a. Perjanjian pengusahaan jalan tol a. Toll road concession rights agreements Grup melalui PT Marga Mandalasakti (“MMS”)
dan PT Marga Harjaya Infrastruktur (“MHI”), keduanya merupakan entitas anak tidak langsung, masing-masing menandatangani Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol ruas Tangerang - Merak dan ruas Jombang - Mojokerto dengan Badan Pengatur Jalan Tol.
The Group through PT Marga Mandalasakti (“MMS”) and PT Marga Harjaya Infrastruktur (“MHI”), which are indirect subsidiaries, entered into Toll Road Concession Rights Agreements with the Indonesian Toll Road Authority for the Tangerang - Merak and Jombang - Mojokerto toll roads respectively.
MMS dan MHI berkewajiban untuk melaksanakan pengusahaan jalan tol yang meliputi kegiatan pendanaan, perencanaan teknik, pelaksanaan konstruksi dan rekonstruksi, pelebaran atau penambahan lajur, pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol.
MMS and MHI are required to conduct toll road business which includes funding, technical planning, construction and reconstruction, broadening and adding lanes, in addition to the operation and maintenance of the toll roads.
Pemerintah Republik Indonesia memberikan wewenang kepada MMS dan MHI untuk memungut tarif tol dari pengguna jalan tol.
Tarif tol yang berlaku ditetapkan oleh Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia.
Perusahaan pengusaha jalan tol berhak untuk memperoleh penyesuaian tarif tol setiap dua tahun sekali berdasarkan laju inflasi yang ditetapkan oleh Badan Pusat Statistik.
The Government of the Republic of Indonesia granted an authority to MMS and MHI to collect toll tariffs from the toll road users. The prevailing toll tariff is determined by the Minister of Public Works of the Republic of Indonesia. Toll companies have the right to obtain adjustment on toll tariffs every two years based on the inflation rate quoted by Central Bureau of Statistics.
Pada tanggal 30 Juni 2021, MMS dan MHI mempunyai komitmen sehubungan dengan belanja barang modal sebesar Rp99 miliar (31 Desember 2020: Rp3 miliar).
As at 30 June 2021, MMS and MHI had capital commitments amounting to Rp99 billion (31 December 2020: Rp3 billion).
SIGNIFIKAN (lanjutan) COMMITMENTS (continued) b. Perjanjian lisensi, bantuan teknis, royalti,
merek dagang, keagenan dan distribusi
b. Licensing, technical assistance, royalty, trademark, dealership and distributorship agreements
Perseroan dan entitas anak tertentu saat ini mempunyai berbagai perjanjian lisensi, bantuan teknis, royalti, merek dagang, keagenan dan distribusi dengan para pemberi lisensi berikut:
The Company and certain subsidiaries have existing licensing, technical assistance, royalty, trademark, dealership and distributorship agreements with the following licensors:
Otomotif/Automotive - Automobile Peugeot, France
- BMW AG, Germany
- Daido Die & Mold Steel Solutions Co Ltd
- Kumi Kasei Co Ltd
- Magna International Japan Inc - MAHLE Engine Component
Japan Corp, Japan - MetalArt Corp, Japan
- PT Isuzu Astra Motor Indonesia - PT Toyota-Astra Motor
- PT UD Astra Motor Indonesia - Saitama Kiki Co Ltd, Japan - Sakae Riken Kogyo Co Ltd, - Daido Kogyo Co Ltd, Japan
- Fuji Technica & Miyazu Inc, Japan - GS Yuasa International Ltd,
Japan
- Kawasaki Industrial Co Ltd, Japan
- Mitsubishi Fuso Truck & Bus Corp, Japan
- PT Astra Daihatsu Motor - PT Astra Honda Motor - PT BMW Indonesia
Japan
- Topy Industries Ltd, Japan - Toyoda Gosei Co Ltd, Japan
Alat berat dan pertambangan/Heavy equipment and mining - BOMAG GmbH & Co OHG,
Germany
- Komatsu Ltd, Japan
- PT Komatsu Marketing &
Support Indonesia
- PT UD Astra Motor Indonesia
- Scania CV Aktiebolag, Sweden - Tadano Iron Works Co Ltd, Japan
Teknologi informasi/Information technology - FujiFilm Business Innovation Asia
Pacific Pte Ltd, Singapore
- FujiFilm Business Innovation Corp, Japan
- PT Fujifilm Indonesia
c. Perkebunan plasma c. Plasma plantations Sesuai dengan kebijakan Pemerintah
Indonesia, hak guna usaha tertentu untuk perkebunan diberikan kepada pengembang apabila pengembang bersedia untuk mengembangkan areal perkebunan untuk petani plasma lokal, di samping mengembangkan perkebunan miliknya sendiri. Pengembangan plasma ini didanai sendiri oleh pengembang.
In accordance with Indonesian Government policy, certain land rights for plantations are granted conditional upon the grower’s agreement to develop areas for local plasma farmers, in addition to develop their own plantations. Plasma development is self-funded by the grower.
Pendanaan perkebunan plasma tersebut dijamin dengan tanah dan tanaman perkebunan plasma termasuk semua aset yang berada di atasnya dan piutang penjualan buah dari kebun plasma di masa mendatang.
The funded plasma plantations are secured by the land and the plasma plantation including all assets located on the plantations and future receivables from sales of the plasma crops.
SIGNIFIKAN (lanjutan) COMMITMENTS (continued)
c. Perkebunan plasma (lanjutan) c. Plasma plantations (continued) Pada saat mulai menghasilkan sesuai dengan
kriteria yang ditentukan oleh Pemerintah, perkebunan plasma akan dialihkan kepada petani plasma, dimana petani plasma berkewajiban untuk menjual hasil panennya kepada Grup guna mengangsur pendanaan perkebunan plasma tersebut melalui pemotongan dari hasil penjualannya.
Upon maturity of the plantations in accordance with certain criteria required by the Government, the plasma plantations will be transferred to the plasma farmers, who are obliged to sell their harvest to the Group to repay the funded plasma plantations via deductions from sales proceeds.
d. Fasilitas kredit d. Credit facilities Perseroan dan beberapa entitas anak tertentu
memiliki fasilitas kredit berupa pinjaman bank, jaminan bank dan letters of credit. Fasilitas kredit yang belum digunakan oleh Perseroan dan entitas anak pada tanggal 30 Juni 2021 sejumlah Rp91,7 triliun (31 Desember 2020:
Rp85,9 triliun).
The Company and certain subsidiaries have credit facilities which consist of bank loans, bank guarantees and letters of credit. The Company and subsidiaries had available unused credit facilities as at 30 June 2021 amounting to Rp91.7 trillion (31 December 2020: Rp85.9 trillion).
e. Komitmen sewa operasi – Grup sebagai pihak pemberi sewa
e. Operating lease commitments – Group company as lessor
Grup menyewakan beberapa jenis aset tetap dan properti investasi di bawah perjanjian sewa operasi yang tidak dapat dibatalkan.
The Group leases out various fixed assets and investment properties under non-cancellable operating lease agreements.
Jumlah piutang sewa minimum yang akan diterima di masa datang yang berasal dari kontrak sewa operasi yang tidak dapat dibatalkan tetapi belum diakui sebagai piutang pada tanggal pelaporan, adalah sebagai berikut:
The future minimum lease receivables under non-cancellable operating leases contracted for at the reporting date, but not recognised as receivables, are as follows:
30 Jun 2021
31 Dec 2020
Dalam 1 tahun 1,480 1,225 Within 1 year
1 sampai 5 tahun 1,225 1,223 Between 1 and 5 years
Lebih dari 5 tahun 44 112 Beyond 5 years
2,749 2,560
SIGNIFIKAN (lanjutan) COMMITMENTS (continued) f. Komitmen sewa – Grup sebagai pihak
penyewa
f. Lease commitments – Group company as lessee
Grup menyewa beberapa jenis aset tetap di bawah perjanjian sewa operasi yang tidak dapat dibatalkan.
The Group leases various fixed assets under non-cancellable operating lease agreements.
Pada tanggal 30 Juni 2021, jumlah utang sewa minimum yang akan dibayar dalam 1 tahun, yang berasal dari kontrak sewa operasi yang tidak dapat dibatalkan tetapi belum diakui sebagai utang pada tanggal pelaporan adalah sebesar Rp8 miliar (31 Desember 2020: Rp11 miliar).
As at 30 June 2021, the future minimum lease payables which will be paid in 1 year, under non-cancellable operating leases but not recognised as payables at the reporting date amounting to Rp8 billion (31 December 2020: Rp11 billion).
g. Komitmen pembelian barang modal g. Capital commitments Kontrak pembelian barang modal
konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2021 diluar hak konsesi jalan tol (lihat Catatan 37a) dan pengembangan properti adalah sejumlah Rp412 miliar (31 Desember 2020: Rp598 miliar).
Consolidated capital expenditure contracted as at 30 June 2021 excluding concession rights (refer to Note 37a) and property development amounting to Rp412 billion (31 December 2020: Rp598 billion).
Pada tanggal 30 Juni 2021, Grup mempunyai komitmen kontraktual atas pembelian barang modal sehubungan dengan pengembangan properti sebesar Rp432 miliar (31 Desember 2020: Rp495 miliar).
As at 30 June 2021, the Group had contractual capital commitments related to property development amounting to Rp432 billion (31 December 2020: Rp495 billion).
DALAM MATA UANG ASING DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES