• Tidak ada hasil yang ditemukan

5.1 Simpulan

Dari studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di SMA Pasundan 3 Bandung, diketahui adanya permasalahan dalam menulis cerita pendek. Hal tersebut disebabkan sulitnya siswa mengembangkan imajinasinya dalam menulis cerita pendek. Dibutuhkan metode yang dapat membuat siswa merasa nyaman dan mudah untuk mengembangkan imajinasinya. Oleh karena itu, peneliti memberikan tindakan pada kelas X 2 untuk meningkatkan kemampuan menulis cerita pendek dengan menggunakan metode hypnoteaching agar siswa mudah mengembangkan imajinasinya.

Berdasarkan hasil pembahasan sebelumnya yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan hasil pembelajaran, berikut beberapa simpulan yang didapatkan.

1. Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan pembelajaran menulis cerita pendek dengan metode hypnoteaching dilaksanakan dalam 2 siklus. Pada perencanaan pembelajaran siklus 1 dilakukan berdasarkan studi awal yang dilakukan oleh peneliti di SMA Pasundan 3 Bandung. Pada pelaksanaan pembelajaran siklus 2 dilakukan berdasarkan hasil refleksi yang didapatkan dari siklus 1.

Refleksi pada siklus 1 menunjukkan bahwa siswa masih kesulitan dalam menentukan latar, mendeskripsikan latar dan tokoh, serta masih banyak siswa yang menulis cerpen belum sesuai dengan kaidah EYD. Untuk mengatasinyaa, pada siklus 2 peneliti lebih menekankan penjelasan materi mengenai unsur intrinsik cerpen serta menulis cerpen dengan memperhatikan kaidah EYD.

126

Siti Aisyah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN METODE HYPNOTEACHING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

2. Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran menulis cerita pendek dengan metode hypnoteaching ini dilaksankaan pada tanggal 13 Mei 2014 dan 20 Mei 2014. Pada setiap siklusnya mengalami peningkatan nilai hasil menulis cerita pendek. Penilaian juga dilakukan dari kegiatan guru dan siswa yang dilakukan di setiap siklusnya. Pada siklus 1, proses pelaksanaan pembelajaran menulis cerpen dengan metode hypnoteaching dapat dideskripsikan sebagai berikut.

a. Guru menjelaskan penggunaan jam emosi dalam pembelajaran.

b. Guru mengajak siswa mengikuti permainan agar suasana menjadi menyenangkan dan siswa tetap fokus.

c. Guru memberikan materi tentang cerita pendek.

d. Guru menginstruksikan siswa dalam keadaan rileks, memejamkan mata dan tetap fokus sambil mendengarkan musik instrumental. e. Guru menginstruksikan siswa menulis hasil imajinasinya ke dalam

cerita pendek.

Refleksi yang didapatkan dari pembelejaran menulis cerita pendek pada siklus 1 ini adalah masih banyak siswa yang belum menulis cerita pendek dengan memperhatikan kaidah EYD. Beberapa siswa masih belum bisa menentukan latar, dan mendeskripsikan tokoh serta latarnya.

Berikut ini deskripsi pelaksanaan pembelajaran menulis cerita pendek pada siklus 2.

a. Guru menjelaskan penggunaan jam emosi dalam pembelajaran.

b. Guru mengajak siswa mengikuti permainan agar suasana menjadi menyenangkan dan siswa tetap fokus.

c. Guru memberikan materi tentang cerita pendek. Pada siklus 2 lebih difokuskan mengenai mendeskripsikan latar dan tokoh, menentukan latar, serta menulis cerpen dengan memperhatikan kaidah EYD. d. Guru menginstruksikan siswa untuk menulis latar di secarik kertas.

Siti Aisyah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN METODE HYPNOTEACHING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

siswa. Latar yang ditulis tersebut nantinya akan dijadikan latar dalam cerpen yang akan dibuat.

e. Guru menginstruksikan siswa dalam keadaan rileks, memejamkan mata dan tetap fokus sambil mendengarkan musik instrumental. f. Guru menginstruksikan siswa menulis hasil imajinasinya ke dalam

cerita pendek.

3. Hasil Tindakan

Hasil tindakan yang didapatkan dari pembelajaran menulis cerita pendek dengan menggunakan metode hypnoteaching ini mengalami peningkatan dari setiap siklusnya. Pada siklus 1 rata-rata nilai yang didapatkan ialah 70,2 sedangkan pada siklus 2 rata-rata nilai mengalami peningkatan dengan nilai 85,3. Dari hasil jurnal siswa juga banyak menunjukkan respon positif yang menunjukkan metode hypnotecahing dapat meningkatkan kemampuan menulis cerita pendek.

5.2 Saran

Dari hasil penelitian menulis cerita pendek dengan menggunakan metode hypnoteaching, penulis memberikan saran sebagai berikut:

1. Peneliti menyarankan penggunaan metode hypnoteaching dalam pembelajaran bahasa Indonesia yang membutuhkan kemampuan mengembangkan imajinasi seperti halnya menulis cerita pendek, karena dapat meningkatkan kemampuan menulis cerita pendek siswa.

2. Peneliti menyarankan penggunaan metode hypnoeaching dapat dikembangkan lebih maksimal bila menggunakan PTK dalam penelitiannya karena pertemuan yang tidak cukup sekali dalam pelaksanaannya.

Siti Aisyah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN METODE HYPNOTEACHING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Daftar Pustaka

Arifuddin. 2010. Neuropsikolinguistik. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Essex, Arielle. 2004. Change Your Life. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer.

Haryadi. 2011. Meningkatkan Kemampuan Menulis Naskah Drama dengan Menggunakan Metode Hipnosis. Skripsi Sarjana Pendidikan FPBS UPI. Bandung: tidak diterbitkan.

Istiana, Isna. 2013. Penerapan Metode Hypnoteaching Sugesti Bangun Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola (Penelitian Tindakan Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013). Skripsi Sarjana Pendidikan FPBS UPI. Bandung: tidak diterbitkan.

Kosasih, E. 2012. Dasar-Dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Yrama Widya.

Meilawati, Irsa. 2009. Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Menggunakan Media Rekaman Iklan Televisi pada Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Bandung. Skripsi Sarjana Pendidikan FPBS UPI. Bandung: tidak diterbitkan.

Navis, Ali Akbar. 2013. Hypnoteaching: Revolusi Gaya Mengajar untuk Melejitkan Prestasi Siswa. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Noer, Muhammad. 2010. Hypno Teaching for Succes Learning. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.

Purwani, Rani. 2009. Pembelajaran Menulis Cerpen dengan Menggunakan Strategi 3M (Meniru-Mengolah-Mengembangkan) Sebagai Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis terhadap Siswa Kelas X SMA Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2008/ 2009 (Penelitian Tindakan Kelas). Skripsi Sarjana Pendidikan FPBS UPI. Bandung: tidak diterbitkan.

Siti Aisyah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN METODE HYPNOTEACHING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Puspitawati, Tita. 2009. Penggunaan Media DVD Film Bertema Pendidikan Sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Pendek (Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Bandung Tahun Ajaran 2008/2009). Skripsi Sarjana Pendidikan FPBS UPI. Bandung: tidak diterbitkan.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Tarigan, Henry. G. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Wiriaatmadja, Rochiati. 2010. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Yustisia, N. 2013. Hypnoteaching: Seni Ajar Mengeksplorasi Otak Pendidik. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Dokumen terkait