• Tidak ada hasil yang ditemukan

112

pelaksanaan tindakan dengan teknik NHT. Berdasarkan hasil pengamatan, maka didapat hal-hal sebagai berikut :

1. Pembelajaran pada siklus II ini telah menunjukkan kemajuan, siswa lebih aktif dibandingkan pada siklus I. Semua aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan teknik NHT lebih dapat berkembang dikarenakan adanya usaha perbaikan pembelajaran pada siklus sebelumnya. Usaha perbaikan tersebut sangat membantu sehingga penelitian ini mencapai hasil yang memuaskan, dalam hal ini meningkatkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran.

2. Pada nilai test, nilai rata-rata yang diperoleh siswa kelas X TITL 2 pada siklus II semakin meningkat, hal ini disebabkan setiap siswa bersemangat menjadikan kelompok mereka yang terbaik sehingga siswa lebih termotivasi dalam belajar.

3. Secara keseluruhan pelaksanaan pembelajaran kooperatif dengan teknik NHT pada siklus II ini sudah berjalan dengan baik.

C. Pembahasan

Pada bab I telah diuraikan tentang permasalahan yang dihadapi dalam penelitian ini adalah rendahnya aktivitas siswa dan kurang maksimalnya prestasi belajar siswa. Permasalahan tersebut muncul karena model pembelajaran yang digunakan cenderung menggunakan metode pembelajaran konvesional, salah satunya adalah ceramah sehingga siswa menjadi cepat bosan, kurang semangat,

kurang aktif dan pelaksanaan pembelajaran berjalan tidak menyenangkan. Untuk itu diperlukan suatu model pembelajaran yang dapat memecahkan masalah tersebut, model pembelajaran yang diterapkan adalah model pembelajaran kooperatif dengan teknik NHT. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar dan aktivitas siswa, yang dilaksanakan selama empat kali pertemuan yaitu berlangsung dalam dua siklus. Penelitian ini dilaksanakan pada awal bulan januari sampai dengan akhir bulan januari 2012.

Sebelum pelaksanaan tindakan, peneliti membentuk kelompok-kelompok secara heterogen berdasarkan kemampuan akademik siswa pada semester sebelumnya, sistem pengelompokkan seperti ini mendapat tanggapan positif dari guru karena lebih memberikan kesempatan bagi siswa untuk saling mengenal satu sama lain. Menurut Anita Lie banyak penelitian menunjukkan bahwa peer teachinglebih efektif dari pada pengajaran yang dilaksanakan oleh guru. Hal ini dikarenakan latar belakang pengalaman, pengetahuan, dan bahasa yang digunakan siswa lebih mirip dibandingkan dengan guru.

Pada indikator aktivitas yang pertama yaitu melaksanakan tugas yang diberikan oleh kelompok, kriteria keberhasilan yang ditentukan sebesar 80%. Pada pelaksanaan siklus I pertemuan pertama, siswa yang melaksanakan tugas yang diberikan kelompok hanya bisa mencapai 68,10% dari kriteria yang ditentukan. Akan tetapi pada siklus I pertemuan kedua, siswa yang melaksanakan tugas kelompok sudah memenuhi kriteria yang ditentukan yaitu sampai sebesar 84%. Kriteria Keberhasilan tersebut terus bertambah pada siklus II pertemuan

114

pertama sebesar 86.20 % akan tetapi pada siklus II pertemuan Kedua mengalami penurunan sehingga kriteria keberhasilan sebesar 81.89 %. Walaupun mengalami penurunan kriteria keberhasilan terakhir telah melebihi kriteria yang telah di tentukan.

Pada indikator aktivitas yang kedua yaitu kemauan siswa untuk bertanya atas permasalahan yang belum diketahui, kriteria keberhasilan yang ditentukan sebesar 80%. Pada pelaksanaan siklus I pertemuan pertama siswa yang bertanya sekitar 64.65%, pada pertemuan selanjutnya mengalami peningkatan kreteria keberhasilan sebesar 72% kriteria keberhasilan tersebut belum mencapai target yang di tentukan sebesar 80%. Pada siklus II Pertemuan pertama mengalami sedikit peningkatan sebesar 75% , namun pada siklus II pertemuan kedua mencapai 80.17% dan mencapai target kriteria keberhasilan yang di targetkan, peningkatan tersebut karena siklus II pertemuan kedua materi cukup sulit oleh karena itu banyak siswa yang bertanya mengenai materi tersebut kepada temannya sendiri maupun langsung kepada guru.

Pada indikator aktivitas yang ketiga yaitu kepedulian terhadap kesulitan sesama kelompok, kriteria keberhasilan yang ditetapkan adalah 80%. Pada pelaksaanaan siklus I pertemuan pertama, siswa yang peduli terhadap kesulitan kelompoknya hanya sebesar 68.10% sangat sedikit dibandingkan kriteria yang sudah ditentukan. Akan tetapi indikator ini mengalami kenaikan dan penurunan di tiap pertemuannya, tetapi pada pertemuan ke empat walaupun mengalami

penurunan kriteria keberhasilan 81.03% lebih besar dari kritaria yang telah ditetapkan sebesar 80%.

Pada indikator aktivitas yang keempat yaitu keikutsertaan dalam pembuatan laporan, kriteria keberhasilan yang ditetapkan adalah 80%. Pada siklus II pertemuan ketiga indikator ini mengalami penurunan hingga persentasenya mencapai 79.31%. Namun pada siklus II pertemuan terakhir (pertemuan keempat), Presentase mencapai 82.75% siswa ikut serta dalam pembuatan laporan. Dapat disimpulkan bahwa pada siklus II pertemuan keempat siswa bisa mencapai kriteria 80% yang sudah ditetapkan sebelumnya.

Pada indikator aktivitas yang terakhir yaitu memberikan ide atau pendapat, kriteria keberhasilan yang ditetapkan adalah 80%. Indikator ini terus mengalami kenaikan di tiap pertemuannya, hingga pada siklus II pertemuan keempat sebesar 83.17% siswa sudah berani memberikan ide atau pendapatya masing-masing. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada siklus II pertemuan keempat siswa sudah mencapai kriteria keberhasilan 80% yang sudah ditentukan sebelumnya.

Kenaikan aspek aktivitas dalam penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Sardiman (2009 : 100). yang berpendapat bahwa tiap indikator aktivitas harus saling terkait karena akan membuahkan aktivitas belajar yang optimal. Selain itu menurut Wina Sanjaya (2007 : 247 – 249), adanya kenaikan aktivitas juga membuktikan bahwa pembelajaran kooperatif dengan teknik NHT unggul sebagai suatu strategi pembelajaran

116

Setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik NHT dalam dua siklus ternyata terjadi peningkatan aktivitas dan prestasi belajar siswa. peningkatan tersebut dapat dilihat pada data-data berikut ini :

Gambar 7. Grafik Hasil Tingkat Aktivitas Siswa Pada Siklus I – Siklus II

Berdasarkan gambar, dapat dilihat jika pembelajaran kooperatif dengan teknik NHT dapat meningkatkan aktivitas siswa. Terlihat jika aktivitas belajar siswa dalam beberapa aspek atau indikatornya terus mengalami kenaikan di tiap pertemuan, namun dapat terlihat ada beberapa indikator yang 0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% 70.00% 80.00% 90.00% 100.00% Melaksanakan Tugas Yang Diberikan Kelompok Kemauan Siswa Untuk Bertanya Atas Permasalahan Yang Belum Diketahui Kepedulian Terhadap Kesulitan Sesama Anggota Kelompok Keikutsertaan Dalam Pembuatan Laporan Memberikan Ide Atau Pendapat

Hasil Observasi Aktivitas Siswa