• Tidak ada hasil yang ditemukan

A.Simpulan

Berdasarkan data penelitian dan pembahasan dalam Bab IV, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut:

1. Struktur yang tercipta dalam novel Opera Jakarta bagus, sehingga pembaca mudah untuk memahaminya. Hubungan antartokoh yang tercipta dalam novel Opera Jakarta terdiri dari: persaingan, persahabatan, perselingkuhan, kepatuhan palsu, dendam, rindu, cemburu, simpati, antipati, fitnah dan cinta tercipta dalam hubungan tokoh-tokohnya. Joko, Demas, Santosa, dan Frans sama-sama mencintai Rum. Betsi bersaing dengan Rum. Paman Jangkung mencintai Tante Jangkung, namun juga memuja dan meremehkan Tante Muda. Papi sangat membenci Joko. Himan menyayangi Rum dan menaruh dendam pada Papi dan Eka. Mami menyayangi anak-anaknya. Joko sangat menyayangi neneknya. Paman Yas dengan setia mencintai dan menjaga Mami meski Mami telah menjadi seorang istri dan ibu orang lain. Ibu Santosa selalu meremehkan Suaminya. Merry yang selalu dianggap bodoh oleh orang-orang yang ada disekelilingnya. Joko yang memiliki pengaruh besar terhadap remaja yang memujanya. Hubungan Joko dengan status sosial dan latar belakang kemiskinannya tak terpisahkan. Hubungan Rum dengan kemacetan kota Jakarta. Joko dengan perjalanan kariernya, dan Sitem dengan sistem sosial yang mengajaknya berdamai dengan hidup.

2. Pandangan dunia pengarang terhadap novel Opera Jakarta ada dua, yakni tentang dunia dan cinta yang berkaitan erat dengan substansi cerita. Pandangan dunia tersebut adalah humanisme kejawen. Humanisme kejawen yang dianut pengarangnya adalah adanya penghargaan terhadap kemanusiaan. Tokoh Yoko dan Sitem adalah tokoh yang dijadikan

pengarang untuk menyampaikan pandangan dunianya. Sedangkan pandangan dunia pengarang mengenai cinta, oleh pengarang disampaikan melalui hubungan Yoko dengan Rum, hubungan Paman Yas dengan Mami, hubungan Demas dengan Rum, bahwa cinta sejati hanya satu kali kita alami, dan kita hanya mengetahui sesaat sebelum mati.

3. Novel Opera Jakarta menurut pembagian jenis novel Lucien Goldmann, tergolong ke dalam novel jenis ketiga yaitu novel pendidikan. Sang hero di satu fihak mempunyai interioritas, tetapi di lain fihak juga ingin bersatu dengan dunia sehingga hero itu mengalami kegagalan. Joko sebagai seorang tokoh utamanya sangat mencintai Rum dan ingin membahagiakannya, tetapi ia juga sepenuhnya menyadari bahwa masa depannya nanti tak bisa menjanjikan kebahagiaan untuk Rum. Joko merasa kurang pantas menjadi suami Rum sehingga lebih merelakan Rum menikah dengan orang yang dianggapnya pantas, meskipun keinginan dari hati kecilnya tak merelakan Rum untuk dimiliki orang lain. Hal tersebut menyebabkan kegagalannya, kegagalan yang secara tidak sadar telah diciptakannya sendiri.

B.Implikasi

Hasil penelitian ini bermanfaat bagi pembaca sebagai penikmat sastra untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang hidup. Lebih jauh lagi hasil penelitian ini berimplikasi terhadap dunia pendidikan, khususnya dalam pengajaran sastra.

Penelitian dengan judul “Novel Opera Jakarta karya Titi Nginung (Tinjauan Strukturalisme Genetik)” ini memiliki keterkaitan erat dengan dunia pengajaran sastra, terutama terhadap pengajaran teori dan apresiasi sastra. Pengajaran sastra, dalam hal ini pengajaran novel tidak boleh berhenti pada penguasaan pengertian saja, tetapi harus berlanjut pada penerapannya dalam kehidupan. Novel Opera Jakarta ini memiliki struktur yang bagus sehingga memudahkan pembaca untuk memahami cerita, selain itu juga terkandung banyak hikmah tentang hidup dan kehidupan, bagaimana kita harus belajar mencintai

banyak hal dan menerima apa pun yang dianugerahkan Tuhan. Oleh karena itu novel ini dapat digunakan untuk bahan pengajaran apresiasi sastra sehingga pengajaran sastra tidak berkutat pada pemahaman teori saja, tetapi juga dapat diaplikasikan secara nyata.

Pandangan dunia pengarang novel Opera Jakarta adalah humanisme sosial yang dilandasi pandangan kejawen, karena itu maka guru harus memberikan penjelasan kepada siswa agar siswa dapat memilah dan memilih pandangan mana yang baik untuk diikuti dan mana yang tidak. Diharapkan ajaran hidup tersebut akan menjadikan siswa lebih kritis dalam menggunakan logika dan perasaannya, sehingga akan tercipta generasi yang tidak hanya pintar tetapi juga bijak dalam menjalani hidup di masyarakat, mencetak cendekiawan yang berbudi halus dan selalu memanusiakan manusia.

Novel Opera Jakarta menurut Lucien Goldmann termasuk ke dalam kategori novel pendidikan, maka novel ini secara tidak langsung telah menanamkan nilai-nilai didik kepada pembacanya, sehingga pembaca tidak hanya terhibur tetapi juga terdidik, sebab novel Opera Jakarta adalah novel berbobot sastra sekaligus juga bersifat populer.

C.Saran

Berdasarkan simpulan di atas, maka penulis menyarankan sebagai berikut:

1. Saran kepada guru

Pengkajian terhadap novel Opera Jakarta dengan telaah strukturalisme genetik untuk mencari hubungan antartokoh dan hubungan tokoh dengan objek yang ada di sekitarnya, pandangan dunia pengarang terhadap novel Opera Jakarta, dan menggolongkan novel tersebut ke dalam jenis novel pendidikan yang dapat dijadikan materi pengajaran sastra di sekolah. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara guru menghidupkan tema melalui tokoh-tokoh yang ditampilkan dalam karya tersebut untuk didiskusikan oleh siswa tentang hubungan yang terjalin di dalamnya, sehingga terbentuk satu keterkaitan yang membangun cerita.

2. Saran kepada siswa

Melalui pengkajian novel Opera Jakarta ini siswa dapat mendiskusikan tentang hubungan yang terjalin di dalamnya, sehingga terbentuk satu keterkaitan yang membangun cerita, bahwa kita harus memiliki keyakinanyang kuat terhadap Tuhan sehingga kita bisa mensyukuri apa yang dianugerahkan-Nya dan tidak mudah rapuh dalam menjalani hidup. 3. Saran kepada pembaca

Novel Opera Jakarta merupakan jembatan yang menghubungkan antara karya sastra yang selama ini dianggap asing dan angker dengan karya pop yang selama ini dipandang sebelah mata pun tidak. Oleh karena itu tercipta keharmonisan yang terangkai dari ceritanya yang mudah dinikmati namun juga berbobot, oleh karena itu maka novel Opera Jakarta memang pantas dijadikan referensi sekaligus koleksi bagi pembaca.

Penelitian ini belumlah menyeluruh, masih banyak yang dapat dikaji dari novel Opera Jakarta ini. Dengan demikian, peneliti lain atau pembaca dapat melakukan penelitian dengan mengkaji aspek-aspek lain yang lebih mendalam.