• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai penerapan model kooperatif tipe NHT dengan media video Pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPS pada siswa kelas V SDN Gisikdrono 03 Semarang, peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1) Model kooperatif tipe NHT dengan media video Pembelajaran dapat meningkatkan keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran IPS di kelas V SDN Gisikdrono 03 Kota Semarang. Hal ini terlihat dari peningkatan yang diperoleh dari hasil observasi, yaitu pada siklus I mendapat skor 18 kriteria cukup, sedangkan pada siklus II mencapai kriteria baik dengan jumlah skor 25, dan pada siklus III mencapai kriteria sangat baik dengan jumlah skor 33.

2) Model kooperatif tipe NHT dengan media video Pembelajaran dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS siswa kelas V SDN Gisikdrono 03 Kota Semarang, hal itu terbukti dari peningkatan hasil observasi aktivitas siswa dimana pada siklus I mendapat skor rata-rata 17, sedangkan pada siklus II mencapai kriteria baik dengan skor rata-rata 24,2, dan pada siklus III mencapai kriteria sangat baik dengan skor rata-rata 26,87.

3) Model kooperatif tipe NHT dengan media video Pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal itu terbukti dengan ketercapaian

hasil belajar siswa berdasarkan tes evaluasi yang diberikan guru, dimana hasil belajar pada siklus I mencapai ketuntasan belajar klasikal 62,5% , meningkat pada siklus II mencapai 76%, dan kembali meningkat pada siklus III dengan ketuntasan belajar klasikal sebesar 85%.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang telah ditetapkan dapat diterima kebenarannya yaitu dengan menerapkan strategi belajar concept mapping berbasis multimedia dapat meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa.

5.2. SARAN

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam usaha meningkatkan kualitas pembelajaran IPS. Dan saran yang disampaikan peneliti adalah sebagai berikut:

1. Bagi Guru

Dalam melaksanakan proses pembelajaran, guru hendaknya menerapkan model Kooperatif tipe NHT dengan media video pembelajaran sebagai alternatif solusi untuk meningkatkan kualitas mengajar guru dalam pembelajaran IPS agar pembelajaran lebih inovatif dan bermakna.

Melalui model Kooperatif tipe NHT dengan media video pembelajarandalam pembelajaran IPS, siswa diupayakan untuk berani dalam bertanya tentang materi yang belum dipahami, siswa lebih teliti dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru maupun teman, dan siswa diupayakan untuk lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. 3. Bagi Lembaga

Dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran dan mutu pendidikan, perlu adanya sosialisasi pentingnya penggunaan model Kooperatif tipe NHT dengan media video pembelajaran di sekolah dasar, sehingga keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa dapat meningkat.

DAFTAR PUSTAKA

Anni, Catharina Tri dan Ahmad Rifa’i. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang: Unnes Press.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Aqib, Zainal. 2006. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru. Bandung: Yrama Widya.

Aqib, Zainal. 2010. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SD, SLB dan TK. Bandung: Yrama Widya.

BNSP.2007. Pedoman Penilaian Hasil Belajar di Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas

BSNP. 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta. Tersedia di http://permen_41_pdf [diunduh Desember 2012].

Daryanto. 2010. Media Pembelajaran. Bandung: Satu nusa.

Depdiknas. 2004. Peningkatan Kualitas Pembelajaran. Jakarta: Depdiknas

_________ 2006. Lampiran Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi. Jakarta: Depdiknas.

.2007. Naskah akademik kajian kebijakan kurikulum mata pelajaran PKn. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum

Djamarah, Syaiful Bahri. 2008 .Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Suatu Pendekatan Teoretis Psikologis. Jakarta:Rineka Cipta.

Hamalik, Oemar. 2009. Psikologi Belajar dan Mengajar.Bandung: Sinar Baru Algens.

______________. 2009. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Hamdani. 2011. Model pembelajaranMengajar. Bandung: Pustaka Setia.

Hidayati, dkk. 2008. Pengembangan Pendidikan IPS SD. Dirjen Dikti DEPDIKNAS

Huda, Miftahul. 2012. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Hopkins, Davin. 2011. Panduan Guru Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Isjoni. 2011. Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Lapono, Nabisi, dkk. 2008. Belajar dan Pembelajaran SD. Jakarta: Depdiknas. Munir, Multimedia.2012. Multimedia. Bandung:Alfabeta.

Poerwanti, Endang. dkk. 2008. Asesmen Pembelajaran SD. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Poerwanti dkk (2008: 6.9). (http://Statistikaterapan.wordpress.com) . Diunduh pada tanggal 5 Januari 2012).

Ruminiati. 2008. Pengembangan Pendidikan Kewarganegaraan SD. Jakarta : Depdiknas.

Saputro, Wibi Gilang. 2011. Penerapan pembelajaran kontekstual dengan menggunakan model numbered heads together (NHT) untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS siswa kelas IVB SDN

Ketawanggede 2 Malang (SKRIPSI). Tersedia dalam

http://library.um.ac.id/ptk/index.php?mod=detail&id=49670 [diakses pada tanggal 12 Maret 2013 pukul 15.00 WIB]

Sanjaya, Wina. 2012. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Sardiman. 2011. Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta: Rajawali Press. Siddiq, Djauhar, dkk.2008. Pengembangan Bahan Pembelajaran SD.

Jakata:Depdiknas.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Slavin, E.Robert. 2010. Cooperative Learning. Penerjemah Yusron, Narulita. Bandung: Nusa Media.

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Surabaya : Pustaka Pelajar.

Tim Dewan Skripsi. 2011. Panduan Penyusunan Skripsi Mahasiswa S1 PGSD. Semarang : Jurusan PGSD UNNES.

Trianto.2007. Model pembelajaran inovatif berorientasi konstruktvisme.Jakarta: Prestasi Pustaka.

Undang-undang sisdiknas nomor 20 tahun 2003

Undang-undang Guru dan Dosen UU RI No.14 Tahun 2005

Uno, Hamzah B. 2009. Model pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Uno, Hamzah B dan Satria Koni. 2012. Assessment Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Usman, Moh. Uzer. 2010. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya

Winataputra, Udin S. 2004. Model pembelajaran Mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka

Wiriaatmadja, Rochiati. 2009. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

KISI-KISI INSTRUMEN

JUDUL:

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI

KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DENGAN

MENGGUNAKAN VIDEO PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS VA SDN GISIKDRONO 03 KOTA SEMARANG

No. Variabel Indikator Sumber

data Instrumen pengumpul data 1 Keterampilan guru kelas VA SD Negeri Gisikdrono 03 Semarang dalam mengelola pembelajaran IPS melalui Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dengan Media Video Pembelajaran.

1) Pengondisian awal siswa sebelum pembelajaran dimulai (keterampilan membuka pelajaran ) 2) Membuka pelajaran (keterampilan membuka pelajaran). 3) Menyampaikan materi pelajaran (keterampilan menjelaskan dan keterampilan menggunakan variasi). 4) Membimbing pembentukan kelompok diskusi (keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, NHT: Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok. Tiap kelompok terdiri dari 3-5 anak dan kepada setiap anggota kelompok diberi

ƒGuru ƒData dokumen ƒLembar observasi ƒAlat dokumen tasi

nomor antara 1 - 5 (penomoran). 5) Menggunakan media pembelajaran (keterampilan menjelaskan dan menggunakan variasai) 6) Memberikan pertanyaan untuk

didiskusikan dalam kelompok (Keterampilan bertanya, NHT: Guru membagikan kertas yang berisi beberapa pertanyaan untuk dikerjakan secara berkelompok

(mengajukan pertanyaan). 7) Membimbing diskusi

kelompok (Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan, NHT: Siswa mengerjakan lembar kerja secara kelompok dan meyakinkan tiap anggota dalam kelompok mengetahui jawaban kelompok (berfikir bersama).

8) Memberikan penghargaan (Keterampilan memberi penguatan, NHT: Kelompok yang paling banyak menjawab pertanyaan dengan benar akan mendapatkan penghargaan dari guru).

Dokumen terkait