• Tidak ada hasil yang ditemukan

V. PEMBAHASAN

5.3. Sikap Responden Susu Bubuk dan Susu Cair

5.3.2. Sikap Responden Susu Cair Terhadap

Pada tahapan ini responden susu cair diminta untuk memberikan penilaiannya terhadap atribut-atribut yang telah disampaikan sebelumnya yang terdapat didalam susu cair dan susu bubuk, sehingga dengan demikian dapat diketahui penilaian sikap responden terhadap kinerja dari produk tersebut secara keseluruhan. Informasi mengenai penilaian sikap responden terhadap atribut susu cair dan susu bubuk dapat dilihat pada Tabel 23.

Tabel 23. Nilai Sikap dan Kategori Sikap Responden Susu Cair Terhadap Atribut Susu Cair dan Susu Bubuk

No Atribut

Nilai Sikap (Ao) Kategori Sikap Susu

Cair

Susu Bubuk

Susu Cair Susu

Bubuk

1 Harga 12,3 9,87 Netral Negatif

2 Kehalalan 18,1 12,8 Positif Netral

3 Pilihan Rasa 21 13,6 Sangat Positif Netral

4 Kemasan 16,6 10,2 Positif Negatif

5 Ketersediaan 16,2 20,1 Positif Positif

6 Merek 20,2 19,7 Positif Positif

7 Tambahan Nilai Gizi 12,5 19 Netral Positif

8 Izin DepKes 20,9 13,3 Sangat positif Netral

9 Tambahan Pengawet 17,4 13,4 Positif Netral

10 Informasi Kadaluarsa 14,8 21,6 Netral Sangat

Positif

Catatan: Kategori Sikap (Ao) diperoleh dari rumus RS = m-n/b, sehingga diperoleh rentang skala, Sangat Negatif: 1-5,8; Negatif: 5,9-10,6; Netral: 10,7-15,4; Positif: 15,5-20,2; dan Sangat Positif: 20,3-25. Untuk

kategori sikap total (Ao total) rentang skalanya yaitu, Sangat Negatif: 10-58; Negatif: 59-107; Netral: 108-156; Positif: 157-205; dan Sangat Positif: 206- 254

Pada Tabel diatas dapat diketahui bahwa penilaian sikap responden terhadap atribut susu cair dapat dikatakan positif, hal ini terlihat dari nilai total sikap responden, yaitu sebesar 170 yang dikategorikan kedalam sikap yang positif. Penilaian skor tertinggi didapat pada atribut pilihan rasa dan izin departemen Kesehatan, hal ini menunjukkan bahwa penilaian responden terhadap atribut-atribut tersebut sangat baik. Sedangkan atribut susu cair yang dinilai kurang baik dengan nilai skor terendah adalah harga, tambahan nilai gizi, dan informasi kadaluarsa.

Penilaian sikap responden susu cair terhadap atribut susu bubuk dapat dikatakan netral, hal ini terlihat dari nilai total sikap, yaitu sebesar 154 yang dikategorikan kedalam sikap yang netral. Penilaian skor tertinggi didapat pada atribut informasi kadaluarsa dan ketersediaan, hal ini menunjukkan bahwa penilaian responden terhadap atribut-atribut tersebut sangat baik. Sedangkan atribut susu bubuk yang dinilai kurang baik dengan nilai skor terendah adalah harga, kemasan, kehalalan, pilihan rasa, izin DepKes, dan tambahan pengawet.

Penilaian responden terhadap masing-masing atribut dari produk susu cair dan susu bubuk akan dibahas satu persatu, berdasarkan kepentingan dan kinerja atribut-atribut tersebut yang telah dianalisis dan dibandingkan dengan nilai rata- rata keseluruhan atribut. Informasi mengenai perhitungan rata-rata penilaian

kepentingan dan kinerja dari produk susu cair dan susu bubuk dapat dilihat pada Tabel 24.

Tabel 24. Perhitungan Rata-rata Penilaian Kepentingan dan Kinerja Pada Atribut Susu Cair dan Susu Bubuk Menurut Responden Susu Cair

No Atribut Evaluasi (ei) Tingkat Kinerja (bi) Gap Kinerja Susu Cair dan Susu Bubuk Susu Cair Susu Bubuk 1 Harga 3,1 3,87 3,2 0,67 2 Kehalalan 4,33 4,17 3 1,17 3 Pilihan Rasa 4,57 4,57 3 1,57 4 Kemasan 3,43 4,83 2,9 1,93 5 Ketersediaan 4,57 3,57 4,4 0,83 6 Merek 4,5 4,5 4,37 0,13

7 Tambahan Nilai Gizi 4,17 2,93 4,5 1,57

8 Izin DepKes 4,4 4,73 3 1,73 9 Tambahan Pengawet 4,23 4,1 3,17 0,93 10 Informasi Kadaluarsa 4,6 3,2 4,67 1,47 Total 41,9 40,5 36,2 4,3 Rata-rata 4,19 4,05 3,62 0,43 1. Harga

Harga susu cair merupakan atribut yang memiliki kinerja cukup baik menurut responden. Atribut ini memiliki nilai sebesar 3,87 yang artinya responden memberikan penilaian yang cukup baik pada harga susu cair yang ada pada Hypermarket carrefour. Harga yang terdapat pada susu cair dianggap sudah baik dan dapat diterima oleh responden serta memberikan manfaat ynag baik bagi mereka, sehingga responden memutuskan untuk tetap mengkonsumsi produk susu cair.

Atribut harga pada produk susu bubuk mendapatkan penilaian cukup baik oleh responden, walaupun dengan nilai kinerja yang tidak terlalu besar, yaitu 3,2 yang artinya responden memberikan penilaian yang cukup baik pada harga susu

bubuk yang pernah mereka konsumsi. Harga yang terdapat pada susu bubuk dianggap cukup baik, namun berdasarkan hasil penilaian kinerja terdapat perbedaan sebesar 0,67, yang artinya responden memberikan penilaian kinerja yang lebih baik terhadap atribut harga pada susu cair, hal ini menjadi sesuaitu yang harus dipertahankan oleh produsen agar responden susu cair tetap memilih untuk mengkonsumsi susu cair, karena evaluasi kepentingan terhadap atribut susu menunjukkan bahwa harga memiliki tingkat kepentingan sebesar 3,1, hal ini berarti bahwa harga menjadi salah satu pertimbangan yang cukup penting bagi responden susu cair dalam membuat keputusan untuk membeli susu, sehingga kondisi kinerja harga susu cair yang dinilai cukup baik membuat responden memberikan penilaian sikap yang positif terhadap atribut ini.

2. Label halal

Label halal pada produk susu cair menjadi perhatian penting bagi responden, menurut hasil penelitian responden memberikan penilaian yang baik terhadap kinerja atribut label halal dari produk susu cair yang mereka konsumsi, sehingga penilaian rata-rata dari kinerja label halal sebesar 4,17 yang artinya produk susu cair yang ada pada Hypermarket carrefour sudah memperhatikan atribut label halal, walaupun masih terdapat beberapa produk susu cair impor yang belum mencantumkan label halal pada kemasannya.

Responden susu cair juga memberikan penilaian yang cukup baik terhadap kinerja atribut label halal dari produk susu bubuk yang pernah mereka konsumsi, sehingga penilaian rata-rata dari kinerja label halal sebesar 3 yang artinya produk susu bubuk yang ada sudah cukup memperhatikan atribut label halal, walaupun

kinerja yang dimiliki oleh atribut ini masih relatif kecil. Terdapat perbedaan penilaian kinerja sebesar 1,17, yang artinya responden memberikan penilaian yang lebih baik terhadap kinerja atribut ini pada produk susu cair yang mereka konsumsi. Penilaian evaluasi kepentingan dari adanya label halal pada produk susu dianggap sangat penting oleh responden dengan nilai kepentingan sebesar 4,33, hal ini menunjukkan bahwa label halal menjadi pertimbangan yang sangat penting bagi responden dalam memutuskan untuk mengkonsumsi produk susu.

3. Pilihan Rasa

Pilihan rasa diartikan sebagai variasi alternatif rasa yang ditawarkan oleh produsen. Dengan banyaknya alternatif rasa yang ditawarkan maka konsumen dapat lebih bebas memutuskan pilihan rasa yang mereka sukai, sehingga tidak bosan karena keterbatasan pilihan rasa yang ada. Responden memberikan penilaian yang besar terhadap atribut ini pada produk susu cair dengan nilai sebesar 4,57, hal ini berarti bahwa pilihan rasa yang ada pada susu cair dinilai sangat baik oleh responden yang mengkonsumsinya. Kondisi sebaliknya, responden susu cair memberikan penilaian yang cukup kecil terhadap kinerja dari atribut ini pada produk susu bubuk dengan nilai sebesar 3, hal ini berarti bahwa pilihan rasa yang ada pada susu bubuk dinilai masih kurang oleh responden yang mengkonsumsinya.

Besarnya perbedaan kinerja sebesar 1,57 pada atribut ini menujukkan bahwa responden memberikan penilaian yang lebih baik terhadap kinerja atribut pilihan rasa pada produk susu cair, sehingga pihak produsen diharapkan mampu mempertahankan kinerja atribut tersebut, karena penilaian evaluasi kepentingan

dari atribut pilihan rasa dianggap sangat penting oleh responden dengan nilai kepentingan sebesar 4,57, yang artinya responden susu cair menganggap bahwa pilihan rasa yang variatif merupakan atribut yang penting bagi produk susu. Data ini menunjukkan bahwa produk susu cair yang ada saat ini memiliki alternatif pilihan rasa yang cukup banyak dan mampu memberikan manfaat yang besar bagi responden yang mengkonsumsinya.

4. Kemasan

Atribut kemasan merupakan bentuk kemasan yang digunakan oleh produk susu secara keseluruhan, bentuk kemasan susu cair yang akan diteliti pada Hypermarket carrefour tersedia dalam dua jenis, yaitu kemasan kardus dari bahan karton dan kemasan botol dari bahan plastik, dan bentuk kemasan susu bubuk yang akan diteliti juga tersedia dalam dua jenis, yaitu kemasan kardus dari bahan karton dan kemasan kaleng. Tampilan kemasan secara keseluruhan dapat menjadi pertimbangan bagi responden untuk memutuskan pembelian.

Tingkat kinerja dari atribut kemasan pada susu cair dinilai sangat baik oleh responden dengan penilaian sebesar 4,83, yang artinya responden menilai kemasan produk susu cair yang mereka konsumsi sudah sangat baik. Sebaliknya tingkat kinerja dari atribut kemasan pada susu bubuk dinilai kurang baik oleh responden dengan penilaian sebesar 2,9, yang artinya responden merasa kemasan produk susu bubuk yang pernah mereka konsumsi masih kurang baik.

Penilaian tingkat kepentingan dari atribut ini menunjukkan bahwa kemasan merupakan atribut yang dinilai cukup penting oleh responden susu cair, hal ini terlihat dari nilai kepentingan yang dihasilkan yaitu sebesar 3,43, sehingga

dapat dikatakan bahwa atribut kemasan yang ada pada susu cair saat ini telah memberikan manfaat yang baik bagi responden, hal ini juga terlihat dari besarnya perbedaan penilaian responden terhadap kinerja atribut ini pada kedua produk, dimana terdapat perbedaan penilaian sebesar 1,93, yang artinya responden menilai bahwa kemasan produk susu cair memiliki kinerja yang lebih baik daraipada kemasan susu bubuk. Beberapa responden menyatakan bahwa kemasan susu bubuk yang pernah mereka konsumsi memiliki kondisi yang kurang baik, seperti kemasan karton yang sudah tidak baik, karena terbentur saat proses distribusi maupun penyimpanan.

5. Ketersediaan

Pengertian mengenai ketersediaan dalam penelitian ini adalah, bagaimana tingkat ketersediaan produk susu cair dan susu bubuk pada Hypermarket Carrefour, Lebak bulus. Apakah responden dapat dengan mudah menemukan produk susu yang ingin dibelinya, atau terkadang merasa kesulitan karena produk yang dicari habis dan pihak produsen tidak segera melakukan suply kembali.

Hasil analisis kinerja menunjukkan bahwa atribut ketersediaan susu cair memiliki nilai yang cukup baik menurut responden, yaitu sebesar 3,57, hal ini menunjukkan bahwa responden tidak mengalami kesulitan dalam menemukan produk susu cair yang ingin mereka konsumsi pada Hypermarket Carrefour, Lebak Bulus. Penilaian yang sama juga diberikan responden pada produk susu bubuk dengan nilai yang sangat baik, yaitu sebesar 4,4, hal ini menunjukkan bahwa responden tidak mengalami kesulitan dalam menemukan produk susu bubuk yang pernah mereka konsumsi.

Penilaian kinerja menunjukkan bahwa susu bubuk memiliki kinerja atribut yang lebih baik dengan perbedaan nilai sebesar 0,83, yang artinya susu bubuk memiliki ketersediaan yang lebih baik menurut responden, dengan mengetahui hal tersebut diharapkan pihak Hypermarket Carrefour, Lebak Bulus dan produsen mampu meningkatkan kinerja atribut ketersediaan agar dapat mempertahankan loyalitas responden susu cair untuk tetap mengkonsumsi susu cair, karena menurut evaluasi kepentingan atribut ini menunjukkan bahwa ketersediaan merupakan atribut yang dianggap sangat penting oleh responden dengan penilaian sebesar 4,57, yang artinya artibut ketersediaan menjadi pertimbangan yang sangat penting bagi responden dalam mengkonsumsi produk susu.

6. Merek

Merek dalam penelitian ini diartikan sebagai pengaruh dari produk atau produsen yang menghasilkan produk ini dimata konsumen, dan pengaruhnya terhadap keputusan pembelian produk susu yang dibuat oleh konsumen. Berdasarkan penelitian, atribut merek pada susu cair memiliki kinerja yang sangat tinggi dengan nilai sebesar 4,5, yang artinya responden merasa bahwa merek susu cair yang ada pada Hypermarket Carrefour saat ini sudah sangat baik.

Begitu juga dengan penilaian atribut merek pada produk susu bubuk memiliki kinerja yang sangat tinggi dengan nilai sebesar 4,37, artinya responden susu cair merasa bahwa merek susu bubuk yang pernah mereka konsumsi sudah sangat baik. Terdapat perbedaan penilaian kinerja yang relatif kecil yaitu sebesar 0,13, dimana susu cair memiliki kinerja yang lebih baik menurut responden, penilaian evaluasi kepentingan terhadap atribut ini juga menunjukkan bahwa

merek merupakan atribut yang dianggap penting oleh responden susu cair dengan penilaian sebesar 4,5, dengan demikian secara umum atribut merek pada produk susu dapat dikatakan sudah cukup sesuai dengan nilai kepentingan yang ada.

7. Tambahan Nilai Gizi

Tambahan nilai gizi diartikan sebagai kandungan nilai gizi yang terkandung pada produk susu, dan pencantumannya tertera pada kemasan luar produk tersebut. Berdasarkan hasil penelitian, atribut tambahan nilai gizi pada produk susu cair memiliki nilai kinerja yang sangat rendah menurut responden, yaitu sebesar 2,93, hal ini menunjukkan bahwa tambahan nilai gizi pada produk susu cair masih kurang dan belum dapat memberikan manfaat yang tinggi bagi responden.

Penilaian sebaliknya pada produk susu bubuk, dimana atribut ini dinilai memiliki kinerja yang sangat tinggi menurut responden, yaitu sebesar 4,5, hal ini menunjukkan bahwa tambahan nilai gizi pada produk susu bubuk sangat baik dan memberikan manfaat yang besar bagi responden yang mengkonsumsinya

Terdapat perbedaan penilaian kinerja yang relatif besar yaitu 1,57 menunjukkan bahwa responden menilai susu bubuk memiliki kinerja yang lebih baik pada atribut ini. Hal tersebut menunjukkan bahwa responden susu cair juga belum memiliki informasi yang baik mengenai kandungan nutrisi yang terdapat didalam susu cair, kondisi ini menuntut produsen susu cair untuk dapat menyampaikan informasi mengenai kualitas susu cair terkait dengan kandungan nutrisi didalamnya melalui berbagai media informasi. Hal ini penting untuk dilakukan agar produsen dapat mempertahankan loyalitas responden untuk tetap

mengkonsumsi susu cair, karena menurut penilaian evaluasi kepentingan menunjukkan bahwa tambahan nilai gizi merupakan atribut yang dinilai sangat penting oleh responden susu cair dengan nilai kepentingan sebesar 4,17 namun kinerja dari atribut ini pada produk susu cair dinilai masih sangat kurang karena jauh lebih rendah dari nilai kepentingan yang diberikan oleh responden.

8. Izin DepKes

Pengertian dari atribut ini merupakan kejelasan izin yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia (DepKes RI) mengenai kelayakan tentang syarat kesehatan dari suatu produk, baik nilai gizi yang terkandung didalamnya maupun bahan-bahan utama yang terdapat pada produk tersebut. Kejelasan izin ini biasanya dituliskan pada produk sebagai nomor izin DepKes RI, yang menyatakan bahwa produk tersebut telah tercatat dalam daftar produk resmi dan telah dinyatakan layak dan aman untuk dikonsumsi.

Penilaian tingkat kinerja yang diberikan oleh responden susu cair terhadap atribut ini sebesar 4,73, yang artinya responden merasa bahwa atribut ini memiliki kinerja yang sangat baik dan mampu memberikan manfaat bagi mereka dalam mengkonsumsi susu cair. Penilaian tingkat kinerja yang diberikan oleh responden susu cair terhadap produk susu bubuk pada atribut ini sebesar 3, yang artinya responden merasa bahwa atribut ini memiliki kinerja yang cukup baik, walaupun dengan nilai yang relatif kecil. Perbedaan penilaian kinerja sebesar 1,73 menunjukkan bahwa responden memberikan penilain yang lebih baik terhadap kinerja atribut ini pada susu cair, hal tersebut harus dipertahankan oleh produsen agar responden susu cair tetap memilih untuk mengkonsumsi susu cair.

Penilaian evaluasi kepentingan terhadap atribut ini menunjukkan nilai yang sangat penting, yaitu sebesar 4,4, yang berarti bahwa responden merasa penting untuk mengetahui adanya izin dari DepKes terhadap produk susu yang mereka konsumsi, karena responden percaya bahwa dengan adanya izin dari DepKes yang tercantum pada produk susu maka mereka merasa aman dalam mengkonsumsi produk tersebut. Responden menilai bahwa DepKes merupakan suatu badan yang dapat dipercaya dan diandalkan dalam melakukan pengujian terhadap suatu produk sebelum produk tersebut ditawarkan ke pasaran.

9. Tambahan Bahan Pengawet

Informasi mengenai tambahan bahan pengawet pada label produk susu mendapat penilaian yang penting dari responden, bahan pengawet merupakan bahan kimia tambahan yang diberikan pada suatu produk dengan tujuan memperpanjang usia konsumsi dari produk tersebut. Komponen bahan pengawet dinilai dapat membahayakan kesehatan tubuh, sehingga konsumen memberikan perhatian yang besar terhadap kandungan bahan pengawet dari produk yang mereka konsumsi.

Penilaian kinerja yang baik dari atribut ini terlihat dari besarnya nilai kinerja yaitu sebesar 4,1, yang artinya responden memberikan penilaian yang baik terhadap susu cair yang dikonsumsinya terkait dengan kinerja dari atribut ini, sebagian besar responden percaya bahwa produk susu cair yang mereka konsumsi tidak mengandung tambahan bahan pengawet apapun didalamnya. Penilaian kinerja atribut ini pada produk susu bubuk juga dinilai cukup baik oleh responden, dengan nilai sebesar 3,17, yang artinya konsumen merasa bahwa kinerja atribut

ini pada susu bubuk yang pernah dikonsumsinya sudah cukup baik, walaupun nilai kinerja dari atribut ini relatif masih kecil, sehingga terdapat perbedaan penilaian kinerja sebesar 0,93, yang menunjukkan bahwa responden memberikan penilaian yang lebih baik terhadap kinerja atribut ini pada produk susu cair yang mereka konsumsi.

Tingkat evaluasi kepentingan dari atribut tambahan bahan pengawet tergolong dalam kategori yang sangat penting dengan nilai kepentingan sebesar 4,23. Artinya responden menginginkan kejelasan akan label tanpa bahan pengawet pada produk susu yang mereka konsumsi. Berdasarkan data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kinerja dari atribut ini pada produk susu cair dinilai sudah baik dan memberikan manfaat yang besar bagi responden.

10. Informasi Kadaluarsa

Informasi kadaluarsa diartikan sebagai kejelasan adanya pencantuman tanggal batas waktu suatu produk masih dapat dikonsumsi dengan aman oleh konsumen. Kejelasan yang dimaksud juga terkait dengan kemudahan membaca, menemukan, dan mengartikan tulisan tanggal kadaluarsa tersebut. Atribut informasi kadaluarsa termasuk dalam kategori yang memiliki kinerja yang cukup baik menurut responden dengan nilai sebesar 3,2, hal ini menunjukkan bahwa produk susu cair yang ada saat ini telah memberikan informasi kadaluarsa yang cukup baik dan jelas bagi responden, walaupun dengan penilaian yang relatif kecil.

Penilaian yang diberikan oleh responden terhadap produk susu bubuk pada atribut informasi kadaluarsa termasuk dalam kategori yang memiliki kinerja yang

sangat baik dengan nilai sebesar 4,67, hal ini menunjukkan bahwa produk susu bubuk yang ada saat ini telah memberikan informasi kadaluarsa yang baik dan jelas bagi responden, sehingga terdapat perbedaan penilain kinerja yang cukup besar yaitu 1,47, yang artinya responden menilai bahwa susu bubuk memiliki informasi kadaluarsa yang lebih baik daripada susu cair.

Beberapa responden menyatakan bahwa mereka pernah mengkonsumsi susu cair yang masih dalam masa konsumsinya menurut informasi kadaluarsa, namun ketika dikonsumsi produk tersebut sudah rusak. Hal tersebut bisa terjadi karena beberapa hal, yang pertama proses produksi, distibusi, ataupun penyimpanan yang kurang baik, sehingga mengurangi kualitas susu cair tersebut. Faktor lainnya adalah sistem pendingin pada tempat penyimpanan susu (pasteurisasi) yang tidak stabil, sehingga merusak kualitas dan umur simpan dari susu cair. Kondisi ini tentu harus menjadi perhatian penting bagi produsen agar mampu memberikan manfaat terbaik bagi responden yang mengkonsumsi susu cair, sehingga mereka tidak beralih mengkonsumsi produk susu lainnya.

Penilaian atribut ini berdasarkan tingkat evaluasi kepentingannya menurut responden sangat penting, terlihat dari besarnya nilai kepentingan yang diberikan yaitu sebesar 4,6. Berdasarkan data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa atribut informasi kadaluarsa pada produk susu bubuk dinilai sudah sangat baik oleh responden, namun sebaliknya kinerja atribut ini pada produk susu cair masih harus ditingkatkan lagi.

Dengan mengetahui penilaian sikap responden susu cair terhadap produk susu cair dan susu bubuk, maka pihak produsen susu cair diharapkan dapat

mempertahankan kinerja atribut pada susu cair yang dinilai sudah baik oleh responden, serta memperbaiki kinerja atribut yang dinilai masih kurang baik. Hal tersebut dilakukan agar responden mendapatkan manfaat terbaik dari keputusannya mengkonsumsi susu cair, sehingga mereka tidak beralih kepada produk lainnya.

Setelah meneliti masing-masing sikap responden terhadap atribut dari susu bubuk dan susu cair, maka dapat diketahui sikap responden susu bubuk terhadap produk susu bubuk yang mereka konsumsi dan sikapnya terhadap susu cair yang pernah dikonsumsi, begitu pula dengan sikap responden susu cair terhadap susu cair yang mereka konsumsi dan sikapnya terhadap susu bubuk yang pernah dikonsumsi.

Pada umumnya responden susu bubuk memberikan penilaian yang lebih baik atau positif terhadap produk susu bubuk, sebaliknya mereka memberikan penilaian yang netral atau biasa terhadap produk susu cair yang pernah mereka konsumsi. Kondisi yang sama juga terjadi pada penilaian sikap terhadap responden susu cair, dimana responden ini juga memberikan penilaian yang lebih baik atau positif terhadap produk susu cair, sebaliknya mereka juga memberikan penilaian yang netral atau biasa terhadap produk susu bubuk yang pernah mereka konsumsi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masing-masing responden pada umumnya memiliki penilaian sikap yang positif dan baik terhadap produk susu yang mereka konsumsi saat ini, namun masing-masing responden juga tidak memberikan penilaian sikap yang negatif terhadap produk susu yang tidak mereka

konsumsi saat ini. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum produk susu cair dan susu bubuk yang ada pada Hypermarket Carrefour telah mampu memberikan kepuasan bagi konsumen, terlihat dari penilaian sikap masing-masing responden yang menyatakan sikap positif terhadap produk yang mereka konsumsi.

Dokumen terkait