• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

3. Sikap Responden

Sikap merupakan suatu pola perilaku, tendensi atau kesiapan antisipatif, predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi sosial, atau secara sederhana, sikap adalah respon terhadap stimulus sosial yang telah terkondisikan.

Tabel 5.4

Distribusi responden berdasarkan pernyataan sikap ibu tentang resiko 4T di Klinik Bersalin Sally Medan tahun 2010

No Pernyataan Pilihan Jawaban

Sangat Setuju

Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

f % f % f % f %

1 Kehamilan usia muda mempunyai resiko 6 8 49 65,3 19 25,3 1 1,3 2 Kehamilan usia muda dapat menyebabkan cacat

bawaan

2 2,6 33 44 37 49,3 3 4 3 Kehamilan usia tua lebih beresiko 13 17,3 33 44 23 30,6 6 8 4 Kehamilan usia tua dapat menyebabkan

pendarahan setelah lahir

6 8 38 50,6 23 30,6 8 10,6 5 Terlalu dekat jarak kehamilan mempunyai resiko

yang begitu di kawatirkan

1 1,3 24 32 32 66,6 18 24 6 Terlalu dekat jarak kehamilan dapat menyebabkan

cacat bawaan

2 2,6 26 34,6 37 49,3 10 13,3 7 Jarak kehamilan yang kurang dari 2 tahun dapat

menyebabkan berat badan bayi rendah

4 5,3 40 53,3 27 36 4 5,3 8 Kehamilan usia muda dapat menyebabkan bayi

lahir belum cukup bulan.

4 5,3 34 45,3 27 36 10 13,3 9 Terlalu banyak anak dapat menyebabkan

pendarahan setelah melahirkan

1 1,3 40 53,3 23 30,6 11 14,6 10 Setiap kehamilan beresiko dapat meyebabkan

kematian bagi ibu

12 16 33 44 17 22,6 13 17,3 11 Setiap kehamilan beresiko 14 18,6 38 50,6 22 26,3 1 1,3 12 Kehamilan usia tua merupakan usia yang cocok

bagi ibu untuk hamil

- - 22 29,3 45 60 8 10,6 13 Jarak kehamilan kurang 2 tahun tidak beresiko

bagi ibu

11 14,6 39 52 22 26,3 3 4 14 Terlalu banyak anak merupakan kehamilan yang

wajar

14 18,6 29 38,6 20 26,6 12 16 15 Mempunyai banyak anak tidak mempengaruhi

persalinan.

10 13,3 35 46,6 26 34,6 4 5,3 16 Kehamilan usia tua tidak beresiko bagi bayi 9 12 40 53,3 23 30,6 3 4 17 Terlalu dekat jarak kehamilan tidak mempengaruhi

tumbuh kembang balita

16 21,3 43 57,3 15 20 1 1,3 18 Kehamilan usia muda tidak akan berdampak pada

perdarahan

10 13,3 40 53,3 24 32 1 1,3 19 Terlalu dekat jarak kehamilan tidak berdampak

pada keguguran

15 20 49 65,3 11 14,6 - - 20 Kehamilan usia muda merupakan usia yang di

anjurkan untuk hamil

Berdasarkan hasil pilihan jawaban sikap ibu, ditemukan bahwa ibu hamil yang banyak menjawab pernyatan sangat setuju pada nomor 17 ada 16 orang (21,3 %), ditemukan bahwa ibu yang sedikit menjawab pernyataan sangat setuju pada nomor 5 dan 9 ada 1 orang (1,3%). Ditemukan bahwa ibu yang banyak menjawab pernyataan setuju pada nomor 1 dan 19 ada 49 orang (65,3 %), ditemukan bahwa ibu yang sedikit menjawab pernyataan setuju pada nomor 20 ada 20 orang (26,6%). Ditemukan ibu yang banyak menjawab pernyataan tidak setuju pada nomor 20 ada 42 orang (56 %), ditemukan bahwa ibu yang sedikit menjawab pernyataan tidak setuju pada nomor 19 ada 11 orang (14,6 %). Sedangkan ibu yang banyak menjawab pernyataan sangat tidak setuju pada nomor 5 ada 18 orang (24 %), ditemukan bahwa ibu yang sedikit menjawab pernyataan sangat tidak setuju pada nomor 1, 11, 17 dan 18 ada 1 orang (1,3 %).

Tabel 5.5

Distribusi responden berdasarkan sikap ibu tentang resiko 4T di Klinik Bersalin Sally Medan tahun 2010

No Sikap f % 1 2 Positif Negatif 75 0 100 0 Total 75 100

Berdasarkan tabel 5.5 di atas menyatakan sikap seluruh responden positif tentang resiko 4T yaitu sebanyak 75 orang (100%).

B. PEMBAHASAN

1. Pengetahuan ibu tentang resiko 4T

Berdasarkan hasil penelitian diketahui pada tabel 5.3 dapat dilihat bahwa dari 75 ibu hamil yang diteliti ditemukan mayoritas ibu berpengetahuan cukup tentang resiko 4T sebanyak 68 orang (90,7 %) dan minoritas ibu berpengetahuan kurang tentang resiko 4T sebanyak 7 orang (9,3%).

Hasil penelitian pengetahuan ibu tentang resiko 4T berdasarkan umur di Klinik Bersalin Sally Medan tahun 2010 pada usia < 20 tahun yaitu 3 orang (4,0%), usia 20-35 tahun yaitu 65 orang (86,7%), dan > 20-35 tahun yaitu 7 orang (9,3%). Dari umur < 20 tahun mempunyai pengetahuan cukup yaitu 1 orang (33,3%), dan mempunyai pengetahuan kurang yaitu 2 orang (66,6%), umur 20-35 tahun mempunyai pengetahuan cukup yaitu 60 orang (92,3%), dan mempunyai pengetahuan kurang yaitu 5 orang (7,6%), umur > 35 tahun seluruhnya berpengetahuan cukup (100%). Sesuai dengan pendapat Zaluchu (2006), menyatakan bahwa umur yaitu usia individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat berulang tahun. Semakin cukup umur maka tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan bekerja.

Hasil penelitian pengetahuan ibu tentang resiko 4T berdasarkan pendidikan di Klinik Bersalin Sally Medan tahun 2010 diperoleh lebih banyak mempunyai tigkat pengetahuan cukup yaitu 68 orang (90,6%) dan yang paling sedikit mempunyai tingkat pengetahuan kurang yaitu 7 orang (9,3%). Dari 61 orang memiliki tingkat pedidikan menengah ditemukan berpengetahuan kurang yaitu 7 orang (11,4%). Dari 14 orang memiliki tingkat pendidikan tinggi ditemukan seluruhnya mempunyai pengetahuan cukup (100%). Sesuai dengan pendapat Notoatmodjo (2003)

menyatakan bahwa, pendidikan mempunyai peranan penting dalam menentukan kualitas manusia. Tingkat pendidikan masyarakat dikaitkan dengan kemampuan dalam menyerap dan menerima informasi dalam bidang kesehatan dan keluarga. Hal ini bertujuan bahwa semakin tinggi pendidikan yang dimiliki responden maka semakin luas wawasan untuk mengetahui tentang resiko 4T.

Hasil penelitian pengetahuan ibu tentang resiko 4T berdasarkan paritas di Klinik Bersalin Sally Medan tahun 2010 pada primigravida yaitu 21 orang (28,0%), multigravida yaitu 54 orang (72,0%). Dari 21 orang primigravida paling banyak mempunyai pengetahuan cukup yaitu 20 orang (95,2%) dan yang paling sedikit berpengetahuan kurang yaitu 1 orang (4,7%). Dari 54 orang multigravida paling banyak mempunyai pengetahuan cukup yaitu 50 orang (92,5%) dan yang paling sedikit berpengetahuan kurang yaitu 4 orang (7,4%).

Kehamilan saat ini berhubungan dengan pengalaman seorang wanita, baik itu kehamilan sebelumnya , saat ini, ataupun kehamilan selanjutnya.

Pengalaman merupakan guru yang terbaik ( experient is the best teacher), pepatah tersebut bisa diartikan bahwa pengalaman merupakan sumber pengetahuan, atau pengalaman itu merupakan suatau cara untuk memperoleh suatu kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu pengalaman pribadi pun dapat dijadikan sebagai upaya untuk memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali yang diperoleh dalam memecahkan persoalan yang dihadapi pada masa lalu. Maka penelitian ini tidak sesuai dengan Notoatmodjo (2005).

Hasil penelitian pengetahuan ibu tentang resiko 4T berdasarkan sumber informasi di Klinik Bersalin Sally Medan tahun 2010 pada sumber informasi tidak

(40,0%). Dari 45 orang yang mendapat sumber informasi tidak langsung langsung yang mempunyai pengetahuan cukup yaitu 42 orang (93,3%), dan paling sedikit mempunyai pengetahuan kurang yaitu 3 orang (6,6%). Dari 30 orang yang mendapat sumber informasi langsung yang mempunyai banyak pengetahuan cukup yaitu 26 orang (86,6%), dan paling sedikit mempunyai pengetahuan kurang yaitu 4 orang (13,3%).

Masyarakat informasi memiliki kebutuhan utama untuk memenuhi informasi yang dibutuhkan sebagai penunjang berbagai aktivitas keseharian maupun tuntutan-tuntutan yang lain. Kebutuhan akan informasi dirasakan akan terus bertambah bagi seseorang setiap kali ia selalu memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap sesuatu. Dan rasa ingin tahu timbul ketika seseorang ingin menambah daftar panjang khasanah pengetahuannya. Menurut Wersig, kebutuhan informasi didorong oleh a problematic situation dimana seseorang merasa harus memperoleh masukan dari sumber-sumber di luar dirinya (Pendit, 2003: 126).

Maka penelitian ini sesuai dengan Notoatmodjo (2002), pengetahuan juga diperoleh dari kenyataan dengan melihat dan mendengar sendiri, serta melalui alat-alat komunikasi, misalnya membaca, mendengar radio, melihat televisi. Selain itu pengetahuan diperoleh sebagai akibat pengaruh hubungan dengan orang tua, kakak adik, tetangga, kawan-kawan dan lain-lain.

2. Sikap responden tentang resiko 4T

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa seluruh ibu mempunyai sikap positif tentang resiko 4T yaitu sebanyak 75 orang (100%).

Hasil penelitian tentang sikap mayoritas ibu bersikap sangat setuju pada soal nomor 17 sebanyak 16 orang (21,3 %), dengan alasan bahwa terlalu dekat jarak kehamilan tidak mempengaruhi tumbuh kembang balita. Menurut teori menyatakan bahwa terlalu dekat jarak kehamilan dapat mempengaruhi tumbuh kembang balita. Maka menurut asumsi peneliti, penelitian ini tidak sesuai dengan teori, hal ini dikrenakan ibu kurang/tidak megetahui bahwa dalam kehamilan terlalu dekat jarak kehamilan waktu ibu untuk merawat dan menyusui balitanya kurang, hal tersebut yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang balita.

Hasil penelitian tentang sikap mayoritas ibu bersikap setuju pada soal nomor 1 sebanyak 49 orang (65,3%), dengan alasan bahwakehamilan usia muda mempunyai resiko. Menurut teori menyatakan bahwa kehamilan usia muda mempunyai resiko dimana kondisi panggul belum berkembang secara optimal dan kondisi mental yang belum siap menghadapi kehamilan dalam menjalankan peran sebagai ibu. Menurut asumsi peneliti, penelitian ini sesuai dengan teori, hal ini menunjukkan bahwa ibu melakukan hal tersebut.

Hasil penelitian tentang sikap mayoritas ibu bersikap tidak setuju pada soal nomor 20 sebanyak 42 orang (56%), dengan alasan bahwakehamilan usia muda di anjurkan untuk hamil. Menurut tori bahwa kehamilan usia muda tidak dianjurkan untuk hamil dengan alasan bahwa secara fisik kondisi rahim dan panggul ibu belum berkembang secara optimal dan secara mental ibu belum siap menghadapi perubahan 33

dengan teori, hal ini menunjukkan bahwa ibu telah mengetahui tentang kehamilan usia terlalu muda dan mau melakukan hal tersebut.

Hasil penelitian sikap mayoritas responden bersikap sangat tidak setuju pada soal nomor 5 sebanyak 18 orang (24%), dengan alasan terlalu dekat jarak kehamilan mempunyai resiko yang begitu di kawatirkan. Menurut teori bahwa terlalu dekat jarak kehamilan mempunyai resiko yang di kawatirkan dengan alasan kondisi rahim ibu belum pulih, dapat mengakibatkan terjadinya penyulit dalam kehamilan, waktu ibu untuk menyusui dan merawat bayinya kurang. Menurut asumsi peneliti, penelitian ini sesuai dengan teori, hal ini memnunjukkan bahwa ibu telah mengetahui tentang terlalu dekat jarak kehamilan dan mau melakukan hal tersebut.

BAB VI

Dokumen terkait