• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV DESKRIPSI, ANALISI, DAN PEMBAHASAN

B. Analisis Data

2. Siklus II

Siklus II ini merupakan perbaikan dari siklus I. Pada siklus II ini, RPP yang digunakan sama dengan yang digunakan pada siklus I. Hanya ada perbaikan pada tahap inti pembelajaran. Pada siklus I, pembagian kelompok terkesan tidak mempertimbangkan tingkat kemampuan setiap siswa dan jenis kelamin. Di siklus II ini, pembentukan kelompok mempertimbangkan dua hal tersebut.

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan guru menyiapkan RPP, media pembelajaran berupa kartu kata, lembar observasi terhadap kegiatan siswa, lembaran observasi terhadap kegiatan guru, lembar penilaian kemampuan membaca siswa, dan teks yang digunakan untuk tes kinerja siswa. Jumlah pertemuan yang dibutuhkan yaitu dua kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit setiap pertemuannya. Sedangkan waktunya yaitu pada hari Senin, tanggal 6 Oktober 2015 dan hari Senin, tanggal 13 Oktober 2015.

b. Tindakan

Pada tahap tindakan ini, seperti yang sudah direncanakan pelaksanaan siklus II dilakukan sebanyak dua kali pertemuan, yaitu pada tanggal 6 oktober 2015 dan tanggal 13 oktober 2015. Dilakukan pada jam pertama dan kedua pelajaran. Hal ini dilakukan agar kondisi siswa masih fresh untuk mengikuti pembelajaran, sehingga diharapkan materi pembelajaran dapat terserap dengan baik.

Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 6 Oktober 2015, pada pukul 07.00 WIB – 08.10 WIB. Di awal pembelajaran guru mengucapkan

salam, menanyakan kabar siswa,membaca do’a hendak belajar bersama- sama, mengecek kehadiran siswa, dan melakukan apersepsi dan tak lupa guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Hal ini penting agar siswa termotivasi untuk belajar membaca, dan menjadi tahu tujuan dari pembelajaran membaca ini. Pada tahap inti pembelajaran, guru memperlihatkan satu persatu kartu suku kata yang terdapat pada kartupada siswa dan meminta siswa untuk menirukan bacaan guru. Siswa menirukan dengan baik. Kemudian dilanjutkan dengan menulis beberapa kata sederhana di papan tulis, lalu membacanya bersama-sama, Setelah melakukan eksplorasi, guru membagi siswa menjadi 5 kelompok yang terdiri dari 5 – 6 orang/kelompok. Setiap kelompok mendapat tugas dari guru dan harus dikerjakanbersama-sama dengan kelompoknya. Setelah

menjelaskan aturan main dalam permainan kartu ini, guru membagikan kartu-kartu tersebut kepada setiap kelompok. Siswa terlihat sangat antusias ketika mendapatkan kartu-kartu kata tersebut. Mereka terlihat berebut untuk dapat memegang kartu. Supaya tidak rebutan guru mengatasinya dengan tidak boleh menyentuh kartu sebelum ada aba-aba dari guru. Mereka mengikuti perintah guru. Kemudian guru membacakan 3 buah kata dan meminta siswa untuk mengulanginya. Setelah itu, guru mempersilahkan siswa untuk mulai menyusun kartu sesuai dengan yang telah diucapkan bersama-sama. Bagi kelompok yang sudah selesai dipersilahkan untuk mempresentasikannya. Dan bagi siswa yang lain diminta untuk memberikan penilaian terhadap kelompok yang maju dengan bimbingan guru. Mereka memberikan pernyataan benar atau salah. Diakhir pembelajaran guru melakukan tes kinerja dengan cara memanggil siswa satu persatu ke depan. Siswa yang lain menyalin tulisanyang ada di papan tulis, agar tidak gaduh. Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 16 Oktober 2015 pukul 07.00 WIB – 08.10 WIB. Pada pertemuan kedua ini materi nya pun masih sama yaitu membaca nyaring suku kata dan kata. Langkah-langkah hampir sama dengan pertemuan pertama. Guru memerintahkan siswa untuk duduk berkelompok seperti pada pertemuan pertama, kemudian membagikan kartu-kartu yang akan disusun menjadi sebuah kata sederhana. Kata-kata tersebut sudah dipersiapkan sebelumnya oleh guru. Kali ini, setiap kelompok menyusunnya di depan kelas. Guru ingin mengetahui seberapa cepat mereka dapat menyusun kartu-kartu tersebut. Guru dan siswa memberikan tepuk tangan kepada setiap kelompok yang maju. Siswa terlihat cukup aktif. Mereka bekerja sama dengan teman kelompoknya. Untuk lebih memotivasi siswa, pada pertemuan ini guru memberikan hadiah bagi kelompok yang cepat dan benar dalam menyusun kartu suku kata. Kemudian guru mengajak siswa untuk membaca bersama-sama kata yang telah tersususn di papan tulis. Selanjutnya diakhir pembelajaran guru mengecek kemampuan membaca siswa dengan melakukan tes kinerja.

Siswa membaca secara individu di hadapan guru. Guru menanyakan perasaan siswa selama mengikuti proses pembelajaran kali ini. Mereka menjawab dengan rasa senang. Pembelajaran seperti ini tidak membuat siswa jenuh, karena mereka dibuat aktif dengan metode yang dibuat oleh guru.

Nilai hasil tes membaca nyaring siswa pada pertemuan I siklus II dapat dilihat pada tabel di bawah ini, yaitu:

Tabel 4.11

Nilai Tes Membaca Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siklus II

No Nama

Siswa

Keterampilan Membaca Nyaring

Keterangan Total Skor (100) Pelafalan (30) Kelancaran (40) Intonasi (30) 1 A 30 30 25 85 Tuntas 2 B 30 30 25 85 Tuntas 3 C 25 30 25 80 Tuntas 4 D 20 30 30 80 Tuntas 5 E 30 30 25 85 Tuntas 6 F 25 25 25 75 Tuntas 7 G 25 30 30 85 Tuntas 8 H 25 30 25 80 Tuntas 9 I 25 25 25 75 Tuntas 10 J 20 20 20 60 Belum Tuntas 11 K 25 25 25 75 Tuntas 12 L 30 30 20 80 Tuntas 13 M 30 35 20 85 Tuntas 14 N 30 35 25 90 Tuntas 15 O 30 35 25 90 Tuntas 16 P 30 30 25 85 Tuntas 17 Q 25 25 25 75 Tuntas 18 R 25 25 25 75 Tuntas 19 S 20 25 20 65 BelumTuntas

20 T 25 30 25 75 Tuntas 21 U 25 30 25 80 Tuntas 22 V 25 25 25 75 Tuntas 23 W 30 35 30 95 Tuntas 24 X 25 25 25 75 Tuntas 25 Y 30 30 25 85 Tuntas 26 Z 25 30 25 80 Tuntas 27 AI 30 30 30 90 Tuntas Jumlah 2165 Rata-rata 80,2 c. Observasi ( Pengamatan )

Nilai hasil tes membaca nyaring siswa pada siklus II didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.12

Data Hasil Nilai pada Siklus II

No Uraian Nilai Siklus II

1. Nilai rata-rata kelas 80,2

2. Jumlah siswa yang tuntas belajar 25

3 Persentase ketuntasan belajar membaca

92,6%

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan media kartu kata pada pembelajaran membaca nyaring siawa kelas I MI Al- Hikmah diperoleh nilai rata-ratanya sebesar 80,2 dan persentase ketuntasan belajar 92,6% pada siklus II. Maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus II ini tuntas karena persentase ketuntasan belajar membaca siswa pada siklus I 63% menjadi 92,6% pada siklus II ini. Dan jumlah persentase ini lebih besar dari persentase ketuntasan yang

dikehendaki yaitu sebesar 80%. Oleh karena itu peneliti tidak perlu dilanjutkan lagi ke siklus berikutnya.

Tahap observasi dilakukan bersamaan dengan tahap tindakan. Observasi dilakukan oleh peneliti yang bertindak sebagai guru dan dibantu oleh observer. Lembar hasil pengamatan terhadap aktifitas guru dan siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.13

Hasil Observasi terhadap Aktivitas Siswa Siklus II

No Kegiatan Siswa Ya Tidak

1 Siswa memperhatikan guru yang sedang

menyiapkan kartu-kartu kata.

√ 2 Siswa menerima kartu-kartu kata yang dibagikan

oleh guru.

√ 3 Siswa memperhatikan penjelasan guru dan

mencari kartu-kartu kata sesuai perintah.

√ 4 Siswa yang sudah mendapatkannya menyusun dan

membacakan suku kata yang diperolehnya.

Jumlah 4

Presentasi 100%

Berdasarkan tabel di atas, Skor lembar aktivitas siswa adalah 4 dengan persentase 100 % . Hal ini menunjukkan bahwa aktifitas siswa pada siklus II sangat baik berdasarkan pengamatan. Siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran dan termotivasi dalam membaca nyaring dengan menggunakan media kartu kata ini.

Tabel 4.14

Hasil Observasi terhadap Aktivitas Guru Siklus II

No Kegiatan Guru Ya Tidak

1 Guru menyiapkan potongan kertas atau kartu kata yang berisi bacaan suku kata di dalam kotak.

√ 2 Guru membagikan kartu-kartu kata tersebut,

secara acak pada siswa.

√ 3 Guru menjelaskan tentang cara menggunakan

media kartu kata (flashcard) yakni mencari kartu kata yang di acak dengan cara mencarinya sesuai perintah.

4 Setelah semua siswa menemukan kartu kata yang sesuai dengan perintah, siswa diminta untuk menyusun dan membacakan suku kata yang telah diperolehnya.

Jumlah 4

Presentasi 100%

Dari tabel diatas dapat dilihat tingkat keaktifan guru dalam pembelajaran.Total skor yang diperoleh adalah sebesar 4 dengan persentase 100%. Ini menandakan bahwa kegiatan guru berada pada prestasi sangat baik.

d. Refleksi

Setelah melihat lembar nilai siklus II, lembar observasi terhadap aktifitas guru, lembar observasi terhadap aktifitas siswa, dan catatan lapangan banyak peningkatan yang sudah dicapai. Dalam proses pembelajaran membaca nyaring dengan menggunakan media kartu kata telah berhasil membuat siswa termotivasi dalam membaca. Rancangan pembelajaran yang dipersiapkan pada siklus II ini dapat meningkatkan

semangat siswa dalam proses pembelajaran dan dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Nilai tinggi siswa pada siklus II adalah 95, sedangkan terendahnya adalah 60. Dengan demikian pembelajaran yang telah dilaksanakan menunjukkan adanya peningkatan dan mencapai hasil yang diharapkan.

Dokumen terkait