• Tidak ada hasil yang ditemukan

Web server adalah software yang menjadi tulang belakang dari world wide

web (www). Web server menunggu permintaan dari client yang menggunakan

browser seperti Netscape Navigator, Internet Explorer, Modzilla, dan program

browser lainnya. Jika ada permintaan dari browser, maka web server akan

memproses permintaan itu kemudian memberikan hasil prosesnya berupa data

yang diinginkan kembali ke browser. Data ini mempunyai format yang standar,

disebut dengan format SGML (Standar General Markup Language). Data yang

berupa format ini kemudian akan ditampilkan oleh browser sesuai dengan

browser yang hanya mampu menampilkan teks (misalnya lynx) tidak akan mampu

menampilkan gambar tersebut, dan jika ada akan menampilkan alternatifnya saja.

Web server, untuk berkomunikasi dengan client-nya (web browser) mempunyai

protokol sendiri, yaitu HTTP (Hypertext Transfer Protocol). Dengan protokol ini,

komunikasi antar web server dengan client-nya dapat saling dimengerti dan lebih

mudah. Seperti telah dijelaskan diatas, format data pada world wide web adalah

SGML. Tapi para pengguna internet saat ini lebih banyak menggunakan format

HTML (Hypertext Markup Language) karena penggunaannya lebih sederhana dan

mudah dipelajari. Kata HyperText mempunyai arti bahwa seorang pengguna

internet dengan web browsernya dapat membuka dan membaca

dokumen-dokumen yang ada dalam komputernya atau bahkan jauh tempatnya sekalipun.

Hal ini memberikan cita rasa dari suatu proses yang tridimensional, artinya

pengguna internet dapat membaca dari satu dokumen ke dokumen yang lain

hanya dengan mengklik beberapa bagian dari halaman - halaman dokumen (web)

itu.Proses yang dimulai dari permintaan webclient (browser), diterima web server,

diproses, dan dikembalikan hasil prosesnya oleh web server ke web client lagi

dilakukan secara transparan. Setiap orang dapat dengan mudah mengetahui

apa yang terjadi pada tiap-tiap proses. Secara garis besarnya web server hanya

memproses semua masukan yang diperolehnya dari web clientnya. (Simarmata

dkk. 2007)

BAB. III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan 1 variabel

terikat. Instrumen yang digunakan sekaligus menjadi variable dalam listing

program. Untuk Variabel bebas yaitu 36 gejala penyakit matayang merupakan

instrument dari sistem. Dan 12 penyakit mata sebagai variable terikat.

3.2. Desain Penelitian.

User dapat mengiput gejala-gejala yang dialami penderita. Dan sistem

memproses sesuai dengan metode Certainty Factor dalam listing programnya

untuk menghasilkan jenis penyakit hasil diagnose sistem . Sistem menyediakan

antar muka (user interface) tampilan saran kepada si penderita penyakit mata.

3.3. Model Penelitian

Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model overfitting. Error

yang dilakukan oleh suatu model terdiri dari:

- Training error adalah kesalahan yang terjadi pada training.

- Generalization Error adalah kesalahan yang terjadi pada tes (pengujian).

Dan model yang baik harus mempunyai training error dan generalization error

yang rendah.

3.4. Teknik Analisis data

Teknik digunakan dengan metode certainty factor berisikan tahapan-tahapan yang

pakar bersama dengan aturan dan faktor kepastian yang diberikan oleh pengguna.

Dalam diagnosa suatu penyakit, teknik ini menghasilkan satu hipotesis.

Perhitungan diperlukan sebanyak CF gejala yang dipilih dari user. Penginputan

dimulai dengan pemberian bobot / nilai keyakinan (CF) untuk masing-masing

fakta pasien. Pada sesi konsultasi gejala, user diberi pilihan untuk menceklis

gejala-gejala apa yang sedang dialaminya. Masing-masing memiliki gejala

memiliki bobot cf. Sehingga pengguna (user) mendapat informasi dan konsulasi

BAB. IV

ANALISA DAN PERANCANGAN

4.1 Analisis Permasalahan

Mata adalah salah satu panca indera yang sangat penting bagi manusia, yaitu

untuk melihat. Ketika mata mengalami gangguan maka seseorang akan merasa

tidak nyaman, bahkan akan mengalami kesulitan untuk melakukan berbagai

aktifitas dalam kehidupannya. Oleh karena itu kesehatan mata perlu dijaga dengan

baik.

Kesehatan mata merupakan hal yang berkaitan dengan bidang kedokteran.

Dengan perkembangan teknologi yang saat ini cukup pesat, bidang kedokteran

pun memanfaatkan teknologi untuk membantu memberikan pelayanan kesehatan

dengan menggunakan suatu sistem yang disebut sebagai expert system (sistem

pakar).

Sistem pakar merupakan suatu program aplikasi komputerisasi yang

berusaha menirukan proses penalaran dari seorang expert (ahli) dalam bidang

tertentu untuk memecahkan suatu masalah yang spesifik, atau dapat dikatakan

sistem pakar merupakan duplikat dari seorang pakar karena pengetahuannya

disimpan dalam basis pengetahuan untuk diproses dalam pemecahan masalah.

Dalam hal ini, sistem pakar yang dimaksud adalah sistem pakar untuk

mendiagnosis penyakit mata pada manusia. Jadi, data yang tersimpan pada

database akan menginformasikan keluhan pasien dengan akurat dan dapat

Ada istilah yang mengatakan bahwa mengobati pasien adalah seni. Pola

pikir dan cara mengobati pasien pada setiap dokter tidaklah sama, bergantung

pada pengetahuan dan pengalaman dokter tersebut dalam mengobati pasien.

Sistem pakar untuk diagnosa penyakit mata ini bekerja dengan mengadaptasi

pengetahuan dan “kreativitas” dokter dalam mengobati pasien serta didukung dengan literatur-literatur yang berkaitan dengan penyakit mata, baik dari

buku-buku kedokteran maupun dari internet.

Setelah mengamati dan mencari informasi baik dari pakar (dokter) maupun

pengguna (pasien), diketahui bahwa jenis penyakit mata sangat banyak dan gejala

yang menyertainya sangat kompleks dan beberapa penyakit memiliki gejala yang

hampir sama.

Sistem pakar ini dibuat untuk memberikan pengetahuan diagnosa awal

kepada pengguna tentang penyakit yang diderita serta juga sebagai alat bantu bagi

seorang dokter untuk dapat mengambil keputusan atau diagnosa yang tepat

terhadap suatu gejala sehingga diperoleh pengobatan yang tepat. Perancangan

sistem ini meliputi:

a. Sistem mengadaptasi pemikiran pakar dalam mendiagnosa penyakit mata yang

dituangkan dalam suatu kaidah diagnosa.

b. Sistem menganalisa masukan pengguna dengan aturan yang ditetapkan.

c. Sistem dapat mengambil keputusan berdasarkan masukan dari pengguna.

d. Sistem memberikan informasi berupa pengetahuan kepada pengguna mengenai

angka kemungkinan penyakit mata yang diderita berdasarkan kerluaran

certainty factor dari masukan gejala yang dialami.

Sistem dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan basis

data MySQL supaya “user friendly” atau mudah dalam penggunaan dan mudah

Algoritma sistem berisikan tahapan-tahapan yang dilakukan dalam

membuat sistem, sehinga dapat sesuai dengan yang diharapkan. Kepakaran di

bidang yang berkaitan dengan penyakit mata menggunakan Faktor kepastian, Ada

2 macam faktor kepastian yang digunakan, yaitu faktor kepastian yang diisikan

oleh pakar bersama dengan aturan dan faktor kepastian yang diberikan oleh

pengguna. Adapun aturan yang dipakai dalam memperhatikan nilai CF (Certainty

Factor) adalah sebagai berikut:

CF[H,E] = MB[H,E] – MD[H,E]

dengan

CF[h,e] certainty factor dari hipotesis h yang dipengaruhi oleh gejala

(evidence) e. Besarnya CF berkisar antara –1 sampai dengan 1. Nilai –1

menunjukkan ketidak percayaan mutlak sedangkan nilai 1 menunjukkan

kerpercayaan mutlak.

MB(h,e) adalah ukuran = ukuran kepercayaan terhadap hipotesis h, jika

diberikan evidence e(antara 0 dan 1)

MD(h,e) adalah ukuran kenaikan ketidakpercayaan terhadap hipotesis h

yang dipengaruhi oleh gejala e.

Pada sistem pakar diagnosa penyakit mata ini, ukuran ketidak percayaan

diabaikan atau dianggap nol. Nilai CF diberikan pada tiap gejala yang menyertai

suatu penyakit, sehingga didapat banyak nilai CF untuk tiap gejala. Untuk

menentukan nilai CF akhir pada suatu diagnosa maka menggunakan rumus CF

paralel sebagai berikut:

dengan

CF[h,e1^e2] = faktor kepastian paralel

CF[h,e1] = ukuran kepercayaan terhadap hipotesis h, jika diberikan evidence

e pertama (antara 0 dan 1)

CF[h,e2] = ukuran kepercayaan terhadap hipotesis h, jika diberikan evidence

e kedua (antara 0 dan 1)

Dalam diagnosa suatu penyakit, sangat dimungkinkan beberapa aturan

yang menghasilkan satu hipotesis dan suatu hipotesis menjadi evidence bagi

aturan lain. Dengan demikian perhitungan diperlukan sebanyak CF gejala yang

dipilih sesuai dengan masukan pengguna program ini. Hasil penghitungan

presentase keyakinan dimulai dengan pemberian bobot / nilai keyakinan (CF)

untuk masing-masing fakta pasien dan gejala oleh pakar.

Pada sesi konsultasi fakta user , pilihan jawaban hanya ada 2 yaitu jika

mengalami atau memilih fakta tersebut (v) maka CF = 1, jika fakta tersebut tidak

dialami atau tidak diplih user maka CF = 0. Pada sesi konsultasi gejala, user

diberi pilihan untuk menceklis gejala-gejala apa yang sedang dialaminya.

Masing-masing memiliki gejala memiliki bobot cf. Nilai CF(Rule) didapat dari

interpretasi term dari pakar menjadi nilai MD/MB tertentu.

Certain Term MD/MB

0 - 0.2, Tidak Tahu/Tidak Ada

0.4, Mungkin

0.6, Kemungkinan Besar

0.8, Hampir Pasti

1. Kalazion:

a. Gangguan Refleksi > CF1 = 0.9

b. Jaringan Granulasi Menonjol Keluar Fuzzy > CF2 = 0.6

c. Ujung Kelenjar meiboom terdapar masa = 0.7

yang kuning dari sekresi > CF3

d. Pembengkakkan Sebesar Kacang > CF4 = 0.8

Perhitungan nilai CF nya adalah:

CF(A) = CF(1) + CF(2) * [ 1 – CF(1) ]= 0,9 + 0,6 * (1 – 0,9) = 0,96 CF(B) = CF(3) + CF(A) * [ 1 – CF(3) ]= 0,9 + 0,96 * (1 – 0,9) = 0,996 CF(C) = CF(4) + CF(B) * [ 1 – CF(4) ]= 0,8 + 0,99* (1 – 0,8) = 0.998

Didapatkan nilai faktor kepastian dari masukan gejala yang mengarah ke

penyakit Kalazion adalah 0,998.

2. Edema Palpebra Inflamatoir

a. Alergi > CF1 = 0.7

b. Glaukoma >CF2 = 0.8

c. Peradangan Mata >CF3 = 0.9

CF(A) = CF(1) + CF(2) * [ 1 – CF(1) ]= 0,7 + 0,6 * (1 – 0,8) = 0,82 CF(B) = CF(3) + CF(A) * [ 1 – CF(3) ]= 0,9 + 0, * (1 – 0,9) = 0,982

Didapatkan nilai faktor kepastian dari masukan gejala yang mengarah ke

penyakit Edema Palpebra Inflamatoir adalah 0,982.

3. Edema Palpebra non Inflamatoir

a. Terkena Gigitan Serangga >CF1 = 0.9

b. Alergi >CF2 = 0.7

CF(A) = CF(1) + CF(2) * [ 1 – CF(1) ]= 0,9 + 0,7 * (1 – 0,9) = 0,97

Didapatkan nilai faktor kepastian dari masukan gejala yang mengarah ke

Semakin user yakin bahwa gejala tersebut memang dialaminya maka semakin tinggi pula hasil persentase keyakinan total yang diperoleh. Nilai yang diproses oleh sistem hanya nilai yang lebih besar dari nol (cf user > 0). Alasannya, nilai 0 menunjukkan bahwa gejala tersebut tidak teramati atau memang tidak terjadi pada user, sehingga perhitungan tidak perlu dilakukan. Proses penghitungan presentase keyakinan diawali dengan penelusuran rule yang sesuai dengan hasil konsultasi yang telah dilakukan oleh user. Rule yang telah ditemukan kemudian dihitung CF nya dengan menggunakan rumus CF. Berikut Jenis-jenis penyakit mata dan Gejala-gejalanya:

Tabel 4.1 Jenis-jenis Penyakit Mata

Kode Nama Penyakit

A1 Edema Palpebra Inflamatoir

A2 Edema palpebra non inflamatoir

A3 Delmatitis Palpebra A4 Blefaritis A5 Blefaritis ulserativa A6 Blefaritis nonulserativa A7 Hordeolum A8 Konjungtivitis A9 Keratitis superficial

A10 Hordeleum Internum

A11 Hordeleum Externum

A12 Kalazion

Tabel Pengetahuan

KD Gejala Mata A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12

B1 Gangguan Reflaksi v

B2 Jaringan Granulasi Menonjol

Keluar v

B3 Ujung Kelenjar meiboom terdapar masa yang kuning dari sekresi v B4 Pembengkakkan Sebesar Kacang v B5 G1 Zeis v B6 G1 Meiboom v v B7 Acne Vulgaris v v B8 Anemia v v

4.3 Use Case Diagram

Untuk mengenal proses dari sistem yang lama atau sistem yang sekarang ini

digunakan diagram use case. Dengan diagram use case ini dapat diketahui proses

yang terjadi pada aktivitas laboratorium. Dengan diagram ini juga dapat diketahui

fungsi yang digunakan oleh sistem yang sekarang. Gambar use case bisa dilihat

dibawah ini:

B9 Konjungtivitis yang menahun v v

B10 Blefaritis v v

B11 Terdapat tonjolan pada

palpebra v v

B12 Mata merah dan sakit v v

B13 Palbebra bengkak v v

B14 Mata lekas lelah apabila kerja

dekat v v v

B15 Mata Tidak Tahan terhadap

cahaya v v v

B16 Mata Terasa Gatal v v v

B17 Mata Terasa Panas v v v

B18 Bulu Mata Jatuh Dan Diganti

Baru v

B19 Mata Kering v

B20 Pagi hari mata terasa lengket v v v

B21 Terdapat ketombe pada mata

dan telinga v

B22 Terdapat ketombe di kepala v

B23 Tidak tanpak krusta v

B24 Bulu Mata Jatuh Dan Tidak

Diganti Baru v

B25 Krusta V v

B26 Edema V

B27 Skwama V

B28 Mata Kemerahan V

B29 Terjadi Sekret Konjungtiva V

B30 Sistimik v

B31 Terkena Gigitan Serangga v

B32 Alergi v v v V

B33 Glaukoma v V

B34 Peradangan Mata v V

B35 Merasa Kelilipan v v

Registrasi Pasien Pilih Gejala Proses Diagnosa Lihat Hasil Diagnosa Pasien Beri Komentar Login Admin Masukan Gejala Setting Rule Lihat Diagnosa Pasien Admin Logout <<include>> <<include>> <<include >>

Gambar 4.1 Use case diagram

4.4 Activity Diagram

Activity diagram untuk aplikasi Penyakit Mata digambarkan dalam enam

kategori yaitu:

1. Activity Diagram dari Use Case Login

Activity Diagram dari use case login ini digunakan bagi admin yang telah

terdaftar sebagai admin dan mempunyai username dan password, dapat

melakukan login ke halaman admin. Apabila username dan password yang

diimasukkan tervalidasi pada basisdata maka sistem akan menampilkan halaman

utama untuk admin. Gambar activity diagram login dapat dilihat pada gambar 3.2

berikut ini:

Gambar 4.2 Activity Diagram dari Use Case Login Admin

User Sistem

Membuka Aplikasi

Input Username dan Password

ya tidak

Menampilkan Halaman Utama Menampilkan Form Login admin

Aktifitas dalam manajemen Gejala dimulai pada saat admin login untuk

manambah dan mengedit Data Gejala dengan memasukkan kdgejala dan

nmgejala. Mengenai alur activity diagram sistem pada manajemen gejala dapat

dilihat pada gambar 4.3 berikut ini:

Gambar 4.3 Activity Diagram dari Use Case Manajemen Gejala

3. Activity Diagram Manajemen Penyakit Oleh Admin

Aktifitas dalam manajemen Penyakit dimulai pada saat admin login untuk

manambah dan mengedit Data Penyakit dengan memasukkan kdpenyakit dan

nmpenyakit. Activity diagramnya dapat dilihat pada gambar 3.4 berikut ini:

User Sistem

Gambar 4.4 Activity Diagram dari Use Case Manajemen Penyakit

User Sistem

ya tidak Masukkan kdgejala,nmgejala

Sistem Login

Menmpilkan Data Baru Menampilkan Menu yang dipilih

Masukkan kdpenyakit, nmpenyakit

ya tidak Sistem Login

Menampilkan Data Baru

4. Activity Diagram Manajemen Role Oleh Admin

Aktifitas dalam manajemen Role dimulai pada saat admin login untuk

manambah dan mengedit Data Penyakit dengan memasukkan kdpenyakit,kdgejala

dan nilaicf. Mengenai alur activity diagram sistem pada manajemen Role dapat

dilihat pada gambar 3.5 berikut ini:

User Sistem

Gambar 4.5 Activity Diagram dari Use Case Manajemen Rule

5. Activity Diagram Registrasi Pasien

Aktifitas dalam Registrasi Pasien dimulai pada saat pasien membuka

halaman aplikasi untuk mendaftarkan data pasien dengan memasukkan

nmpas,almt, jenkel, telepon dan umur. Mengenai alur activity diagram sistem

pada Registrasi Pasien dapat dilihat pada gambar 3.6 berikut ini: Masukkan kdpenyakit, kdgejala,nilaicf

tidak

ya Sistem Login

Menampilkan Data Baru Menampilkan Menu yang dipilih

Gambar 4.6 Activity Diagram dari Use Case Registrasi Pasien

6. Activity Diagram Diagnosa Penyakit

Aktifitas dalam Diagnosa Penyakit dimulai pada saat pasien membuka

halaman aplikasi untuk mendaftarkan data pasien kemudian menuju diagnosa

dengan memasukkan gejala. Mengenai alur activity diagram sistem pada

Diagnosa Penyakit dapat dilihat pada gambar 3.7 berikut ini:

User Sistem

Gambar 4.7 Activity Diagram dari Use Case Diagnosa Penyakit

Halaman Utama Menampilkan Link Pilihan

Pilih Diagnosa

Menampilkan Data Pasien Baru ya

tidak Input nmpas, almt, telp, jenkel, umur

Melakukan diagnosa Menampilkan Daftar

Gejala Pilih Gejala

Menampilkan hasil penyakit ya

tidak Ceklis gejala yang dimiliki

4.5 Flowchart Program

Flowchart program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang

bagaimana prosedur sesungguhnya yang dilakukan oleh suatu program. Flowchart

ini menggambarkan urutan logika dari suatu prosedur pemecahan masalah.

Flowchart program atau diagram alir juga digunakan untuk menggambarkan

secara grafik langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program untuk

menolong dan memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil

dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian.

29 4.6 Perancangan Antar Muka

Dalam pembuatan program, dirancang antar muka yang terdiri dari beberapa

form. Pembagian ke dalam beberapa form ini dimaksudkan untuk mempermudah

pengguna dalam penggunaannya, sehingga pengguna tidak mengalami kesulitan.

Dalam program ini terdiri dari 4 form sistem yaitu form halaman administrator,

form gejala penyakit mata, form penyakit mata, dan form basis aturan, sedangkan

untuk form user terdiri dari 3 form yaitu form registrasi pasien, form konsultasi

gejala, dan form hasil diagnosa. Berikut dapat adalah rancangan dari form sistem:

1. Form Halaman administrator

Sistem Pakar Penyakit Mata Master Form Gejala Form Penyakit Form Basis Aturan Diagnosa Konsultasi Logout Halaman Administrator User Login : xxxxxxxxxxx

2. Form Gejala Penyakit Mata

Sistem Pakar Penyakit Mata

User Login : xxxxxxxxxxx Form Gejala

Kode Gejala : Nama Gejala :

Simpan Close

List Data Gejala Kode Gejala Nama Gejala

Edit | Delete

Gambar 4.10 Rancangan Form Gejala Penyakit Mata

3. Form Penyakit Mata

Sistem Pakar Penyakit Mata

User Login : xxxxxxxxxxx Form Penyakit

Kode Penyakit : Nama Penyakit :

Simpan Close

List Data Penyakit

Kode Penyakit Nama Penyakit

Gambar 4.11 Rancangan Form Penyakit Mata

4. Form Basis Aturan

Sistem Pakar Penyakit Mata

User Login : xxxxxxxxxxx Form Basis Aturan

Kode Penyakit : -Pilih-Nama Penyakit : Otomatis

Simpan Close

Kode Penyakit : Nama Penyakit :

-Pilih-Otomatis

Nilai Fuzzy : Input 0.00 – 0.99

List Basis Aturan

Penyakit Gejala Nilai Fuzzy

Edit | Delete

Gambar 4.12 Rancangan Form Basis Aturan

Rancangan form user dapat dilihat dibawah ini:

Home Gejala Penyakit Diagnosa Username Password Login SITI AISYAH 200911300611 STMIK TRIGUNA DHARMA Sistem Pakar Penyakit Mata

Gambar 4.13 Rancangan Form Interface Halaman User

6. Form Registrasi Pasien

Sistem Pakar Penyakit Mata

Biodata Pasien No.Diagnosa : Otomatis Tgl.Diagnosa : Mulai Konsultasi Nama Pasien : Alamat : Input No.Telepon : Input Input

-Pilih-Gambar 4.14 Rancangan Registasi Pasien

Sistem Pakar Penyakit Mata

Daftar Gejala

Mulai Diagnosa

Gangguan Reflaksi

Jaringan Granulasi menonjol Keluar fuzzy

Ujung kelenjar meiboom terdapar masa yang kuning dari sekresi Pembengkakan sebesar kacang

G1 Zeis G1 Meiboom Acne Vulgaris Dst.

Catatan : Checklist Gejala

No.Diagnosa : xxxxxx

Nama Diagnosa : xxxxxx

8. Form Hasil Diagnosa

xxxxxx

Sistem Pakar Penyakit Mata

Hasil Diagnosa Biodata Pasien No.Diagnosa : Tgl.Diagnosa : Nama Pasien : xxxxxx xxxxxx xxxxxx

Gejala Yang Anda Alami

Gejala Gejala Gejala Dst. Hasil Diagnosa Kode Penyakit : xxxxxx xxxxxx Nama Penyakit : Nilai Fuzzy Penyakit : 99

Saran/Solusi

BAB. V

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

5.1 Kebutuhan Sistem

Pada dasarnya penggunaan komputer sebagai alat pengolah data terdiri dari

beberapa fasilitas pendukung yang harus diperhatikan dan harus memenuhi aspek

teknis yang dibutuhkan oleh sistem pengolah data. Fasilitas pendukung ini terdiri

dari 2 spesifikasi, yaitu:

1. Perangkat keras (hardware)

2. Perangkat lunak (software)

5.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware) dan Perangkat Lunak (Software)

Dalam penerapan sistem yang dibuat tidak terlepas dari perangkat keras dan

perangkat lunak. Untuk menguji program atau sistem informasi, digunakan

komputer dengan spesifikasi sebagai berikut:

1. Perangkat Keras (Hardware)

a. Minimal Intel (R) Pentium (R) III CPU

b. RAM 128 MB c. Hardisk Minimal 20 GBs d. USB e. Mouse f. Keyboard 102 Key g. Monitor

a. Sistem Operasi Microsoft Windows (XP, Millenium Edition)

b. Microsoft Office 2007

c. Bahasa Pemrograma php

d. Css

e. Mysql

f. Editor yang digunakan notepad++

5.2 Implementasi Sistem

Implementasi sistem adalah prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan

desain yang ada dalam sebuah aplikasi. Dalam implementasi ini akan

menampilkan implementasi perancangan antarmuka. Berikut adalah rancangan

antarmuka dari sistem yang dibuat:

1. Halaman Link Home

Halaman ini akan tampil pertama sekali sewaktu user masuk ke halaman

website dengan alamat http://localhost/cfmata di web browser seperti mozilla, adapun fungsi dari halaman ini adalah sebagai penghubung ke halaman – halaman

Gambar 5.1 Halaman Link Home

2. Halaman Administrator

Halaman ini akan tampil jika user mempunyai hak sebagai administrator

dengan melakukan login di halaman utama, di halaman administrator ini seorang

user dapat manage data-data yang dibutuhkan dalam pembuatan Algoritma

Certainty Factor (CF) Untuk Menentukan Penyakit Mata Manusia Berbasis Client

Server (WebBase).

Halaman ini akan tampil jika administrator memilih link master data- gejala

yang ada pada menu atas halaman administrator, pada halaman ini seorang

administrator dapat menambah, mengedit atau menghapus data gejala.

4. Halaman Form Penyakit

Halaman ini akan tampil jika administrator memilih link master data-

penyakit yang ada pada menu atas halaman administrator, pada halaman ini

seorang administrator dapat menambah, mengedit atau menghapus data penyakit.

Gambar 5.4 Halaman Form Penyakit dan Penyakit Create New

5. Halaman Form Basis Aturan

Halaman ini akan tampil jika administrator memilih link master data- basis

aturan yang ada pada menu atas halaman administrator, pada halaman ini seorang

administrator dapat menambah, mengedit atau menghapus data basis aturan,

dimana fungsi dari basis aturan ini adalah sebagai relasi antara gejala dan

6. Halaman Form Diagnosa

Halaman ini akan tampil jika administrator memilih link master data-

diagnosa yang ada pada menu atas halaman administrator, pada halaman ini

seorang administrator dapat melihat daftar pasien yang sudah diagnosa online.

Gambar 5.6 Halaman Form Diagnosa

Halaman awal bagi pengguna atau user dapat dilihat pada gambar 5.1

Halaman Link Home yang ada diatas. User dapat Memulai untuk mendiagnosa

penyakit mata yang sedang dideritanya lewat Menu Diagnosa.

7. Halaman Diagnosa

Halaman ini akan tampil jika user mengclick link diagnosa pada menu

sebelah kiri halaman website, pada halaman ini sebelum user melakukan diagnosa

dan nomor telepon kemudian user menekan tombol registrasi.

Gambar 5.7 Halaman Form Diagnosa Pasien

8. Halaman Konfirmasi Registrasi Sukses

Halaman ini akan tampil jika user mengclick tombol registrasi di halaman

Dokumen terkait