MANAJEMEN RISIKO MODAL 47. FINANCIAL RISK AND CAPITAL RISK MANAGEMENT
49. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI NATURE OF RELATIONSHIPS AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Sifat Hubungan Pihak Berelasi Nature of Relationships
a. Pemegang saham utama Perusahaan adalah PT Indika Inti Investindo dan PT Teladan Resources.
a. PT Indika Inti Investindo and PT Teladan Resources are the majority stockholders of the Company.
(Lanjutan) (Continued) b. Pihak berelasi yang memiliki perusahaan induk
yang sama dengan Perusahaan adalah: b. Related parties which have the same majority stockholder as the Company:
• PT Power Jawa Barat
• PT Marmitria Land • PT Power Jawa Barat
• PT Marmitria Land c. Pihak berelasi yang merupakan perusahaan
asosiasi dari entitas anak: c. Related parties which are associates of the Company’s subsidiaries:
• PT Cotrans Asia
• PT Sea Bridge Shipping
• PT Cirebon Electric Power
• PT Cirebon Power Services
• PT Cirebon Energi Prasarana
• Nusantara Resources Ltd
• PT Masmindo Dwi Area
• PT Sumber Multi Energi Penajam
• PT Cotrans Asia
• PT Sea Bridge Shipping
• PT Cirebon Electric Power
• PT Cirebon Power Services
• PT Cirebon Energi Prasarana
• Nusantara Resources Ltd
• PT Masmindo Dwi Area
• PT Sumber Multi Energi Penajam d. STC Joint Operation merupakan Kerjasama
operasi antara TPEC dan pihak ketiga, CSTS Joint Operation merupakan proyek kerjasama antara TPEC, TPE dan pihak ketiga (Catatan 18).
d. STC Joint Operation is joint operation between TPEC and third party and CSTS Joint Operation is joint operations between TPEC, TPE and third party (Note 18).
e. Manajemen kunci yang meliputi anggota Dewan
Komisaris dan Direksi Perusahaan. e. Key management personnel includes Commissioners and Directors of the Company.
f. PT Imeco Multi Prasarana (IMECO) adalah pihak berelasi karena salah seorang pemegang saham utama Perusahaan merupakan manajemen kunci di IMECO.
f. PT Imeco Multi Prasarana (IMECO) is a related party because one of the main shareholders of the Company is also the key management in IMECO.
g. Yayasan Indika Untuk Indonesia (Indika Foundation) adalah pihak berelasi karena beberapa personel manajemen kunci Perusahaan sama dengan Indika Foundation.
g. Yayasan Indika Untuk Indonesia (Indika Foundation) is a related party because the Company has some key management personnel in common with Indika Foundation.
Kebijakan Grup mengenai persyaratan dan kondisi transaksi dengan pihak berelasi setara dengan yang berlaku dalam transaksi wajar.
The Group policy as regards to terms and conditions of transactions with related parties are made as at conditions as those done with third parties.
Transaksi Pihak Berelasi Transactions with Related Parties
Dalam kegiatan usaha normalnya, Grup melakukan transaksi tertentu dengan pihak berelasi meliputi, antara lain, sebagai berikut:
In the normal course of business, the Group entered into certain transactions with related parties including, among others, the following:
a. Jumlah kompensasi komisaris dan direksi
Perusahaan adalah sebesar: a. Total remuneration of commissioners and directors of the Company are as follows:
2021 2020
(Sembilan Bulan)/ (Sembilan Bulan)/
(Nine Months) (Nine Months) (Tidak diaudit)/ (Tidak diaudit)/
(Unaudited) (Unaudited)
US$ US$
Komisaris Commissioners
Manfaat jangka pendek 813.677 856.806 Short-term benefits
Direksi Directors
Manfaat jangka pendek 2.519.899 2.587.040 Short-term benefits
Jumlah 3.333.576 3.443.846 Total
b. ILSS memberikan jasa kepada CSTS Joint Operation sebagai subkontraktor untuk Proyek Marshalling and Stevedoring di Gresik, Surabaya.
b. ILSS provides service to CSTS Joint Operation as subcontractor for Marshalling and Stevedoring Project in Gresik, Surabaya.
(Lanjutan) (Continued) Petrosea memberikan jasa kepada CSTS Joint
Operation untuk penyediaan pemuatan, pembongkaran dan penyimpanan di POSB Sorong.
Petrosea provides service to CSTS Joint Operation for Provision of Loading and Unloading and Storage at Sorong POSB.
Petrosea memberikan jasa FEED kepada PT Masmindo Dwi Area untuk Proyek Tambang Emas Awak Mas.
Petrosea provides FEED services to PT Masmindo Dwi Area for Awak Mas Gold Mine Project.
TPEC dan TPE memberikan personil untuk pekerjaan EPC Tangguh Expansion Project kepada CSTS JO yang disebut sebagai own-portion.
TPEC and TPE provides personnel for the job Tangguh Expansion Project EPC to CSTS JO as their own portion.
KJA melakukan penjualan batubara kepada
PT Cirebon Electric Power. KJA generates coal sales to PT Cirebon Electric Power.
TPEC mengadakan kontrak dengan SMEP untuk proyek Kideco dimana TPEC memberikan jasa Project Manager Team.
TPEC entered into an agreement with SMEP, for Project Kideco in which TPEC will provide Project Manager Team.
TIME memiliki piutang yang belum ditagihkan kepada CEP terkait biaya jasa pengemudi yang dapat ditagihkan kembali.
TIME has unbilled receivable to CEP related to fee of driver service that reimbursable.
Piutang Usaha (Catatan 7) Trade Accounts Receivable (Note 7)
30 September/ 30 September/
September 30, September 30,
2021 31 Desember/ 2021 31 Desember/
(Tidak diaudit)/ December 31, (Tidak diaudit)/ December 31,
(Unaudited) 2020 (Unaudited) 2020
US$ US$
CSTS Joint Operation 69.583.782 75.276.947 1,90% 2,15% CSTS Joint Operation
PT Cirebon Electric Power 18.518.225 12.537.765 0,50% 0,36% PT Cirebon Electric Power
PT Masmindo Dwi Area 14.790.000 11.542.739 0,40% 0,33% PT Masmindo Dwi Area
STC Joint Operation 490.639 490.639 0,01% 0,01% STC Joint Operation
PT Cotrans Asia - 2.203.883 0,00% 0,06% PT Cotrans Asia
PT Sumber Multi Energi Penajam - 4.554 - 0,00% PT Sumber Multi Energi Penajam Yayasan Indika Untuk Indonesia - 2.676 - 0,00% Yayasan Indika Untuk Indonesia
Jumlah 103.382.646 102.059.203 2,81% 2,92% Total
Dikurangi cadangan kerugian Less allowance for credit
kredit - (502.147) - (0,01%) losses
Jumlah 103.382.646 101.557.056 2,81% 2,91% Total
Percentage to total assets Jumlah/ Amount
Persentase terhadap jumlah aset/
Pendapatan (Catatan 37) Revenues (Note 37)
2021 2020 2021 2020
(Sembilan Bulan)/ (Sembilan Bulan)/ (Sembilan Bulan)/ (Sembilan Bulan)/
(Nine Months) (Nine Months) (Nine Months) (Nine Months) (Tidak diaudit)/ (Tidak diaudit)/ (Tidak diaudit)/ (Tidak diaudit)/
(Unaudited) (Unaudited) (Unaudited) (Unaudited)
US$ US$
PT Cirebon Electric Power 71.828.897 60.256.754 3,33% 4,01% PT Cirebon Electric Power
CSTS Joint Operation 23.635.030 26.365.561 1,10% 1,75% CSTS Joint Operation
PT Masmindo Dwi Area 4.060.315 5.597.320 0,19% 0,37% PT Masmindo Dwi Area
STC Joint Operation - 868 - 0,00% STC Joint Operation
Jumlah 99.524.242 92.220.503 4,62% 6,13% Total
Percentage to total revenues Jumlah/Amount terhadap pendapatan/Persentase
(Lanjutan) (Continued) c. Rincian transaksi pembelian dan utang usaha dan
saldo dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:
c. Details of the trade accounts payable and balances with related parties are as follows:
Utang Usaha (Catatan 26) Trade Accounts Payable (Note 26)
30 September/ 30 September/
September 30, September 30,
2021 31 Desember/ 2021 31 Desember/
(Tidak diaudit/ December 31, (Tidak diaudit/ December 31,
Unaudited) 2020 Unaudited) 2020
US$ US$
PT Cotrans Asia 5.991.721 12.114.573 0,21% 0,46% PT Cotrans Asia
Percentage to total liabilities
Jumlah/Amount jumlah liabilitas/
Persentase terhadap
KJA menggunakan jasa pengapalan batubara
dari PT Cotrans Asia. KJA uses coal transhipment services from
PT Cotrans Asia.
d. Grup melakukan transaksi lain dengan pihak berelasi dengan rincian transaksi dan saldo sebagai berikut:
d. The Group entered into other transactions. Details of related parties transactions and balances are as follows:
Piutang Lain-lain (Catatan 9) Other Accounts Receivable (Note 9) Grup memberikan pinjaman dana kepada pihak
berelasi dan melakukan pembayaran terlebih dahulu atas biaya pihak berelasi sebagai berikut:
The Group provided loans to related parties and also made advance payments of expenses for related parties, as follows:
30 September/ 30 September/
September 30, September 30,
2021 31 Desember/ 2021 31 Desember/
(Tidak diaudit/ December 31, (Tidak diaudit/ December 31,
Unaudited) 2020 Unaudited) 2020
US$ US$
CSTS Joint Operation 25.727.196 15.038.038 0,71% 0,43% CSTS Joint Operation
PT Cirebon Electric Power 9.767.612 10.406.644 0,27% 0,30% PT Cirebon Electric Power
PT Sea Bridge Shipping 2.760.000 59.148 0,08% 0,00% PT Sea Bridge Shipping
PT Power Jawa Barat 1.773.874 2.694.429 0,05% 0,08% PT Power Jawa Barat
PT Cotrans Asia 1.241.722 - 0,03% - PT Cotrans Asia
PT Cirebon Energi Prasarana 290.329 284.376 0,01% 0,01% PT Cirebon Energi Prasarana
Yayasan Indika untuk Indonesia 26.973 1.120.012 0,00% 0,03% Yayasan Indika untuk Indonesia PT Masmindo Dwi Area 950.464 - 0,03% - PT Masmindo Dwi Area
Lain-lain 154.300 159.041 - 0,00% Others
Jumlah 42.692.470 29.761.688 1,18% 0,85% Total
Dikurangi cadangan kerugian
kredit (1.773.874) (2.694.429) (0,05%) (0,08%) Less allowance for credit losses
Bersih 40.918.596 27.067.259 1,13% 0,77% Net
Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam
satu tahun (31.153.147) (16.661.810) (0,86%) (0,47%) Less current maturities
Bagian jangka panjang piutang Non-current maturities of other accounts
lain-lain pihak berelasi - bersih 9.765.449 10.405.449 0,27% 0,30% receivable from related parties - net
Jumlah/Amount Persentase dari jumlah aset/
Percentage to total assets
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan kredit piutang lain-lain kepada pihak berelasi adalah cukup.
Management believes that the allowance for credit losses on other accounts receivable from related parties is adequate.
CSTS Joint Operation CSTS Joint Operation
Selama tahun 2020 dan 2021, TPEC memberikan kontribusi suntikan dana kepada CSTS JO. Nilai tercatat telah dieliminasi dengan nilai utang serapan bagian TPEC dan TPE dari CSTS JO.
During 2020 and 2021, TPEC provided cash injection to CSTS JO. Amount recorded has been eliminated against accounts payable absorption for TPEC and TPE’s portion from CSTS JO.
(Lanjutan) (Continued) PT Cirebon Electric Power (CEP) PT Cirebon Electric Power (CEP)
Perusahaan menyetorkan sejumlah dana kepada Mizuho Bank Ltd. untuk menjamin Debt Service Reserve Requirement (DSRR) atas fasilitas pembiayaan proyek CEP. Transaksi ini dicatat sebagai piutang lain-lain kepada CEP.
Karena fluktuasi tingkat suku bunga acuan pinjaman CEP, total jumlah DSRR yang harus disetor oleh Perusahaan telah direvisi beberapa kali, dan saldo piutang terakhir sebesar US$ 9.765.449 pada tanggal 30 September 2021 (31 Desember 2020: US$ 10.405.449).
The Company paid certain amount of fund to Mizuho Bank Ltd. to secure the Debt Service Reserve Requirement (DSRR) for CEP’s project financing facility. Such transaction was recorded as part of other accounts receivable from CEP. Due to fluctuation in interest rate reference for CEP’s loan, the DSRR amount required from the Company has been revised several times, with latest outstanding balance of US$ 9,765,449 as of September 30, 2021 (December 31, 2020: US$ 10,405,449).
PT Sea Bridge Shipping dan PT Cotrans Asia PT Sea Bridge Shipping and PT Cotrans Asia Pada tanggal 30 September 2021, piutang SBS
dan Cotrans berasal dari piutang atas dividen sebesar masing-masing US$2.760.000 dan US$1.241.722. Selain piutang dividen, piutang SBS juga mencakup piutang atas jasa manajemen yang diberikan oleh MBSS kepada SBS, dengan saldo sebesar US$59.148 pada tanggal 31 Desember 2020.
As of September 30, 2021, receivable from SBS and Cotrans represent dividend receivable of US$2,760,000 and US$1,241,722, respectively. In addition to dividend receivable, receivable from SBS also includes receivable from management services provided by MBSS to SBS with outstanding amount of US$59,148 as of December 31, 2020.
PT Power Jawa Barat (PJB) PT Power Jawa Barat (PJB)
PJB merupakan proyek pembangkit listrik tenaga batubara yang berlokasi di Bojonegoro, Banten (dahulu propinsi Jawa Barat) yang dimiliki oleh pihak berelasi dari salah seorang Komisaris Perusahaan dengan bekerjasama dengan pihak ketiga sebelum krisis ekonomi tahun 1998 untuk membangun pembangkit listrik tersebut.
PJB is a project for coal-fired power plant located in Bojonegoro, Banten (formerly West Java) owned by related party of one of the Commissioners of the Company, working together with third parties to build such power plant prior to the economic crisis in 1998.
Piutang lain-lain dari PJB terutama merupakan piutang yang berasal dari biaya-biaya PJB yang dibayarkan terlebih dahulu oleh Perusahaan.
Other accounts receivable from PJB mainly represents receivable arising from expenses of PJB paid in advance by the Company.
Sejak tahun 2009, manajemen memutuskan untuk mencadangkan seluruh piutangnya dari PJB setelah mempertimbangkan kondisi proyek yang tidak memiliki perkembangan kemajuan yang berarti.
Since 2009, management decided to provide full provision on its accounts receivable from PJB after considering the condition of the project which has no significant progress.
PT Cirebon Energi Prasarana PT Cirebon Energi Prasarana
Pada tahun 2017, CEPR menandatangani sejumlah Perjanjian Pemegang Saham Bridge Loan (SBL) dengan pemegang saham yang setuju untuk menyediakan pinjaman kepada CEPR, proporsional dengan persentase kepemilikan di CEPR. PEC, sebagai 25%
pemegang saham di CEPR, menyetujui pinjaman sebesar US$ 7.275.000 dengan tingkat bunga 4% per tahun. Pinjaman ini digunakan untuk membiayai biaya dan beban proyek CEPR.
In 2017, CEPR entered into Shareholder Bridge Loan (SBL) Agreements with its shareholders wherein the shareholders agreed to provide bridge loans to CEPR, proportionate with their percentage of ownership in CEPR. PEC, as a 25% shareholder in CEPR, granted bridge loans in the total amount of US$ 7,275,000 bearing interest at 4% per annum. The loan is used to finance CEPR’s project cost and expenses.
(Lanjutan) (Continued) Perusahaan, sebagai sponsor dan pemilik tidak
langsung atas 6,25% saham di CEPR, menyetujui pinjaman sebesar US$ 3.431.256 dengan tingkat bunga 4% per tahun. Pinjaman ini digunakan untuk membiayai biaya dan beban proyek CEPR.
The Company, as a sponsor and owns indirectly 6.25% ownership in CEPR, granted several bridge loans in the total amount of US$ 3,431,256, bearing interest at 4% per annum. The loan is used to finance CEPR’s project cost and expenses.
Setelah menyelesaikan Financial Close (“Financial Closing”) pada tanggal 9 Nopember 2017 dengan senior lendersnya, konsorsium antara Japan Bank for International Cooperation (JBIC), Nippon Export and Investment Insurance (NEXI) and Korea Exim Bank (KEXIM), CEPR telah melunasi seluruh pokok pinjaman dari Perusahaan dan PEC.
Bunga yang terhutang pada pinjaman tetap outstanding dikonversi menjadi perjanjian pinjaman baru, dengan tingkat bunga sebesar 4% per tahun.
Upon achieving its Financial Close on November 9, 2017 (“Financial Closing”) with its senior lenders, a consortium between Japan Bank for International Cooperation (JBIC), Nippon Export and Investment Insurance (NEXI) and Korea Exim Bank (KEXIM), CEPR fully paid all principal outstanding loan from the Company and PEC. The interest accruing on the loans remained outstanding and were converted to a new loan agreement, bearing interest at 4%
per annum.
Yayasan Indika Untuk Indonesia Yayasan Indika Untuk Indonesia Pada tanggal 31 Desember 2020, piutang ini
terutama merupakan pinjaman antar perusahaan sebesar Rp 13.881.750.000 atau setara dengan US$ 984.172 yang diberikan oleh Perusahaan kepada Yayasan Indika Untuk Indonesia (“Indika Foundation”), yang dikenakan bunga sebesar 8,5% per tahun.
Berdasarkan perjanjian, pokok pinjaman dan bunga akan jatuh tempo pada bulan April 2021, namun telah diperpanjang sampai bulan Mei 2021.
As of December 31, 2020, this receivable mainly represents an intercompany loan provided by the Company to Yayasan Indika Untuk Indonesia (“Indika Foundation”) at the amount of Rp 13,881,750,000 or equivalent to US$ 984,172, bearing interest at 8.5% per annum. Based on the agreement, loan principal together with the interest will mature in April 2021 but was further extended to May 2021.
Saldo piutang bunga atas pinjaman tersebut di atas pada tanggal 31 Desember 2020 sebesar Rp 927.014.840 (setara dengan US$ 29.893).
Pinjaman telah dilunasi oleh Indika Foundation pada bulan Mei 2021.
Total outstanding interest receivable on the above loan as of December 31, 2020 was Rp 927,014,840 (equivalent to US$ 29,893).
The loan was fully repaid by Indika Foundation in May 2021.
PT Masmindo Dwi Area PT Masmindo Dwi Area
Piutang dari PT Masmindo Dwi Area (“Masmindo”) merupakan piutang bunga yang dikenakan oleh Petrosea kepada Masmindo atas piutang usaha yang belum dibayar.
Receivables from PT Masmindo Dwi Area (“Masmindo”) represents interest charged by Petrosea to Masmindo on the outstanding trade accounts receivable.
Penghasilan Bunga dari Piutang Pihak Berelasi
(Catatan 40) Interest Income on Loans to Related Parties
(Note 40)
2021 2020 2021 2020
(Sembilan Bulan)/ (Sembilan Bulan)/ (Sembilan Bulan)/ (Sembilan Bulan)/
(Nine Months) (Nine Months) (Nine Months) (Nine Months) (Tidak diaudit)/ (Tidak diaudit)/ (Tidak diaudit)/ (Tidak diaudit)/
(Unaudited) (Unaudited) (Unaudited) (Unaudited)
US$ US$
Indika Foundation 29.893 - 0,73% - Indika Foundation PT Cirebon Energi Prasarana 5.953 5.975 0,15% 0,08% PT Cirebon Energi Prasarana PT Cirebon Electric Power - 5.007 - 0,07% PT Cirebon Electric Power
Jumlah 35.846 10.982 0,88% 0,15% Total
pendapatan investasi/
investment income Jumlah/Amount
Persentase terhadap Percentage to total
(Lanjutan) (Continued)
Sewa Gedung Kantor Office Space Rental
Pada bulan Maret 2019, Perusahaan menandatangani perjanjian perpanjangan sewa kantor dengan PT Marmitria Land (ML), dimana Perusahaan dan ML setuju untuk menetapkan biaya sewa selama lima tahun ke depan. Perusahaan telah membayar dimuka biaya sewa sebesar Rp 52.900.000.000 (setara dengan US$ 3.713.844). Atas pembayaran dimuka sewa tersebut telah direklasifikasi menjadi Aset hak-guna berdasarkan PSAK 73 pada 1 Januari 2020.
In March 2019, the Company entered into office rent extension agreement with PT Marmitria Land (ML), wherein the Company and ML agreed to fix the rental fee for the next five years. The Company has paid the rental fee at the amount of Rp 52,900,000,000 (equivalent to US$ 3.713.844).
This rental payment has been reclassified to right-of-use assets based on PSAK 73 on January 1, 2020.
Beberapa entitas anak lain menyewa ruangan kantor dari ML yang dicatat sebagai Aset hak-guna berdasarkan PSAK 73. Jumlah pembayaran biaya sewa kepada ML pada tahun 2021 sebesar US$ 1.017.738 (2020: 859.739).
Some other subsidiaries rent office building from ML, which was recorded as part of right-of-use assets based on PSAK 73. Total rent payment to ML in 2021 amounted to US$ 1,017,738 (2020: 859,739).
50. INFORMASI SEGMEN 50. SEGMENT INFORMATION
PSAK 5 (Revisi 2009) mensyaratkan agar segmen operasi ditentukan berdasarkan laporan internal tentang komponen Grup yang di-review secara berkala oleh pengambil keputusan utama dalam rangka mengalokasikan sumber daya terhadap segmen tersebut dan menilai kinerja segmen tersebut.
PSAK 5 (Revised 2009) requires operating segments to be identified on the basis of internal reports on components of the Group that are regularly reviewed by the chief operating decision maker in order to allocate resources to the segments and to assess their performance.
Untuk tujuan pelaporan manajemen, Grup dikelompokkan berdasarkan sumber daya energi, jasa energy, infrastruktur energy dan kepemilikan portofolio lainnya.
For management reporting purposes, the Group are principally organized based on energy resources, energy services, energy infrastructure and other portfolio holdings.
Berikut ini adalah operasional menurut setiap
segmen yang dapat dilaporkan: The following describes the operations in each of the reportable segments:
Sumber daya energi Energy resources
KJA adalah aset utama Grup dalam segmen sumber daya energi dan merupakan produsen batubara ketiga terbesar di Indonesia menurut volume produksi. Pada segmen ini, Perusahaan juga didukung oleh MUTU dan perdagangan batubara.
KJA is the Group core asset in the energy resources sector and is the third largest producer of coal in Indonesia based on production volume. In this segment, the Company is also supported by MUTU and coal trading.
Jasa energi Energy services
Bisnis utama Grup pada segmen jasa energi adalah Tripatra dan Petrosea. Melalui Tripatra, Perusahaan memberikan jasa teknik, pengadaan material dan pelaksanaan konstruksi, operasi dan pemeliharaan serta logistik. Melalui Petrosea, Perusahaan memberikan jasa engineering, konstruksi dan kontrak pertambangan dengan kemampuan pit-to-port.
The Group two core businesses in the energy services sector are Tripatra and Petrosea. Through Tripatra, the Group provide engineering, procurement and construction services, operations and maintenance and logistic services. Through Petrosea, the Group provide engineering, construction and contract mining with total pit-to-port capability.
(Lanjutan) (Continued)
Infrastruktur energi Energy infrastructure
Proyek pembangkit listrik (PPL) berkapasitas 660 megawatt yang terletak di Cirebon, Jawa Barat (CEP) dan PPL berkapasitas 1.000 megawatt di Cirebon (CEPR) merupakan investasi Grup dalam segmen infrastruktur energi. KGTE turut memberikan kontribusi pada segmen ini.
The 660 megawatt power generation plant (PGP) in Cirebon, West Java (CEP) and the 1,000 megawatt in Cirebon (CEPR) represent investments in the Group energy infrastructure business pillar. KGTE also contributed in this segment.
Pada tahun 2021, IEI menandatangani perjanjian jual-beli bersyarat untuk melepaskan 51%
kepemilikannya di MBSS (Catatan 13).
In 2021, IEI signed conditional share and purchase agreement to release 51% ownership in MBSS (Note 13).
Kepemilikan portofolio lainnya Other portfolio holdings Pada segmen ini, Grup antara lain memiliki IMI, IMP
Grup, dan Grup IDT. IMI melakukan investasi strategis di perusahaan pertambangan emas, Nusantara Resources Limited (Nusantara), yang terdaftar di Bursa Efek Australia dan PT Masmindo Dwi Area (Catatan 14). Grup IDT didirikan dengan maksud untuk mengawasi kegiatan digital di Grup.
In this pillar, the Group has among others IMI, IMP Group, and IDT Group. IMI made a strategic investment in gold mining company Nusantara Resources Limited (Nusantara), which is listed on the Australian Stock Exchange and PT Masmindo Dwi Area (Note 14). IDT Group aims to oversee the Group’s digital activities.
Sumber Daya Infrastruktur Perusahaan
Jasa Energi/ Energi/ Energi/ Portofolio/
Energy Energy Energy Portfolio Eliminasi/ Konsolidasian/
Services Resources Infrastructure Companies Elimination Consolidated
US US$ US$ US$ US$ US$
Pendapatan Revenues
Penjualan kepada Pihak Eksternal 314.813.047 1.813.672.348 21.142.800 5.979.654 - 2.155.607.850 External Sales Penjualan antar segmen 140.634.613 4.731.141 533.322 6.240.033 (152.139.109) - Inter-segement Sales Jumlah Pendapatan 455.447.660 1.818.403.489 21.676.122 12.219.687 (152.139.109) 2.155.607.850 Total Revenues Hasil segmen 27.187.453 547.928.250 6.374.940 2.847.993 (22.088.869) 562.249.768 Segment result Bagian laba bersih perusahaan asosiasi - (43.724) 23.374.265 - 43.724 23.374.265 Equity in net profit of associates Pendapatan investasi 2.217.017 49.141.572 247.459 67.522.854 (115.041.162) 4.087.739 Investment income
Beban penjualan, umum dan Selling, general and administrative
administrasi (35.602.064) (71.638.862) (6.175.582) (4.099.923) 3.000.909 (114.515.522) expenses Beban keuangan (5.320.413) (117.621.722) (3.754.328) (71.113.153) 115.474.025 (82.335.591) Finance cost Beban pajak final (5.700.117) (194.766) (70.502) (162.561) (997) (6.128.942) Final tax
Amortisasi aset tidak berwujud - (101.700.208) - (17.494) (17.493) (101.735.195) Amortization of intangible assets
Perubahan nilai wajar utang Fair value changes on contingent
kontinjensi - (38.411.106) - - - (38.411.106) consideration obligation Lain-lain - bersih 121.968 (13.193.420) 3.099.644 155 12.442.978 2.471.325 Others - net Laba (rugi) sebelum pajak (17.096.156) 254.266.014 23.095.896 (5.022.129) (6.186.884) 249.056.741 Profit (loss) before tax Manfaat (beban) pajak (1.684.302) (158.222.141) 679.787 (76.763) (66.303) (159.369.722) Tax benefit (expense)
Laba bersih periode berjalan Profit for the period
dari operasi yang dilanjutkan 89.687.019 from continued operation
Rugi bersih periode berjalan Loss for the period from discontinued
dari operasi yang dihentikan - - (98.081.423) - - (98.081.423) operations
Rugi bersih periode berjalan (8.394.404) Loss for the period
Didistibusikan kepada: Atributeable to:
Pemilik Entitas Induk (5.952.301) Owners of the company
Kepentingan non pengendali (2.442.103) Non-controlling interest
Jumlah Rugi Konsolidasian (8.394.404) Total Consolidated Loss
Aset segmen 997.838.635 4.413.684.098 349.416.426 1.384.444.959 (3.463.561.620) 3.681.822.499 Segment Assets Liabilitas Segmen 591.766.274 837.821.240 49.965.711 1.271.708.885 (1.115.006.157) 1.636.255.953 Segment Liabilities Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan 210.011.464 1.540.995.249 70.906.558 12.690.329 (640.976.364) 1.193.627.236 Unallocated Liabilities Jumlah Liabilitas yang dikonsolidasikan 801.777.738 2.378.816.489 120.872.269 1.284.399.214 (1.755.982.521) 2.829.883.189 Total Consolidated Liabilities
Informasi lainnya Other information
Aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual - - 113.591.008 - - 113.591.008 Non-current assets held-for-sale
Liabilitas terkait langsung dengan aset Liabilities directly related to non-current assets
tidak lancar yang dimiliki untuk dijual - - 21.140.154 - - 21.140.154 held for sale
Penambahan pada aset tetap, aset Addition to property, plant and equipment,
hak-guna dan pengembangan sistem right-of-use assets and system
hak-guna dan pengembangan sistem right-of-use assets and system