• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Observasi

3. Siklus Kedua

Siklus kedua ini dilaksanakan pada hari Rabu, 19 November 2008 pada jam pertama sampai dengan jam kedua. Waktu yang digunakan untuk pembelajaran ini 2 x 45 menit (pukul 07.00 – 08.30). Standar Kompetensi yaitu Memahami konsep ekonomi dalam kaitannya dengan permintaan, penawaran, harga keseimbangan, dan pasar. Kompetensi Dasar yaitu yang pertama Menjelaskan hukum permintaan dan penawaran serta asumsi yang

mendasarinya, yang kedua mendeskripsikan pengertian harga dan jumlah keseimbangan. Materi pembelajarannya yaitu hukum permintaan, hukum penawaran, dan harga keseimbangan pasar yang dibawakan oleh guru mitra yaitu Ibu Dra. R. Tuti Ratnaningsih. Peserta pembelajaran adalah siswa kelas XC sebanyak 26 siswa. Keseluruhan siswa hadir pada siklus pertama ini. Adapun metode pembelajaran kooperatif yang diterapkan adalah tipe teams games tournament (TGT). Berikut ini dideskripsikan penerapan metode pada siklus pertama:

a. Perencanaan

Pada tahap ini dilakukan penyusunan rencana tindakan pembelajaran kooperatif tipeTGT. Langkah-langkah perencanaan yang diterapkan pada siklus kedua adalah sebagai berikut:

1) Peneliti dan guru membentuk kelompok kooperatif. Kelompok kooperatif ini terdiri atas kelompok ahli. Kelompok ini dibentuk dengan cara siswa berhitung secara berurutan dari angka 1 sampai dengan 5 dimulai dari siswa yang duduk pada kursi paling depan sampai dengan siswa yang duduk paling belakang. Setelah acara berhitung selesai, masing-masing siswa berkumpul sesuai dengan angka yang sama dalam satu kelompok. Siswa yang mendapat angka 1 berkumpul dengan siswa lain yang mendapat angka 1, demikian seterusnya sampai dengan siswa yang mendapat angka 5. Kelompok ini selanjutnya diberi nama kelompok ahli 1, kelompok ahli 2 sampai dengan kelompok ahli 5.

2) Peneliti dan guru mitra bersama-sama mempersiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan. Perangkat pembelajaran mencakup rencana pelaksanaan pengajaran (RPP), materi, lembar kerja siswa, soal turnamen.

a). Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP)

RPP dibuat untuk satu kali pertemuan. RPP memuat standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi, metode pembelajaran, langkah pembelajaran, sumber dan media pembelajaran, serta evaluasi. Semua dibuat secara rinci dan sistematis (lampiran 1b)

b). Materi

Materi ajar pada siklus kedua adalah hukum permintaan, hukum penawaran, dan harga keseimbangan pasar. Peneliti dan guru mitra membuat handout. Handout berisi tentang materi hukum permintaan, hukum penawaran, dan harga keseimbangan pasar dan beberapa pertanyaan yang ditujukan kepada siswa untuk dijawab dan dibahas dalam diskusi. Handout ini selanjutnya diberikan kepada siswa setelah pembagian kelompok selesai (lampiran 2b)

Games pada siklus kedua ini menggunakan teknik permainan yang bernama “Mix and Match”, dimana siswa dalam satu kelompok diminta untuk menjodohkan beberapa pernyataan yang dibuat oleh guru dalam waktu satu menit. (lampiran 3b) d). Soal Turnamen

Turnamen pada siklus kedua ini, guru memberikan 10 pertanyaan secara lisan kepada siswa. Siswa yang dapat menjawab langsung mengangkat tangan. (lampiran 7b)

3) Peneliti menyiapkan dan menyusun instrumen pengumpulan data. Instrumen pengumpulan data penelitian ini meliputi:

(a) Lembar observasi kegiatan guru di kelas. Cakupan isi lembar observasi kegiatan guru antara lain: penjelasan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT, pengorganisasian sub pokok bahasan, intruksi guru dengan siswa, keterlibatan dalam pembelajaran kelompok, dan pengelolaan kelas. (lampiran 4c) (b) Lembar observasi pengamatan siswa. Cakupan isi lembar

pengamatan siswa antara lain: interaksi antar siswa, partisipasi siswa, motivasi siswa (lampiran 5c)

(c) Lembar observasi turnamen. Cakupan isi lembar pengamatan kelas antara lain: pembagian tempat, tata cara menjawab pertanyaan. (lampiran 8b)

(d) Lembar penilaian turnamen. Cakupan isi lembar penilaian turnamen antara lain: nama kelompok, nomor soal yang dimenangkan, hasil yang diperoleh. (lampiran 9b)

(e) Lembar hasil akhir kelompok. Cakupan isi lembar hasil akhir kelompok antara lain: nama kelompok, skor total kelompok, rata-rata kelompok, penghargaan kelompok. (lampiran 10b) b. Tindakan

Pada tahap tindakan, peneliti mengimplementasikan pembelajaran kooperatif tipe TGT sesuai dengan rencana tindakan. Adapun langkah-langkah tindakan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1) Penyampaian sekilas materi

Sebelum materi pelajaran mengenai hukum permintaan, hukum penawaran, dan harga keseimbangan pasar diberikan, guru membagikan handout dan memberikan pengantar. Hal ini dimaksudkan untuk mengantar siswa masuk ke dalam materi yang akan di pelajari pada hari itu. Guru melontarkan pertanyaan-pertanyaan sederhana seputar materi hukum permintaan, hukum penawaran, dan harga keseimbangan pasar. Suasana cukup kondusif, hal ini tampak dari partisipasi siswa dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh guru.

2) Pembagian kelompok

Sebelum pembagian kelompok, guru menjelaskan secara teknik mengenai metode pembelajaran koopertaif tipe TGT. Selanjutnya guru membagi kelompok menjadi lima kelompok dengan cara siswa menghitung angka satu sampai dengan angka lima dari tempat duduk masing-masing. Masing-masing kelompok beranggotakan 5-6 orang, kemudian kelompok tersebut disebut sebagai kelompok ahli.

3) Diskusi

Setelah pembagian kelompok ahli selesai, selanjutnya guru memberi kesempatan kepada masing-masing kelompok untuk membaca materi dari handout yang sudah dibagikan. Sambil berjalan mengelilingi siswa, guru memberikan kesempatan bagi mereka yang belum jelas untuk bertanya. Setelah siswa selesai membaca, kemudian siswa diberi kesempatan untuk mengerjakan soal yang terdapat di dalam handout pada lembar kertas. Siswa mengerjakan soal dengan cara saling berdiskusi antar anggota. Guru memberikan poin bagi siswa yang aktif menjawab pertanyaan yang ada dalam handout, untuk soal hitungan-hitungan dan menggambar kurva, siswa mengerjakan di papan tulis. Selanjutnya guru bersama-sama dengan siswa membahas soal yang telah dikerjakan oleh siswa di papan tulis.

4) Games

Setelah siswa selesai berdiskusi, selanjutnya guru mengadakan suatu permainan dengan teknik permainan yang bernama “Mix and Match”. Guru meminta siswa dalam satu kelompok untuk menjodohkan beberapa pernyataan dalam waktu satu menit, siswa diminta mengerjakan secara individu.

5) Turnamen

Untuk mengukur sejauh mana siswa dapat mencerna pelajaran hari itu, guru mengadakan turnamen. Guru meminta siswa yang mendapat nilai tertinggi, sedang, terendah mewakili kelompoknya untuk maju di dalam turnamen. Karena waktunya tidak memungkinkan untuk menyiapkan kursi dan meja maka turnamen dilakukan di depan kelas sambil berdiri sesuai dengan kelompok masing-masing. Pada siklus kedua ini, soal dipilih oleh siswa sendiri dengan cara menyebutkan nomor soal, selanjutnya guru membacakan soal yang telah dipilih oleh siswa, hal ini berbeda dengan siklus pertama. Pada akhir turnamen, guru mengumumkan kelompok yang menang, bagi mereka yang menang akan mendapat penghargaan sebagai berikut: kelompok ahli 1 sebagaiGoodteams, kelompok ahli 2 sebagaiGreatteams, dan kelompok ahli 5 sebagai Superteams. Pada saat turnamen ini siswa kelihatan sangat antusias terlihat dari cara mereka berebut dalam menjawab pertanyaan.

c. Observasi

Hasil pengamatan (observasi) pada siklus kedua dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Pengamatan terhadap guru

Pengamatan terhadap guru dilaksanakan oleh peneliti sejak awal guru membuka pelajaran sampai dengan guru menutup pelajaran. Aktivitas guru di kelas selama kegiatan belajar mengajar dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 5.10

Aktivitas Guru Pada Siklus II

No Yang Diamati Ya Tidak

Presentasi

1 Guru mengulas materi sebelumnya √

2 Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari dan tujuan pelajaran hari itu

3 Guru membangkitkan motivasi siswa dengan memberi contoh dalam kehidupan sehari-hari,

menggunakan media pembelajaran yang tepat √

4 Guru memberikan soal untuk dijawab siswa √

5 Guru memanggil siswa secara random untuk menjawab soal

6 Guru memberikan point untuk jawaban siswa √

7 Guru memberikan kesempatan siswa bertanya sebelum belajar dalam kelompok

Belajar Kelompok

1 Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok

2 Guru mengingatkan kepada siswa mengenai sikap yang harus di patuhi selama belajar kelompok

3 Guru memonitor kinerja siswa dalam belajar kelompok

4 Guru memuji pekerjaan siswa dalam kelompok √

5 Guru membantu siswa yang mengalami kesulitan

6 Guru membiarkan siswa berkeliling untuk melihat jawaban siswa kelompok lain

Turnamen

1 Guru menugaskan siswa untuk berada di meja turnamen

2 Guru menjelaskan peraturan dalam turnamen √

3 Guru meminta siswa untuk memulai turnamen √

Penghargaan kelompok

1 Guru memberikan penghargaan atas usaha tiap kelompok

2 Guru memotivasi siswa untuk meningkatkan usahanya

Penutup

1 Guru memberikan PR atau tugas lain kepada siswa

Tabel 5.10 di atas menunjukkan aktivitas guru di kelas selama proses pembelajaran berlangsung pada siklus II. Tampak pada tabel bahwa guru sudah menjelaskan pembelajaran kooperatif secara teknis, guru mengulas materi pokok bahasan hukum permintaan, hukum penawaran, dan harga keseimbangan pasar sehingga memudahkan siswa dalam memahami materi, pada awal pelajaran guru tidak memberikan contoh dalam kehidupan sehari-hari sehingga motivasi siswa belum terbangun, namun di saat guru memberikan nilai kepada siswa yang dapat menjawab pertanyaan dapat membangkitkan motivasi siswa dalam belajar, guru membantu siswa dalam pembentukan kelompok mulai dari perhitungan nomor kepala sampai dengan terbentuknya kelompok ahli, guru memberikan kesempatan siswa

untuk berdiskusi dalam kelompok, guru berinteraksi dengan sebagian siswa, guru meminta siswa untuk menempatkan diri berturnamen, guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memenangkan tournaments. Di samping itu guru juga memberikan motivasi kepada siswa, sehingga menumbuhkan semangat kerja serta merangsang pemikiran siswa untuk bekerja dari kelompok lain. Secara umum dapat dikatakan bahwa pengelolaaan kelas yang dilakukan guru sudah baik.

2) Pengamatan terhadap siswa

Pengamatan terhadap siswa dilakukan oleh peneliti mulai dari awal sampai dengan akhir pembelajaran. Partisipasi siswa di kelas selama kegiatan belajar mengajar dapat dilihat pada tabel dibawah ini: (lampiran 11c)

Tabel 5.11

Partisipasi Siswa Siklus II

No Deskripsi Target Persentase Catatan

1 Siswa mencatat materi yang diberikan oleh guru

92% 100% 26 siswa yang mencatat materi yang diberikan oleh guru 2 Siswa bertanya pada guru

mengenai materi yang diajarkan 19% 11% 3 siswa bertanya pada guru mengenai materi yang diajarkan 3 Siswa menjawab pertanyaan guru 15% 38% 10 siswa menjawab pertanyaan guru

4 Siswa berpendapat pada waktu guru menyajikan materi 15% 38% 10 siswa berpendapat pada waktu guru menyajikan materi 5 Siswa mengerjakan soal

latihan yang diberikan pada waktu kerja kelompok 57% 77% 20 siswa mengerjaka n soal latihan yang diberikan pada waktu kerja kelompok 6 Siswa bertanya pada

teman waktu mengalami kesulitan dalam kerja kelompok 76% 96% 25 siswa bertanya pada teman waktu mengalami kesulitan dalam kerja kelompok 7 Siswa membantu teman

lain pada waktu kesulitan

19% 77% 20 siswa membantu teman lain pada waktu kesulitan 8 Siswa mendiskusikan

jawaban yang telah ditulis pada lembar jawaban

92% 100% 26 siswa mendiskusik an jawaban yang telah ditulis pada lembar jawaban Tabel 5.11 menunjukkan bahwa jumlah siswa yang terlibat sebanyak 26 orang. Pada siklus II ini siswa yang mencatat materi dari guru ada 100% yaitu ada 26 siswa, hasil ini meningkat sebesar 18% dari target dikarenakan siswa dituntut untuk menguasai materi yang diberikan. Siswa yang bertanya pada guru

mengenai materi yang diajarkan ada 11% yaitu ada 3 siswa, hasil ini masih masih kurang dari target dikarenakan siswa sibuk membaca handout serta berbicara dengan teman sebangkunya. Siswa yang menjawab pertanyaan guru ada 38 % yaitu 10 siswa, hasil ini meningkat 23% dari target karena siswa ingin mendapatkan nilai dari guru. Siswa yang berpendapat pada waktu guru menyajikan materi ada 38% yaitu 10 siswa, hasil ini sama meningkat sebesar 23% dari target dikarenakan banyak siswa yang antusias ingin mengemukakan pendapatnya tentang materi yang dipelajari. Siswa yang mengerjakan soal latihan pada waktu kerja kelompok ada 77% yaitu ada 20 siswa, hasil ini meningkat sebesar 20% dari target dikarenakan siswa ingin maju ke depan untuk mengerjakan soal latihan. Siswa yang bertanya pada teman waktu mengalami kesulitan dalam kerja kelompok ada 96% yaitu ada 25 siswa, hasil ini sangat meningkat sebesar 20% dari target, yaitu siswa yang satu dengan yang lain saling bertukar pikiran karena materi pada siklus II ini sulit terlebih lagi dalam menghitung dan menggambar kurva permintaan serta penawaran. Siswa yang membantu teman lain pada waktu kesulitan ada 77% yaitu ada 20 siswa, para siswa saling membantu dalam menyelesaikan soal yang ada di handout, dalam satu kelompok ada yang bertugas untuk menghitung dan yang lainnya menggambar kurva. Siswa yang mendiskusikan jawaban pada

lembar jawab ada 100% yaitu ada 26 siswa, hasil ini meningkat sebesar 18% dari target dikarenakan siswa ingin mendapat nilai yang terbaik untuk kelompoknya jadi siswa mempersiapkan jawaban yang terbaik.

Motivasi siswa dalam proses pembelajaran ini tampak pada tabel sebagai berikut: (lampiran 12c)

Tabel 5.12

Motivasi Siswa dalam Proses Pembelajaran pada Siklus II No. Deskripsi Target Nilai relatif Catatan

1 Hasrat dan keinginan berhasil

2,9 3,1 Baik, siswa

memperhatika n penjelasan dari guru, dan mencatat materi yang diberikan oleh guru 2 Dorongan dan kebutuhan dalam belajar 2,8 2,6 Baik, pada waktu mengalami kesulitan siswa bertanya kepada temannya karena siswa ingin mendapat nilai. 3 Harapan dan cita-cita

masa depan 2,6 2,6 Baik, siswa mengikuti proses belajar mengajar dengan serius serta mengerjakan soal yang ada di handout

dengan sungguh-sungguh karena pengetahuan yang mereka dapatkan dapat menjadi bekal dalam bekerja. 4 Penghargaan dalam belajar 2,5 3 Baik, siswa senang disaat kelompoknya memperoleh penghargaan pada waktu turnamen, bahkan ada yang sampai loncat-loncat. 5 Kegiatan yang menarik

dalam belajar 3 3,1 Baik, dengan adanya games, siswa sangat antusias karena mereka selain belajar dapat sambil bermain. Begitu juga pada waktu turnamen mereka saling berebut untuk menjawab. 6 Lingkungan belajar yang kondusif 2,51 2,54 Baik, dengan suasana yang menyenangkan dapat membangun semangat belajar siswa yang tinggi.

Keterangan:

Nilai Relatif Nilai Mutu 3,26 – 4 Sangat baik 2,51 – 3,25 Baik 1,76 – 2,50 Buruk

1 – 1,75 Sangat buruk

Tabel 5.12 menunjukkan motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran pada siklus II. Di sini tampak bahwa hasrat dan keinginan berhasil berada di atas target sebesar 0,2 dikarenakan siswa serius mencatat materi yang diberikan oleh guru dan memperhatikan penjelasan dari guru. Dorongan dan kebutuhan dalam belajar tampak ada di bawah target namun hasilnya sama-sama baik ini dikarenakan pada waktu mengalami kesulitan siswa bertanya kepada temannya karena siswa ingin kelompoknya mendapat nilai bukan karena siswa mau menguasai materi yang didapat. Harapan dan cita-cita masa depan hasilnya baik seperti yang ditargetkan, dikarenakan siswa mengikuti proses belajar mengajar dengan serius serta mengerjakan soal yang ada di handout dengan sungguh- sungguh karena pengetahuan yang mereka dapatkan dapat menjadi bekal dalam bekerja. Siswa senang disaat kelompoknya memperoleh penghargaan pada waktu turnamen, bahkan ada yang sampai loncat-loncat ini menandakan bahwa penghargaan dalam belajar baik, nilai relatifnya naik sebesar 0,5 dari target yang ditentukan. Dengan adanya games, siswa sangat antusias karena mereka selain belajar dapat sambil

bermain, begitu juga pada waktu turnamen mereka saling berebut untuk menjawab, menandakan bahwa kegiatan yang menarik dalam belajar baik. Suasana yang menyenangkan dapat membangun semangat belajar siswa yang tinggi sehingga meningkatkan lingkungan belajar yang kondusif.

d. Refleksi

Pada tahap ini, dilakukan analisis, evaluasi, dan penyimpulan hasil observasi terhadap partisipasi, dan motivasi siswa. Refleksi dilakukan diakhir kegiatan belajar mengajar dan juga sebagai refleksi pada akhir siklus kedua. Hasil refleksi siklus kedua dapat dilihat seperti berikut:

1) Kesan guru mitra terhadap perangkat pembelajaran kooperatif tipe TGT

Tabel 5.13

Kesan Guru Mitra Terhadap Perangkat Pembelajaran dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus II

Nama : R. Tuti Ratnaningsih Hari / tanggal : Rabu,19 November 2008

Siklus : II

Pokok bahasan : Hukum Permintaan, hokum penawaran, dan harga keseimbangan pasar

No. Uraian Komentar

1. Penilaian guru tentang komponen pembelajaran a. Materi Ajar b. Tes Bab c. Soal Tournamen d. Contoh RPP e. Kunci Soal f. Suasana Kelas g. Cara Kerja Siswa

h. Keterampilan kooperatif yang

a. Baik b. Sesuai materi c. Baik d. Cukup baik e. Baik f. Menyenangkan g. Cukup baik h. Memotivasi

Dilatihkan Siswa 2. Selama kerja kelompok siswa:

a. Mendengarkan orang lain b. Mengajukan pertanyaan c. Mengorganisasikan ide-idenya d. Mengorganisasikan kelompok e. Mengacaukan kegiatan f. Melamun a. Ya b. Ya c. Ya d. Ya e. Tidak f. Tidak 3. Keuntungan yang diperoleh dalam

merencanakan dan menerapkan rencana pembelajaran dengan

menggunakan perangkat pembelajaran yang berorientasi model pembelajaran kooperatif tipe TGT.

- Siswa aktif berpartisipasi - Suasana

menyenangkan

4. Hambatan yang mungkin akan ditemui, jika nanti guru akan

merencanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe TGT seperti yang telah dilakukan.

Waktu yang

tersedia tidak cukup

5. Apakah siswa berminat untuk

mengikuti KBM yang telah dilakukan dan KBM berikutnya yang akan dilakukan.

Ya, lebih berminat dan termotivasi

Tabel 5.13 menunjukkan kesan guru mitra terhadap perangkat pembelajaran kooperatif tipe TGT. Dapat dilihat bahwa dari 8 komponen pembelajaran, sebanyak 75% (diperoleh dari 6/8 x 100%) komponen terkategori baik dan 37,5% (diperoleh dari 3/8 x 100%) termasuk ke dalam kategori cukup baik. Siswa mendukung positif kegiatan pembelajaran kooperatif tipe TGT, hal ini terlihat dengan cara siswa turut aktif, tidak mengacaukan kegiatan maupun melamun. Siswa juga mendapatkan keuntungan yaitu karena proses belajar mengajar menyenangkan maka siswa aktif berpartisipasi. Namun, karena waktu yang tersedia tidak

mencukupi menjadi hambatan dalam pembelajaran kooperatif tipeTGTpada siklus II ini.

2) Kesan siswa terhadap perangkat pembelajaran dan model pembelajaran kooperatif tipeTGT

Tabel 5.14

Kesan Siswa Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus II

N o.

Aspek yang diamati

Skala penilaian % Sangat Senang Senang Tidak Senang Sangat Tidak Senang 1. Bagaimanakah mengenai komponen kegiatan mengajar ini: a. Topik ekonomi yang dipelajari b. Materi Ajar c. Lembar Kerja Siswa d. Suasana Kelas e. Penampilan Guru f. Keterampilan kooperatif yang dilatihkan. 19,23 11,54 7,70 30,77 23,08 19,23 76,92 88,56 88,46 61,54 76,92 76,92 3,85 -3,84 7,69 -3,85

-Berminat Tidak Berminat 2. Apakah anda

berminat untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berikutnya seperti yang telah Anda ikuti? 96,15 3,85 Ya Tidak 3. Selama kerja kelompok saya: a. Mendengarkan orang lain b. Mengajukan pertanyaan c. Mengorganisasi kan ide-ide 92,31 50 92,31 7,69 50 7,69

saya d. Mengorganisasi kan kelompok e. Mengacaukan kegiatan f. Melamun 73,08 19,23 26,92 26,92 80,77 73,08 Komentar 4. Keuntungan yang saya peroleh dalam pembelajaran dengan menggunakan perangkat model pembelajaran kooperatif tipeTGT

Sebanyak 73,08 % siswa mudah memahami materi, 11,54 % siswa belajar bekerja sama, 7, 70 % siswa melatih berkompetisi, serta 3,85 % siswa bersemangat.

Komentar 5. Hambatan yang saya

temui, selama mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipeTGT

seperti yang telah dilakukan.

Sebanyak 23,08 % siswa sukar menghafal dengan cepat, 7,70 % siswa kurang konsentrasi, 11,54 % suasana kelas ramai, 3,85 % tempat untuk belajar terlalu sempit, serta 42,31 % siswa menyatakan tidak ada hambatan.

Secara umum, penilaian siswa terhadap komponen pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siklus II cukup bagus. Hal ini terlihat dari 19,23 % siswa sangat senang dan 76,92 % senang dengan topic ekonomi yang dipelajari, namun ada 3,85 % siswa tidak senang dengan topik ekonomi yang sedang dipelajari. Sebanyak 11,54 % siswa sangat senang dan 88,56 % siswa senang dengan dengan materi ajar, 7,70 % siswa sangat senang dan 88,46 % siswa senang dengan lembar kerja siswa, namun ada 3,84 % siswa tidak senang dengan lembar kerja siswa. 23,08 % siswa sangat senang dan 76,92 % siswa senang dengan penampilan guru. 19,23 % siswa sangat senang dan 76,92 siswa senang

dengan keterampilan kooperatif yang dilatihkan, namun ada 3,85 % siswa tidak senang dengan keterampilan koopertif yang dilatihkan. 30,77 % siswa sangat senang dan 61,54 % siswa senang dengan suasana kelas, namun demikian sebanyak 7,69 % siswa tidak senang dengan suasana kelas. Ketidaksenangan siswa terhadap suasana kelas juga merupakan salah satu hambatan yang ditemui siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran kooperatif tipe TGT. Hal ini terlihat dari 7,70 % siswa kurang konsentrasi karena suasana kelas cukup ramai pada saat diskusi. Minat siswa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) sama dengan siklus I yaitu tidak mengalami kenaikan atau penurunan. Dalam kerja kelompok sebanyak 92,31 % siswa mendengarkan orang lain, 50 % siswa mengajukan pertanyaan, 92,31 % siswa mengorganisasikan ide-ide, 73,08 % siswa mengorganisasikan kelompok, namun demikian, 19,23 % siswa mengacaukan kegiatan dan 26,92 % siswa melamun, hasil ini mengalami kenaikan dari siklus I. Hambatan yang dialami siswa berupa 3,85 % tempat untuk belajar terlalu sempit, 23,08 % siswa sukar untuk menghafal karena pada siklus II ini materi yang dipelajari banyak ditambah menggambar kurve. Namun demikian, sebanyak 42,31 % siswa menyatakan tidak ada hambatan.

B. Analisis Komparasi Tingkat Partisipasi dan Motivasi Siswa Sebagai Dampak Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournaments(TGT) Pada Mata Pelajaran Ekonomi

1. Partisipasi Belajar Siswa

Partisipasi belajar merupakan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran yang dapat terjadi di sekolah maupun di lingkungan masyarakat yang dimaksud dengan partisipasi dalam penelitian ini adalah keterlibatan siswa selama proses diskusi dalam kelompok.

Tabel 5.15

Indikator Partisipasi Siswa dalam Proses Pembelajaran pada Siklus I dan Siklus II

Deskripsi Target (%) Indikator Keberhasilan Deskriptor Siklus I (%) Siklus II (%) Siswa mencatat materi yang diberikan guru

92 100 100 Jumlah siswa yang

mencatat. Siswa bertanya pada guru mengenai materi yang diajarkan

19 11 11 Jumlah siswa yang

bertanya.

Siswa menjawab pertanyaan guru

15 11 38 Jumlah siswa yang

menjawab pertanyaan. Siswa berpendapat pada waktu guru menyajikan materi

15 19 38 Jumlah siswa yang

berpendapat.

Siswa mengerjakan

57 69 77 Jumlah siswa yang

soal latihan yang diberikan pada waktu keja kelompok latihan. Siswa bertanya pada teman waktu mengalami kesulitan dalam kerja kelompok

76 88 96 Jumlah siswa yang

bertanya pada teman waktu mengalami kesulitan Siswa membantu teman lain pada waktu kesulitan

19 15 77 Jumlah siswa yang

membantu teman lain pada waktu kesulitan Siswa mendiskusikan jawaban yang telah ditulis pada lembar jawaban

92 100 100 Jumlah siswa yang

mendiskusikan jawaban pada lembar jawaban

Tabel 5.15 menunjukkan indikator keberhasilan penerapan proses pembelajaran kooperatif terhadap partisipasi siswa berdasarkan pelaksanaan tindakan. Berdasarkan tabel, dapat kita lihat bahwa siswa yang mencatat materi yang diberikan oleh guru dalam

Dokumen terkait