• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sifat Kimia pupuk Organik Cair

Pupuk organik cair merupakan salah satu jenis pupuk yang banyak beredar di pasaran. Pupuk oranik cair kebanyakan diaplikasikan melalui daun yang mengandung hara makro dan mikro esensial (N, P, K, S Ca, Mg, B,Mo, Cu, Fe, Mn, dan bahan organik). Pupuk organik cair mempunyai beberapa manfaat diantaranya dapat mendorong dan meningkatkan pembentukan klorofil daun.

a. Nitrogen (N)

Pupuk Organik Cair ini mempunyai nilai N Total 0,006 % pada perlakuan (P1) dan 0,04 % pada perlakuan (P2) belum memenuhi Standar Mutu Pupuk Organik, Pupuk Hayati dan Pembenah Tanah No. 70/Permentan/SR.140/10/2014.

Kandungan nitrogen dalam tanaman paling banyak dibanding hara mineral yang lain, yaitu sebanyak 2-4% dari berat kering tanaman. Kecuali dalam bentuk yang melalui proses fiksasi nitrogen pada tanaman legume, tanaman menyerap nitrogen dalam bentuk ion nitrat (NO3-) atau ion ammonium (NH4-). Nitrogen memegang peranan penting sebagai penyusun klorofil, yang menjadikan daun berwarna hijau. Warna daun ini merupakan petunjuk yang baik bagi aras nitrogen suatu tanaman. Kandungan nitrogen yang tinggi menjadikan dedaunan lebih hijau dan mampu bertahan lama, sehingga untuk sejumlah tanaman menyebabkan keterlambatan ini sampai pada tingkat yang tidak menguntungkan bagi tanaman, maka dapat menyebabkan tanaman mengalami gagal panen. Tanaman yang kaya nitrogen akan memperlihatkan warna daun kuning pucat sampai hijuan kemerahan, sedangkan jika kelebihan unsur nitrogen akan berwarna hijau kelam (Poerwowidodo, 1996).

b. Fosfor (P)

Fosfor (P) merupakan unsur hara essensial tanaman. Tidak ada unsur lain yang dapat mengganti fungsinya di dalam tanaman,sehingga tanaman harus mendapatkan atau mengandung P secara cukup untuk pertumbuhannya secara normal. Fungsi penting fosfor di dalam tanaman yaitu dalam proses fotosintesis,respirasi, transfer dan penyimpanan

energi,pembelahan dan pembesaran sel serta proses - proses didalam tanaman lainnya (Winarso, 2005).

Fosfor juga mempunyai peran penting dalam membrane tanaman, tempat fosfor tersebut terikat pada molekul lipida yang merupakan senyawa yang dikenal sebagai fosfolipida (Samekto,2008).P (fosfor) dalam tanaman berfungsi dapat mempercepat pertumbuhan akar semai, dapat mempercepat serta memperkuat pertumbuhan tanaman muda menjadi tanaman dewasa, dapat mempercepat pembungaan dan pemasakan buah, dapat meningkatkan biji-bijian.Sumber zat fosfat berada di dalam tanah sebagai fosfat mineral yang kebanyakan dalam bentuk batu kapur fosfat, sisa-sisa tanaman, bahan organis, dan dalam bentuk pupuk buatan (Sutejo, 1990).

c. Kalium (K2O)

Pupuk organik cair hasil penelitian ini memiliki nilai K2O 0,056% pada perlakuan (P1) dan 0,0160% pada perlakuan (P2) masih belum memenuhi Standar Mutu Pupuk Organik, Pupuk hayati dan Pembenah Tanah No.70/Permentan/SR.140/10/2011. Kalium merupakan unsur kedua terbanyak setelah nitrogen dalam tanaman. Kadarnya 4-6 kali besar dibanding P, Ca, Mg, dan S. Kalium diserap dalam bentuk kation K monovalensi dan tidak terjadi transformasi K dalam tanaman. Bentuk utama dalam tanaman adalah kation K monovalensi. Kation ini unik dalam sel tanaman. Unsur K sangat berlimpah dan mempunyai energy hidrasi rendah sehingga tidak menyebabkan polarisasi molekul air. Jadi, unsur ini minimal berinterverensi dengan fase pelarut dari kloroplas. Kekurangan kalium dapat menghambat pertumbuhan tanaman, daun tampak - keriting

dan mengkilap. Selain itu, juga dapat menyebabkan tangkai daun lemah sehingga mudah terkulai dan kulit biji keriput (Pranata, 2004).

kecap manis yaitu 5 hari pada perlakuan yang berbeda berat dari telasut ayam, hingga menimbulkan bau menyengat, berwarna coklat kekuningan dan bercak putih pada permukaan cairan.

2. Kandungan unsur hara pupuk organik cair yang diteliti pada perlakuan P1 yaitu N total (0,08%), P total (0,0030%), dan K total (0,1292%) masih belum memenuhi standar mutu Pupuk Peraturan Menteri Pertanian No.70/Permentan/SR.140/10/2011.

3. Kandungan unsur hara pupuk organik cair yang diteliti pada perlakuan P2 yaitu N total (0,03%), P total (0,0027%), dan K total (0,0161%) masih belum memenuhi standar mutu Pupuk Peraturan Menteri Pertanian No.70/Permentan/SR.140/10/2011.

B.

Saran

Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk meningkatkan kandungan unsur hara N, P dan K pupuk organik cair dari telasut ayam dan kecap manis sehingga dapat memenuhi standar mutu Pupuk Peraturan Menteri Pertanian No.70/Permentan/SR.140/10/2011.

Pertanian Bogor.

Ayub.S. 2004. Pupuk Organik Cair. Jakarta:PT Agromedia Pustaka. Hal 15-18.

Depkes. 1998. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Jakarta : Depkes.

Djuarni, Nan. Ir, M.Sc., Kristian., Setiawan, Budi Susilo. 2006. Cara Cepat Membuat Kompos. Jakarta: AgroMedia. Hal 36 – 38.

FG. Winarno, 1984. Pengantar Teknologi Pangan. Jakarta: Gramedia.

Hieronymus Budi Santosa, 1995. Kecap dan Tauco Kedelai. Yogyakarta: Kanisius.

Hadisuwito, S. 2007. Membuat Pupuk Kompos Cair. Jakarta : Agro Media. Made Astawan, Mita W. A., 1991. Teknologi Pengolahan Pangan Nabati Tepat

Guna. Bogor: Akademika Pressindo.

M. Lies Suprapti. 2005. Kecap Tradisional. Yogyakarta: Kanisius.

Novizan, Ir 2005. Petunjuk pemupukan yang efektif. AgroMedia Pustaka, Jakarta.

Parnata, A.S.2004 Pupuk Organik Cair Aplikasi dan Manfaatnya.Jakarta: Agromedia Pustaka.

Poerwowidodo.1996. Telaah Kesuburan Tanah

.

Yogyakarta : UGM Press. Purwendro, D. dan Nurhidayat T. 2007. Pembuatan Pupuk Cair. PT Gramedia

Pustaka Utama. Jakarta.

Samekto Riyo.2008. Pemupukan .Yogyakarta :PT.Aji Cipta Pratama.

Slamet, R., Arbianti, dan Daryanto. 2005. Pengolahan Limbah Organik (Fenol) Dan Logam Berat (Cr6+ Atau Pt4+) Secara Simultan Dengan Fotokatalis TiO2, ZnO-TiO2, DAN CdS-TiO2. Jurnal Makara Teknologi Vol. 9(2) Hal: 1-3.

Suhedi Phrimantoro, Bambang. 1995. Kandungan Zat Hara Pada Pupuk Organik Cair. Surabaya: Pengolahan Lahan Sempit. Vol 32.

Suriadikarta, Didi Ardi., Simanungkalit, R.D.M. 2006. Pupuk Organik dan

Pupuk Hayati. Jawa Barat:Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. Hal 2.

Sutejo, M. M. 1990. Pupuk dan Cara Pemupukan. Jakarta: Rhineka Cipta. Sutedjo. M. M, 1995. Pupuk dan Cara Pemupukan. Jakarta: Rhineka Cipta. Sutedjo, Mulyani. 2010. Pupuk dan Cara pemupukan. Jakarta: Rineka Cipta. Winarso,Sugeng.2005. Kesuburan Tanah: Dasar jesehayan dan kualitas

tanah.Yogyakarta:Penerbit Gaya Media

.

Lampiran 1. Dokumentasi Alat dan Bahan Penelitian

Gambar 1. Alat – Alat Penelitian

Gambar 3. Gelas Ukur

Gambar 5. Gunting

Gambar 7. Pemisahan Telasut ayam dari Ampela

Gambar 9. Telasut ayam

Gambar 11. Penimbangan telasut ayam 10 g

Gambar 13. Pengisian air kedalam botol Aqua

Gambar 15. Pupuk Cair Hari ke 1 P1.

Gambar 17. Pupuk organik cair hari ke 3 pada perlakuan P1

Gambar 19. Bercak Putih pada hari ke 7 perlakuan P1

Lampiran 2. Standar Mutu dan Kemurnian Pupuk Organik Cair

PerMenTan No.28/Permentan/OT.140/2/2009.

Beberapa Parameter Penting dalam pemilihan Pupuk Organik Cair yang bermutu:

PARAMETER SATUAN STANDAR Apa ini?

C-Organik % >=4 Kandungan

C-Organik

N,P,K % <2

Indikasinya bila melebihi 2%, maka patut diduga POC telah dicampur dengan Kimia Anorganik, Karena Bahan Organik sedikit sekali yang melebihi 2%. Patogen cfu/g <102 Untuk Salmonella harusnya Negatif (=)karena tingkat bahayanya. Mikroba Fungsional cfu/g - Point penting dalam hal ini bukan hanya jumlah bakteri akan tetapi tingkat keaktifan bakteri, banyak pun percuma bila tidak bekerja.

Lampiran 3. Standar Mutu dan Kemurnian Pupuk Organik Cair PerMenTan No.70/Permentan/SR.140/10/2011.

No Parameter Satuan Standar Mutu

1. C- organik % Min 6 2. Bahan Ikutan (plastic,kaca,kerikil) % Maks 2 3. Logam berat - As - Hg - Pb - Cd ppm ppm ppm ppm Maks 2,5 Maks 0,25 Maks 12,5 Maks 0,5 4. pH - 4-9 5. Hara Makro - N - P₂O₅ - K₂O % % % 3-6 3-6 3-6 6. Mikroba Kontaminan - E coli - Salmonella sp MPN/ml MPN/ml Maks 10² Maks 10² 7. Hara Mikro - Fe total atau - Fe tersedia - Mn - Cu - Zn - B - Co - Mo ppm ppm ppm ppm ppm ppm ppm ppm 90-900 5-50 250-5000 250-5000 250-5000 125-5000 5-20 2-10 8. Unsur lain : - La - Ca ppm ppm 0 0

Dokumen terkait