• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan kepada 120 subjek ditemukan bahwa adanya hubungan positif antara variabel kematangan emosi terhadap kepuasan pernikahan pada istri yang menjalani pernikahan jarak. Implikasi dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Istri

Diharapkan kepada istri yang menjalani pernikahan jarak jauh perlunya memiliki kematangan emosi dalam menghadapi konflik yang terjadi ketika suami tidak bisa hadir. Bentuk wujud respon yang positif dapat dilakukan istri adalah dengan mengingat komitmen, menyadari keterbatasan suami yang jauh bekerja, toleransi kepada pasangan, menjaga komunikasi tetap berjalan dengan baik. Dengan begitu kepuasan pernikahan akan tercapai dan menjadi bahagia.

2. Suami

Ketika terjadi konflik diharapkan komunikasi dapat dibangun dengan baik, serta dibangunnya toleransi antar pasangan, menghormati satu sama lain, adanya keinginan menyelesaikan konflik, mengingat komitmen pernikahan, memanfaatkan waktu luang bersama dengan baik. Dukungan emosional satu sama lain untuk saling mengingatkan agar terjadi kepuasan pernikahan satu sama lain dan mencapai kebahagiaan pernikahan yang harmonis.

3. Peneliti selanjutnya

Penelitian berikutnya dalam mengkaji hubungan antara kematangan emosi terhadap kepuasan pernikahan dapat menggunakan skala yang lebih spesifik untuk menggambarkan keadaan istri yang berada jauh dari suami.

Selajutnya, untuk penelitian dapat memilih subjek yang berbeda. Dapat mengembangkan hasil penelitian ini dengan meneliti faktor-faktor lain yang bisa mempengaruhi kepuasan pernikahan seperti faktor dukungan keluarga pada istri yang menjalani pernikahan jarak jauh atau dapat mengembangkan dari faktor religiusitas dalam menjalani pernikahan jarak jauh.

REFERENSI

Adhim, M. F. (2002). Indahnya pernikahan dini. Jakarta: Gema Insani Press

Anissa, N & Agustin, H. (2012). “Hubungan Antara Konsep Diri Dan Kematangan Emosi Dengan Penyesuaian Diri Istri Yang Tinggal Bersama Keluarga Suami”. Jurnal Psikologi Pitutur. 1 (1), 57 – 67.

Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian: Suatu Pendekatan Praktik Edisi VI.

Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Atta, M., Adil, A., Shujja, S., & Shakir, S. (2013). Role of trust in marital satisfaction among single and dual-career couples. Journal of Psychology.

2243-7681.

Bloch, L., Haase, C. M., & Levenson, R. W. (2014). Emotion regulation predicts marital satisfaction: More than a wives’ tale. Journal of Psychology. 14 (1), 130-144.

Bradbury, T. N., Fincham, F. D., & Beach, S. R. H. (2000). Research on the Nature and Determinants of Marital Satisfaction: A Decade in Review.

Journal of Marriage and the Family. 62, 964–980.

Carr, D., Freedman, V. A., Cornman, J. C., & Schwarz, N. (2014). Happy Marriage, Happy Life? Marital Quality and Subjective Well-being in Later Life. Journal of Marriage and family. 76 (5), 930-948.

Carrol, S. J. (2012). Couple Communication as a Mediator Between Work-Family Conflict and Marital Satisfaction. All Theses and Dissertations. 3347.

Chaplin, J. P. (2008). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: PT Raja Grafindo

Duvall, E. M., & Miller, B. C. (1985). Marriage and family development. Harper and Row: New York.

Fowers, B. J., & Olson, D. H. (1989). ENRICH Marital Inventory: A Discriminant Validity and Cross-Validity Assessment. Journal of Marital and Family Therapy.14 (1), 65-79.

Goode, W. (1991). Sosiologi keluarga. Bumi Aksara: Jakarta.

Gustafson, P. (2006). Work-related travel, gender, and family obligations. Journal Work, employment and society, 20 (3), 513-530.

Haq, I. (2017). Pengaruh Kematangan Emosi Terhadap Kepuasan Pernikahan.

Skrispi Psikologi. Universitas Muhammadiyah Malang.

Helgelson, V. S. (2012). The psychology of gender 4th edition. New Jersey:

Pearson Education

Hurlock, E. B. (2004). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang

Jaisri, M., & Joseph, M. I. (2013). Marital Adjustment and Emotional Maturity among Dual-Career Couples. Journal of Psychology. 1(2), 77-84.

Junaidi, (2009). Upaya Mewujudkan Keluarga Sakinah Dalam Keluarga Karir (Studi Pada Dosen Wanita Fakultas Humaniora dan Budaya Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang). Tesis. Fakultas Humaniora dan Budaya Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang).

Katkovsky, W., & Garlow, L. (1976). The Psychology of Adjusment: Current Concept and Applications. New York: Mc Graw Hill Book Company

Khalatbari, J. et al. (2013). The Relationship between Marital Satisfaction (Based on Religious Criteria) and Emotional Stability. Journal social and behavioral science. 84, 869-873.

Landesman, J., & Seward, R. R. (2013). Long Distance Commuting and Couple Satisfaction in Israel and United States: An Exploratory Study. Journal of Comparative Family Studies. 44, 766-781.

Lamanna, M. A., & Riedmann, A. (2009). Marriages and Families: Making Choises in a Diverse Society (10th ed.). USA: Thomson Higher Education
 Latifatunikmah & Lestari, S. (2016). Komitmen Pernikahan Pada Pasangan Suami

Istri Bekerja. Journal of humanitas, 2 (14), 103-119.

Lemme, B. H. (1995). Development in adulthood. USA. Allyn & Bacon.

Litiloly, F., & Swastiningsih, N. (2014). Manajemen Stress Pada Istri Yang Mengalami Pernikahan jarak jauh. Journal of psychology, 2, 53-61.

Naimah, D. M. (2015). Pengaruh Kematangan Emosi Terhadap Kepuasan Pernikahan Pada Pasangan Usia Dewasa Tengah. Skripsi Psikologi:

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

Nurpratiwi, A. (2010). Pengaruh Kematangan Emosi dan Usia Saat Menikah Terhadap Kepuasan Pernikahan Pada Dewasa Awal. Skripsi Psikologi:

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Olson, D. H., & DeFrain, J. (2003). Marriage family: intimacy, diversity, and strengths. 5th ed. New York: McGraw Hill.

Oprisan, E., & Cristea, D. (2011). A few variabels of influence in the concept of marital satisfaction. Journal of Social and Behavioral, 33, 467-472.

Papalia, D. E., Olds, S. W & Feldman, R. D. (2009). Human Development, 10thed. New York; Mc Graw Hill.

Pistole, M. C. (2010). Long distance romantic couples: an attachment theoretical perspective. Journal of Marital and Family Therapy, 36, 115-125.

Rachmawati, I. (2017). Father Involvment Dalam Pengasuhan Anak Toddler Ditinjau Dalam Kepuasan Pernikahan Pada Istri. Skripsi Psikologi:

Universitas Muhammadiyah Malang.

Ramadhini, S., & Hendriani, W. (2015). Gambaran Trust pada Wanita Dewasa Awal yang Sedang Menjalani Pernikahan jarak jauh. Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental. 4, 15-20.

Rismawati, S. (1992). Kematangan Emosi dan Kepuasan Pernikahan (studi deskriptif pada kelompok istri bekerja dan kelompok istri tidak bekerja).

Depok: Universitas Indonesia.

Saidiyah, S. & Julianto, V. (2016). Problem Pernikahan Dan Strategi Penyelesaiannya: Studi Kasus Pada Pasangan Suami Istri Perkawinan Di Bawah Sepuluh Tahun. Journal of psychology. 15, 124-133.

Talukdar, R. R., & Joysree, D. (2013). A Study on Emotional Maturity Among Arranged Marriage Couples. International Journal of Humanities and Social Science Invention. 2 (8), 16-18.

Wismanto, Y. B. (2004). Kepuasan Perkawinan ditinjau dari: Komitmen Perkawinan, Kesediaan Berkurban, Penyesuaian Diadik, Kesetaraan Pertukaran dan Persepsi Terhadap Perilaku Pasangan. Disertasi.

Yogyakarta: Program Pascasarjana-Universitas Gadjah Mada.

Srisusanti, S., & Zulkaida, A. (2013). Studi Deskriptif Mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Perkawinan Pada Istri. Jurnal Psikologi. 7 (6). 8-12.

LAMPIRAN 1

Blue Print Skala Kematangan Emosi & Kepuasan Pernikahan

Blue Print Skala Kematangan Emosi

Kemampu

Dokumen terkait