LANDASAN TEORI A. Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL)
C. Sikap Kreatif
1. Pengertian Sikap Kreatif
Di era pembangunan ini tidak dapat dipungkiri bahwa kesejahteraan dan kejayaan masyarakat dan negara bergantung pada sumbangan kreatif, berupa ide-ide baru, penemuan-penemuan baru, dan teknologi baru dari anggota masyarakat. Untuk mencapai hal itu, perlulah sikap dan perilaku kreatif dipupuk sejak dini, agar anak didik kelak tidak hanya menjadi konsumen pengetahuan tetapi mampu menghasilkan pengetahuan baru, tidak hanya menjadi pencari kerja, tetapi mampu menciptakan pekerjaan baru (wiraswasta).49
Perilaku kreatif adalah hasil dari pemikiran kreatif. Oleh karena itu, hendaknya sistem pendidikan dapat merangsang pemikiran, sikap, dan perilaku kreatif-produktif, disamping pemikiran logis dan penalaran. Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru, berdasarkan data, informasi, atau unsur-unsur yang ada.50
49
S.C.U Munandar, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah. (Gramedia, Jakarta, 1999), h. 46.
50
2. Ciri-ciri Sikap Kreatif
Ciri-ciri yang berkaitan dengan perkembangan afektif seseorang sama pentingnya agar bakat kreatif seseorang dapat terwujud. Ciri-ciri yang menyangkut sikap dan perasaan seseorang disebut ciri-ciri afektif dari kreativitas. Motivasi atau dorongan dari dalam untuk berbuat sesuatu, pengabdian atau pengikatan diri terhadap suatu tugas termasuk ciri-ciri afektif kreativitas.
Ciri-ciri afektif lainnya yang sangat esensial dalam menentukan prestasi kreatif seseorang ialah:
a. Rasa ingin tahu.
b. Tertarik terhadap tugas-tugas majemuk yang dirasakan sebagai tantangan. c. Berani mengambil risiko untuk membuat kesalahan atau untuk dikritik orang
lain.
d. Tidak mudah putus asa. e. Menghargai keindahan. f. Mempunyai rasa humor.
g. Ingin mencari pengalaman-pengalaman baru.
h. Dapat menghargai baik diri sendiri maupun orang lain.51 3. Indikator Sikap Kreatif
Dalam belajar kreatif peserta didik terlibat secara aktif dan ingin mendalami bahan yang dipelajari. Belajar kreatif tidak hanya menyangkut perkembangan
51
kognitif (penalaran), tetapi juga berhubungan erat dengan penghayatan pengalaman belajar yang mengasyikkan. Agar perilaku kreatif terwujud, baik ciri-ciri kognitif maupun ciri-ciri afektif (sikap dan nilai) dari kreativitas perlu dikembangkan secara terpadu dalam proses belajar.52Beberapa indicator Sikap Kreatif yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 2.2:
Tabel 2.2
Indikator Sikap Kreatif No Indikator
Sikap Kreatif Definisi Sikap Kreatif Sub Indikator Sikap Kreatif 1. Rasa ingin
tahu
- Selalu terdorong untuk mengetahui lebih banyak .
- Mengajukan banyak pertanyaan.
- Selalu memperhatikan orang, obyek, dan situasi.
- Peka dalam
pengamatan dan ingin mengetahui/ meneliti.
- Mempertanyakan segala sesuatu.
- Senang menjajaki buku-buku, peta-peta, gambar-gambar dan sebagainya untuk mencari gagasan-gagasan baru.
2. Bersifat imajinatif
- Mampu memperagakan atau membayangkan hal-hal yang tidak atau belum pernah terjadi.
- Memikirkan/membayangka n hal-hal yang yang belum pernah terjadi.
- Memikirkan bagaimana jika melakukan sesuatu yang - Menggunakan
khayalan, tetapi mengetahui perbedaan antara khayalan dan kenyataan.
belum pernah dilakukan orang lain.
- Melihat hal-hal dalam suatu gambar yang tidak dilihat orang lain. 3. Merasa tertantang oleh kemajemukan - Terdorong untuk mengatasi masalah yang sulit.
- Merasa tertantang oleh kemajemukan.
- Menggunakan gagasan atau masalah-masalah yang rumit.
- Melibatkan diri dalam tugas-tugas yang majemuk.
52
No Indikator
Sikap Kreatif Definisi Sikap Kreatif Sub Indikator Sikap Kreatif - Lebih tertarik pada
tugas-tugas yang sulit.
- Mencari penyelesaian tanpa bantuan orang lain.
4. Sifat berani mengambil
risiko
- Berani memberikan jawaban meskipun belum tentu benar. - Tidak takut gagal atau
mendapat kritik.
- Tidak menjadi
ragu-ragu karena ketidakjelasan, hal-hal yang tidak konvensional, atau yang kurang berstruktur. - Berani mempertahankan gagasan atau pendapatnya walaupun mendapat tantangan atau kritik.
- Bersedia mengakui kesalahan-kesalahannya. - Berani menerima tugas
yang sulit meskipun ada kemungkinan gagal. 4. Sifat berani mengambil risiko - Berani memberikan jawaban meskipun belum tentu benar. - Tidak takut gagal atau
mendapat kritik.
- Tidak menjadi
ragu-ragu karena ketidakjelasan, hal-hal yang tidak konvensional, atau yang kurang berstruktur. - Berani mempertahankan gagasan atau pendapatnya walaupun mendapat tantangan atau kritik.
- Bersedia mengakui kesalahan-kesalahannya. - Berani menerima tugas
yang sulit meskipun ada kemungkinan gagal. 5. Sifat menghargai - Dapat menghargai bimbingan dan pengarahan dalam hidup. - Menghargai
kemampuan dan bakat-bakat sendiri yang sedang berkembang.
- Menghargai hak-hak sendiri dan hak-hak orang lain. - Menghargai
kesempatan-kesempatan yang diberikan
Sumber :IndikatordanSub indikatorsikap kreatif padaTabel2.2diatasdikutipmenurut Utami Munandar, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah, Jakarta: PT Grasindo, cet.ketiga. 199, h.91-93
Berdasarkan Tabel 2.2 dapat dilihat bahwa ciri-ciri sikap kreatif diantaranya adalah Mempertanyakan segala sesuatu dengan pertanyaan kreatif, Tidak takut menjajaki hal-hal baru, Memikirkan atau membayangkan hal-hal yang tidak atau belum pernah terjadi, Memikirkan bagaimana jika melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan orang lain, Menggunakan gagasan atau masalah-masalah yang rumit, Berusaha terus-menerus agar berhasil, Senang menjajaki jalan yang lebih sulit, Tidak takut gagal, Berani mengakui kegagalan dan berusaha lagi, Berani mempertahankan gagasan atau pendapatnya walaupun mendapat tantangan atau kritik, Menghargai hak-hak sendiri dan hak-hak orang lain, Menghargai kesempatan-kesempatan yang diberikan, Menghargai kebebasan tetapi tahu bahwa kebebasan menuntut tanggung jawab.
Jadi, pada penelitian ini indikator sikap kreatif yang dinilai berdasarkan indikator sikap kreatif menurut S.C.U Munandar yang telah dikelompokkan menjadi lima kelompok indikator yaitu rasa ingin tahu, bersifat imajinatif, merasa tertantang oleh kemajemukan, sifat berani mengambil resiko, sifat menghargai. Dari indikator-indikator tersebut peneliti mengambil semua indikator-indikator karena indikator-indikator-indikator-indikator tersebut memiliki tingkat penguasaan sikap yang kurang. Kurangnya tingkat penguasaan dapat dilihat pada Tabel 1.2 Hasil Studi Pendahuluan Sikap Kreatif Mata Pelajaran Biologi Keanekaragaman hayati Kelas X IPA Semester Ganjil SMA N 7 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2016/2017.