• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Sifar Dasar dan Keawetan Alami Kayu Sentang

A.3. Sifat mekanis kayu

A.3.1. Modulus of rupture (MOR)

Histogram nilai rata-rata MOR disajikan pada Gambar 14.

Gambar 14 Histogram MOR kayu sentang.

Nilai MOR berkisar 405,69-581,90 (454,39±58,91) kg/cm2. Nilai MOR tertinggi berada pada posisi batang pangkal bagian tepi (PG), sedangkan terendah pada posisi batang tengah bagian dalam (TR). Nilai keteguhan patah kayu sentang ini menurut klasifikasi kekuatan kayu termasuk kedalam Kelas Kuat IV-III.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara vertikal nilai MOR tertinggi pada bagian pangkal dan secara horizontal nilai MOR tertinggi pada bagian tepi. Hal ini dikarenakan kayu pada bagian pangkal dan tepi memiliki berat jenis lebih tinggi dibandingkan bagian yang lain.

Berdasarkan analisis sidik ragam terhadap nilai MOR pada selang kepercayaan 95% dan 99% diperoleh hasil bahwa posisi batang secara vertikal (P, T, U) dan horizontal (G, T, R) menunjukkan perbedaan yang nyata dan sangat nyata. Kemudian interaksi antara batang pada posisi horizontal dan vertikal juga berbeda sangat nyata.

Hasil uji Duncan pada selang kepercayaan 95% memperlihatkan bahwa pada posisi batang secara vertikal, batang bagian pangkal berbeda nyata dengan batang bagian tengah, sedangkan antara batang bagian tengah dengan ujung tidak berbeda nyata. Pada posisi batang secara horizontal, batang bagian tepi berbeda nyata dengan batang bagian tengah dan dalam, sedangkan antara batang bagian tengah dengan dalam tidak berbeda nyata.

0 200 400 600 800 1000

Pangkal Tengah Ujung

MO

R (kg/

cm

2)

43

 

A.3.2. Modulus of elasticity (MOE)

Histogram nilai rata-rata MOE disajikan pada Gambar 15.

Gambar 15 Histogram MOE kayu sentang.

Nilai MOE berkisar 24559,82-48678,78 (31424,96±7045,31) kg/cm2. Nilai MOE tertinggi berada pada posisi batang pangkal bagian tepi (PG), sedangkan terendah pada posisi batang ujung bagian tepi (UG).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara vertikal nilai MOE tertinggi pada bagian pangkal dan secara horizontal nilai MOE tertinggi pada bagian tepi. Hal ini dikarenakan kayu pada bagian pangkal dan tepi memiliki berat jenis pada lebih tinggi dibandingkan bagian yang lain. Menurut Forest Products Laboratory (1999) MOE berbanding lurus dengan berat jenis kayu.

Berdasarkan sidik ragam terhadap nilai MOE pada selang kepercayaan 95% dan 99% diperoleh hasil bahwa posisi batang secara vertikal (P, T, U) dan horizontal (G, T, R) menunjukkan perbedaan yang sangat nyata. Kemudian interaksi antara batang pada posisi horizontal dan vertikal juga berbeda sangat nyata.

Hasil uji Duncan pada selang kepercayaan 95% memperlihatkan bahwa pada posisi batang secara vertikal, batang bagian pangkal berbeda nyata dengan batang bagian tengah dan ujung, sedangkan antara batang bagian tengah dengan ujung tidak berbeda nyata. Pada posisi batang secara horizontal, batang bagian tepi berbeda nyata dengan batang bagian tengah dan dalam, demikian juga antara batang bagian tengah dengan dalam.

0 10000 20000 30000 40000 50000 60000 70000 80000 90000 100000

Pangkal Tengah Ujung

MO E (k g/ cm 2) G T R

44

 

A.3.3. Keteguhan tekan sejajar serat

Histogram nilai rata-rata keteguhan tekan sejajar serat disajikan pada Gambar 16.

Gambar 16 Histogram keteguhan tekan sejajar serat kayu sentang. Nilai keteguhan tekan sejajar serat kayu sentang berkisar 144,34-182,98 (171,10±21,63) kg/cm2. Nilai keteguhan tekan sejajar serat tertinggi berada pada posisi batang ujung bagian tengah (UT), sedangkan terendah pada posisi batang pangkal bagian dalam (PR). Nilai keteguhan tekan kayu sentang ini menurut klasifikasi kekuatan kayu termasuk kedalam kelas kuat V.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara horizontal nilai keteguhan tekan sejajar serat tertinggi pada bagian tepi. Hal ini dikarenakan kayu pada bagian pangkal dan tepi memiliki berat jenis lebih tinggi dibandingkan bagian yang lain.

Berdasarkan analisis sidik ragam terhadap nilai keteguhan tekan sejajar serat pada selang kepercayaan 95% dan 99% diperoleh hasil bahwa posisi batang secara vertikal (P, T, U) tidak berbeda nyata sedangkan posisi batang secara horizontal (G, T, R) menunjukkan perbedaan yang sangat nyata. Interaksi antara batang pada posisi horizontal dan vertikal juga sangat berbeda nyata.

Hasil uji Duncan pada selang kepercayaan 95% memperlihatkan bahwa pada posisi batang secara horizontal, batang bagian tepi berbeda nyata dengan batang bagian dalam, sedangkan antara batang bagian tepi dengan tengah serta batang batang bagian tengah dengan dalam tidak berbeda nyata.

0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000

Pangkal Tengah Ujung

K et eg u ha n Teka n (kg/ cm 2) G T R

45

 

A.3.4. Keteguhan tarik sejajar serat

Histogram nilai rata-rata keteguhan tarik sejajar serat disajikan pada Gambar 17.

Gambar 17 Histogram keteguhan tarik sejajar serat kayu sentang. Nilai keteguhan tarik sejajar serat kayu sentang berkisar 397,48-465,75 (422,81±54,21) kg/cm2. Nilai keteguhan tarik sejajar serat tertinggi berada pada posisi batang pangkal bagian tepi (PG), sedangkan terendah pada posisi batang pangkal bagian tengah (PT).

Berdasarkan analisis sidik ragam terhadap nilai keteguhan tarik sejajar serat pada selang kepercayaan 95% dan 99% diperoleh hasil bahwa posisi batang secara vertikal (P, T, U), horizontal (G, T, R) serta interaksi antara batang pada posisi horizontal dan vertikal tidak berbeda nyata.

A.3.5. Kekerasan

Histogram nilai rata-rata kekerasan disajikan pada Gambar 18.

Gambar 18 Histogram kekerasan kayu sentang.

0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000

Pangkal Tengah Ujung

K e te guh a n T a ri k (k g/cm 2) G T R 0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000

Pangkal Tengah Ujung

Kekera sa n ( k g /cm 2) G T R

46

 

Nilai kekerasan berkisar 256,50-350,17 (296,93±37,44) kg/cm2. Nilai kekerasan tertinggi berada pada posisi batang pangkal bagian tengah (PT), sedangkan terendah pada posisi batang tengah bagian tepi (TG).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara vertikal nilai kekerasan tertinggi pada bagian pangkal dan secara horizontal nilai kekerasan tertinggi pada bagian tepi, hal ini dikarenakan kayu pada bagian pangkal dan tepi memiliki berat jenis pada lebih tinggi dibandingkan bagian yang lain. Berdasarkan nilai kekerasan hasil penelitian, pembuatan strand sebaiknya dilakukan pada saat kayu masih basah karena pada saat kondisi kadar air kering udara (14-16%), tingkat kekerasan semakin meningkat sehingga akan sulit untuk dibuat strand pada kondisi ini.

Berdasarkan sidik ragam terhadap nilai kekerasan pada selang kepercayaan 95% dan 99% diperoleh hasil bahwa posisi batang secara vertikal (P, T, U) menunjukkan perbedaan yang sangat nyata sedangkan posisi batang secara horizontal (G, T, R) tidak berbeda nyata. Interaksi antara batang pada posisi horizontal dan vertikal menunjukkan perbedaan yang nyata.

Hasil uji Duncan pada selang kepercayaan 95% memperlihatkan bahwa pada posisi batang secara vertikal, batang bagian pangkal berbeda nyata dengan batang bagian tengah dan ujung, sedangkan antara batang bagian tengah dengan ujung tidak berbeda nyata.

Dokumen terkait