BAB III PEMBAHASAN
3.2 Subgrup Simetri dari Segiempat Bercabang n-Segiempat
3.2.4 Sifat-sifat yang dibangun Subgrup Simetri dari
Bentuk segiempat bercabang n-segiempat adalah sebagai berikut:
Gambar 3.8 Segiempat Bercabang n-Segiempat
n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n
Pada uraian sebelumnya telah disebutkan bahwa pada segiempat bercabang n-segiempat dengan:
π = 1 terdapat 12 buah titik sudut terluar π = 2 terdapat 36 buah titik sudut terluar π = 3 terdapat 108 buah titik sudut terluar
sehingga banyaknya titik sudut terluar pada segiempat bercabang n-segiempat dapat ditentukan dengan menggunakan deret geometri dengan suku pertamanya adalah 12 titik sudut terluar dan rasionya adalah 3, sehingga diperoleh pola banyaknya titik sudut terluar untuk segiempat bercabang n-segitiga adalah 4β 3n
buah titik sudut terluar.
Sifat 7
Banyaknya titik sudut terluar dari segiempat bercabang π-segiempat, π bilangan asli adalah sebanyak 4 β 3π titik sudut terluar.
Bukti: Diketahui: π = 1 β 12 = 12 β 30 π = 2 β 36 = 12 β 31 π = 3 β 108 = 12 β 32 π = π β 12 β 3πβ1 Akan dibuktikan bahwa:
12 β 3πβ1 = 4 β 3π, untuk π bilangan asli. Bukti dengan menggunakan induksi matematika, yaitu:
Untuk π = 1 βΆ 12 β 30 = 4 β 31 12 = 12 benar Anggap benar untuk π = π yaitu:
12 β 3πβ1 = 4 β 3π β¦ (i) Akan dibuktikan pernyataan benar untuk π = π + 1 yaitu:
12 β 3π+1β1= 4 β 3π+1
12 β 3π = 4 β 3π+1 β¦ (ii) Pernyataan (i):
12 β 3πβ1 = 4 β 3π ; masing-masing ruas dikalikan 3 12 β 3πβ1β 3 = 4 β 3π β 3
12 β 3πβ1β 31 = 4 β 3π β 31 12 β 3πβ1+1 = 4 β 3π+1 12 β 3π = 4 β 3π+1
Pernyataan terakhir sama dengan pernyataan (ii). Jadi pernyataan (ii) terbukti kebenarannya.
Jadi, 12 β 3πβ1 = 4 β 3π benar untuk setiap π bilangan asli. Kemudian untuk titik sudutnya sebagai berikut: π = 1 terdapat 4 + 12 = 16 buah titik sudut
π = 2 terdapat 4 + 12 + 36 = 52 buah titik sudut
π = 3 terdapat 4 + 12 + 36 + 108 = 160 buah titik sudut
sehingga banyaknya titik sudut pada segiempat bercabang n-segiempat dapat ditentukan dengan menggunakan deret geometri dengan suku pertamanya adalah 4 titik sudut pada segiempat awal dan rasionya adalah 3, sehingga diperoleh pola
banyaknya titik untuk segiempat bercabang n-segitiga adalah 2(3n+1 β 1) buah titik sudut.
Sifat 8
Banyaknya titik sudut dari segiempat bercabang π-segiempat, π bilangan asli adalah sebanyak 2(3π+1β 1) titik sudut.
Bukti: Diketahui: π = 1 β 16 = 4 + 4(31) π = 2 β 52 = 4 + 4(31) + 4(32) π = 3 β 160 = 4 + 4(31) + 4(32) + 4(33) π = π β 4 + 4 3i n i=1 Akan dibuktikan bahwa:
4 + 4 3i n i=1
= 2(3π+1β 1), π’ππ‘π’π π ππ‘πππ π ππππππππ ππ ππ.
Bukti dengan menggunakan induksi matematika, yaitu: Untuk π = 1 βΆ 4 + 4 β 31 = 2(31+1β 1)
16 = 16 benar Anggap benar untuk π = π yaitu:
4 + 4 3i k i=1
= 2(3π+1β 1) β¦ (π)
4 + 4 3i k+1 i=1 = 2(3π+1+1β 1) 4 + 4 3i k+1 i=1 = 2(3π+2β 1) β¦ (ππ) Pernyataan (i): 4 + 4 3i k i=1 = 2(3π+1β 1), πππ πππ β πππ πππ ππ’ππ πππ‘ππππβ 4(3π+1) 4 + 4 3i k i=1 + 4(3π+1) = 2(3π+1β 1) + 4(3π+1) 4 + 4 3i k+1 i=1 = 2(3π+1β 1 + 2 β 3π+1) = 2(2 β 3π+1β 1 = 2(21 β 3π+1β 1) = 2(3π+1+1β 1) = 2(3π+2β 1)
Pernyataan terakhir sama dengan pernyataan (ii). Jadi pernyataan (ii) terbukti kebenarannya.
4 + 4 3i n i=1
= 2(3π+1β 1), πππππ π’ππ‘π’π π ππ‘πππ π ππππππππ ππ ππ.
Selanjutnya disebutkan pula untuk π = 1 terdapat 5 buah segiempat π = 2 terdapat 17 buah segiempat π = 3 terdapat 53 buah segiempat
Secara umum, banyaknya segiempat pada segiempat bercabang n- segiempat adalah ππππ¦ππ π‘ππ‘ππ β1
3 atau 2 β 3π β 1 buah segiempat.
Sifat 9
Banyaknya segiempat dari segiempat bercabang π-segiempat, π bilangan asli adalah sebanyak 2 β 3π β 1 segitiga.
Bukti: Diketahui: π = 1 β 5 = 1 + 4(30) π = 2 β 17 = 1 + 4(30) + 4(31) π = 3 β 161 = 1 + 4 30 + 4 31 + 4(32) π = π β 1 + 4 3iβ1 n i=1 Akan dibuktikan bahwa: 1 + 4 3iβ1
n i=1
= 2 β 3π β 1, π’ππ‘π’π π ππ‘πππ π ππππππππ ππ ππ, π > 1
Bukti dengan menggunakan induksi matematika, yaitu: Untuk π = 1 β 1 + 4(31β1) = 2 β 31 β 1
1 + 4 30 = 2 β 31β 1
5 = 5 benar
Anggap benar untuk π = π yaitu:
1 + 4 3iβ1 k i=1
Akan dibuktikan pernyataan benar untuk π = π + 1 yaitu: 1 + 4 3iβ1 k+1 i=1 = 2 β 3π+1β 1 β¦ (ππ) Pernyataan (i): 1 + 4 3iβ1 k i=1 = 2 β 3π β 1; πππ πππ β πππ πππ ππ’ππ πππ‘ππππβ 4 β 3π 1 + 4 3iβ1 k i=1 + 4 β 3π = 2 β 3πβ 1 + 4 β 3π 1 + 4 3iβ1 k+1 i=2 = 6 β 3πβ 1) = 2 β 3 β 3π β 1 = 2 β 31β 3π β 1 = 2 β 3π+1β 1
Pernyataan terakhir sama dengan pernyataan (ii). Jadi pernyataan (ii) terbukti kebenarannya.
1 + 4 3iβ1 n i=1
= 2 β 3π β 1, πππππ π’ππ‘π’π π ππ‘πππ π ππππππππ ππ ππ, π β₯ 2
Rotasi segiempat bercabang n-segiempat sejauh 360
0β π
4 ; π = 1, 3 menghasilkan permutasi dalam bentuk sikel yaitu untuk:
π = 1 banyaknya sikel adalah 4 π = 2 banyaknya sikel adalah 13 π = 3 banyaknya sikel adalah 40
Secara umum banyak sikel untuk rotasi sejauh 900 dan 2700 dari segiempat bercabang n-segiempat sejauh 360
0β π
4 , π = 1, 3 adalah ππππ¦ππ π‘ππ‘ππ 4 atau 1
2(3π+1β 1)sikel.
Sifat 10
Banyaknya sikel rotasi 900 dan 2700 dari segiempat bercabang π-segiempat, π bilangan asli adalah sebanyak 12(3π+1β 1) sikel.
Bukti: Diketahui: π = 1 β 4 = 4 π = 2 β 13 = 4 + 32 π = 3 β 40 = 4 + 32+ 33 π = π β 4 + 32+ 33 + β― 3π β 4 + 3i n i=2 Akan dibuktikan bahwa:
4 + 3i n i=2
= 1
2(3π+1β 1), π’ππ‘π’π π ππ‘πππ π ππππππππ ππ ππ, π β₯ 2 Bukti dengan menggunakan induksi matematika, yaitu:
Untuk π = 1 maka banyaknya rotasi = 4 1
2(31+1β 1) =12(9 β 1) = 4 benar Untuk π = 2 dan seterusnya maka banyaknya sikel rotasi adalah:
4 + 3i n i=2
Sehingga untuk π = 2 βΆ 4 + 32 =12(32+1β 1)
13 = 13 benar
Anggap benar untuk π = π yaitu:
4 + 3i k i=2
= 1
2(3π+1 β 1) β¦ (π) Akan dibuktikan pernyataan benar untuk π = π + 1 yaitu:
4 + 3i k+1 i=2 =1 2(3π+1+1 β 1) 4 + 3i k+1 i=2 =1 2(3π+2β 1) β¦ (ππ) Pernyataan (i): 4 + 3i k i=2 = 1 2(3π+1 β 1); πππ πππ β πππ πππ ππ’ππ πππ‘ππππβ 3π+1 4 + 3i k i=2 + 3π+1= 1 2(3π+1β 1) + 3π+1 4 + 3i k+1 i=2 =1 2(3π+1+ 2 β 3π+1β 1) = 12(3 β 3π+1β 1) = 12(31β 3π+1β 1) = 12(3π+2β 1)
Pernyataan terakhir sama dengan pernyataan (ii). Jadi pernyataan (ii) terbukti kebenarannya. 4 + 3i n i=2 = 1 2(3π+1β 1), πππππ π’ππ‘π’π π ππ‘πππ π ππππππππ ππ ππ, π β₯ 2
Untuk rotasi segiempat bercabang n-segiempat sejauh 360
0β π
4 ; π = 2 menghasilkan permutasi dalam bentuk sikel yaitu untuk:
π = 1 banyaknya sikel adalah 8 π = 2 banyaknya sikel adalah 26 π = 3 banyaknya sikel adalah 80
Secara umum banyak sikel untuk rotasi segiempat bercabang n-segiempat sejauh 3600β π
4 , π = 2 adalah πππ π¦ππ π‘ππ‘ππ 2 atau 3π+1β 1 sikel.
Sifat 11
Banyaknya sikel rotasi 1800 dari segiempat bercabang π-segiempat, π bilangan asli adalah sebanyak 3π+1β 1 sikel.
Bukti: Diketahui: π = 1 β 8 = 2 + 2 β 31 π = 2 β 26 = 2 + 2 β 31+ 2 β 32 π = 3 β 80 = 2 + 2 β 31+ 2 β 32+ 2 β 33 π = π β 2 + 2 3i n i=1
Akan dibuktikan bahwa: 2 + 2 3i
n i=1
= 3π+1β 1, π’ππ‘π’π π ππππππππ ππ ππ
Bukti dengan menggunakan induksi matematika, yaitu: Untuk π = 1 β 2 + 2 β 31 = 31+1β 1
8 = 8 benar
Anggap benar untuk π = π yaitu
2 + 2 3i k i=1
= 3π+1β 1 β¦ (π)
Akan dibuktikan pernyataan benar untuk π = π + 1 yaitu:
2 + 2 3i k+1 i=1 = 3π+1+1β 1 2 + 2 3i k+1 i=1 = 3π+2β 1 β¦ (ππ) Pernyataan (i): 2 + 2 3i k i=1 = 3π+1β 1, πππ πππ β πππ πππ ππ’ππ πππ‘ππππβ 2 β 3π+1 2 + 2 3i k i=1 + 2 β 3π+1= 3π+1β 1 + 2 β 3π+1 2 + 2 3i k+1 i=1 = 3 β 3π+1β 1 = 31β 3π+1β 1 = 3π+2β 1
Pernyataan terakhir sama dengan pernyataan (ii). Jadi pernyataan (ii) terbukti kebenarannya. 2 + 2 3i n i=1 = 3π+1β 1, πππππ π’ππ‘π’π π ππππππππ ππ ππ
Sedangkan untuk rotasi segiempat bercabang n-segiempat sejauh 360
0β π 4 ; π = 4 menghasilkan permutasi dalam bentuk sikel yaitu untuk:
π = 1 banyaknya sikel adalah 16 π = 2 banyaknya sikel adalah 52 π = 3 banyaknya sikel adalah 160
Secara umum banyak sikel untuk rotasi segiempat bercabang n-segiempat sejauh 3600β π
4 , π = 4 adalah 2(3n+1β 1) sikel.
Sifat 12
Banyaknya titik sudut dari segiempat bercabang π-segiempat, π bilangan asli adalah sebanyak 2(3π+1β 1) titik sudut.
Bukti: Diketahui: π = 1 β 16 = 4 + 4(31) π = 2 β 52 = 4 + 4(31) + 4(32) π = 3 β 160 = 4 + 4(31) + 4(32) + 4(33) π = π β 4 + 4 3i n i=1
Akan dibuktikan bahwa: 4 + 4 3i
n i=1
= 2(3π+1β 1), π’ππ‘π’π π ππ‘πππ π ππππππππ ππ ππ.
Bukti dengan menggunakan induksi matematika, yaitu: Untuk π = 1 βΆ 4 + 4 β 31 = 2(31+1β 1)
16 = 16 benar Anggap benar untuk π = π yaitu:
4 + 4 3i k i=1
= 2(3π+1β 1) β¦ (π)
Akan dibuktikan pernyataan benar untuk π = π + 1 yaitu:
4 + 4 3i k+1 i=1 = 2(3π+1+1β 1) 4 + 4 3i k+1 i=1 = 2(3π+2β 1) β¦ (ππ) Pernyataan (i): 4 + 4 3i k i=1 = 2(3π+1β 1), πππ πππ β πππ πππ ππ’ππ πππ‘ππππβ 4(3π+1) 4 + 4 3i k i=1 + 4(3π+1) = 2(3π+1β 1) + 4(3π+1) 4 + 4 3i k+1 i=1 = 2(3π+1β 1 + 2 β 3π+1) = 2(2 β 3π+1β 1 = 2(21 β 3π+1β 1)
= 2(3π+1+1β 1) = 2(3π+2β 1)
Pernyataan terakhir sama dengan pernyataan (ii). Jadi pernyataan (ii) terbukti kebenarannya.
4 + 4 3i n i=1
= 2(3π+1β 1), πππππ π’ππ‘π’π π ππ‘πππ π ππππππππ ππ ππ.
Refleksi segiempat bercabang n-segiempat terhadap garis S1 dan S2 menghasilkan permutasi dalam bentuk sikel untuk:
π = 1 sebanyak 6 sikel π = 2 sebanyak 23 sikel π = 3 sebanyak 76 sikel.
Secara umum banyak sikel untuk refleksi segiempat bercabang n-segiempat terhadap S1 dan S2 adalah ππππ¦ππ π‘ππ‘ππ β(2π+2)2 atau 3π+1β π β 2 sikel.
Sifat 13
Banyaknya sikel refleksi terhadap sumbu S1 dan S2 dari segiempat bercabang π-segiempat, π bilangan asli adalah sebanyak 3π+1β π β 2 sikel.
Bukti: Diketahui: π = 1 β 6 = 6 π = 2 β 23 = 6 + (2 β 32β 1) π = 3 β 76 = 6 + (2 β 32β 1) + (2 β 33β 1)
π = π β 6 + (2 β 3iβ 1) n
i=2 Akan dibuktikan bahwa: 6 + (2 β 3iβ 1) =
n i=2
3π+1β π β 2, πππππ π’ππ‘π’π π ππ‘πππ π ππππππππ ππ ππ, π β₯ 2
Bukti dengan menggunakan induksi matematika, yaitu:
Untuk π = 1, banyak sikel refleksi terhadap sumbu S1 dan S2 adalah 6 31+1β 1 β 2 = 32β 3 = 9 β 3 = 6 benar
Untuk π = 2, dan seterusnya maka banyaknya sikel refleksi terhadap sumbu S1 dan S2 pada segiempat bercabang n-segiempat adalah
6 + (2 β 3iβ 1) n
i=2
Sehingga untuk π = 2 β 6 + 2 β 32β 1 = 33β 2 β 2
23 = 23 benar Anggap benar untuk π = π yaitu
6 + (2 β 3iβ 1) = k
i=2
3π+1β π β 2 β¦ (π)
Akan dibuktikan pernyataan benar untuk π = π + 1 yaitu:
6 + (2 β 3iβ 1) = k+1 i=2 3π+1+1 β (π + 1) β 2 6 + (2 β 3iβ 1) = k+1 i=2 3π+2β π β 3 β¦ (ππ)
Pernyataan (i): 6 + (2 β 3iβ 1) = k i=2 3π+1β π β 2 ; πππ πππ β πππ πππ ππ’ππ πππ‘ππππβ (2 β 3π+1β 1) 6 + (2 β 3iβ 1) + (2 β 3π+1β 1) = k i=2 3π+1β π β 2 + (2 β 3π+1β 1) 6 + (2 β 3iβ 1) k+1 i=2 = 3 β 3π+1β π β 3 = 31β 3π+1β π β 3 = 3π+2β π β 3
Pernyataan terakhir sama dengan pernyataan (ii). Jadi pernyataan (ii) terbukti kebenarannya.
6 + (2 β 3iβ 1) = n
i=2
3π+1β π β 2, πππππ π’ππ‘π’π π ππ‘πππ π ππππππππ ππ ππ, π β₯ 2
Refleksi segiempat bercabang n-segiempat terhadap garis S3 dan S4 menghasilkan permutasi dalam bentuk sikel untuk:
π = 1 sebanyak 8 sikel π = 2 sebanyak 26 sikel π = 3 sebanyak 80 sikel.
Secara umum banyak sikel untuk refleksi segiempat bercabang n-segiempat terhadap S3 dan S4 adalah ππππ¦ππ π‘ππ‘ππ 2 atau 3π+1β 1 sikel.
Sifat 14
Banyaknya sikel refleksi terhadap sumbu S3 dan S4 dari segiempat bercabang π-segiempat, π bilangan asli adalah sebanyak 3π+1β 1 sikel.
Bukti: Diketahui: π = 1 β 8 = 2 + 2 β 31 π = 2 β 26 = 2 + 2 β 31+ 2 β 32 π = 3 β 80 = 2 + 2 β 31+ 2 β 32+ 2 β 33 π = π β 2 + 2 3i n i=1 Akan dibuktikan bahwa:
2 + 2 3i n i=1
= 3π+1β 1, π’ππ‘π’π π ππ‘πππ π ππππππππ ππ ππ
Bukti dengan menggunakan induksi matematika, yaitu: Untuk π = 1 β 2 + 2 β 31 = 31+1β 1
8 = 8 benar
Anggap benar untuk π = π yaitu
2 + 2 3i k i=1
= 3π+1β 1 β¦ (π)
Akan dibuktikan pernyataan benar untuk π = π + 1 yaitu:
2 + 2 3i k+1 i=1 = 3π+1+1β 1 2 + 2 3i k+1 i=1 = 3π+2β 1 β¦ (ππ)
Pernyataan (i): 2 + 2 3i k i=1 = 3π+1β 1, πππ πππ β πππ πππ ππ’ππ πππ‘ππππβ 2 β 3π+1 2 + 2 3i k i=1 + 2 β 3π+1= 3π+1β 1 + 2 β 3π+1 2 + 2 3i k+1 i=1 = 3 β 3π+1β 1 = 31β 3π+1β 1 = 3π+2β 1
Pernyataan terakhir sama dengan pernyataan (ii). Jadi pernyataan (ii) terbukti kebenarannya.
2 + 2 3i n i=1
= 3π+1β 1, πππππ π’ππ‘π’π π ππππππππ ππ ππ
Pola umum rotasi sejauh 900 dan 2700 dari segiempat bercabang n-segiempat adalah banyaknya ππππ¦ππ π‘ππ‘ππ 4 dimana 4 menunjukkan bahwa suatu segiempat mempunyai 4 titik sudut, sedangkan permutasi dalam bentuk sikelnya dihasilkan dari perputaran posisi 4 titik sudut suatu segiempat. Jadi banyaknya sikel pada rotasi segiempat bercabang n-segiempat adalah ππππ¦ππ π‘ππ‘ππ 4 . Untuk pola umum rotasi sejauh 1800 dari segiempat bercabang n-segiempat adalah banyaknya ππππ¦ππ π‘ππ‘ππ
2 . Sedangkan untuk pola umum rotasi sejauh 3600 dari segiempat bercabang n-segiempat adalah banyaknya 2(3n+1β 1).
Pola umum refleksi segiempat bercabang n-segiempat dimana pada segiempat terdapat 4 refleksi yaitu refleksi terhadap garis S1, S2, S3 dan S4. Untuk
refleksi terhadap garis S1 dan S2 pola umumnya adalah ππππ¦ππ π‘ππ‘ππ β(2π+2)2 dimana 2n menunjukkan bahwa pada setiap satu cabang, sumbu simetri akan melalui 2 titik sudut cabang dari segiempat. Sedangkan 2 menunjukkan bahwa titik yang dilalui sumbu simetri pada segiempat. Jadi pola umum banyaknya sikel pada refleksi terhadap garis S1 dan S2 segiempat bercabang n-segiempat adalah ππππ¦ππ π‘ππ‘ππ β(2π+2)
2 .
Dan untuk refleksi terhadap garis S3 dan S4 pola umumnya adalah ππππ¦ππ π‘ππ‘ππ
2 dimana S3 dan S4 tersebut merupakan sumbu simetri lipat pada segiempat yang membagi segiempat menjadi 2 bagian yang sama yang melalui suatu titik tengah antara 2 titik sudut. Jadi pola umum banyaknya sikel pada refleksi terhadap garis S1 dan S2 segiempat bercabang n-segiempat adalah ππππ¦ππ π‘ππ‘ππ 2 .
3.2.5 Isomorfisme Subgrup Simetri dari Segiempat Bercabang n-Segiempat
(ππ,β) dengan Grup Dihedral-8 (ππ,β)
Misalkan πΊ4 adalah subgrup dari himpunan simetri dari bidang segiempat beraturan bercabang n-segiempat beraturan. Ternyata anggota πΊ4 ini meliputi simetri putar (rotasi) dan simetri lipat (refleksi). π·8 adalah grup dihedral-6 dengan operasi komposisi. (π·8,β) dan (πΊ4,β) merupakan grup dimana
π·8 = π, π2, π3, 1, π , π π, π π2, π π3 dan πΊ4 = {πΌ1, πΌ2, πΌ3, πΌ4, π½1, π½2, π½3, π½4} dengan: πΌ1 = rotasi sejauh 900 searah dengan jarum jam
πΌ2 = rotasi sejauh 1800 searah dengan jarum jam πΌ3 = rotasi sejauh 2700 searah dengan jarum jam πΌ4 = rotasi sejauh 3600 searah dengan jarum jam
π½1 = refleksi terhadap sumbu π1 π½2 = refleksi terhadap sumbu π2 π½3 = refleksi terhadap sumbu π3 π½4 = refleksi terhadap sumbu π4
Dalam hal ini (πΊ4,β) isomorfik dengan (π·8,β) karena ada korespondensi satu-satu dari πΊ4 β π·8 sehingga dapat dibuat teorema sebagai berikut:
Teorema 2
Misalkan πΊ4 adalah subgrup dari himpunan simetri dari bidang segiempat beraturan bercabang n-segiempat beraturan dan π·8 adalah grup dihedral-8 maka πΊ4,β β (π·8,β).
Bukti:
πΊ4 adalah subgrup dari himpunan simetri dari bidang segitiga beraturan bercabang n-segitiga beraturan, dimana G4 = {πΌ1, πΌ2, πΌ3, π½1, π½2, π½3} dengan: Ξ±1 = rotasi sejauh 900 searah dengan jarum jam
= 1234 5678 β¦ β¦ = 3n+1β 1
Ξ±2 = rotasi sejauh 1800 searah dengan jarum jam = 1 3 2 4 β¦ β¦ =12(3n+1β 1)
Ξ±3 = rotasi sejauh 2700 searah dengan jarum jam = 1 4 3 2 5 8 7 6 β¦ (β¦ ) = 3n+1β 1
Ξ±4 = rotasi sejauh 3600 searah dengan jarum jam = 1 2 3 4 β¦ (β¦ ) = 2(3n+1β 1)
Ξ²1 = refleksi terhadap sumbu S1 = 1 2 4 β¦ (β¦ ) = 3n+1β n β 2
π½2 = refleksi terhadap sumbu π2 = 1 3 2 β¦ β¦ = 3n+1β n β 2 π½3 = refleksi terhadap sumbu π3
= 1 4 2 3 β¦ β¦ = 3n+1β 1 π½4 = refleksi terhadap sumbu π4
= 1 2 3 4 β¦ β¦ = 3n+1β 1
Himpunan permutasi dari rotasi dan refleksi diatas membentuk grup dengan operasi komposisi yang dinyatakan dalam bentuk tabel cayley berikut:
Tabel 3.3: Tabel Cayley Grup Permutasi dari Segiempat Bercabang n-Segiempat
β πΌ1 πΌ2 πΌ3 πΌ4 π½1 π½2 π½3 π½4 πΌ1 πΌ2 πΌ3 πΌ4 πΌ1 π½4 π½3 π½1 π½2 πΌ2 πΌ3 πΌ4 πΌ1 πΌ2 π½3 π½4 π½2 π½1 πΌ3 πΌ4 πΌ1 πΌ2 πΌ3 π½2 π½1 π½4 π½3 πΌ4 πΌ1 πΌ2 πΌ3 πΌ4 π½1 π½2 π½3 π½4 π½1 π½3 π½2 π½4 π½1 πΌ4 πΌ2 πΌ1 πΌ3 π½2 π½4 π½1 π½3 π½2 πΌ2 πΌ4 πΌ3 πΌ1 π½3 π½2 π½4 π½1 π½3 πΌ3 πΌ1 πΌ4 πΌ2 π½4 π½1 π½3 π½2 π½4 πΌ1 πΌ3 πΌ2 πΌ4
Dari tabel cayley diatas dapat kita ketahui bahwa: 1. Operasi β¦ bersifat tertutup
2. Operasi β¦ bersifat assosiatif
3. G punya identitas terhadap operasi β¦ yaitu πΌ4
4. Setiap unsur di G punya invers terhadap operasi β¦ yaitu: πΌ4-1 = πΌ4 πΌ2-1 = πΌ2 π½1-1 = π½1 π½3-1 = π½3 πΌ1-1 = πΌ3 πΌ3-1 = πΌ1 π½2-1 = π½2 π½4-1 = π½4
Grup dihedral-6 dapat disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 3.4: Tabel Cayley Grup Dihedral-8
β¦ r r2 r3 1 s sr sr2 sr3 r r2 r3 1 r s sr sr2 sr3 r2 r3 1 r r2 sr3 s sr sr2 r3 1 r r2 r3 sr2 sr3 s sr 1 r r2 r2 r3 sr sr2 sr3 s s sr sr2 sr3 s 1 r r2 r3 sr sr2 sr3 s sr r3 1 r r2 sr2 sr3 s sr sr2 r2 r3 1 r sr3 s sr sr2 sr3 r r2 r3 1
Untuk menentukan isomorfisme, maka dibentuk pemetaan π βΆ (G4,β) β (D8,β) dengan didefinisikan sebagai berikut:
π πΌ1 = π atau dapat dikatakan bahwa πΌ1 pada grup permutasi segiempat bercabang 1-segiempat berkorespondensi satu-satu dengan π pada grup dihedral-8. Untuk selanjutnya pernyataan tersebut dinyatakan dengan:
(G4,β) β (D8,β) π πΌ1 = π atau πΌ1 β· π π πΌ2 = π2 atau πΌ2 β· π2 π πΌ3 = π3 atau πΌ3 β· π3 π πΌ4 = 1 atau πΌ4 β· 1 π π½1 = π atau π½1 β· π π π½2 = π π atau π½2 β· π π π π½3 = π π2 atau π½3 β· π π2 π π½4 = π π2 atau π½4 β· π π2
Jadi terbukti bahwa grup G4 isomorfik dengan grup D8, karena ada isomorfisme dari G4 ke D8.
109
4.1 Kesimpulan
Berdasar pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan : 1. Pola banyaknya titik sudut terluar pada bidang beraturan cabang-n:
a). Untuk himpunan simetri dari segitiga bercabang n-segitiga adalah 3 β 2π titik sudut, untuk π bilangan asli
b). Untuk himpunan simetri dari segiempat bercabang n-segiempat adalah 4 β 3π titik sudut, untuk π bilangan asli
2. Pola banyaknya titik sudut pada bidang beraturan cabang-n:
a). Untuk himpunan simetri dari segitiga bercabang n-segitiga adalah 3(2π+1β 1) titik sudut, untuk π bilangan asli
b). Untuk himpunan simetri dari segiempat bercabang n-segiempat adalah 2(3π+1β 1) titik sudut, untuk π bilangan asli
3. Pola banyaknya bidang beraturan (segitiga dan segiempat) pada bidang beraturan cabang-n:
a). Untuk himpunan simetri dari segitiga bercabang n-segitiga adalah 3 β 2π β 2 segitiga untuk π bilangan asli
b). Untuk himpunan simetri dari segiempat bercabang n-segiempat adalah 2 β 3π β 1 segiempat, untuk π bilangan asli
4. Pola banyaknya sikel rotasi dan refleksi grup simetri dari bidang beraturan cabang-n:
a). Untuk himpunan simetri dari segitiga bercabang n-segitiga dengan rotasi sejauh 1200 dan 2400 adalah 2π+1β 1 sikel, untuk π bilangan asli, sedangkan dengan rotasi sejauh 3600 adalah 3(2π+1β 1) sikel, untuk π bilangan asli. Sedangkan untuk refleksi terhadap sumbu S1, S2, dan S3 adalah 3 β 2π β 2 sikel, untuk π bilangan asli.
b). Untuk himpunan simetri dari segiempat bercabang n-segiempat dengan rotasi sejauh 900 dan 2700 adalah 12(3π+1β 1) sikel, untuk π bilangan asli, dengan rotasi sejauh 1800 adalah 3π+1β 1 sikel, untuk π bilangan asli, dan dengan rotasi sejauh 3600 adalah 2(3π+1β 1) sikel, untuk π bilangan asli. Sedangkan untuk refleksi terhadap sumbu S1 dan S2 adalah 3π+1β π β 2 sikel, untuk π bilangan asli dan untuk refleksi terhadap sumbu S3 dan S4 adalah 3π+1β 1 sikel, untuk π bilangan asli.
5. Isomorfisme subgrup simetri dari bidang beraturan cabang-n dengan grup dihedral adalah adanya korespondensi satu-satu dari anggota himpunan subgrup simetri ke anggota grup dihedral, yaitu:
a). Untuk subgrup simetri segitiga bercabang n-segitiga adalah πΌ1(rotasi sejauh 1200) berkorespondensi dengan r, πΌ2 (rotasi sejauh 2400
) berkorespondensi dengan r2, πΌ3 (rotasi sejauh 3600) berkorespondensi dengan r3, sehingga subgrup simetri dari segitiga bercabang n-segitiga isomorfik dengan grup dihedral-6 (πΊ3 β π·6).
b). Untuk subgrup simetri segiempat bercabang n-segiempat adalah πΌ1 (rotasi sejauh 900) berkorespondensi dengan r, πΌ2 (rotasi sejauh 1800
) berkorespondensi dengan r2, πΌ3 (rotasi sejauh 2700) berkorespondensi
dengan r3, πΌ4 (rotasi sejauh 3600
) berkorespondensi dengan r4 sehingga subgrup simetri dari segiempat bercabang n-segiempat isomorfik dengan grup dihedral-8 (πΊ4 β π·8).
4.2 Saran
Dari penelitian ini, masih perlu adanya pengembangan keilmuan, sehingga peneliti selanjutnya diharapkan dapat lebih mengembangkan pada bidang beraturan selain pada segitiga dan segiempat serta membuatkan programnya baik gambar maupun perhitungannya.
Arifin, Achmad. 2000. Aljabar. Bandung : ITB Bandung
Bartle, Robert G. and Sherbert, Donald R. 2000. Introduction to Real Analysis (third edition). USA: John Wiley and Sons.
Dummit, David S. dan Foote, Richard M. 1991. Abstract Algebra. New Jersey: Prentice-Hall, Inc
Herstein, I. N. 1975. Topiccs in Algebra. New york: John Wiley & Sons. Muhsetyo, Gatot. 1991. Pengantar Struktur Aljabar. Malang: IKIP Malang Purwanto, Agus. 2008. Ayat-ayat Semesta. Bandung: Mizan
Rahman, Afzalur. 1992. Al-Qurβan Sumber Ilmu Pengetahuan. Jakarta: Rineka Cipta.
Raisinghania, M. D dan Aggarwal, R. S. 1980. Modern Algebra. New Delhi: Ram Nagar
Sulandra, I Made. 1996. Struktur Aljabar I (Edisi Revisi). Malang: IKIP Malang Whitelaw, Thomas A., 1995. Introduction to Abstract Algebra. London: Blackie