• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perkembangan Model Atom

Istilah atom bermula dari zaman Leukipos dan

Demokritus yang mengatakan bahwa benda yang paling kecil adalah atom. Atom yang berasal dari bahasa Yunani yaitu

atomos,a artinya tidak dan tomos artinya dibagi. Model atom mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan berdasarkan fakta-fakta eksperimen.

Walaupun model atom telah mengalami modifikasi, namun gagasan utama dari model atom tersebut tetap diterima sampai sekarang. Perkembangan model atom dari model atom Dalton sampai model atom mekanika kuantum yaitu sebagai berikut:

1. Model atom Dalton

Pada tahum 1803, John Dalton mengemukakan teorinya sebagai berikut: a. setiap unsur tersusun atas partikel-partikel kecil yang

tidak dapat dibagi lagi yang disebut atom.

b. atom-atom dari unsur yang sama akan mempunyai sifat yang sama, tetapi atom-atom dari unsur berbeda mempunyai sifat yang berbeda pula.

c. dalam reaksi kimia tidak ada atom yang hilang, tetapi hanya terjadi perubahan susunan atom-atom dalam unsur tersebut.

d. bila atom membentuk molekul, atom-atom tersebut bergabung dengan angka perbandingan yang bulat dan sederhana, seperti 1 : 1, 2 : 1 , 2 : 3.

Model atom Dalton mempunyai beberapa kelemahan. Beberapa kelemahan itu diantaranya

a. Tidak dapat menjelaskan sifat listrik materi

• Model atom • Inti

Kata Kunci

Gambar 1.6 Model Atom Dalton

Gambar 1.7 Model Atom Thomson

2. atom bersifat netral, jumlah muatan positif sama dengan jumlah muatan negatif. Model atom Thomson tidak bertahan lama. Hal ini disebabkan karena model atom Thomson tidak menjelaskan adanya inti atom.

3. Model atom Rutherford

Setelah Rutherford menemukan inti atom yang bermuatan positif dan massa atomnya terpusat pada inti, maka Rutherford membuat model atom sebagai berikut: 1. atom terdiri atas inti atom yang bermuatan positif dan elektron yang bermuatan

negatif mengelilingi inti atom; 2. atom bersifat netral;

3. jari-jari inti atom dan jari-jari atom sudah dapat ditentukan.

Gambar 1.8 Model Atom Rutherford

Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan alam, ternyata model Rutherford juga memiliki kekurangan. Kelemahan mendasar dari model atom Rutherford ialah tidak dapat menjelaskan mengapa elektron yang beredar mengelilingi inti tidak jatuh ke inti karena ada gaya tarik menarik antara inti dan elektron. Dan menurut ahli fisika klasik pada massa itu (teori Maxwell), elektron yang bergerak mengelilingi inti atom akan melepaskan energi dalam bentuk radiasi.

4. Model atom Bohr

Berdasarkan hasil pengamatannya pada spektrum atom hidrogen, Neils Bohr

memperbaikimodel atom Rutherford, dengan menyusun model atom sebagai berikut: 1. atom terdiri atas inti atom yang mengandung proton bermuatan positif dan elektron

bermuatan negatif yang mengelilingi inti atom;

Ruang hampa

Elektron mengelilingi inti

Inti atom (bermuatan positif)

Gambar 1.9 Model Atom Bohr

2. elektron-elektron yang mengelilingi inti atom berada pada tingkat energi tertentu yang bergerak secara stasioner;

3. tingkat energi atau lintasan elektron yang paling dekat dengan inti atom mempunyai tingkat energi terendah, lintasan elektron yang paling jauh dari inti atom memiliki tingkat energi tertinggi;

4. elektron dapat berpindah dari lintasan yang satu ke lintasan yang lain dengan menyerap atau melepaskan energi;

5. Model atom mekanika kuantum

Model atom mekanika kuantum didasarkan pada:

1. elektron bersifat gelombang dan partikel, oleh Louis de Broglie (1923); 2. persamaan gelombang elektron dalam atom, oleh Erwin Schrodinger; (1926) 3. asas ketidakpastian, oleh Werner Heisenberg (1927).

Gambar 1.10 Model atom mekanika kuantum

Menurut teori atom mekanika kuantum, elektron tidak bergerak pada lintasan tertentu. Berdasarkan hal tersebut maka model atom mekanika kuantum adalah sebagai

Inti atom Lintasan elektron

Daerah kebolehjadian

menemukan elektron (orbital)

Inti atom

Latihan 6

Buatlah bagan perkembangan model atom dari awal sampai model atom yang terakhir!

Istilah atom pertama kali dikemukakan oleh filsuf Yunani yang bernama Demokritus. Konsep mengenai atom terus berkembang mulai dari model atom Dalton yang menyatakan bahwa atom merupakan partikel terkecil yang tidak dapat dibagi lagi. Kemudian muncul model atom Thomson yang memperbaiki model atom Dalton dengan menyatakan bahwa atom merupakan bola pejal yang terdiri atas materi bermuatan positif yang di dalamnya tersebar elektron seperti roti kismis. Selanjutnya model atom Thomson diperbaiki lagi oleh Rutherford dengan model atomnya yang menyatakan bahwa atom terdiri atas inti atom yang sangat kecil dan bermuatan positif yang dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif. Model atom Rutherford mempunyai kelemahan, dan diperbaiki oleh Bohr dengan model atomnya yang mengemukakan tentang tingkat energi (kulit) dalam atom. Kemudian model atom terus berkembang sampai model atom mekanika kuantum yang mengemukakan gagasan tentang orbital.

Setelah ditemukannya elektron dan partikel penyusun inti yaitu proton dan neutron, suatu atom dapat ditentukan nomor dan massa atomnya. Nomor atom sama dengan jumlah proton sedangkan massa atom sama dengan jumlah proton dan neutron. Suatu unsur dapat mempunyai nomor atom yang sama dengan massa atom yang berbeda yang disebut isotop. Selain isotop, ada istilah yang mirip dengan isotop yaitu isobar

danisoton. Dengan dapat ditentukannya nomor atom dari unsur, kita dapat melihat gambaran susunan elektron dalam suatu atom yang disebut konfigurasi elektron.

Elektron : Partikel penyusun atom yang bermuatan negatif. Elektron valensi : Elektron yang terdapat di kulit terluar suatu atom. Isobar : Atom-atom yang mempunyai nomor atom yang berbeda

tetapi nomor massanya sama.

Isoton : Atom-atom yang mempunyai jumlah neutron yang sama.

Isotop : Atom-atom yang mempunyai nomor atom yang sama tetapi nomor massanya berbeda.

Konfigurasi elektron : Gambaran susunan elektron dalam suatu atom. Massa Atom : Menunjukkan jumlah neutron dan proton di dalam inti

atom.

Neutron : Partikel penyusun atom yang tidak bermuatan, terdapat di dalam inti atom bersama proton.

Nomor Atom : Menunjukkan jumlah proton yang dimiliki oleh suatu atom.

Ringkasan

Orbital Atom : Daerah di sekitar inti yang paling mungkin ditempati elektron.

Proton : Partikel penyusun atom yang bermuatan positif, terdapat pada inti atom.

I. Pilihan Ganda

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

1. Unsur-unsur di bawah ini yang mempunyai enam elektron valensi adalah ....

A. 8O D. 11Na

B. 14Si E. 6C

C. 29Cu

2. Salah satu isotop rubidium mempunyai nomor atom 37 dan nomor massa 85. Atom tersebut mengandung ....

A. 48 proton, 37 netron, dan 48 elektron B. 37 proton, 37 netron, dan 48 elektron C. 37 proton, 48 netron, dan 37 elektron D. 37 proton, 85 netron, dan 37 elektron E. 48 proton, 37 elektron, dan 37 netron

3. Susunan elektron pada kulit K, L, M, N untuk kalsium yang memiliki nomor atom 20 adalah ....

A. 2, 8, 10, 0 D. 2, 0, 6, 2

B. 2, 8, 9, 1 E. 2, 8, 20

C. 2, 8, 8, 2

4. Konfigurasi elektron berikut yang tidak dijumpai pada suatu atom adalah ....

A. 2, 8, 5 D. 2, 8, 8

B. 2, 8, 6 E. 2, 8, 9

C. 2, 8, 7

5. Atom yang mmpunyai jumlah netron di dalam inti sama disebut ....

A. Isotop D. isodiaphere

B. Isobar E. Isomer

P 11 22

Q 11 23

R 12 23

S 11 21

T 12 25

Notasi Atom Nomor Atom Massa Atom

A 12 24

B 13 24

C 13 25

D 12 25

E 11 24

Notasi Atom Nomor Atom Massa Atom

A. isoton D. isokhor

B. isotop E. isomer

C. isobar

8. Muatan satu partikel elektron sebesar 1,6 × 10-19 coulomb ditemukan oleh ....

A. Thomson D. Chadwick

B. Goldstein E. Rutherford

C. Millikan

9. Perhatikan tabel berikut!

Pasangan unsur yang merupakan isobar adalah ....

A. A dan B D. D dan E

B. B dan C E. C dan E

C. A dan C

10. Menurut Rutherford sebagian atom terdiri atas A. partikel tidak bermuatan

B. partikel bermuatan positif C. partikel bermuatan negatif D. ruang hampa

E. benda pejal

11. Diketahui nomor atom S = 16, jumlah elektron pada ion S2–adalah ....

A. 14 D. 17

B. 15 E. 18

C. 16

Pasangan unsur yang merupakan isoton adalah ....

A. P dan Q D. S dan T

B. P dan R E. T dan R

C. Q dan S

13. Unsur 20Y mempunyai kulit atom sebanyak ....

A. 1 D. 4

B. 2 E. 5

C. 3

14. Pada percobaan Rutherford, partikel

D

yang ditembakkan ke lempeng logam emas sebagian kecil dibelokkan. Partikel tersebut adalah ....

A. partikel

D

yang menabrak inti atom B. partikel

D

yang menabrak elektron C. partikel

D

yang tepat menuju inti atom D. partikel

D

yang melewati ruang kosong mendekati inti atom E. partikel

D

yang yang melewati ruang kosong menjauhi inti atom 15. Kelemahan model atom Rutherford adalah ....

A. atom-atom unsur adalah identik

B. belum dapat menentukan bahwa inti atom bermuatan positif C. belum dapat menentukan bahwa proton bermuatan positif D. tidak dapat menjelaskan alasan elektron tidak jatuh ke inti E. tidak dapat menjelaskan atom merupakan bola pejal

16. Gagasan utama yang disumbangkan oleh teori atom Bohr adalah .... A. gagasan tentang inti atom

B. gagasan tentang gejala isotop C. gagasan tentang nomor atom D. gagasan tentang partikel sub atom

E. gagasan tentang tingkat-tingkat energi dalam atom

17. Kulit L dalam konfigurasi elektron akan terisi maksimum oleh ....

A. 2 elektron D. 10 elektron

B. 6 elektron E. 16 elaktron

A. 2, 8, 17 D. 2, 8, 8, 7, 2

B. 2, 8, 10, 7 E. 2, 18, 7

C. 2, 8, 8, 8, 1

20. Jumlah elektron maksimum yang terdapat dalam kulit M adalah ....

A. 2 D. 16

B. 8 E. 18

C. 10 II. Uraian

1. Apa yang dimaksud dengan: a. konfigurasi elektron; b. elektron valensi.

2. Suatu ion X3+ mengandung 17 neutron dan 16 elektron. Tentukan nomor atom dan massa atom unsur X.

3. Suatu atom Y mempunyai 4 kulit elektron dan 4 elektron valensi. Berapa nomor atom unsur Y tersebut?

4. Buatlah konfigurasi elektron dari unsur-unsur di bawah ini:

a. 12Mg c. 35Br

b. 16S d. 55Cs

5. Tentukanlah jumlah proton, elektron, dan neutron dari unsur-unsur berikut: a.

b. c.

Setelah mempelajari bab ini, kamu diharapkan mampu:

• membandingkan perkembangan tabel periodik unsur untuk mengidentifikasi kelebihan dan kekurangannya;

• menjelaskan dasar pengelompokan unsur-unsur;

• mengklasifikasikan unsur ke dalam logam, non logam dan metaloid; • menganalisis tabel dan grafik untuk menentukan keteraturan jari-jari atom,

energi ionisasi, afinitas elektron, dan keelektronegatifan.

SI ST EM PERI ODI K

Pada abad ke-19 para ahli kimia mulai dapat meng-hitung massa atom secara akurat. Adanya kesamaan sifat yang ditemukan pada beberapa unsur menarik perhatian para ahli kimia untuk mulai mengelompokannya.

A. PERKEMBANGAN SISTEM PERIODIK

Usaha pengelompokan unsur-unsur berdasarkan kesamaan sifat dilakukan agar unsur-unsur tersebut mudah dipelajari. • Sistem periodik • Unsur • Jari-jari atom • Massa atom • Nomor atom • Elektron valensi • Kulit atom Kata Kunci

1. Triade Dobereiner

Pada tahun 1829, Johan Wolfgang Dobereiner mempelajari sifat-sifat beberapa unsur yang sudah diketahui pada saat itu. Dobereiner melihat adanya kemiripan sifat di antara beberapa unsur, lalu mengelompokkan unsur-unsur tersebut menurut kemiripan sifatnya. Ternyata tiap kelompok terdiri dari tiga unsur sehingga disebut

triade. Apabila unsur-unsur dalam satu triade disusun berdasarkan kesamaan sifatnya dan diurutkan massa atomnya, maka unsur kedua merupakan rata-rata dari sifat dan massa atom dari unsur pertama dan ketiga.

Tabel 2.1

Daftar Unsur Triade Dobereiner

2. Teori Oktaf Newland

Pada tahun 1864, John Alexander Reina Newland menyusun daftar unsur yang jumlahnya lebih banyak. Susunan Newland menunjukkan bahwa apabila unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atomnya, maka unsur pertama mempunyai kemiripan sifat dengan unsur kedelapan, unsur kedua sifatnya mirip dengan unsur kesembilan, dan seterusnya. Penemuan Newland ini dinyatakan sebagai Hukum Oktaf Newland.

Tabel 2.2

Daftar Unsur Oktaf Newland

Triade 1 Triade 2 Triade 3 Triade 4 Triade 5

Li Na K Ca Sr Ba S Se Te Cl Br I Mn Cr Fe 1 H F Cl Co dan Ni Br 2 Li Na K Cu Rb 3 Be Mg Ca Zn Sr 4 B Al Cr Y Cs dan La 5 C Si Ti In Zr 6 N P Mn As Bi dan Mo 7 O S Fe Se Po dan Ru

Sumber : Brown & Le May, 1977

Pada saat daftar Oktaf Newland disusun, unsur-unsur gas mulia (He, Ne, Ar, Kr, Xe, dan Rn) belum ditemukan. Gas Mulia ditemukan oleh Rayleigh dan Ramsay pada tahun 1894. Unsur gas mulia yang pertama ditemukan ialah gas argon. Hukum Oktaf Newland hanya berlaku untuk unsur-unsur dengan massa atom yang rendah.

3. Sistem Periodik Mendeleev

Pada tahun 1869, tabel sistem periodik mulai disusun. Tabel sistem periodik ini merupakan hasil karya dua ilmuwan, Dmitri Ivanovich Mendeleev dari Rusia dan Julius Lothar Meyer dari Jerman. Mereka berkarya secara terpisah dan menghasilkan tabel yang serupa pada waktu yang hampir bersamaan. Mendeleev menyajikan hasil kerjanya pada Himpunan Kimia Rusia pada awal tahun 1869, dan tabel periodik Meyer baru muncul pada bulan Desember 1869.

Mendeleev yang pertama kali mengemukakan tabel sistem periodik, maka ia dianggap sebagai penemu tabel sistem periodik yang sering disebut juga sebagaisistem periodik unsur pendek.

Sistem periodik Mendeleev disusun berdasarkan kenaikan massa atom dan kemiripan sifat. Sistem periodik Mendeleev pertama kali diterbitkan dalam jurnal ilmiah Annalen der Chemie pada tahun 1871.

Tabel 2.3

Sistem Periodik Unsur Mendeleev pada tahun 1871 Gambar 2.1 Dmitri Mendeleev

Sumber: Brown & LeMay, 1977

R O W 1 2 3 4 5 Golongan I R2O RCl H = 1 Li = 7 Na = 23 K = 39 (Cu = 63) Golongan II RO RCl2 Be = 9,4 Mg = 24 Ca = 40 Zn = 65 Golongan III R2O3 RCl3 RH4 B = 11 Al = 27,3 – = 44 – = 68 Golongan IV RO2 RCl4 C = 12 Si = 28 Ti = 48 – = 72 Golongan V R2O5 RCl3 N = 14 P = 31 V = 51 As = 75 Golongan VI RO3 RCl2 O = 16 S = 32 Cr = 52 Se = 78 Golongan VII R2O7 RH F = 19 Cl = 35,5 Mn = 55 Ni = 59, Cu = 83 Br = 80 Golongan VIII RO4 Fe = 56, Co = 59

dalam satu golongan mempunyai sifat yang mirip. Hal penting yang terdapat dalam sistem periodik Mendeleev antara lain sebagai berikut:

a. dua unsur yang berdekatan, massa atom relatifnya mempunyai selisih paling kurang dua atau satu satuan;

b. terdapat kotak kosong untuk unsur yang belum ditemukan, seperti 44, 68, 72, dan 100;

c. dapat meramalkan sifat unsur yang belum dikenal seperti ekasilikon;

d. dapat mengoreksi kesalahan pengukuran massa atom relatif beberapa unsur, contohnya Cr = 52,0 bukan 43,3.

Tabel 2.4

Sifat Eka-Silikon yang diramal oleh Mendeleev (1871) dibandingkan Germanium (1886)

a. Kelebihan sistem periodik Mendeleev

1) Sifat kimia dan fisika unsur dalam satu golongan mirip dan berubah secara teratur.

2) Valensi tertinggi suatu unsur sama dengan nomor golongannya.

3) Dapat meramalkan sifat unsur yang belum ditemukan pada saat itu dan telah mempunyai tempat yang kosong.

b. Kekurangan sistem periodik Mendeleev

1) Panjang periode tidak sama dan sebabnya tidak dijelaskan.

2) Beberapa unsur tidak disusun berdasarkan kenaikan massa atomnya, contoh : Te (128) sebelum I (127).

3) Selisih massa unsur yang berurutan tidak selalu 2, tetapi berkisar antara 1 dan 4 sehingga sukar meramalkan massa unsur yang belum diketahui secara tepat. 4) Valensi unsur yang lebih dari satu sulit diramalkan dari golongannya.

5) Anomali (penyimpangan) unsur hidrogen dari unsur yang lain tidak dijelaskan.

Sifat Germanium Eka Silikon (Ge)

Massa Atom (Ar) Kerapatan (gr cm-3) Titik lebur (0C)

Sifat fisik pada suhu kamar Reaksi dengan asam Reaksi dengan basa

Jumlah ikatan dalam senyawa Rumus klorida

Titik didih kloridanya

72,59 1,88 947

Abu-abu putih

Bereaksi dengan asam pekat Bereaksi dengan alkali pekat 4 GeCl4 84 72 1,9 Tinggi Abu-abu Sangat lemah Sangat lemah 4 EsCl4 100 Sumber : Syukri, 1999

4. Sistem Periodik Modern

Pada tahun 1914, Henry G. J. Moseley menemukan bahwa urutan unsur dalam tabel periodik sesuai dengan kenaikan nomor atom unsur. Moseley berhasil menemukan kesalahan dalam tabel periodik Mendeleev, yaitu ada unsur yang terbalik letaknya. Penempatan Telurium dan Iodin yang tidak sesuai dengan kenaikan massa atom relatifnya, ternyata sesuai dengan kenaikan nomor atom. Telurium mempunyai nomor atom 52 dan iodin mempunyai nomor atom 53. Sistem periodik modern bisa dikatakan sebagai penyempurnaan sistem periodik Mendeleev.

Sistem periodik modern dikenal juga sebagai sistem periodik bentuk panjang, disusun berdasarkan kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat. Dalam sistem periodik modern terdapat lajur mendatar yang disebut periode dan lajur tegak yang disebut

golongan(lihat lampiran).

Gambar 2.2 Tabel sistem periodik modern

Periode Nomor Atom Unsur Kulit 1 2 3 4 5 6 7 Hidrogen Litium Natrium Kalium Rubidium Sesium Fransium K L M N O P Q 1 3 11 19 37 55 87 1 2 2 2 2 2 2 1 8 8 8 8 8 1 8 18 18 18 1 8 18 32 1 8 18 1 8 1 Golongan IA

Periode 7 disebut sebagai periode belum lengkap karena mungkin akan bertambah lagi jumlah unsur yang menempatinya, sampai saat ini berisi 24 unsur. Pada periode ini terdapat deretan unsur yang disebutAktinida, yaitu unsur bernomor 90 sampai nomor 103 dan diletakkan pada bagian bawah.

Jumlah golongan dalam sistem periodik ada 8 dan ditandai dengan angka Romawi. Ada dua golongan besar, yaitu golongan A (golongan utama) dan golongan B (golongan transisi). Golongan B terletak antara golongan IIA dan golongan IIIA. Nama-nama golongan pada unsur golongan A

Golongan IA disebut golongan alkali

Golongan IIA disebut golongan alkali tanah

Golongan IIIA disebut golonga boron

Golongan IVA disebut golongan karbon

Golongan VA disebut golongan nitrogen

Golongan VIA disebut golongan oksigen

Golongan VIIA disebut golongan halogen

Golongan VIIIA disebut golongan gas mulia

Pada periode 6 golongan IIIB terdapat 14 unsur yang sangat mirip sifatnya, yaitu unsur-unsur lantanida. Pada periode 7 juga berlaku hal yang sama dan disebut unsur-unsur aktinida. Kedua seri unsur ini disebut unsur-unsur transisi dalam.

Unsur-unsur lantanida dan aktinida termasuk golongan IIIB, dimasukkan dalam satu golongan karena mempunyai sifat yang sangat mirip.

5. Hubungan konfigurasi elektron dengan sistem periodik

Dari konfigurasi elektron dua golongan unsur di atas, dapat dilihat hubungan antara konfigurasi elektron dengan letak unsur (nomor periode dan golongan) dalam sistem periodik sebagai berikut:

Jumlah kulit = nomor periode Jumlah elektron valensi = nomor golongan

Hal yang sama berlaku untuk semua golongan utama (golongan A), kecuali Helium (He) yang terletak pada golongan VIIIA tetapi mempunyai elektron valensi 2.

Adapun untuk unsur-unsur golongan transisi (golongan B) tidak demikian halnya. Jumlah kulit memang sama dengan nomor periode, tetapi jumlah elektron valensi (elektron terluar) tidak sama dengan nomor golongan. Unsur-unsur golongan transisi mempunyai 1 atau 2 elektron valensi.

Contoh soal

Diketahui konfigurasi elektron beberapa unsur sebagai barikut: X : 2, 8, 6

Y : 2, 8, 18, 7 Z : 2, 5

Tentukan letak unsur tersebut dalam sistem periodik!

Jawab: Periode Nomor Atom Unsur Kulit 1 2 3 4 5 6 7 – Berilium Magnesium Kalsium Stronsium Barium Radium K L M N O P Q – 4 12 20 38 56 88 2 2 2 2 2 2 2 8 8 8 8 8 2 8 18 18 18 2 8 18 32 2 8 18 2 8 2 Golongan IIA

• Logam • Nonlogam • Metaloid • Maleabilitas • Energi ionisasi Kata Kunci

Sifat yang dimiliki oleh unsur sangat banyak. Pada bahasan ini, kita hanya akan membahas beberapa sifat dari unsur. Berdasarkan sifat kelogamannya, secara umum unsur dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu unsur logam, unsur non logam, dan unsur metaloid (semi logam).

Logam banyak kita jumpai di sekitar kita, contohnya besi, aluminium, tembaga, perak, emas, dan lain-lain. Pada umumnya logam mempunyai sifat fisis, antara lain:

1. penghantar panas yang baik; 2. penghantar listrik yang baik; 3. permukaan logam mengkilap;

4. dapat ditempa menjadi lempeng tipis; 5. dapat meregang jika ditarik.

Kemampuan logam untuk meregang apabila ditarik disebut duktilitas. Kemampuan logam meregang dan menghantarkan listrik dimanfaatkan untuk membuat kawat atau kabel. Kemampuan logam berubah bentuk jika ditempa disebut maleabilitas. Kemampuan logam berubah bentuk jika ditempa dimanfaatka untuk membuat berbagai macam jenis barang, misalnya golok, pisau, cangkul, dan lain-lain. Sifat-sifat di atas tidak dimiliki oleh unsur-unsur bukan logam (non logam).

Jika dilihat dari konfigurasi elektronnya, unsur-unsur logam cenderung melepaskan elektron (memiliki energi ionisasi yang kecil), sedangkan unsur-unsur non logam cenderung menangkap elektron (memiliki energi ionisasi yang besar). Dengan demikian, dapat dilihat kecenderungan sifat logam dalam sistem periodik, yaitudalam satu golongan dari atas ke bawah semakin besar dan dalam satu periode dari kiri ke kanan semakin kecil. Jika kita lihat pada tabel periodik unsurnya, unsur-unsur logam berletak pada bagian kiri, sedangkan unsur-unsur-unsur-unsur non logam terletak di bagian kanan (lihat tabel periodik unsur).

Pada tabel periodik, batas antara unsur-unsur logam dan non logam sering digambarkan dengan tangga diagonal yang bergaris tebal. Unsur-unsur di daerah perbatasan mempunyai sifat ganda. Misalnya logam berilium (Be) dan aluminium (Al),logam-logam tersebut memiliki beberapa sifat bukan logam, dan biasa disebut unsur amfoter. Adapun logam yang berada di sebelahnya (dalam tabel periodik) yaitu Boron (B) dan Silikon (Si) merupakan unsur non logam yang memilki beberapa sifat logam, dan disebut unsur metaloid.

2. Tentukan periode dan golongan dari a. unsur X dengan nomor atom 12 b. unsur Y dengan nomor atom 32 c. unsur Z dengan nomor atom 88

Be B Al Si Ge As Sb Te Po At Gambar 2.3

Batas antara unsur logam dengan non logam dalam tabel periodik unsur Latihan 1

1. Sebutkan sifat fisis dari logam!

2. Bagaimanakah kecenderungan sifat logam dalam sistem periodik! 3. Apa yang dimaksud dengan metaloid!

C. SIFAT-SIFAT SISTEM PERIODIK

Sistem periodik unsur disusun dengan mem-perhatikan sifat-sifat unsur. Sifat-sifat periodik unsur adalah sifat-sifat yang berubah secara beraturan sesuai dengan kenaikan nomor atom unsur. Sifat-sifat periodik unsur yang kita bahas meliputi jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elektron, dan keelektro-negatifan.

1. Jari-Jari atom

Jari-jari atom adalah jarak dari inti atom sampai kulit elektron terluar yang ditempati elektron.

Panjang pendeknya jari-jari atom tergantung pada jumlah kulit elektron dan

muatan inti atom. Makin banyak jumlah kulit elektron maka jari-jari atom semakin panjang, dan bila jumlah kulit atom sama banyak maka yang berpengaruh terhadap panjangnya jari-jari atom ialah muatan inti. Semakin banyak muatan inti atom, makin

• Jari-jari atom • Energi ionisasi • Afinitas elektron •

Gambar 2.4 Hubungan jari-jari atom dengan nomor atom

2. Energi ionisasi

Energi ionisasi adalah energi minimum yang diperlukan atom untuk melepaskan satu elektron yang terikat paling lemah dari suatu atom atau ion dalam wujud gas. Harga energi ionisasi dipengaruhi oleh besarnya nomor atom dan ukuran jari-jari atom. Makin besar jari-jari atom, maka gaya tarik inti terhadap elektron terluar makin lemah. Hal itu berarti elektron terluar akan lebih mudah lepas, sehingga energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron terluar makin kecil.

Energi ionisasi kecil berarti mudah melepaskan elektron.

Dokumen terkait