Estimasi dan Asumsi (Lanjutan) Estimates and Assumptions (Continued)
Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Grup. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.
Nilai Wajar Instrumen Keuangan Fair Value of Financial Instruments
Grup menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan pada pasar aktif, menggunakan teknik penilaian. Teknik tersebut secara signifikan dipengaruhi oleh asumsi yang digunakan, termasuk diskon tarif dan perkiraan arus kas masa depan. Dalam hal itu, perkiraan nilai wajar yang diturunkan tidak selalu dapat dibuktikan dengan perbandingan dengan pasar independen dan, dalam banyak kasus, mungkin tidak mampu disadari dengan segera.
The Group determines the fair value of financial instruments that are not traded in an active market, using valuation techniques. Those techniques are significantly affected by the assumptions used, including discount rates and estimates of future cash flows. In that regard, the derived fair value estimates cannot always be substantiated by comparison with independent markets and, in many cases, may not be capable of being realised immediately.
Metode dan asumsi yang digunakan untuk mengestimasi nilai wajar aset dan liabilitas keuangan diungkapkan dalam Catatan 35.
The methods and assumptions used to estimate the fair value of financial assets and liabilities are discussed in Note 35.
Penyisihan atas Penurunan Nilai Piutang Usaha Allowance for Impairment of Trade Receivables
Grup mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya.
The Group evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations.
Dalam hal tersebut, Grup mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Grup.
In these cases, the Group uses judgment, based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status based on third party credit reports and known market factors, to record specific provisions for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Group expects to collect.
Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan untuk penurunan nilai piutang.
These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment of trade receivables.
Nilai tercatat dari piutang usaha Grup setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai pada tanggal 30 September 2021 dan 31 Desember 2020 masing-masing sebesar Rp 130.036.163.101 dan Rp 130.435.846.494. Rincian lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 6.
The carrying amount of the Group’s trade receivables net of allowance for impairment loss as of 30 September 2021 and 31 December 2020 amounted to Rp 130,036,163,101 and Rp 130,435,846,494 respectively. Further details are presented in Note 6.
Estimasi dan Asumsi (Lanjutan) Estimates and Assumptions (Continued) Penyisihan Persediaan Usang Allowance for Inventory Obsolescence Grup menetapkan penyisihan persediaan setiap
kali nilai realisasi bersih dari persediaan menjadi lebih rendah dari harga perolehan akibat kerusakan, kondisi fisik menurun, keusangan, perubahan tingkat harga atau penyebab lainnya.
Akun penyisihan ditinjau untuk mencerminkan penilaian yang akurat dalam catatan keuangan.
Nilai tercatat persediaan Grup pada tanggal 30 September 2021 dan 31 Desember 2020 masing- masing sebesar Rp 2.002.836.772.944 dan Rp 1.911.180.743.984. Penjelasan lebih rinci diungkapkan pada Catatan 7.
The Group provides allowance for inventories whenever the net realizable value of the inventories becomes lower than cost due to damage, physical deterioration, obsolescence, changes in price levels or other causes. The
allowance account is reviewed to reflect the accurate valuation in the financial records.
The carrying amount of inventories of the Group as of 30 September 2021 and 31 December 2020 amounted to Rp 2,002,836,772,944 and Rp 1,911,180,743,984, respectively. Further details are disclosed in Note 7.
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada penyisihan persediaan usang yang harus diakui pada tanggal 30 September 2021 dan 31 Desember 2020.
The management is of the opinion that there are no allowance for inventory obsolescence to be recognized as of 30 September 2021 and 31 December 2020.
Penyusutan Aset Tetap Depreciation of Property, Plant and Equipment Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan
menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Grup menjalankan bisnisnya.
Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi.
The costs of property, plant and equipment are depreciated on a straight-line method over their estimated useful lives. Management estimates the useful lives of these property, plant and equipment to be within 4 to 20 years. These are common life expectancies applied in the industries where the Group conducts its businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised.
Nilai tercatat bersih atas aset tetap Grup pada tanggal 30 September 2021 dan 31 Desember 2020 masing-masing sebesar Rp 1.330.753.066.054 dan Rp 1.380.376.024.025. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 11.
The net carrying amount of the Group’s property, plant and equipment as of 30 September 2021 and 31 December 2020, amounted to Rp 1,330,753,066,054 and Rp 1,380,376,024,025, respectively. Further details are disclosed in Note 11.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan, selain Goodwill
Impairment of Non-Financial Assets, other than Goodwill
Grup menilai apakah terdapat indikasi penurunan nilai semua aset non-keuangan, selain goodwill, pada setiap tanggal pelaporan. Aset non-keuangan diuji untuk penurunan nilai apabila terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tidak dapat dipulihkan kembali. Hal ini memerlukan estimasi nilai unit penghasil kas.
Estimasi nilai mengharuskan Grup untuk membuat perkiraan arus kas masa depan yang diharapkan dari Unit Penghasil Kas dan juga memilih tingkat diskonto yang sesuai untuk menghitung nilai sekarang dari arus kas tersebut.
The Group assess whether there are any indications of impairment for all non-financial assets, other than goodwill, at each reporting date. Non-financial assets are tested for impairment whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount of the asset may not be recoverable. This requires an estimation of the value in use of the cash generating-units.
Estimating the value in use requires the Group to make an estimate of the expected future cash flows from the Cash-Generating Unit and also choose a suitable discount rate in order to calculate the present value of those cash flows.
3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (Continued) Estimasi dan Asumsi (Lanjutan) Estimates and Assumptions (Continued) Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan, selain
Goodwill (Lanjutan)
Impairment of Non-Financial Assets, other than Goodwill (Continued)
Apabila terdapat nilai yang tidak bisa diestimasi secara andal, jumlah yang dapat dipulihkan didasarkan pada nilai wajar dikurangi biaya penjualan.
In cases were the value in use cannot be relaibly estimated, the recoverable amount is based on the fair value less cost to sell.
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada penurunan nilai aset non-keuangan yang harus diakui pada tanggal 30 September 2021 dan 31 Desember 2020.
The management is of the opinion that there should be no impairment for non-financial assets that should be recognized as of 30 September 2021 and 31 December 2020.
Penurunan Nilai Goodwill Impairment of Goodwill
Grup disyaratkan untuk melakukan pengujian, secara tahunan, apakah nilai goodwill telah mengalami penurunan nilai. Jumlah terpulihkan ditentukan berdasarkan pada perhitungan nilai yang dapat digunakan. Penggunaan metode ini mensyaratkan estimasi atas arus kas masa depan dan penentuan tingkat diskonto untuk menghitung nilai kini arus kas.
The Group is required to test, on an annual basis, whether goodwill has suffered any impairment.
The recoverable amount is determined based on value-in-use calculations. The use of this method requires the estimation of future cash flows and the determination of a discount rate in order to calculate the present value of the cash flows.
Jumlah goodwill pada tanggal 30 September 2021 dan 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp 570.691.821.929. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 12.
The carrying value of goodwill as of 30 September 2021 and 31 December 2020 amounted to Rp 570,691,821,929. Further details are disclosed in Note 12.
Imbalan Kerja Employee Benefits
Penentuan liabilitas imbalan kerja Grup bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian.
The determination of the Group employee benefits liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include discount rates, future annual salary increase, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate.
Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Grup langsung diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada saat terjadinya. Sementara Grup berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Grup dapat mempengaruhi secara material liabilitas atas imbalan kerja dan beban imbalan kerja bersih.
Actual results that differ from the Group assumptions are recognized immediately in consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income as and when they occur.
While the Group believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Group actual experiences or significant changes in the Group assumptions may materially affect its liability for employee benefits and net employee benefits expense.
Nilai tercatat atas liabilitas diestimasi imbalan kerja Grup pada tanggal 30 September 2021 dan
31 Desember 2020 masing-masing sebesar Rp 58.283.379.625 dan Rp 58.761.205.548.
Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 18.
The carrying amount of the Group estimated liabilities for employee benefits as 30 September 2021 and 31 December 2020 amounted to Rp 58,283,379,625 and Rp 58,761,205,548, respectively. Further details are disclosed in Note 18.
30 September 2021/
30 September 2021
31 Desember 2020/
31 December 2020
K a s 1.465.518.655 1.547.747.019 Cash on hand
B a n k Cash in banks
Dalam Rupiah In Rupiah
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk 33.811.907.176 23.965.035.411
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk 33.264.257.478 110.566.500.121 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 7.576.011.980 10.289.059.564 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Permata Tbk 4.610.798.854 5.475.231.134 PT Bank Permata Tbk
PT Bank Panin Tbk 4.191.943.590 438.348.386 PT Bank Panin Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk 3.826.351.433 9.485.210.560 PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Maybank Indonesia Tbk 2.709.956.665 2.103.642.196 PT Bank Maybank Indonesia Tbk
PT Bank UOB Indonesia 2.700.250.936 4.056.047.822 PT Bank UOB Indonesia
PT Bank Mayapada International Tbk 2.625.242.648 34.942.802 PT Bank Mayapada International Tbk PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk 1.298.732.797 4.836.792.288 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk 1.167.759.876 2.064.570.907 PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
PT Bank OCBC NISP Tbk 1.095.684.359 1.246.849.792 PT Bank OCBC NISP Tbk
PT Bank DKI 750.138.198 751.119.082 PT Bank DKI
PT Bank QNB Indonesia Tbk 565.743.864 565.215.920 PT Bank QNB Indonesia Tbk
PT Bank Nationalnobu Tbk 389.162.736 388.963.770 PT Bank Nationalnobu Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk 358.798.578 8.046.141.693 PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank Bukopin Tbk 292.110.145 291.608.201 PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank Woori Saudara
Indonesia 1906 Tbk 276.522.000 276.522.000
PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk PT Bank ICBC Indonesia Tbk 246.642.498 237.687.135 PT Bank ICBC Indonesia Tbk
PT Bank BRIsyariah Tbk 209.937.988 209.729.461 PT Bank BRIsyariah Tbk
Standard Chartered Bank 207.460.472 217.122.084 Standard Chartered Bank
PT Bank KEB Hana Indonesia 206.740.879 279.081.897 PT Bank KEB Hana Indonesia Lain-lain (masing-masing di bawah
Rp 100 juta) 174.101.647 175.599.320
Others (each below Rp 100 million)
Sub-total 102.556.256.797 186.001.021.546 Sub-total
Dalam Dolar Singapura In Singapore Dollar
PT Bank UOB Indonesia 32.313.040 33.205.659 PT Bank UOB Indonesia
Dalam Dolar AS In US Dollar
Standard Chartered Bank 18.375.157.035 19.300.261.237 Standard Chartered Bank PT Bank ICBC Indonesia Tbk 741.431.924 26.531.188 PT Bank ICBC Indonesia Tbk PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk 380.914.987 1.827.929.761 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Maybank Indonesia Tbk 136.768.481 61.615.859 PT Bank Maybank Indonesia Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk 99.344.374 98.617.223 PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank UOB Indonesia 97.005.570 95.831.753 PT Bank UOB Indonesia
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 88.961.538 88.340.211 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank QNB Indonesia Tbk 7.941.834 8.464.372 PT Bank QNB Indonesia Tbk
PT Bank OCBC NISP Tbk - 7.123.589 PT Bank OCBC NISP Tbk
Sub-total 19.927.525.743 21.514.715.193 Sub-total
Total bank 122.516.095.580 207.548.942.398 Total cash in banks
Deposito berjangka Time deposits
Dalam Rupiah In Rupiah
Standard Chartered Bank 5.000.000.000 5.000.000.000 Standard Chartered Bank
PT Bank OCBC NISP Tbk 558.224.658 558.224.658 PT Bank OCBC NISP Tbk
PT Bank Panin Tbk 20.000.000 20.000.000 PT Bank Panin Tbk
Sub-total 5.578.224.658 5.578.224.658 Sub-total
T o t a l 129.559.838.893 214.674.914.075 T o t a l
4. KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan) 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS (Continued) Tingkat suku bunga deposito berjangka berkisar
antara 2,25% - 6,75% dan 3,50% - 6,75% untuk sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2021 dan 2020.
Interest rate of time deposits ranging from 2.25% - 6.75% and 3.50% - 6.75% per annum, for the nine-month periods ended 30 September 2021 and 2020.
Pendapatan bunga yang diperoleh dari kas dan setara kas dan dana yang dibatasi penggunaannya masing-masing sebesar Rp 9.974.077.340 dan Rp 16.583.369.165 untuk sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2021 dan 2020.
Interest income earned from cash and cash equivalents and restricted funds amounted to Rp 9,974,077,340 and Rp 16,583,369,165 for nine-months period ended 30 September 2021 and 2020, respectively.
5. DANA YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA 5. RESTRICTED FUNDS