• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aset Tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan 996 1.103 1.120 Aset untuk Disewakan - setelah dikurangi akumulasi

Berikut perincian aset Perseroan pada tanggal tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008:

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan 2010 31 Desember2009 2008

Kas dan Setara Kas 8.508 2.890 23.618

Surat-surat Berharga 2.647 7.783 1.211

Efek yang Dibeli dengan Janji Jual Kembali - - 2.012

Investasi Sewa Neto - bersih 658.074 334.847 239.711

Piutang Pembiayaan Konsumen - bersih 50.322 48.352 41.806

Tagihan Anjak Piutang 7.175 6.469 3.484

Piutang Lain - Lain 1.670 988 463

Aset Pajak Tangguhan - bersih 849 698 582

Aset Tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan 996 1.103 1.120

Aset untuk Disewakan - setelah dikurangi akumulasi

penyusutan 3.875 5.365 4.919

Aset Lain-lain - bersih 7.356 6.709 6.973

Jumlah Aset 741.472 415.204 325.899

Saldo Aset pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 741.472 juta. Saldo ini mengalami kenaikan sebesar Rp 326.268 juta atau 78,6% dibandingkan saldo aset pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 415.204 juta. Kenaikan ini disebabkan terutama oleh naiknya investasi sewa neto seiring dengan pertumbuhan ekonomi di sektor-sektor yang dibiayai oleh Perseroan.

Saldo Aset pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 415.204 juta. Saldo ini mengalami kenaikan sebesar Rp 89.305 juta atau 27,4% dibandingkan saldo aset pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp 325.899 juta. Kenaikan ini disebabkan terutama oleh naiknya investasi sewa neto.

(i) Kas dan Setara Kas

Saldo Kas dan Setara Kas pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 8.508 juta. Saldo ini mengalami kenaikan sebesar Rp 5.618 juta atau 194,4% dibandingkan saldo Kas dan Setara Kas pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 2.890 juta.

Saldo Kas dan Setara Kas pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 2.890 juta. Saldo ini mengalami penurunan sebesar Rp 20.728 juta atau 87,8% dibandingkan saldo Kas dan Setara Kas pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp 23.618 juta.

Perseroan berusaha menjaga tingkat penyediaan kas untuk memenuhi kebutuhan operasional serta kebutuhan insidentil lainnya.

(ii) Surat-surat Berharga

Saldo Surat-surat Berharga pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 2.647 juta. Saldo ini mengalami penurunan sebesar Rp 5.136 juta atau 66% dibandingkan saldo Surat-surat Berharga pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 7.783 juta. Penurunan ini disebabkan oleh penjualan surat

Saldo Surat-surat Berharga pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 7.783 juta. Saldo ini mengalami kenaikan sebesar Rp 6.572 juta atau 542,7% dibandingkan saldo aset pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp 1.211 juta. Kenaikan ini disebabkan karena Perseroan mengalihkan sebagian kecil dana operasional dalam investasi surat berharga.

(iii) Efek yang Dibeli dengan Janji Jual Kembali

Sejak 2009, Perseroan memutuskan untuk tidak melakukan investasi pada efek yang dibeli dengan janji jual kembali.

(iv) Investasi Sewa Neto - bersih

Saldo Investasi Sewa Neto - bersih pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 658.074 juta. Saldo ini mengalami kenaikan sebesar Rp 323.227 juta atau 96,5% dibandingkan saldo Investasi Sewa Neto - bersih pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 334.847 juta. Kenaikan pada ini dikarenakan Perseroan memaksimalkan pendanaan yang ada baik dari kas internal, pinjaman yang diterima, dan pembiayaan bersama untuk membiayai terutama portofolio Perseroan dalam sewa guna usaha.

Saldo Investasi Sewa Neto - bersih pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 334.847 juta. Saldo ini mengalami kenaikan sebesar Rp 95.136 juta atau 39,7% dibandingkan saldo Investasi Sewa Neto - bersih pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp 239.711 juta. Kenaikan pada ini dikarenakan Perseroan memaksimalkan pendanaan yang ada baik dari kas internal, pinjaman yang diterima, dan pembiayaan bersama untuk membiayai terutama portofolio Perseroan dalam sewa guna usaha. (v) Piutang Pembiayaan Konsumen - bersih

Saldo Piutang Pembiayaan Konsumen - bersih pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 50.322 juta. Saldo ini mengalami kenaikan sebesar Rp 1.970 juta atau 4,1% dibandingkan saldo Piutang Pembiayaan Konsumen - bersih pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 48.352 juta. Kenaikan ini disebabkan terutama oleh meningkatnya penjualan pembiayaan konsumen.

Saldo Piutang Pembiayaan Konsumen - bersih pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 48.352 juta. Saldo ini mengalami kenaikan sebesar Rp 6.546 juta atau 15,7% dibandingkan saldo Piutang Pembiayaan Konsumen - bersih pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp 41.806 juta. Kenaikan ini disebabkan terutama oleh meningkatnya penjualan pembiayaan konsumen.

(vi) Tagihan Anjak Piutang

Saldo Tagihan Anjak Piutang pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 7.175 juta. Saldo ini mengalami kenaikan sebesar Rp 706 juta atau 10,9% dibandingkan saldo Tagihan Anjak Piutang pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 6.469 juta. Kenaikan ini disebabkan terutama oleh naiknya permintaan pelanggan atas jasa anjak piutang.

Saldo Tagihan Anjak Piutang pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 6.469 juta. Saldo ini mengalami kenaikan sebesar Rp 2.985 juta atau 85,7% dibandingkan saldo Tagihan Anjak Piutang pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp 3.484 juta. Kenaikan ini disebabkan terutama oleh naiknya naiknya permintaan pelanggan atas jasa anjak piutang.

(vii) Piutang Lain - Lain

Saldo Piutang Lain - Lain pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 1.670 juta. Saldo ini mengalami kenaikan sebesar Rp 682 juta atau 69% dibandingkan saldo Piutang Lain - Lain pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 988 juta. Kenaikan ini disebabkan terutama oleh pinjaman karyawan dan dana investasi sementara.

Saldo Piutang Lain - Lain pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 988 juta. Saldo ini mengalami kenaikan sebesar Rp 525 juta atau 113,3% dibandingkan saldo Piutang Lain – Lain pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp 463 juta. Kenaikan ini disebabkan terutama oleh pinjaman karyawan dan dana investasi sementara.

(viii) Aset Pajak Tangguhan - bersih

Saldo Aset Pajak Tangguhan - bersih pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 849 juta. Saldo ini mengalami kenaikan sebesar Rp 151 juta atau 21,6% dibandingkan saldo Aset Pajak Tangguhan - bersih pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 698 juta. Kenaikan ini disebabkan terutama oleh peningkatan keuntungan Perseroan.

Saldo Aset Pajak Tangguhan - bersih pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 698 juta. Saldo ini mengalami kenaikan sebesar Rp 116 juta atau 20% dibandingkan saldo Aset Pajak Tangguhan - bersih pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp 582 juta. Kenaikan ini disebabkan terutama oleh peningkatan keuntungan Perseroan.

(ix) Aset Tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan

Saldo Aset Tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 996 juta. Saldo ini mengalami penurunan sebesar Rp 107 juta atau 9,7% dibandingkan saldo Aset Tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 1.103 juta. Penurunan ini disebabkan terutama oleh penjualan dan penyusutan aset tetap yang dimiliki oleh Perseroan.

Saldo Aset Tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 1.103 juta. Saldo ini mengalami penurunan sebesar Rp 17 juta atau 1,5% dibandingkan saldo Aset Tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp 1.120 juta. Penurunan ini disebabkan terutama oleh penjualan dan penyusutan aset tetap yang dimiliki oleh Perseroan.

(x) Aset untuk Disewakan - setelah dikurangi akumulasi penyusutan

Saldo Aset untuk Disewakan - setelah dikurangi akumulasi penyusutan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 3.875 juta. Saldo ini mengalami penurunan sebesar Rp 1.490 juta atau 27,8% dibandingkan saldo Aset untuk Disewakan - setelah dikurangi akumulasi penyusutan pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 5.365 juta. Penurunan ini disebabkan terutama oleh penjualan aset untuk disewakan.

Saldo Aset untuk Disewakan - setelah dikurangi akumulasi penyusutan pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 5.365 juta. Saldo ini mengalami kenaikan sebesar Rp 446 juta atau 9,1% dibandingkan saldo Aset untuk Disewakan - setelah dikurangi akumulasi penyusutan pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp 4.919 juta. Kenaikan ini disebabkan terutama oleh pembelian atas permintaan pelanggan untuk disewakan.

(xi) Aset Lain-lain - bersih

Saldo Aset Lain-lain - bersih pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 7.356 juta. Saldo ini mengalami kenaikan sebesar Rp 647 juta atau 9,6% dibandingkan saldo Aset Lain-lain - bersih pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 6.709 juta. Kenaikan ini disebabkan terutama oleh naiknya jumlah kas di Bank yang dibatasi pencairannya akibat naiknya pinjaman yang diterima oleh Perseroan sehingga jumlah cicilan juga lebih tinggi.

Saldo Aset Lain-lain - bersih pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 6.709 juta. Saldo ini mengalami penurunan sebesar Rp 264 juta atau 3,8% dibandingkan saldo Aset Lain-lain - bersih pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp 6.973 juta. Penurunan ini disebabkan terutama oleh penurunan

Kewajiban

Berikut perincian aset Perseroan pada tanggal tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008:

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan 31 Desember

2010 2009 2008

Pinjaman yang Diterima 556.677 253.766 181.437

Hutang Pajak 2.450 2.645 3.231

Biaya yang Masih Harus Dibayar 3.530 1.228 1.197

Uang Muka Pelanggan 4.794 9.744 7.376

Cadangan Imbalan Pasti Pasca Kerja 3.567 3.007 2.599

Kewajiban Lain-lain 4.654 268 389

Jumlah Kewajiban 575.672 270.658 196.229

Saldo kewajiban pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 575.672 juta. Saldo ini mengalami kenaikan sebesar Rp 305.014 juta atau 112,7% dibandingkan saldo kewajiban pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 270.658 juta. Kenaikan kewajiban tersebut digunakan untuk membiayai kenaikan portfolio Perseroan, dimana Perseroan mengalami pertumbuhan investasi sewa netto sebesar Rp323.520 juta atau sebesar 91,9% dan pertumbuhan pembiayaan konsumen sebesar Rp 1.084 juta atau sebesar 2%.

Saldo kewajiban pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 270.658 juta. Saldo ini mengalami kenaikan sebesar Rp 74.429 juta atau 37,9% dibandingkan saldo kewajiban pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp 196.229 juta. Kenaikan kewajiban tersebut digunakan untuk membiayai kenaikan portfolio Perseroan, dimana Perseroan mengalami pertumbuhan investasi sewa neto sebesar Rp 96.336 juta atau sebesar 37,7% dan pertumbuhan pembiayaan konsumen sebesar Rp 7.146 juta atau sebesar 15,2%. (i) Pinjaman yang Diterima

Saldo Pinjaman yang Diterima pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 556.677 juta. Saldo ini mengalami kenaikan sebesar Rp 302.911 juta atau 119,4% dibandingkan saldo Pinjaman yang Diterima pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 253.766 juta. Kenaikan ini disebabkan terutama oleh naiknya jumlah pembiayaan yang disalurkan oleh Perseroan yang dibiayai sebagian oleh pinjaman yang diterima.

Saldo Pinjaman yang Diterima pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 253.766 juta. Saldo ini mengalami kenaikan sebesar Rp 72.329 juta atau 39,9% dibandingkan saldo Pinjaman yang Diterima pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp 181.437 juta. Kenaikan ini disebabkan terutama oleh naiknya jumlah pembiayaan yang disalurkan oleh Perseroan yang dibiayai sebagian oleh pinjaman yang diterima.

(ii) Hutang Pajak

Saldo Hutang Pajak pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 2.450 juta. Saldo ini mengalami penurunan sebesar Rp 195 juta atau 7,4% dibandingkan saldo Hutang Pajak pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 2.645 juta. Penurunan ini disebabkan terutama oleh semakin stabilnya pertumbuhan laba sehingga perhitungan pajak akan semakin sesuai kegiatan aktual.

Saldo Hutang Pajak pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 2.645 juta. Saldo ini mengalami penurunan sebesar Rp 586 juta atau 18,1% dibandingkan saldo Hutang Pajak pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp 3.231 juta. Penurunan ini disebabkan terutama oleh semakin stabilnya pertumbuhan laba sehingga perhitungan pajak akan semakin sesuai kegiatan aktual.

(iii) Biaya yang Masih Harus Dibayar

Saldo Biaya yang Masih Harus Dibayar pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 3.530 juta. Saldo ini mengalami kenaikan sebesar Rp 2.302 juta atau 187,5% dibandingkan saldo Biaya yang Masih Harus Dibayar pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 1.228 juta. Kenaikan ini disebabkan terutama oleh kenaikan pinjaman.

Saldo Biaya yang Masih Harus Dibayar pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 1.228 juta. Saldo ini mengalami kenaikan sebesar Rp 31 juta atau 2,6% dibandingkan saldo Biaya yang Masih Harus Dibayar pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp 1.197 juta. Kenaikan ini disebabkan terutama oleh kenaikan pinjaman.

(iv) Uang Muka Pelanggan

Saldo Uang Muka Pelanggan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 4.794 juta. Saldo ini mengalami penurunan sebesar Rp 4.950 juta atau 50,8% dibandingkan saldo Uang Muka Pelanggan pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 9.744 juta. Penurunan ini disebabkan terutama oleh penurunan uang muka fasilitas pembiayaan yang belum diberikan kepada Supplier.

Saldo Uang Muka Pelanggan pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 9.744 juta. Saldo ini mengalami kenaikan sebesar Rp 2.368 juta atau 32,1% dibandingkan saldo Uang Muka Pelanggan pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp 7.376 juta. Kenaikan ini disebabkan terutama oleh kenaikan uang muka pelanggan yang belum diberikan kepada supplier.

(v) Cadangan Imbalan Pasti Pasca Kerja

Saldo Cadangan Imbalan Pasti Pasca Kerja pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 3.567 juta. Saldo ini mengalami kenaikan sebesar Rp 560 juta atau 18,6% dibandingkan saldo Cadangan Imbalan Pasti Pasca Kerja pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 3.007 juta. Kenaikan ini disebabkan terutama oleh peningkatan gaji dan jumlah karyawan Perseroan.

Saldo Cadangan Imbalan Pasti Pasca Kerja pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 3.007 juta. Saldo ini mengalami kenaikan sebesar Rp408 juta atau 15,7% dibandingkan saldo Cadangan Imbalan Pasti Pasca Kerja pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp 2.599 juta. Kenaikan ini disebabkan terutama oleh peningkatan gaji dan jumlah karyawan Perseroan.

(vi) Kewajiban Lain-lain

Saldo Kewajiban Lain-lain pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 4.654 juta. Saldo ini mengalami kenaikan sebesar Rp 4.386 juta atau 1.635,4% dibandingkan saldo Kewajiban Lain-lain pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 268 juta. Kenaikan ini disebabkan terutama oleh peningkatan pinjaman yang diterima yang mana berpengaruh pula pada kenaikan biaya bunga pinjaman yang masih harus dibayar.

Saldo Kewajiban Lain-lain pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 268 juta. Saldo ini mengalami penurunan sebesar Rp 121 juta atau 31% dibandingkan saldo Kewajiban Lain-lain pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp 389 juta. Kenaikan ini disebabkan terutama oleh peningkatan pinjaman yang diterima yang mana berpengaruh pula pada kenaikan biaya bunga pinjaman yang masih harus dibayar.

Ekuitas

Berikut perincian ekuitas Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal tanggal 31 Desember 2010, 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008.

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan 31 Desember

2010 2009 2008

Modal Saham 102.390 102.390 102.390

Tambahan Modal Disetor 4.461 4.461 4.461