• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIMPULAN DAN SARAN

Dalam dokumen TOTALITAS PENDIDIKAN DI WILAYAH KEPULAUAN (Halaman 104-115)

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Berdasarkan hasil pembahasan maka peneliti dapat menarik kesimpulan yaitu :

Dari pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa totalitas pendidikan di wilayah pinggiran terhadap pendidikan di wilayah pinggiran tingkat pendidikan di daerah pedesaan adalah karena kurangnya kesadaran para penduduk desa yang beranggapan bahwa kemampuan intelektual. Selain faktor tersebut, faktor lainnya yang menyebabkan rendahnya tingkat pendidikan di pedesaan adalah karena meratanya pelaksanaan pendidikan, maka dari sekian kekurangan dan pencapaian warga pinggiran dalam pendidikan, kelak sangat tidak bisa dijadikan sebagai bentuk toleransi terhadap pendidikan bahwa mereka tetap bisa melakukan itu sendiri di daerah mereka, tentu ini dengan kemandirian serta beberapa keputusan yang akan tetap diperhitungkan sesuai hasil pendapatan sehari-hari.

Di daerah pedesaan sarana prasarana pendidikan yang ada bisa dikatakan jauh dari kata layak dan juga akses untuk menempuh pendidikan sangat menyulitkan di wilayah pedesaan. Antusias orang tua siswa di wilayah kepuluan Marasende memang tak sebaik dari peran serta orang tua para siswa yang ada di perkotaan, dengan hal ini sesuatu yang harus dipahami adalah kecenderungan dari kurangnya pemahaman dan sikap dalam mengaplikasikan pendidikan itu sendiri dalam kehidupan sehari-hari, namun semangat yang tinggi serta tak mudah putus asa akan menjadikan semangat masyarakat kepulauan Marasende akan tetap

57 97

sebagai usaha yang akan membuat kemajuan masyarakat daerah pinggiran akan maju dari masa ke masa.

A. Saran

1. Pemahaman masyarakat tentang pendidikan pada umumnya, di lokasi penelitian memiliki pandangan yang berbeda mengenai antusias orang tua terhadap pendidikan di wilayah pinggiran, baik secara kedudukannya sebagai pendidik, tidak lebih dari sekedar kewajiban yang tidak memiliki implikasi sosial.

2. Dalam rangka pembangunan pemahaman terhadap pendidikan salah satu kelembagaan yang menjadi sarana prasarana pendidikan yang wajib di tingkat di daerah pinggiran.

3. Dalam tahap pembangunan SDM yang berlatar belakang pendidikan di daerah pinggiran dengan hal ini kepulauan maupun di daerah pinggiran perkotaan, sangat memerlukan toleransi hingga transparansi yang sangat tinggi dari pemerintah setempat, bahwa hal ini sangat perlu diadakan penjelasan dasar dan tujuan dari setiap pembangunan yang akan diadakan pemerintah.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, 1991. Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Ahmadi, A. & Uhbiyati, N. (2003) Ilmu pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Budiman, dkk, 1986. Mencari Konsep Manusia Indonesia Sebuah Bunga Rampai. Jakarta: Erlangga.

Bolandcapzlock , 2011, Pengaruh Pendidikan Formal, Non Formal Dan Informal Terhadap Prestasi Pendidikan.

Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah. 2003. Undang-undang Republik Indonesia. Frayudha. 2013, Manajemen Pendidikan dalam Menhandle Sekola di pedesaan

atau di daerah pinggiran. PPs Univesitas Negeri Semarang, Bendan Ngisor Semsarang, 50233.

Idris, 1992. Pengantar Pendidikan, Jakarta: PT. Grasindo.

Kurniawan, 2016. Sejarah Pendidikan Masyarakat Nusantara. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Kependidikan IAIN Syekh Nurhati Cirebon. Tamaddun. Vol, 4. Landis, Paul H. 1948. Rural Life in Proccess. United States of America:

McGraw – Hill.

Krugman, Paul, R, dan Obstfeld, Maurice, 2000. Ekonomi Internasional Teori dan Kebijaksanaan, Jakarta: Rajawali Press.

Kusumastanto. 2002. Reposisi Ocean Policy dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia di Era Otonomi Daerah. Orasi Ilmiah Guru Besar Tetap Bidang Kebijakan Ekonomi Perikanan dan Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

Linton. Ralph. 1984, Antropology: Suatu Penyelidikan Tentang manusia. Bandung: Jemars.

Lawang. Robert M. Z. 1986. Teori Sosiologi Klasik dan Modern. Jakarta: Gramedia.

Munib, Achmad. 2007. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: UPT MKK Unnes.

Muspratomo, 2012. Totalitas Pendidikan. Jakarta: Suara Guru.

Maclver. RM and Page, Charles, 1957, Society: An intoductory analysis, New York:

Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.Jakarta: Depdiknas. Nasution. 2009, Metode Recearch. Jakarta: Bumi Aksara.

Rogers, Everett M. 1969. Modernazation Among Pearsants, Holt, Rinehart and Winston Inc. New York

Sastrawijaya. A.Tresna. 1991, Pencemaran Lingkungan Hidup, Rineke Cipta, Jakarta.

Soemardjan, Selo. 1983, Sejarah dan Pertumbuhan Teori Antropologi Budaya, Jakarta: PT.Gramedia.

Soerjono , 2003. Judul : Sosiologi Suatu Pengantar. Penerbit PT Raja Grafindo Persada : Jakarta.

Said, 1985, Ilmu Pendidikan, Bandung: Penerbit Alumni.

Suwarno, 1982, Pengantar Umum Pendidikan, Surabaya: IKAPI, Tim Dosen FIP IKIP Malang 1981, Pengantar Dasar-dasar Kependidikan,Surabaya:

Usana Offset Printing.

Parson, Talcott, 2006. The New Economic Sociology, in America Journal of Economics and Sociology, Vol. 65, No.1 (January 2006).

Weber, Max, 2009, Sociology, Cet. II, Yogjakarta: Pustaka Pelajar, diterjemahkan oleh Noorkholish dan Tim Penerjemah Promothea, dari judul asli, From Max Weber: Essay in Sociology. Oxford University Press, 1946.

Vaizey, John. 1987. Pendidikan Dunia Modern. Jakarta: Binaprinindo Aksara. Wuradji. 1988. Sosiologi Pendidikan Sebuah Pendekatan Sosio-Antropologi. Jakarta: Depdikbud.

Yahyah Moh. 1997, Hasil Analisis terhadap Teori Konflik (Karl Marx). Makalah. Yogyakarta: Program Studi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Program Pascasarjana IKIP Yogyakarta.

http://panser27.blogspot.co.id/2014/10/minimnya-pendidikan-masyarakat-desa.html di unduh pada 20-06-2017. http://www.pengertianmenurutparaahli.net/pengertian-relevan/ di unduh pada 20-06-2017. https://suaraguru.wordpress.com/2012/02/04/totalitas-pendidikan/ di unduh pada 20-06-2017. http://www.pengertianpakar.com/2015/03/pengertian-masyarakat-serta-ciri-masyarakat.html# di unduh pada 20-06-2017. http://lorentfebrian.wordpress.com/perbedaan-masyarakat-kota-dengan-masyarakat-desa/ di unduh pada 20-06-2017 http://syafroafni.wordpress.com/2013/01/12/masyarakat-desa-dan masyarakat-kota/ di unduh pada 20-06-2017 http://aprasetyaa.blogspot.com/2013/01/masyarakat-desa-dan-masyarakat-kota.html di unduh pada 20-06-2017. http://vandredi-blog.blogspot.com/2010/02/ciri-ciri-masyarakat-kota-dan-desa.html di unduh pada 20-06-2017. http://dokumen.tips/download/link/teori-sosiologi-pendidikan-55a4d16813e41 di unduh pada 20-06-2017. http://nyitcimoet.blogspot.co.id/2010/01/pendidikan-dalam-bahasa-yunani-berasal.html di unduh pada 21-06-2017. https://ariefrahmans.wordpress.com/2012/01/01/pengaruh-pendidikan-formal-non-formal- dan-informal-terhadap-prestasi-pendidikan/ di unduh pada 21-06-2017.

https://dislutkanpangkep.wordpress.com/ di unduh pada 22-10-2017 http://ensiklo.com/2015/02/04/informasi-pengertian-operasionalisasi-dan-penalarannya/ di unduh pada 22-10-2017 http://ta-tugasakhir.blogspot.com/2007/10/metode-pengumpulan-data.html di unduh pada 22-10-2017

Lampiran I

No. Peneliti Judul Tahun Hasil Penelitian

1. Frayudha Manajemen pendidikan dalam menhangdle sekolah di pedesaan atau di daerah pinggiran

2013 Model implementasi yang sesuai untuk diterapkan di semua daerah meliputi

perkotaan, pedesaan dan daerah pinggiran adalah model

interaktif, partisipatif. 2. Kurniawan Sejarah

pendidikan masyarakat nusantara

2016 Masyarakat pesisir di Indonesia adalah masyarakat pada

umumnya memiliki tipikal terbuka. 3. Abdul Thalik Stabilitas pembangunan kesejahteraan masyarakat pinggiran

2012 Etos kerja yang menjunjung tinggi nilai serta norma yang berlaku pada masyarakat dapat memberikan rasa tanggung jawab serta kepedulian antara pemerintah dengan masyarakat. 4. Teguh Syali Implementasi kebijakan pemerintah daerah dalam pelaksanaan pendidikan gratis di kabupaten

2009 Kebijakan yang akurat pada transparansi dan terpercaya dapat membangun sistem yang lebih akuntabel dan sistematis pada pelaksaan pendidikan di kabupaten. 5. Mustari Arifin Pengaruh otonomi daerah terhadap kesejahteraan masyarakat

1998 Secara nyata diperlukan sesuai dengan situasi dan kondisi obyektif di daerah,

mengandung arti pemberian otonomi diselaraskan atau diupayakan untuk

memperlancar pembangunan diseluruh pelosok tanah air, pelaksanaan otonomi selalu menjadi sarana dan dorongan untuk lebih baik dan maju.

Lampiran II

Lampiran III

Lampiran IV

Dalam dokumen TOTALITAS PENDIDIKAN DI WILAYAH KEPULAUAN (Halaman 104-115)

Dokumen terkait