• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Religiusitas wanita muslimah bercadar usia dewasa awal di Kota Bandung berada pada kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa wanita muslimah bercadar memiliki kemampuan yang baik dalam menampilkan perilaku beragama yang diwujudkan dalam bentuk keyakinan terhadap agama, praktek agama, pengalaman beragama, pengetahuan beragama dan pengamalan agama.

2. Resiliensi wanita muslimah bercadar usia dewasa awal di Kota Bandung berada pada kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa wanita muslimah beracadar memiliki kemampuan yang cukup baik dalam meregulasi emosi, mengendalikan impuls, tetap optimis, menganalisis penyebab masalah, berempati, efikasi diri dan meningkatkan aspek-aspek positif di dalam hidupnya (reaching out). 3. Terdapat hubungan positif yang signifikan antara religiuistas dengan

resiliensi pada wanita muslimah bercadar usia dewasa awal di Kota Bandung dengan derajat korelasi sangat kuat. Hubungan ini berkorelasi positif yang artinya semakin tinggi religisuitas wanita muslimah bercadar di Kota Bandung maka semakin tinggi pula resiliensi wanita muslimah bercadar di Kota Bandung. Begitupula sebaliknya, semakin

Qorryisza Mailani, 2013

Hubungan Antara Religiusitas Dengan Resiliensi Pada Wanita Muslimah Bercadar Dewasa Awal di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

rendah religiusitas wanita muslimah bercadar di Kota Bandung maka akan semakin rendah pula resiliensi wanita muslimah bercadar usia dewasa awal di Kota Bandung.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, maka berikut ini akan dikemukakan saran yang diharapkan dapat menjadi acuan informasi yang berperan dalam pengkajian lebih lanjut tentang permasalahan atau pengembangan penelitian yang berhubungan dengan religiusitas dan resiliensi wanita muslimah usia dewasa awal bercadar.

Saran bagi peneliti selanjutnya adalah : 1. Bagi Muslimah Bercadar

Wanita muslimah bercadar usia dewasa awal diharapkan dapat memilih dan mengikuti kegiatan-kegiatan keagamaan yang tidak hanya memperkaya pengetahuan mengenai agama tetapi juga untuk bersosialisasi dengan masyarakat, sehingga cadar tidak lagi dikatakan sebagai sebuah simbol penolakan wanita muslimah bercadar usia usia dewasa awal untuk bergabung dengan masyarakat.

2. Bagi Masyarakat

Masyarakat hendaknya dapat memberikan toleransi terhadap keputusan orang lain dalam menentukan pilihan hidupnya, termasuk dalam keputusan seorang muslimah untuk menggunakan cadar. Penting

Qorryisza Mailani, 2013

Hubungan Antara Religiusitas Dengan Resiliensi Pada Wanita Muslimah Bercadar Dewasa Awal di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

bagi masyarakat umum untuk tidak mengolok-olok atau menjudge seseorang dari tampilan luarnya. Manusia tidak akan bisa saling menghargai dan bertoleransi selama merasa dirinya yang paling benar dan meremehkan orang lain. Perbedaan bukanlah suatu masalah yang dapat menghalangi kehidupan bersama yang rukun. Menghargai perbedaan berarti menerima realitas dan merupakan salah satu bentuk kebijaksanaan.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini hanya melihat hubungan antara variabel religiusitas dan variabel resiliensi, oleh karena itu, diharapkan bagi peneliti selanjutnya untuk memperhatikan beberapa hal berikut, sehingga diharapkan untuk kedepannya penelitian bisa dilakukan dengan lebih baik lagi.

1) Apabila tertarik dengan penelitian yang sama, sebaiknya menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Hal ini dimaksudkan agar hasil penelitian yang didapat dapat saling mendukung, sehingga menghasilkan data yang lebih akurat mengenai gambaran religiusitas dan resiliensi subjek.

2) Dapat melakukan perluasan sampel yang akan digunakan. Dikarenakan keterbatasan sampel yang dimiliki oleh peneliti, maka peneliti merasakan kurang maksimal dalam mengumpulkan sampel

Qorryisza Mailani, 2013

Hubungan Antara Religiusitas Dengan Resiliensi Pada Wanita Muslimah Bercadar Dewasa Awal di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

yang digunakan. Oleh karena itu, untuk peneliti selanjutnya dapat menambahkan jumlah sampel yang akan digunakan.

3) Perluasan karakteristik sampel yang digunakan. Karakteristik yang digunakan dalam penelitian ini hanya membatasi agama Islam yang dianut oleh sampel. Diharapkan untuk peneliti selanjutnya tidak membatasi karakteristik hanya berdasarkan satu agama saja sehingga penelitian akan lebih kaya data.

4) Peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti variabel lain yang diperkirakan mempunyai hubungan erat dengan religiusitas dan resiliensi seperti usia, latar belakang ekonomi keluarga, suku, jenis kelamin dan hal-hal lain yang berkaitan dengan religiusitas dan resiliensi.

Qorryisza Mailani, 2013

Hubungan Antara Religiusitas Dengan Resiliensi Pada Wanita Muslimah Bercadar Dewasa Awal di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Daftar Pustaka

Ancok, D dan Suroso, F. N. (2001). Psikologi Islami,. Yogyakarta : Penerbit Pustaka Pelajar.

Amrullah, N. (2008). Religiusitas dan Kecerdasan Emosional dalam Kaitannya dengan Kinerja Guru di MAN 2 Banjarmasin. Tesis. Manajemen Pendidikan Islam. Universitas Negeri Malang. Diterbitkan.

Arikunto,S. (1997). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

Azwar,S. (2007). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Baron. R. A. & Byrne, D. (2004). Psikologi Sosial. Jakarta: Erlangga. Chaplin. J. P. (2007). KamusLengkap Psikologi. Jakarta: Rajawali Pers. Darajat,Z. (1991). Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: Bulan Bintang.

Darajat, Z. (1989). Peranan Agama dalam Kesehatan Mental. Jakarta: Gunung Agung.

Darwati, T.E., (2003), Hubungan Antara Kemasakan Sosial Dengan Kompetensi Interpersonal Pada Remaja, Yogyakarta: Fakultas Psikologi UII.

Davis, N.J. (1999). Resilience: Status od The Research Based Programs. ERIC Digest. University of Illinois at Urbana Champaign Clearinghouse on Elementary and Early Childhood Education.

Departemen Agama RI. (2002). Al-qur’an dan Terjemahannya. Bandung: CV. Penerbit Dipenogoro

Dister, N.S. (1988). Psikologi Agama. Yogyakarta: Kanisius.

Echols, J.M, and Shadily, H. (1983). Kamus Inggris-Indonesia. Jakarta :Penerbit P.T. Gramedia.

Evanytha. (2011). Relationship between Mindfulness Ego Srength, and Resilience. Jakarta; Universitas Pancasila. Jounal of Psychology, LPSP3UI.

Grotberg, H. E. (2003). Resilience for Today: Gaining Strenght from Adversity. United States of America: PRAEGER

Qorryisza Mailani, 2013

Hubungan Antara Religiusitas Dengan Resiliensi Pada Wanita Muslimah Bercadar Dewasa Awal di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Glock and Stark. (1965). Religion and Society in Tension. Chicago: Rand McNally

Hidayat, M. (2010). Hubungan Religiusitas dengan Kecemasan Menghadapi Masa Depan pada Survivor Gempa Bumi DIY. [online]. Tersedia: http://rac.usu.ac.id/server/document/public/20090508034144Skripsi-UII- F-psb-Psikologi-Hubungan-Religiusitas-Dengan-Kecemasan-Menghadapi-

Masa-Depan-Pada-Survivour-Gempa-Bumi-DIY-Hidayat-Marsal-99_files.pdf. [18Desember 2011].

Hurlock, E. B. (1990). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Indirawati, E. (2006). Hubungan antara Kematangan Beragama dengan Kecenderungan Strategi Coping Pada Mahasiswa Tarbiyah IAIN Yogyakarta, Yoyakarta:Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro.

Jurnal Gagasan. (2011). Apa Itu Resiliensi. [online] tersedia: http://resiliensi.wordpress.com (12 Juni 2012)

Madjid, R. (1997). Islam Kemoderenan dan Ke-Indonesiaan. Bandung: Mizan Pustaka

Mangunwijaya, Y. B. (1986). Menumbuhkan Sikap Religiusitas Anak. Jakarta: Gramedia

Monks, F.J, Knoers, A.M.P & Haditono, S.R. (1982). Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Myers, D. G. (1996). Social Psychology. New York: McGraw Bile.

Nashori, F.& Mucharam, R. D. (2002). Mengembangkan Kreativitas dalam Perspektif Psikologi Islam. Yogjakarta: Menara Kudus.

Paloutzian, R.F. (1996). Invitation to the Psychology of Religion. (second ed.). Boston: Allyn and Bacon.

Paloutzian, R.F & Park, C.L. (2005). Handbook of The Psychologyof Religion and Spirituality. New York: The guildford press.

Percy. (2009). Perkembangan Seputar Dewasa Awal. [online]. Tersedia: perkembangan-seputar-dewasa-awal.html [18 Desember 2011].

Prasetyo, Y. E. (2007). Individualisasi Kaum Bercadar: Studi Kasus 3 Mahasiswi Muslim Bercadar di Universitas Negeri Solo. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM.

Qorryisza Mailani, 2013

Hubungan Antara Religiusitas Dengan Resiliensi Pada Wanita Muslimah Bercadar Dewasa Awal di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Qisti, D. A. (2010). Hubungan antara Religiusitas dengan Kepuasan Pernikahan Pada Suami Istri yang Beragama Islam. Skripsi Psikologi FIP UPI. Bandung. Tidak diterbitkan.

Rahmat, M. I. (2005). Arus Balik Islam Radikal. Jakarta: Erlangga.

Rakhmat, J. (2005). Psikologi Agama. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Reivich, K. & Shatte, A. (2002). The Resiliensce Factor: 7 Essential Skills for

Overcoming Life’s Inevitable Obstacles. USA: Broadway Books.

Santrock, J.W. (2002). Life Span Development. Jakarta: Erlangga. Santrock, J.W. (2003). Adolescence. Jakarta: Erlangga.

Shalih, M. (2001). Hukum Cadar. Solo: At-Tibyan.

Stowasser, B. F. (2001). Reinterpretasi Gender Wanita dalam Al Quran, Hadist, dan Tafsir. Bandung: Pustaka Hidayah.

Sugiyono. (2007). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R & D. Bandung: Alfabeta.

Surya. (2011). Aspek-aspek Religiusitas (dimensi keberagamaan) Menurut Stark dan Glock. [online]. Tersedia: aspek-aspek-religiusitas-dimensi.html [20 November 2011].

Swatos, W. H. (2000). Encyclopedia of Religion and Society. [online]. Tersedia: http://hirr.hartsem.edu/ency/deprivation.htm [14 Juli 2012].

Thontowi, A. (2000). Hakekat Religiusitas. [online]. Tersedia: hakekatreligiusitas.pdf [18 Desember 2011].

Tugade & Fredrickson. (2001). Psychological Resilience and Positive Emotional Granularity. Journal of Personality, Blackwell Publishing.

Wijayani, M.R. (2011). The Reciliency Among Young Adulthood Veiled Muslim Women. Depok; Universitas Indonesia. Jounal of Psychology, LPSP3UI. Winarto, J. (2011). Teori Atribusi Berner Weiner dan Implementasinya dalam

Pembelajaran. [online]. Tersedia: Teori Atribusi Berner Weiner dan Implementasinya dalam Pembelajaran.htm [20 Desember 2011].

Dokumen terkait