• Tidak ada hasil yang ditemukan

Shooting Skript/Skenario. Telah diterangkan bahwa skrip

Dalam dokumen MENGEMBANGKAN BAHAN PEMBELAJARAN (Halaman 37-44)

KEGIATAN BELAJAR-2

Bagan 5-2 : Prosedur Pembuatan Naskah

2. Shooting Skript/Skenario. Telah diterangkan bahwa skrip

dibuat sebagai bahan pegangan sutradara dan pemain. Skenario lebih merupakan petunjuk operasional dalam pelaksanaan produksi atau pembuatan programnya. Jadi skenario sangat bermanfaat bagi teknisi dan kerabat produksi yang akan melaksanakannya dengan tanggung jawab teknis operasional. Petugas yang membutuhkan skenario program filem/video adalah: editor/penyunting gambar, kameramen, pencatat adegan, sound man, dan lain-lain. Dalam skenario inilah beda antara film dan video akan tampak karena video mempunyai efek visual tertentu yang tidak dimiliki oleh bahan ajar film, misalnya dissolve, wipe, superimpose, split image, dan sebagainya.

Efek visual lain yang juga akan tercermin dalam penulisan skenario adalah beda dalam pendekatannya. Pada pembuatan film pendekatan perpindahan umumnya bersifat 'cut-to-cut' dan pengambilannya boleh meloncat-loncat dengan pengelompokan menurut keadaan waktu, cuaca, lokasi maupun sifatnya (di dalam atau di luar gedung studio). Pada perpindahan adegan dalam pembuatan video dapat transisional dan bersifat sekuensial. Dengan singkat, skenario untuk program video mempergunakan lebih banyak istilah-istilah atau "bahasa" produksi dan petunjuk-petunjuk teknis operasional bagi kerabat dan teknisi produksi. Dengan demikian seorang penulis naskah dan shooting skript video harus memahami istilah-istilah teknis yang ada dalam teknik produksi video.

3. Petunjuk Pengambilan Gambar. Petunjuk pengambilan gambar adalah posisi pengambilan oleh kamera pada objek yang diambil. Secara mendasar terdapat 3 cara pengambilan yang akan diuraikan sedikit berikut ini.

Long shot (LS), yaitu pengambilan yang

memper-lihatkan latar secara keseluruhan dalam segala dimensi dan perbandingannya.

mem-184

Modul Bahan Ajar PJJ PGSD Mengembangkan Bahan Ajar

perlihatkan pokok sasarannya secara lebih dekat dengan mengesampingkan latar-belakang maupun detail yang kurang perlu.

Close-up (CU), yaitu pengambilan yang memfokuskan

pada subjeknya atau bagian tertentu. Lainnya dikesampingkan supaya perhatian tertuju ke situ. Kadang-kadang di luar ketiga pengambilan dasar (basic shots) tersebut orang masih menambahkan dua lagi, yaitu XLS (extreme long shot) dan XCV (extreme close-up). Sedangkan di antara LS dan CU ditambahkan dua lagi, yaitu MLS (medium long shot) di antara LS dan MS, dan MCU (medium close-up) diantara MS dan CU.

c

c.. NNaasskkaahhBBaahhaannaajjaarrGGrraaffiiss

Bahan ajar yang cukup banyak digunakan guru dalam pembelajaran adalah jenis bahan ajar grafis. Bahan ajar grafis adalah bahan ajar yang dihasilkan dengan cara dicetak melalui teknik manual atau dibuat dengan cara menggambar atau melukis, teknik printing, sablon, atau offset, sehingga bahan ajar ini disebut juga bahan ajar printed materials atau bahan-bahan yang tercetak. Jenis bahan ajar grafis antara lain: bagan, poster, grafik, diagram, karikatur, komik pendidikan, dan bahan ajar foto. Dalam perkembangannya membuat bahan ajar cetak menjadi lebih praktis dibandingkan dengan cara manual. Membuat bahan ajar grafis dengan manual menuntut keterampilan dan keahlian khusus yaitu menggambar dan melukis dan kita sadari kemampuan ini tidak semua guru memilikinya. Kemudahan dalam pembuatan bahan ajar grafis sekarang ini karena dibantu dengan menggunakan komputer.

Prosedur umum dalam merancang bahan ajar grafis dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut. • Pertama mengidentifikasi program, dalam hal ini tentukanlah:

nama mata pelajaran, pokok bahasan dan sub pokok bahasan, tujuan pembelajaran atau kompetensi yang diharapkan, dan sasaran, yaitu siswa yang akan menggunakan bahan ajar tersebut posisinya berada di kelas berapa, dan semester berapa.

• Kedua, mengkaji literatur untuk guru menentukan isi materi yang akan disajikan pada bahan ajar tersebut. Perlu diketahui bahwa menentukan isi yang akan disajikan pada bahan ajar cetak dan bahan ajar presentasi bukan memindahkan semua isi dari buku teks atau sumber belajar lain. Perlu dilakukan pengemasan ulang sehingga materi pelajaran dapat divisualisasikan lebih tepat, dalam bentuk ringkasan materi

185

Modul Bahan Ajar PJJ PGSD Mengembangkan Bahan Ajar

yang disampaikan dengan jelas dan menarik minat serta perhatian siswa.

• Ketiga membuat naskah. Naskah untuk bahan ajar grafis berisi sketsa visual yang akan ditampilkan berisi objek gambar, grafik, diagram, objek foto dan isi pesan visual dalam bentuk teks. Naskah untuk bahan ajar presentasi berupa storyboard dengan format double coloumn berisi kolom visual yang diisi dengan semua tampilan dalam bentuk visual dan kolom audio.

• Kegiatan Produksi. Bahan ajar cetak dapat dibuat secara manual atau menggunakan komputer. Cara manual berarti diperlukan keterampilan khusus untuk menggambar, melukis atau membuat dekorasi objek grafis. Bahan-bahan yang digunakan berupa bahan ajar kanvas atau kertas, cat air atau cat minyak, kuas, minyak, berbagai bentuk dan bahan kertas, spon, steryoform, dan lain-lain. Cara kedua menggunakan program grafis pda komputer menggunakan software aplikasi pengolah gambar dan dicetak secara digital menggunakan printer warna.

G

Gaammbbaarr55--11:: PPrroosseessPPeennggeemmbbaannggaannBBaahhaannGGrraaffiiss

Naskah bahan ajar grafis tidak selengkap bahan ajar audio dan video, namun cukup mempersiapkannya dalam bentuk sketsa atau outline visual. Sketsa berhubungan dengan bentuk objek, banyaknya objek dan jenis objek yang akan divisualisasikan. Dalam naskah, objek tidak dibuat secara utuh namun dalam

Analisis Tujuan dan Materi

Ide/Gagasan

Data Collecting Pembuatan Outline/Naskah

186

Modul Bahan Ajar PJJ PGSD Mengembangkan Bahan Ajar

bentuk sketsa menggunakan pensil atau spidol warna hitam. Outline visual, berhubungan dengan komposisi dan pengaturan penempatan setiap objek yang ditampilkan, misalnya teks akan ditempatkan di mana, apa isi teksnya, berapa karakternya. Begitu juga dengan gambar, foto atau grafis, bagaimana penempatannya, sehingga terlihat harmonis.

" LATIHAN

Buatlah sebuah naskah bahan ajar dengan lengkap, pilih salah satu bahan ajar yang Anda minati apakah bahan ajar audio, video, pembelajaran interaktif, atau bahan ajar grafis.

, PETUNJUK LATIHAN

Untuk dapat membuat naskah bahan ajar yang baik, Anda harus melakukan hal-hal berikut ini.

1. Amati dan kenali karakteristik bahan ajar yang akan anda buat naskahnya. Buat dan pelajari juga GBPA yang sudah dibuat. Hal ini akan mejadi pertimbangan dalam menguraikannya menjadi naskah. Misalnya jika yang dipilih naskah audio, maka anda harus bermain kata membuat kalimat yang mampu mendeskripsikan materi dengan baik, karena bahan ajar audio sangat mengandalkan aspek pendengaran.

2. Dalam membuat naskah, tidak terlepas dari hal-hal teknis. Misalnya untuk bahan ajar video terdapat hal teknis cara pengambilan gambar, sudut pengambilan gambar, gerakan kamera, visual dasar, animasi dan sound efek. Maka pelajari terlebih dulu istilah-istilah teknis tersebut.

3. Perlu diperhatikan durasi waktu, jika naskah dalam bentuk video dapat diperkirakan satu lembar naskah akan berdurasi kurang lebih satu menit, jadi jika kita akan membuat naskah untuk durasi 20 menit maka dibutuhkan 20 lembar naskah.

4. Meski naskah sudah menuangkan imajinasi, gagasan dan khayalan, namun tetap harus berorientasi pada pencapaian tujuan yang dibuktikan dengan kejelasan pesan pembelajaran. Misalnya naskah dalam bentuk video, unsur drama berfungsi sebagai bumbu, pelengkap saja, sajian materi tetap yang utama, yang dapat disampaikan oleh narator atau presenter.

5. Naskah yang sudah Anda buat perlu divalidasi terutama aspek kebenaran isi, bahasa yang digunakan, durasi dan kesesuaiannya dengan audience/siswa.

187

Modul Bahan Ajar PJJ PGSD Mengembangkan Bahan Ajar

 RANGKUMAN

• Secara umum naskah dalam perencanaan program bahan ajar dapat diartikan sebagai pedoman tertulis yang berisi informasi dalam bentuk visual, grafis dan audio sebagai acuan dalam pembuatan bahan ajar tertentu, sesuai dengan tujuan dan kompetensi tertentu. Secara sederhana naskah juga dapat berupa gambaran umum bahan ajar atau juga outline bahan ajar yang akan dibuat.

• Fungsi naskah adalah sebagai pedoman bagi pengguna dan terutama pembuat bahan ajar. Seorang programmer pembuat bahan ajar pembelajaran berbantuan komputer, mengacu pada naskah, jika tidak ada naskah maka tidak mungkin program itu akan terwujud.

• Tahapan pembuatan naskah meliputi: tentukan ide dan gagasan yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran. Selanjutnya lakukan pengumpulan data dan informasi, penulisan sinopsis dan treatment, penulisan naskah, pengkajian naskah atau reviu naskah, revisi naskah sampai naskah siap untuk diproduksi.

• Sinopsis secara singat dapat diartikan sebagai ringkasan program atau ringkasan cerita. Sedangkan treatment merupakan uraian ringkas secara deskriptif (bukan tematis) tentang bagaimana suatu episode cerita atau rangkaian peristiwa pembelajaran (instructional event) akan disajikan. Dalam treatment semua alur cerita yang akan ada dalam bahan ajar tersebut diuraikan dari awal sampai program berakhir.

& TES FORMATIF-2

Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D di depan jawaban yang menurut pendapat Anda paling benar!

1. Salah satu akibat negatif apabila kegiatan pembuatan bahan ajar tanpa disertai dengan naskah adalah ….

A. Mempercepat proses produksi

B. Sulit untuk menentukan kesesuaian dengan tujuan C. Tidak teruji validitasnya

D. Membutuhkan waktu pembuatan yang lama

2. Pernyataan di bawah ini yang menggambarkan hubungan antara tujuan dan materi dengan naskah program bahan ajar adalah ....

A. Tujuan dan materi tidak secara jelas terdapat pada naskah B. Acuan naskah adalah tujuan dan materi

188

Modul Bahan Ajar PJJ PGSD Mengembangkan Bahan Ajar

C. Dalam pembuatan naskah, tujuan tidak lagi difikirkan karena sudah dibuat dalam GBPA

D. Tujuan dan Materi adalah bagian dari naskah.

3. Yang dapat dilakukan dalam rangka pengumpulan informasi untuk membuat naskah adalah ....

A. Cukup dengan mengkaji literatur saja B. Berdiskusi dengan pihak terkait C. Observasi

D. Penelitian, observasi, literatur

4. Uraian ringkas secara deskriptif tentang cara suatu episode cerita atau rangkaian peristiwa pembelajaran (instructional event) akan disajikan, merupakan pengertian dari…

A. Sinopsis B. Skenario C. Treatment D. Naskah

5. Istilah-istilah teknis dalam program perencanaan bahan ajar video terdapat pada…

A. Skript

B. Shooting script C. Naskah

D. Storyboard

6. Pihak yang memberi informasi tentang suatu acara akan di sampaikan, yang berfungsi untuk membuka sebuah program audio adalah…

A. Narator B. Presenter C. Dubber D. Announcer

7. Pengambilan yang memperlihatkan latar secara keseluruhan dalam segala dimensi dan perbandingannya adalah…

A. Long shot (LS) B. Medium shot (MS) C. Close-up (CU) D. Extreme close-up

189

Modul Bahan Ajar PJJ PGSD Mengembangkan Bahan Ajar

8. Gerakan kamera berupa dolly out (track out) berarti… A. Menggerakkan kamera ke kanan

B. Mengatur pengambilan ke arah CU C. Menarik kamera menjauhi subjek

D. Kamera mengikuti ke mana perginya subjek

9. Jenis bahan ajar berikut ini yang tidak termasuk kategori jenis bahan ajar grafis adalah ….

A. Poster, Komik B. Leaflet, Booklet C. Transparansi, Slide D. Gambar, lukisan

10. Naskah dalam program bahan ajar grafis, berbeda dengan bahan ajar audio dan video. Naskah dalam bahan ajar grafis berupa…

A. Outline B. Sketsa C. Skript D. Storyboard

Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi kegiatan belajar.

Rumus

Jumlah jawaban Anda yang benar

Tingkat Penguasaan = X 100

10

Arti tingkat penguasaan yang Anda capai: 90 – 100 % = Baik sekali

80 – 89 % = Baik 70 – 79 % = Cukup < 70 % = Kurang

Apabila tingkat penguasaan Anda mencapai 80 % ke atas, Bagus! Anda cukup memahami kegiatan belajar ini. Anda dapat meneruskan dengan kegiatan belajar berikutnya. Tetapi bila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80 %, Anda harus mengulangi kegiatan belajar ini, terutama bagian yang belum Anda kuasai.

190

Modul Bahan Ajar PJJ PGSD Mengembangkan Bahan Ajar

± KUNCI JAWABAN

DAFTAR PUSTAKA

Alessi M. Sthephen & S.R., Trollip. 1984 Computer Based Instruction Method & Development, New Jersley: Prentice-Hall, Inc.

Barbara B. Seels, Rita C. Richey, 1994 , Instructional Technology: The Definition and Domains of The Field, AECT Washington DC.

Baker, R.J.S. 1972. Administrative Theory and Public Administration. London: Hutchinson University Library. Caiden, Gerald E. 1971

Gerlach, S. Vernon, 1980, Teaching and Bahan ajar, New Jersey: Prentice-Hall., Inc.

Heinich, R., Molenda, M., & Russel, J.D. (1996). (3rd Ed). Instructional technology for teaching and learning: Designing instruction, integrating computers and using bahan ajar. Upper Saddle River, NJ.: Merril Prentice Hall.

Molenda, Heinich Russell, Instructional Bahan ajar and The New Technology of Instruction, John Wiley & Son, Canada, 1982.

Kemp, Jerrold E, Designing effective Instruction, MacMillan Publisher, New York, 1994. 1 B 2 6 D 2 B 7 A 3 D 8 C 4 C 9 C 5 B 10 B 1 D 6 A 2 A 7 B 3 D 8 B 4 D 9 C 5 D 10 A  

Dalam dokumen MENGEMBANGKAN BAHAN PEMBELAJARAN (Halaman 37-44)

Dokumen terkait