• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMERI NTAH (NEGARA)

H. Kerangka Pikir

VI. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

PKBL merupakan bentuk CSR dari BUMN dapat dikatakan demikian karena PKBL adalah bentuk tanggung jawab sosial dari perusahaan perseroan BUMN. PKBL tidak memiliki konsep karena lahir dari peraturan Menteri BUMN oleh karena itu konsep CSR dapat digunakan pada PKBL. Konsep CSR digunakan karena PKBL adalah bentuk dari CSR yaitu tanggung jawab sosial perusahaan. Kemitraan adalah hal terpenting dalam menjalankan CSR dan PKBL untuk menghindari keimpangan peran pada masing-masimg elemen yang terlibat. Adanya paradigma terbaru saat ini yaitu Pemerintah Daerah bukan penentu utama dalam pelaksanaan pembangunan tetapi ada juga keterlibatan dunia usaha dan masyarakat. Kemitraan berfungsi untuk mensinergiskan program Pemerintah Daerah khususnya Kota Bandar Lampung dan dunia usaha/BUMN demi terciptanya kesejahteraan mayarakat Kota Bandar Lampung.

Berdasarkan hasil penelitian dari data-data yang diperoleh di lapangan, penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Aspek kebijakan, menunjukkan Pemerintah Kota Bandar Lampung sebagai regulator di daerah belum mampu menerapkan kebijakan yang ada terkait

CSR/PKBL, sehingga tidak menimbulkan iklim yang kondusif bagi pihak perusahaan. Adanya ini menyebabkan Pemerintah Kota Bandar Lampung dan PTPN VII seperti berjalan masing-masing dalam PKBL PTPN VII. 2. Aspek Mitra, peran PTPN VII terlalu dominan dari pada 2 elemen lainnya

yaitu masyarakat dan Pemerintah Kota Bandar Lampung. Terutama dalam hal penyusunan program PKBL, PTPN VII tidak memberikan peran kepada masyarakat dan Pemerintah Kota Bandar Lampung.

3. Aspek Implementasi, menunjukkan pengrajin keripik hanya menjadi sasaran dari porgram, tidak memberikan kesempatan kepada pengrajin unutk lebih aktif berperan dalam program PKBL PTPN VII. PTPN VII dalam pelaksanaannya pun terlalu fokus pada Peraturan Menteri BUMN Nomor Per-5/MBU/2007 sehingga terlalu kaku hanya menjalankan tanpa melihat ke lapangan apa yang dibutuhkan oleh mitra binaan.

4. Pola kemitraan yang terbentuk dari aspek kebijakan, aspek mitra, dan aspek implementasi serta melihat masing-masing peran setiap elemen dalam PKBL PTPN VII adalah Pola Kemitraan Semi-Produktif. Pola Kemitraan Semi Produktif muncul karena dari Aspek Kebijakan itu begitu kuat dalam pengimplentasiannya sehingga Aspek Mitra yaitu PTPN VII berjalan sendiri dan terlalu dominan dalam menjalankan perannya yang berefek pada aspek implentasi yaitu kurang puasnya atau belum tercapai tujuan mensejahterakan para mitra binaan karena meraka belum diberikan kesempatan untuk berperan banyak dalam PKBL PTPN VII.

B. Saran

Berdasarkan simpulan di atas maka penulis dapat mengajukan beberapa saran yang harapannya akan mendapatkan perhatian dari pihak terkait sehubungan dengan penulisan ini, yaitu :

1. Aspek Kebijakan, Pemerintah Kota Bandar Lampung harus dapat menjanlankan dengan tegas fungsi regulatornya sehingga apa yang diharapkan dapat berjalan dengan sesuai. Adanya Peraturan Gubernur No. 30 Tahun 2011 dan Keputusan Walikota Bandar Lampung tentang CSR/PKBL harusnya dapat menjadikan alat untuk mensinergiskan program Pemerintah Kota Bandar Lampung dengan swasta dan BUMN.

2. Aspek Mitra, PTPN VII seharusnya dalam menjalankan PKBL nya tidak hanya sebagai pengimplementasian Peraturan Menteri BUMN saja, tetapi murni sebagai kegiatan tanggung jawab sosial PTPN VII sehingga tidak menganggap Pemerintah Kota Bandar Lampung dan Pengrajin Keripik Mitra Binaannya sebagai objek lagi tetapi setara sebagai subjek.

3. Aspek Implementsi, PTPN VII harusnya sebelum melakukan Program pembinaan yang mereka akan lakukan terlebih dahulu melakukan Assesment artinya ada tahapan proses pengidentifikasian masalah dahulu, apa yang mitra binaan butuhkan sehingga binaan yang dilakukann sesuai dengan kebutuhan mitra binaan. Jadi, PTPN VII bisa menerima masukan atau meminta masukan dari Diskoperindag Kota Bandar Lampung sebagai Instansi yang mengrusi Industri Keripik tersebut.

4. Pengrajin keripik harus lebih aktif jangan hanya bisa diam, katakan apa yang dibutuhkan agar bisa mendapatkan apa yang diinginkan.

5. Penyusunan Program yang tadiny top-down yang diakukan oeh PTPN VII sendiri tanpa melibatkan pengrajin keripk dan Pemerintah Kota Bandar Lampung, sekarang harus botoom-up dimana PTPN VII harus melibatkan pengrajin keripik dan Pemerintah Kota Bandar Lampung. Program yang dihasilkan pasti akan lebih baik dapat membantu para pengrajin dan dapat bersinergi dengan program pembangunan Pemerintah Kota Bandar Lampung.

DAFTAR ISI

Halaman DAFTAR TABEL ...iv DAFTAR GAMBAR ...v I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...1 B. Rumusan Masalah ...15 C. Tujuan Penelitian ...15 D. Manfaat Penelitian ...15 II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Kemitraan ...17 1. Konsep Kemitraan ...17 2. Prinsip-prinsip Kemitraan ...21 3. Tujuan Kemitraan ...21 4. Pola-pola Kemitraan ...23 B. Pemerintah Daerah ...24 1. Konsep Pemerintah Daerah ...24 2. Azas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah ...25 3. Tujuan Keberadaan Pemerintah Daerah ...26 4. Aparatur Pemerintah Daerah ...27 C. Good Governance dan Good Corporate Governance ...28 1. Konsep Good Governance ...28 2. Konsep Good Corporate Governance ...30 3. Prinsip-prinsip Good Corporate Governance ...32 4. Elemen-elemen Good Corporate Governance ...33 D. Kebijakan Publik ...35 E. Corporate Social Responsibility (CSR) ...36 1. Konsep Corporate Social Responsibility (CSR) ...36 2. Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) ...39 2. Peraturan Corporate Social Responsibility (CSR) ...43 3. Manfaat Corporate Social Responsibility (CSR) ...45 4. Model Corporate Social Responsibility (CSR) ...46 5. Karakteristik Program Corporate Social Responsibility (CSR) ...47

1. Konsep Pemberdayaan ...51 2. Prinsip Pemberdayaan Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah ...52 3. Tujuan Pemberdayaan Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah ...53 G. Koperasi dan UMKM ...53 1. Konsep Koperasi ...53 2. Prinsip Koperasi ...54 3. Jenis Koperasi ...55 4. Pengertian UMKM ...56 5. Kriteria UMKM ...57 6. Microfinance ...57 H. Kerangka Pikir ...58 III. METODE PENELITIAN

A. Tipe Penelitian ...62 B. Fokus Penelitian ...64 C. Lokasi Penelitian ...65 D. Jenis Data ...66 E. Penentuan Informan ...67 F. Teknik Pengumpulan Data ...69 G. Teknik Pengolahan Data ...70 H. Teknik Analisis Data ...70 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Gambaran Umum Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Bandar Lampung ...73

1. Tugas Pokok dan Fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Bandar Lampung ...73 2. Visi dan Misi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Bandar Lampung ...74 3. Struktur dan Tugas Organisasi ...75 B. Gambaran Umum Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian

dan Perdagangan Kota Bandar Lampung ...78 1. Sejarah Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandar Lampung ...78 2. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandar Lampung ..79 3. Visi dan Misi Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandar Lampung ...80 4. Struktur dan Organisasi ...81 C. Gambaran Umum PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero) ...84 1. Sejarah Perusahaan ...84 2. Visi dan Misi Perusahaan ...86 3. Tujuan Perusahaan ...87

A. CSR (Corporate Social Responsibility) dan PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan) ...90 B. Aspek Kebijakan ...93 C. Aspek Mitra ...109 D. Aspek Implementasi ...118 E. Analisis Pola Kemitraan Pemerintah Kota Bandar Lampung dengan PT. Perkebunan Nusantara ddan Pengrajin Keripik dalam Penyusunan Program CSR/PKBL PTPN VII ...131 VI. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ...139 B. Saran ...141 DAFTAR PUSTAKA

POLA KEMITRAAN PEMERINTAH KOTA BANDAR LAMPUNG