• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

2.7 Simple Netwrok Management Protocol

Simple Netwrok Management Protocol (SNMP) adalah Internet Protocol Suite yang dibuat oleh Internet Engginering Task Force (IETF) pada sekitar tahun 1988. Tujuan awal diciptakannya protocol SNMP ini adalah untuk mengatur berbagai device yang semakin banyak seiring dengan berkembangnnya jaringan internet. SNMP dikembangkan untuk menyediakan peralatan manajemen jaringan yang mendasar dan mudah diimplementasikan untuk rangkaian protocol jenis TCP/IP. SNMP merupakan protocol dari lapis aplikasi yang digunakan untuk

network Management system untuk memonitor perangkat jaringan sehingga dapat memberikan informasi yang dibutuhkan bagi pengelolanya. SNMP mencakup protocol yang actual, definisi yang ditangani (managed information), dan komponen komponen terikat lainnya.

Server Manajemen SNMP dapat melakukan tes untuk memeriksa status antara perangkat jaringan yang merupakan fungsi pada lapis fisik. Pada lapis Data Link, Server Manajemen SNMP dapat digunakan untuk mengkonfigurasi, mengaktifkan, dan mematikan jaringan, Server manajemen dapat menerima frame

keluar dan masuk, dan perhitungan error pada setiap perangkat. Server

manajemen SNMP bekerja pada lapis Network dengan memeriksa IP address assignment, address translation tabels, dan routting tabelz. Dengan demikian,

unjuk kerja dan keamanan dari suatu jaringan. Untuk melakukan fungsi-fungsi tersebut SNMP dibagi menjadi tiga bagian yang berkerja sama satu sama lainnya yaitu device, agen dan Netwrok Management System (NMS). Berikut deskripsi mengenai fungsi dari ketiga element tersebut:

1. Managed device

Managed devide adalah node jaringan yang memiliki SNMP agen dan berada dalam jaringan yang dimanajemenkan. Managed device akan mengumpulkan informasi yang nantinnya bias diakses oleh NMS dengan menggunakan SNMP. Managed device bias berupa router, switch, Ethernet/NIC, ataupun

elemenn network lainnya. Berikut ini merupakan tiga atribut yang merepresentasikan sebuah managed object atau yang sering juga disebut dengan managed device, yaitu:

a. Nama

Nama atau object identifier (OID), dengan jelas mendefenisikan sebuah

managed object. Nama-nama ini umumnya dipakai dalam dua bentuk yaitu numeiric dan “human readable”.

b. Tipe dan sintaks

Tipe data dari sebuah managed object merupakan subset dari Abstract Syntax Notation One (ASN.1) merupakan cara untuk menspesifikasikan bagaimana data direpresentasikan dan dikirimkan antara manajer dan agen. Tipe dan sintaks dari ASN.1 bersifat independent sehingga komputer dengan sistem operasi yang berbeda dapat saling berkomunikasi.

c. Encoding

Sebuah managed object diencoded ke sebuah string menggunakan Basic Encoding Rules (BER). BER mendefenisikan bagaimana objek di-

2. Agent

(Ohara J, 2005) Untuk membuat suatu perangkat yang dapat dimonitor dengan SNMP, harus dibuat aplikasi yang disebut agent SNMP. Agent SNMP adalah sebuah aplikasi yang berjalan di perangkat jaringan dan bertugas menjawab pesan-pesan SNMP dan mengirimkan pesan SNMP tentang suatu kejadian di perangkat tersebut.

Gambar 2.7 Interaksi antara manager dan agent (Ohara J, 2005)

Agent menerima masukan pesan dari manager. Pesan ini meminta request

untuk membaca atau menulis data pada device. Kemudian agent membawa

request tersebut dan mengirimkan kembali respon. Agent tidak selalu harus menunggu untuk dimintai informasi. Ketika suatu masalah yang signifikan terjadi,

agent mengirim suatu notification message yang disebut trap kepada satu

manager atau lebih. Untuk membuat suatu agent SNMP, perlu diketahui subsistem-subsistem yang ada pada agent SNMP. Gambar 2.8 memperlihatkan subsistem-subsistem yang ada pada agent SNMP.

Gambar 2.8 subsistem dalam agent SNMP(Ohara J, 2005)

Dari gambar 2.8 dapat didefinisikan subsistem-subsistem yang ada dalam

agent SNMP, yaitu:

• Subsistem jaringan

Subsistem ini berfungsi untuk menghubungkan agent SNMP dengan jaringan komputer. Jika subsistem ini meerima pesan SNMP, maka pesan tersebut akan diberikan kepada subsistem protocol. Setelah diproses, subsistem protokol akan memberikan pesan SNMP yang harus dikirimksn oleh subsistem jaringan.

• Subsistem protokol

Subsistem ini melakukan dua hal, yaitu: encoding/decoding dan otentifikasi. Encoding/decoding mengubah pesan SNMP yang diterima sesuai aturan pengkodean BER (Basic Encoding Rule). Sedangkan otentifikasi mengecek apakah pesan SNMP yang diterima tersebut otentik. Pada SNMPv1, otentifikasi dilakukan hanya dengan mengecek nama community yang ada dalam pesan SNMP.

• Subsistem MIB

Subsisten ini melakukan dua hal, yaitu: mencari identitas object yang diminta, kemudian memanggil fungsi tersebut. Pencarian identitas object dilakukan sesuai jenis pesannya. Sedangkan fungsi yang dipanggil adalah fungsi yang mengakses parameter-parameter system yang berhubungan dengan object

dari NMS adalah melakukan pemantauan terhadap kualitas SLA (Service Level Agreement) dari banwidth yang digunakan. Hasil dari pantauan tersebut biasanya dijadikan bahan dalam pengambilan keputusan oleh pihak manajemen, disisi lain digunakan oleh administrator jaringan (technical person) untuk menganalisa apakah terdapat kejanggalan dalam operasional jaringan.

Terdapat 10 alasan utama menggunakan aplikasi monitoring jaringan komputer, yaitu:

a. Mengetahui apa yang sedang terjadi dalam jaringan, dimana solusi NMS selalu memberikan informasi tentang operasional dan konektifitas dari peralatan dan sumber daya yang ada dalam jaringan.

b. Untuk perencanaan peningkatan (upgrade) dan perubahan peralatan jaringan.

c. Dapat digunakan untuk mendiagnosa masalah-masalah dalam jaringan. d. Sebagai bahan untuk keperluan SLA (service level agreement).

e. Mengetahui kapan saat yang tepat untuk mengimplementasikan solusi

disaster recovery system (pemulihan bencana/masalah) dapat dilaksanakan.

f. Memastikan keamanan sistem beroperasi dengan baik.

g. Memastikan pengguna (client) layanan dalam jaringan terkoneksi dengan server yang mereka butuhkan.

h. Mendapatkan infomasi status jaringan secara remote.

i. Memastikan uptime untuk keperluan pengguna yang tergantung dengan ketersediaan jaringan komputer.

j. Menghemat pengeluaran dengan menekan jumlah waktu jaringan down

dan memangkas waktu untuk menganalisa masalah.

Melakukan monitoring pada komponen atau elemen-elemen jaringan serta mengumpulkan informasi yang sangat banyak dari aktifitas jaringan, melihat, menganalisa secara tepat dan cepat memerlukan sebuah solusi dalam

NOC. Selain mempermudah troubleshooting, sistem ini akan membantu dalam mengumpulkan data historis jaringan untuk melihat kecendrungan yang timbul pada penggunaan sumber daya dan kapasitas jaringan sehingga dapat didesain dan direncanakan sebuah jaringan yang akurat dan efektif.

SNMP merupakan protokol fleksibel yang mengizinkan penggunanya untuk mengelola dan memonitor kinerja peralatan jaringan, penanganan masalah dan persiapan dalam pengembangan jaringan. Banyak peralatan jaringan yang mendukung penggunaan SNMP, hal ini memudahkan monitoring dengan menggunakan NMS yang juga mendukung SNMP.

Dokumen terkait