• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATES (continued)

Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Classification of the Financial Assets and Liabilities

Bank dan entitas anak menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan

dan liabilitas keuangan dengan

mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai

dengan kebijakan akuntansi seperti yang

diungkapkan pada Catatan 2.

Bank and subsidiaries determine the classification of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in SFAS No. 55. Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the accounting policies disclosed in Note 2.

Nilai wajar atas instrumen keuangan (Catatan 53) Fair value of financial instruments (Note 53)

Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan konsolidasian tidak tersedia di pasar aktif, nilainya ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar

yang bisa diamati tersebut tidak tersedia,

pertimbangan manajemen diperlukan untuk

menentukan nilai wajar. Pertimbangan manajemen tersebut mencakup pertimbangan likuiditas dan masukan model seperti volatilitas untuk transaksi derivatif yang berjangka waktu panjang dan tingkat diskonto, tingkat pelunasan dipercepat dan asumsi tingkat gagal bayar.

When the fair values of financial assets and financial liabilities recorded on the consolidated statements of financial position cannot be derived from active markets, they are determined using a variety of valuation techniques that include the use of mathematical models. The inputs to these models are derived from observable market data where possible. But when observable market data are not available, management’s judgment is

required to establish fair values. The

management’s judgments include considerations of liquidity and model inputs such as volatility for long-term derivatives and discount rates, early payment rates and default rate assumptions.

Bank dan entitas anak menampilkan nilai wajar atas instrumen keuangan berdasarkan hirarki nilai wajar sebagai berikut:

The Bank and subsidiaries present the fair value of financial instruments based on the following fair value hierarchy:

1. Tingkat 1: harga kuotasian (tanpa

penyesuaian) di pasar aktif aset atau liabilitas yang identik;

1. Level 1: quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities;

2. Tingkat 2: teknik lain atas semua input yang memiliki efek signifikan terhadap nilai wajar yang tercatat dapat diobservasi, baik secara langsung maupun tidak langsung.

2. Level 2: other techniques for which all inputs which have a significant effect on the recorded fair value are observable, either directly or indirectly.

3. Tingkat 3: teknik yang mengunakan input yang memiliki pengaruh signifikan terhadap nilai wajar yang tercatat yang tidak berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi.

3. Level 3: techniques which use inputs that have a significant effect on the recorded fair value that are not based on observable market data.

YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) ESTIMATES (continued)

Penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang (Catatan 12 dan 13)

Impairment losses on loans and receivables (Notes 12 and 13)

Bank dan entitas anak menelaah pinjaman yang diberikan dan piutang yang signifikan secara individual pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian untuk menilai apakah penurunan nilai harus dicatat dalam laporan laba

rugi dan penghasilan komprehensif lain

konsolidasian. Secara khusus, pertimbangan

manajemen diperlukan dalam estimasi jumlah dan waktu arus kas di masa mendatang ketika menentukan kerugian penurunan nilai. Dalam estimasi arus kas tersebut, Bank melakukan penilaian atas kondisi keuangan peminjam dan nilai realisasi neto agunan. Estimasi tersebut didasarkan pada asumsi dari sejumlah faktor dan

hasil akhirnya mungkin berbeda, yang

mengakibatkan perubahan di masa mendatang atas cadangan penurunan nilai.

The Bank and subsidiaries review their individually

significant loans and receivables at each

consolidated statements of financial position dates to assess whether an impairment loss should be recorded in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income. In particular, judgment by the management is required in the estimation of the amount and timing of future cash flows when determining the impairment losses. In estimating these cash flows, the Bank makes judgments about the borrower’s financial condition and the net realizable value of collateral. These estimates are based on assumptions from a number of factors and actual results may differ, resulting in future changes to the amount of impairment allowance.

Bank dan entitas anak juga membentuk cadangan kerugian penurunan nilai kolektif atas eksposur kredit yang dimiliki, dimana evaluasi dilakukan terhadap setiap kelompok kredit berdasarkan data kerugian historis.

The Bank and subsidiaries also determine collective impairment allowance for their loan portfolio, in which the evaluation are conducted for each loan segment based on historical loss experiences.

Penurunan nilai aset keuangan tersedia untuk dijual (Catatan 9)

Impairment of available-for-sale financial assets (Note 9)

Bank dan entitas anak melakukan penelaahan atas efek utang yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian untuk menilai apakah telah terjadi penurunan nilai. Penilaian tersebut memerlukan pertimbangan yang sama seperti yang diterapkan pada penilaian secara individual atas kredit yang diberikan.

The Bank and subsidiaries review their debt securities classified as available-for-sale financial assets at each consolidated statements of financial position dates to assess whether they are impaired. This requires similar judgment as applied to the individual assessment of loans.

Aset pajak tangguhan (Catatan 25c) Deferred tax assets (Note 25c)

Aset pajak tangguhan diakui atas jumlah pajak

penghasilan terpulihkan (recoverable) pada

periode mendatang sebagai akibat perbedaan temporer yang boleh dikurangkan. Pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, sesuai dengan waktu yang tepat dan tingkat laba fiskal di masa mendatang sejalan dengan strategi rencana perpajakan ke depan.

Deferred tax assets are recognized for over the future recoverable taxable income arising from deductible temporary difference. Management’s judgment is required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing on level of future taxable profits together with future tax planning strategics.

3. PERTIMBANGAN DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATES (continued)

Pensiun (Catatan 48) Pension (Note 48)

Program-program pensiun ditentukan berdasarkan perhitungan dari aktuaria. Perhitungan aktuaria

menggunakan asumsi-asumsi seperti tingkat

diskonto, tingkat pengembalian investasi, tingkat

kenaikan gaji, tingkat kematian, tingkat

pengunduran diri dan lain-lain.

Pension plans are determined based on actuarial

valuation. The actuarial valuation involves

assumptions such as discount rate, expected rate of returns on investments, future salary increase rate, mortality rate, resignation rates and others.

Karena program tersebut memiliki sifat jangka

panjang, maka perkiraan tersebut memiliki

ketidakpastian yang signifikan.

Due to the long-term nature of these plans, such estimates are subject to significant uncertainty.

Revaluasi atas tanah (Catatan 15) Revaluation of land (Note 15)

Bank dan entitas anak menggunakan spesialis penilai independen untuk menilai nilai wajar atas tanah. Tanah dan bangunan dinilai berdasarkan

referensi atas bukti berdasarkan pasar,

menggunakan nilai yang dapat diukur setelah disesuaikan dengan faktor pasar spesifik seperti lokasi dan kondisi dari tanah.

The Bank and subsidiaries engaged an

independent valuation specialist to assess fair value for revalued land. Lands were valued by reference to market-based evidence, using comparable prices adjusted for specific market factors such as location and condition of the land.

30 Juni/ 31 De s e m be r/

June 30, December 31,

2017 2016

(Tidak Diaudit/ (Diaudit/

3000000 Una udi ted) Audi ted)

Rupiah 1.906.028 1.263.600 Rupiah

Dolar Amerika Serikat 107.332 169.401 United States Dollar

Mata uang asing lainnya 18.332 37.207 Other foreign currencies

2.031.692

1.470.208

Pada tanggal 30 Juni 2017, saldo dalam mata uang Rupiah termasuk uang pada mesin ATM (Automatic Teller Machines) sejumlah Rp364.652 (31 Desember 2016: Rp205.980).

As of June 30, 2017, the Rupiah balances include cash in ATMs (Automatic Teller Machines) amounting to Rp364,652 (December 31, 2016: Rp205,980).

Kas dalam mata uang asing lainnya terdiri dari Dolar Australia, Dolar Singapura, Euro Eropa, Rupee India, Rupee Mauritius dan Yen Jepang.

Cash in other foreign currencies are denominated in Australian Dollar, Singapore Dollar, European Euro, Indian Rupee, Mauritius Rupee and Japanese Yen.

Informasi mengenai jatuh tempo diungkapkan pada Catatan 55.

Information on maturities is disclosed in Note 55.

5. GIRO PADA BANK INDONESIA 5. CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA

30 Juni/ 31 De s e m be r/

June 30, December 31,

2017 2016

(Tidak Diaudit/ (Diaudit/

3000000 Una udi ted) Audi ted)

Rupiah 6.809.400 7.194.334 Rupiah

Dolar Amerika Serikat 2.409.577 2.254.331 United States Dollar

9.218.977

9.448.665

Giro wajib minimum (GWM) Bank pada tanggal 30 Juni 2017 untuk mata uang Rupiah terdiri dari GWM utama dan GWM sekunder masing-masing sebesar 6,63% dan 7,11% (31 Desember 2016: 7,06% dan 6,70) dan GWM untuk Dolar Amerika Serikat sebesar 8,33% (31 Desember 2016: 8,40%).

The minimum statutory reserves of the Bank as of June 30, 2017 for Rupiah consist of Primary

Minimum Statutory Reserves and Secondary Minimum Statutory Reserves of 6.63% and 7.11% (December 31, 2016: 7.06% and 6.70%), respectively and United States Dollar Minimum Statutory Reserves of 8.33% (December 31, 2016: 8.40%).

Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016, Loan to Funding ratio (LFR) bank lebih kecil dari batas atas LFR target dan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank lebih besar dari KPMM insentif.

On June 30, 2017 and December 31, 2016, Bank’s Loan to Funding Ratio (LFR) was lower than the upper limit of the target LFR and Capital Adequcy Ratio (CAR) of the Bank was greater than CAR incentives.

Bank telah memenuhi ketentuan BI yang berlaku tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum.

The Bank has fulfilled BI’s regulation regarding Statutory Reserve Requirement on Commercial Bank.

Infomasi mengenai jatuh tempo diungkapkan pada Catatan 55.

6. GIRO PADA BANK LAIN 6. CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS