BAB II TINJAUAN TEORITIS
H. Sifat Pendengar Radio
Pendengar radio siaran memiliki beberapa sifat, yaitu :40 a. Heterogen
Pendengar adalah massa, sejumlah orang yang sangat banyak yang sifatnya heterogen, terpencar-pencar diberbagi tempat, di kota, di desa, di rumah, pos tentara, asrama, warung kopi, dan sebagainya. Mereka berbeda dalam jenis kelamin, umur, tingkatan pendidikan, pekerjaan, taraf kebudayaan, agama, ideologi, pengalaman keinginan, hobi,
cita-Ibid,. h.77
39
Ibid,. h. 79
40
24
cita dan sebagainya dan keberadaan mereka terpencar-pencar sehingga satu sama lain tidak saling kenal.41
b. Pribadi
Pendengar yang berada dalam keadaan heterogen, terpencar-pencar di berbagai tempat, akan mudah menerima dan mengerti isi pesan yang disampaikan oleh pembicara radio, yang seolah-olah datang bertamu kerumah pendengar, layaknya seseorang yang berbicara dengan temannya, sehingga terkesan bersifat pribadi.42
c. Aktif
Pendengar radio bersifat aktif, maksudnya mereka aktif dalam berfikir dan aktif dalam memberi penilaian mengenai pesan yang disampaikan melalui radio siaran tersebut, apakah benar atau salah, apakah sesuai dengan fakta atau tidak, menarik atau tidak. Selain itu pendengar juga aktif dalam berinteraksi, apabila pendengar dalam berfikir bahwa acara yang disiarkan radio memberikan hal-hal yang menguntungkan atau yang mengena pada kondisi dan situasi pendengar.43
d. Selektif
Pendengar radio memiliki sifat selektif, artinya pendengar akan memilih program radio yang disukainya. Apabila ada program yang kurang menarik baginya, maka dengan mudah pendengar akan memindahkan program atau gelombang radio tersebut dan menggantinya dengan program atau gelombang radio lainnya yang menurutnya menarik.44
I. Kekuatan dan Kelemahan Radio
41 Onong Uchana Effendi,
Radio Siaran : Teori dan Praktek, (Bandung : Alumni,1978),
h.85 Ibid,. h. 86 43 Ibid,. h. 86 44 Ibid,. h. 87
a. Kekuatan
Indonesia adalah negara yang mayoritas penduduknya pekerja keras, sehingga informasi dan pengetahuan yang berkenaan dengan komunikasi menjadi hal yang sangat dibutuhkan. Informasi merupakan yang dibutuhkan untuk mengetahui permasalah yang ada dikehidupan ini. Oleh karena itu dalam kondisi bagaimanapun informasi harus tetap dapat terlaksana dan sampai kepada yang membutuhkan.
Kondisi sosial dimayarakat menunjukkan peningkatan kesibukan yang berarti bermuara pada tuntutan waktu, tenaga, dan fikiran yang semakin besar sehingga kesempata untuk memperoleh pengetahuan mengenai informasi melalui informasi secara langsung, face to face, emakin sempit. Hal ini menuntut sistem informasi yang sesuai dengan kondisi tersebut sehingga mampu tetap memberikan nilai tambah bagi yang membutuhkannya.
Ada beberapa kekuatan dari radio yang tak dimiliki oleh media lain, diantaranya yaitu sebagai berikut :
1. Program radio dipersiapkan oleh seorang ahli, sehingga bahan yang disampaikan benar-benar bermutu.
2. Terletak pada sifat pendengarnya, yaitu memiliki pendengar yang heterogen dan terpencar-pencar diberbagai tempat
3. Pembicara radio sekan-akan langsung bertemu dengan pendengarnya, sehingga bersifat pribadi.
4. Radio mampu menyampaikan kebijaksanaan informasi secara tepat dan akurat.
5. Pendengar radio lebih bersifat selektif, dalam arti pendengar radio dapat memilih program siaran yang disukainya.
Radio sebagai media audiktif dapat dijadikan sebagai alternatif solusi agar komunikasi tetap terlaksana dalam kondisi masyarakat yang kian sibuk di era globalisasi saat ini. Untuk memperoleh hasil yang optimal dibutuhkan beberapa perubahan dalam sistem berkomunikasi sehingga sesuai dengan kondisi media yang digunakan, yakni radio.
26
Berdasarakan respon pendengar yang mampu ditimbulkan oleh Program Kelas Malam dapat dikatakan bahwa komunikasi melalui radio sesungguhnya dapat memberikan solusi terhadap keterbatasan kesempatan yang dimiliki sebagian besar masyarakat.
Peluang komunikasi melalui radio semakin besar dalam pelaksanaannya maupun dampak positif yang diharapkan bila komunikasi disampaikan pada tepat waktu, dikemas dalam format yang santai dan menarik serta menyajikan pesan yang dibutuhkan oleh target pendengar dengan bahasa yang sederhana dan mudah dicerna.
Program Kelas Malam diudarakan tepat disaat target pendengarnya dalam kondisi yang menunjang untuk berpartisipasi. Dalam setiap siaran, program ini selalu menyampaikan pesan yang dibutuhkan dengan format yang berkenan dan berkesinambungan, sehingga pendengar merasa menjadi bagian dari program ini dimana pendengar akan merasa tertinggal dan rugi bila tidak dapat mengikuti satu waktu siaran saja.
b. Kelemahan
Pemberian materi dalam program ini disajikan secara sistematis sesuai dengan rangkaian bahasa pada kitab hukum komunikasi dengan membatasi respon pendengar hanya pada tema yang sedang dibahas. Hal ini dapat berdampak kurang baik dalam upaya mewujudkan komunikasi yang mampu menjawab semua permasalahan yang ditimbulkan target pendengar.
Waktu tanya jawab dalam program ini kurang mencukupi mengingat tema yang dibahas merupakan permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari memerlukan pemahaman yang mendalam, sehingga memungkinkan untuk dilaksanakan.
Disamping memiliki kekuatan, radio juaga memiliki kelemahan, diantaranya :
1. Siaran radio hanya sekali didengar, tidak dapat diulang, kecuali diulang dari pusat pemancarnya.
2. Siaran radio sekali diudarakan berarti telah lepas kontrol, sehingga boleh dikatakan sangat sulit untuk diralat.
3. Terikat oleh pemancarnya pada waktu siaran, artinya siaran radio tidak setiap saat dapat didengar menurut kehendaknya.45
4. Terlalu peka terhadap gangguan sekitar, baik bersifat alami ataupun teknis.
Sejauh ini Program Kelas Malam menerima tanggapan pendengar melalui telepon, hal ini menutup kemungkinan datangnya tanggapan dari pendengar yang tidak memiliki telpon, dan hal ini dapat berakibat mengurangi jumlah pendengar yang aktif dalam Program Kelas Malam.
Dengan memanfaatkan semua kelebihan yang dimiliki radio sebagai media elektronik, radio dapat dijadikan sebagai media alternatif dalam menunjang pelaksanaan komunikasi kearah yang lebih baik dan optimal.
Daya jangkau yang luas membuat radio mampu mengantarkan pesan-pesan yang terkandung dalam lingkup komunikasi kepada komunikan yang jumlahnya lebih banyak dalam radius jangkauan yang lebih luas, dibandingkan dengan cara face-to-face. Hal ini diperlihatkan oleh domisili penelpon yang memberikan respon dalam Program Kelas Malam dimana domisili penelpon tersebut tersebar diwilayah Jabodetabek bahkan ada yang berasal dari daerah Bandung. Daya tembus yang tinggi memungkinkan komunikasi dapat terlaksana di tengah kondisi komunikan yang memiliki keterbatasan kesempatan untuk mendapatkan informasi secara langsung.
45
Sunarjo dan Djoenasih, Himpunan Istilah komunikasi, (Yogyakarta: Liberty,1983), h.10
28 BAB III
GAMBARAN UMUM ARH GLOBAL RADIO