18 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL DAFTAR HITAM
• Pasal 2 Ruang Lingkup
a. Pengadaan Barang/jasa dilingkungan K/L/D/I (sebagian/seluruh dananya APBN/APBD)
b. Pengadaan Barang/Jasa untuk investasi di BI, BHMN dan BUMN/D yang pembiayaannya baik sebagian atau seluruhnya dibebankan kepada APBN/APBD
• Pasal 3. Penyebab Pengenaan Sanksi Daftar Hitam (1)Penyedia pada proses pemilihan, dikarenakan sanksi :
a. Terbukti KKN/kecurangan/pemalsuan dalam proses pengadaan b. Mempengaruhi ULP/PPK/Pihak lain yang berwenang langsung
maupun tidak langsung dalam penyusunan dokumen pengadaan/HPS yang mengakibatkan persaingan tidak sehat
c. Mempengaruhi ULP/PPK/Pihak lain yang berwenang langsung maupun tidak langsung guna memenuhi keinginannya yang bertentangan dengan dokumen pengadaan/kontrak/peraturan perundangan
d. Melakukan persekongkolan dengan penyedia untuk mengatur harga penawaran
e. Membuat/menyampaikan dokumen/keterangan lain yang tidak benar unutk memenuhi persyaratan pengadaan Barang/Jasa
f. Mengundurkan diri dari pelaksanaan kontrak dengan alasan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan
g. Mengundurkan diri pada masa penawarannya masih berlaku dengan alasan alasan yang tidak dapat diterima
h. Menolak menaikkan jaminan pelaksanaan untuk penawaran < 80% HPS
i. Mengundurkan diri/tidak hadir bagi calon pemenang/cadangan 1 dan 2 pada saat pembuktian kualifikasi dengan alasan yang tidak dapat diterima oleh pejabat pengadaan
j. Mengundurkan diri/tidak hadir bagi calon pemenang/cadangan 1 dan 2 pada saat klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya dengan alasan yang tidak dapat diterima oleh pejabat pengadaan
k. Memalsukan data TKDN
l. Mengundurkan diri bagi pemenang dan pemenang cadangan 1 dan 2 pada saat penunjukkan barang/jasa dengan alasan yang tidak dapat diterima oleh PPK
m. Mengundurkan diri dari pelaksanaan penandatangan kontrak dengan alasan yang tidak dapat diterima oleh PPK
SUB MODUL 1.2
TEKNIK PENYUSUNAN
SURAT PERJANJIAN
D
DEESSKKRRIIPPSSIITTOOPPIIKK
Suatu pengantar yang berfungsi untuk membantu para peserta agar lebih memahami tentang teknik penyusunan surat perjanjian.
T
TUUJJUUAANNIINNSSTTRRUUKKSSIIOONNAALLUUMMUUMM((TTIIUU))
Setelah selesai mengikuti pembelajaran materi ini diharapkan para peserta memahami tentang teknik penyusunan surat perjanjian.
T
TUUJJUUAANNIINNSSTTRRUUKKSSIIOONNAALLKKHHUUSSUUSS((TTIIKK))
Setelah selesai mengikuti pembelajaran materi ini diharapkan para peserta mampu :
Menjelaskan teknik penyusunan surat perjanjian Menjelaskan tentang anatomi surat perjanjian
K
KRRIITTEERRIIAANNAARRAASSUUMMBBEERR
Narasumber yang menyampaikan materi dalam modul ini sebaiknya memiliki kriteria sebagai berikut:
Praktisi atau akademisi yang berpengalaman dalam pelaksanaan kontrak pengadaan barang dan jasa pemerintah
Memiliki wawasan dan pengetahuan mengenai hukum dan kebijakan dalam penyusunan dokumen kontrak konstruksi
J
JUUMMLLAAHHJJAAMMPPEEMMBBEELLAAJJAARRAANN
2 x 60 menitD
Daafftatarr IIssii
_Toc440443758 D DEESSKKRRIIPPSSIITTOOPPIIKK ... li T TUUJJUUAANNIINNSSTTRRUUKKSSIIOONNAALLUUMMUUMM((TTIIUU) ... li) T TUUJJUUAANNIINNSSTTRRUUKKSSIIOONNAALLKKHHUUSSUUSS((TTIIKK)) ... li K KRRIITTEERRIIAANNAARRAASSUUMMBBEER ... liR J JUUMMLLAAHHJJAAMMPPEEMMBBEELLAAJJAARRAAN ... liN Daftar Isi... lii BAGIAN 1 PENDAHULUAN ... 1 BAGIAN 2 ANATOMI SURAT PERJANJIAN ... 2 ISI PERJANJIAN ... 5 PENUTUP ... 10 BAGIAN 3 KEKELIRUAN DALAM MENYUSUN KONTRAK YANG SERING DITEMUI ... 12CONTOH SURAT PERJANJIAN ... 14
B
BAAGGIIAANN11PPEENNDDAAHHUULLUUAANN
Surat Perjanjian merupakan bagian dari dokumen kontrak yang secara hirarki paling tinggi apabila terjadi pententangan isi antara bagian dokumen kontrak yang lainnya. Surat perjanjian/kontrak pekerjaan konstruksi/konsultansi terdiri dari pembukaan, isi perjanjian, dan penutup.
Dalam Permen PU No. 07 tahun 2014, telah dibuat standar bentuk surat perjanjian baik konstruksi maupun konsultansi.
B
BAAGGIIAANN22AANNAATTOOMMIISSUURRAATTPPEERRJJAANNJJIIAANN
PEMBUKAAN1. Judul Kontrak
Menjelaskan tentang judul dari Kontrak termasuk penyingkatan judulkontrak/perjanjian yang akan ditandatangani. Berisi judul dokumen, nama paket pekerjaan konstruksi/konsultansi, dan jenis kontrak menurut cara pembayaran.
2. Nomor Kontrak
Menjelaskan nomor Kontrak yang akan ditandatangani. Apabila Kontrak berupa perubahan Kontrak maka nomor Kontrak harus berurut sesuai dengan berapa kali mengalami perubahan. 3. Tanggal Kontrak
Menjelaskan hari, tanggal, bulan dan tahun kontrak ditandatangani oleh para pihak.
4. Kalimat Pembuka
Merupakan kalimat dalam kontrak yang menjelaskan bahwa para pihak pada hari, tanggal, bulan dan tahun membuat dan
menandatangani kontrak. 5. Konsiderasi Kontrak
Bagian ini menjelaskan latar belakang ditandatanganinya kontrak yang meliputi informasi:
a. Surat Persetujuan Kontrak tahun jamak b. Surat Penetapan Pemenang
c. Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa d. ...dst
6. Para Pihak Dalam Kontrak
Menjelaskan identitas dari para pihak yang menandatangani kontrak, meliputi nama, jabatan dan alamat serta kedudukan para pihak dalam kontrak tersebut, apakah sebagai pihak pertama atau pihak kedua.Para pihak dalam kontrak terdiri dari dua pihak yaitu: a. pihak pertama adalah PPK;
b. pihak kedua adalah penyedia yang telah ditunjuk untuk melaksanakan pekerjaan, penyedia dapat berbentuk tunggal maupun kemitraan/KSO;
Klausul dalam kontrak harus menjelaskan bahwa pihak-pihak tersebut bertindak untuk dan atas nama siapa dan dasar
kewenangannya, penjelasan mengenai identitas para pihak harus jelas dan terinci dan menerangkan hal yang sebenarnya; danapabila pihak kedua dalam kontrak merupakan suatu konsorsium, kerja sama, atau bentuk kerja sama lainnya, maka harus dijelaskan nama bentuk kerjasamanya, siapa saja anggotanya dan siapa yang memimpin dan mewakili kerja sama tersebut
a. Penyedia berbentuk tunggal
b. Penyedia berbentuk kemitraan/KSO
7. Dasar Hukum
Merupakan daftar peraturan yang menjadi dasar hukum bagi kontrak, dimana dasar hukum diurutkan sesuai dengan hirarkinya
ISI PERJANJIAN
1. Latar Belakang Pembuatan Kontrak
Ringkasan singkat kejadian dari proses pemilihan sampai penandatanganan kontrak.
2. Pernyataan Bahwa Para Pihak Telah Sepakat/Setuju
Merupakan pernyataan bahwa para pihak telah sepakat atau setuju untuk mengadakan kontrak mengenai obyek yang dikontrakkan sesuai dengan jenis pekerjaannya.
3. Istilah dan Ungkapan
Menyatakan istilah dan ungkapan yang terdapat pada surat perjanjian memiliki kesamaan makna dengan lampirannya.
4. Lingkup Pekerjaan
Berisi ruang lingkup utama pada kontrak yang juga merupakan output dari kontrak.
5. Nilai Kontrak dan Pembayaran
Harga kontrak harus ditulis dengan angka dan huruf, serta perincian pendanaan tahunan (apabila kontrak tahun jamak), dan nomor rekening tujuan pembayaran atas nama penyedia.
a.Kontrak Harga Satuan
Pasal 3
NILAI KONTRAK DAN PEMBAYARAN
(1) NilaiKontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang diperoleh berdasarkan total harga penawaran terkoreksi sebagaimana tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah sebesar Rp... (...dalam huruf... rupiah).
(2) Pembayaran untuk kontrak ini dilakukan ke rekening nomor: ... atas nama penyedia : ...;
b. Kontrak Lump Sum
Pasal 3
NILAI KONTRAK DAN PEMBAYARAN
(1) Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) berdasarkan total harga penawaran adalah sebesar Rp... (...dalam huruf... rupiah).
(2) Pembayaran untuk kontrak ini dilakukan ke rekening nomor: ... atas nama penyedia : ...;
c. Kontrak Gabungan Harga Satuan dan Lump Sum
Pasal 3
NILAI KONTRAK DAN PEMBAYARAN
(1) Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang diperoleh berdasarkan total harga penawaran terkoreksi terhadap bagian kontrak harga satuan ditambah dengan total harga penawaran terhadap bagian kontrak lump sum, sebagaimana yang tercantum dalam daftar kuantitas dan harga adalah sebesar Rp... (...dalam huruf... rupiah). (2) Pembayaranuntuk kontrak ini dilakukan ke rekening nomor: ... atas
nama penyedia : ...;
6. Dokumen Kontrak
• Pada kontrak konstruksi:
a. Adendum Surat Perjanjian (apabila ada); b. Pokok perjanjian;
c. Surat penawaran berikut daftar kuantitas dan harga ; d. Syarat-syarat khusus Kontrak;
e. Syarat-syarat umum Kontrak; f. Spesifikasi khusus;
g. Spesifikasi umum; h. Gambar-gambar; dan
i. Dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan, SPPBJ, BAHP, BAPP.
• Pada kontrak konsultansi
a. Adendum Surat Perjanjian (apabila ada); b. Pokok Perjanjian;
c. Surat Penawaran berikut Data Penawaran Biaya; d. Syarat-Syarat Khusus Kontrak;
e. Syarat-Syarat Umum Kontrak; f. Kerangka Acuan Kerja;
g. Data Teknis selain Kerangka Acuan Kerja;
h. Dokumen-dokumen kelengkapan seleksi, yaitu Surat Jaminan, Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa, dan Berita-Berita Acara Seleksi.
Juga berisi pernyataan bahwa apabila terjadi pertentangan antara ketentuan yang ada dalam dokumen-dokumen kontrak maka yang dipakai adalah dokumen yang urutannya lebih dulu sesuai dengan hirarkinya
7. Hak Dan Kewajiban Para Pihak
Hak dan kewajiban yang diatur antara lain hak dan kewajiban PPK dan penyedia.
8. Masa Kontrak
Menetapkan masa kontrak, masa pelaksanaan, dan masa pemeliharaan.
PENUTUP
1. Pernyataan Para Pihak Telah Menyetujui Perjanjian
Pernyataan bahwa para pihak dalam perjanjian ini telah menyetujui untuk melaksanakan perjanjian sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan di Indonesia.
2. Jumlah Eksemplar dari Kontrak
Dalam kalimat penutup agar dicantumkan juga jumlah eksemplar (rangkap) dari kontrak yang ditandatangani dan pernyataan bahwa tiap eksemplar telah dibubuhkan materai secukupnya serta masing-masing eksemplar memiliki kekuatan hukum yang sama dan mengikat bagi para pihak
3. Tanda Tangan Para Pihak
Tanda tangan para pihak dalam surat perjanjian dengan dibubuhi materai dan tanggal penandatanganan kontrak tidak boleh mendahului tanggal SPPBJ.
B
BAAGGIIAANN 33 KKEEKKEELLIIRRUUAANN DDAALLAAMM MMEENNYYUUSSUUNN KKOONNTTRRAAKK
Y
YAANNGGSSEERRIINNGGDDIITTEEMMUUII
Pada pembukaan surat perjanjian tidak disebutkan dengan jelas para pihak terutama identitas penyedia.
Dalam penjelasan antara identitas Pihak PPK dan Penyedia, tidak digunakan kata “dan” tetapi gunakan kata “dengan”.
Dalam penulisan premise latar belakang pembuatan kontrak disarankan tidak diawali dengan kalimat “Mengingat bahwa”, berdasarkan teknik perancangan kontrak seharusnya diawali dengan kalimat “para pihak menerangkan terlebih dahulu”
Dalam kontrak tahun jamak, Kontrak Anak tidak diberlakukan lagi. Sebagai gantinya untuk penjelasan mengenai rincian tahapan pendanaan per tahun anggaran sebagai dasar pembayaran dari pengguna jasa kepada penyedia, dapat diatur dalam pasal Surat Perjanjian atau dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak.
Pemberian uang muka hanya dilakukan pada tahun pertama, yang diperuntukkan bagi mobilisasi alat dan tenaga kerja, pembayaran uang tanda jadi kepada pemasok barang/material dan/atau persiapan teknis lain yang diperlukan bagi pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa.
Setelah penulisan premise sebaiknya dimasukkan beberapa dasar hukum yang mendasari pembuatan perjanjian, sebagai berikut : a. Undang-Undang No. 18 Tahun 1999 tentang jasa Konstruksi. b. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Buku III tentang
perikatan).
c. Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah No. 59 Tahun 2010.
d. Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
e. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 14/PRT/M/2013 tentang Standar Dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi.
Dalam draft kontrak, terdapat ketentuan yang belum diatur mengenai ruang lingkup kontrak. Sehingga dalam kontrak perlu ditambahkan klausul berikut :
“Ruang lingkup pekerjaan utama dalam kontrak terdiri dari : 1. ……….
2... 3.Dst.”
Agar fungsi pasal optimal dalam suatu perjanjian, maka pasal-pasal/butir-butirnya harus memenuhi syarat antara lain:
a. Urutan, artinya karena pasal ini mencerminkan isi dan kondisi kesepakatan, maka harus dibuat secara kronologis sehingga memudahkan menemukan dan mengetahui hal-hal yang diatur oleh masing- masing pasal.
b. Ketegasan, artinya bahasa yang digunakan sedapat mungkin tegas dan tidak menimbulkan interpretasi ganda.
c. Keterpaduan, artinya antara satu ayat dengan ayat yang lain atau antara Kalimat satu dengan kalimat yang lain dalam satu pasal harus ada keterpaduan, mempunyai hubungan satu sama lain.
d. Kesatuan, artinya satu pasal mencerminkan satu kondisi, namun demikian antar satu pasal dengan pasal yang lain saling mendukung.
e. Kelengkapan, artinya satu pasal harus mencerminkan satu kondisi, maka pasal-pasal dalam perjanjian/kontrak juga harus lengkap informasinya.
CONTOH SURAT PERJANJIAN SURAT PERJANJIAN Kontrak Harga Satuan Paket Pekerjaan Konstruksi :
PEMBANGUNAN PERKANTORAN DI KAWASAN BARU No : 602/01/SP-PERKANTORAN/CK/DCKPP/2015
SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya adalah kontrak kerja konstruksi harga satuan, yang selanjutnya disebut “Kontrak” dibuat dan ditandatangani di Kota Indah pada hari Senin tanggal empat bulan Mei tahun Dua Ribu Lima Belas, berdasarkan Surat Penetapan Pemenang Nomor : ... tanggal ..., Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) Nomor : 01/PA/SPPBJ/PERKANTORAN/CK/DCKPP/2015, tanggal 27 April 2015, antara:
Nama : Pak ppk, ST., MT
N I P : 193010302020031005
Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen
Pembangunan Perkantoran di Kawasan Baru berdasarkan Surat Keputusan Bupati Kota Indah Nomor : 188.45/81/KUM/2015 tanggal 02 Februari 2015 dan Perubahan Atas Surat Keputusan Bupati Kota Indah Nomor : 188.45/06/KUM/2015 tanggal 02 Januari 2015
Berkedudukan di : Jl. Veteran No. 7 Kota Indah
yang bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Kabupaten Kota Indah c.q. Dinas Bina Cipta Kabupaten Kota Indah berdasarkan Surat Keputusan Bupati Kota Indah Nomor : 188.45/81/KUM/2015 tanggal 02 Februari 2015 dan Perubahan Atas Surat Keputusan Bupati Kota Indah Nomor : 188.45/06/KUM/2015 tanggal 02 Januari 2015 tentang Penunjukan Pejabat Kuasa Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Barang Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kota Indah selanjutnya disebut “PPK”, dengan:
Nama : Sidia, ST, MT (nama yang ttd kontrak)
Jabatan : Direktur
Berkedudukan di : Jl. RE Martadinata No. 21-B Balikpapan - Indonesia Akte Notaris No. : 103
Tanggal : 27 Mei 2013
Notaris : Paknotaris, SH
yang bertindak untuk dan atas nama PT LABALABA (Persero) Wilayah III, selanjutnya disebut “Penyedia”.
Dan dengan memperhatikan :
1. Undang-Undang No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi; 2. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Buku III tentang perikatan); 3. Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah No. 59 Tahun 2010;
4. Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Presiden No. 4 Tahun 2015;
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 07/PRT/M/2011 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 07/PRT/M/2014.
PARA PIHAK MENERANGKAN TERLEBIH DAHULU BAHWA:
(a) Telah diadakan proses pemilihan penyedia yang telah sesuai dengan Dokumen Pemilihan;
(b) PPK telah menunjuk Penyedia menjadi pihak dalam kontrak ini melalui suatu Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) untuk melaksanakan Pekerjaan Pembangunan Perkantoran di Kawasan Barusebagaimana diterangkan dalam Syarat-Syarat Umum dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak
yang merupakan satu kesatuan dalam Kontrak ini selanjutnya disebut ”Pekerjaan Konstruksi”;
(c) Penyedia telah menyatakan kepada PPK, memiliki keahlian professional, personil, dan sumber daya teknis, serta telah menyetujui untuk melaksanakan Pekerjaan Konstruksi sesuai dengan persyaratan dan ketentuan dalam Kontrak ini;
(d) PPK dan Penyedia menyatakan memiliki kewenangan untuk menandatangani Kontrak ini, dan mengikat pihak yang diwakili;
(e) PPK dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak :
1) Telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh advokat;
2) Menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut;
3) Telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini; (f) Telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan
mengkonfirmasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua fakta dan kondisi yang terkait.
Maka oleh karena itu, PPK dan Penyedia dengan ini telah bersepakat untuk membuat perjanjian pelaksanaan Paket Pekerjaan Pembangunan Perkantoran di Kawasan Baru dengan syarat-syarat atau ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
Pasal 1
ISTILAH DAN UNGKAPAN
Peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti dan makna yang sama seperti yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian ini;
Pasal 2
RUANG LINGKUP PEKERJAAN Ruang lingkup utama pekerjaan terdiri dari:
1. Satu buah gedung utama 18 tingkat dengan luas 400 m2; 2. Dua buah laboratorium satu lantai dengan luas 200 m2; dan 3. Satu buah taman dengan luas 100 m2;
Sebagaimana tercantum dalam BQ, gambar – gambar, dan spesifikasi teknis.