• Tidak ada hasil yang ditemukan

5.1 Kesimpulan

PAS O merupakan sebuah kelompok pasukan yang terbentuk dari kumpulan siswa dan alumni dari Sekolah Tinggi Pelayaran (SPT) Jakarta. SPT merupakan sekolah pelayaran yang dibentuk pada masa penjajahan Jepang. Pelajaran yang ada di sekolah SPT antara lain berkaitan dengan pelayaran, kelautan dan ditambah dengan pelatihan militer. Ide pembentukan PAS O sendiri berawal dari keprihatinan melihat bangsa Indonesia yang terus menghadapi serangan dari penjajah, maka Abdul Latif (bekas Guru Pembantu SPT), Oentoro Koesmardjo sebagai penasehat dan dibantu oleh S. Bagijo sebagai siswa tertua SPT membentuk PAS O. Pasukan yang tergabung dalam PAS O setidaknya memiliki kemampuan dasar kemiliteran yang didapat pada saat bersekolah di SPT. PAS O yang memliki kemampuan militer sebagai angkatan laut tidak menyurutkan niat mereka untuk ikut berjuang meskipun bertempur di darat.

Terbentuknya PAS O di Jakarta, tidak lantas PAS O langsung berjuang melakukan perlawanan terhadap pasukan Belanda yang ada di Jakarta. PAS O lebih memilih melakukan hijrah ke daerah Jawa Timur. Hijrahnya PAS O ke Jawa Timur, karena PAS O yang baru saja terbentuk jumlah pasukannya masih sedikit dan tidak memiliki persenjataan yang memadai. Hijrah yang dilakukan PAS O bertujuan untuk melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan MBU di Yogyakarta. PAS O berharap dengan dilakukannya koordinasi dengan MBU di Yogyakarta, PAS O mendapatkan tambahan persenjataan dan pasukan. Selain itu koordinasi juga berguna untuk menentukan daerah operasi militer dan strategi perang dapat lebih terencana dengan baik. Tujuan PAS O menuju Jawa Timur adalah untuk membantu pemuda Surabaya melawan pasukan sekutu. Setelah berkoordinasi dengan

Arif Gusmayadi, 2014

PERANAN PEMOEDA ANGKATAN SAMOEDERA OEMBARAN (PAS O) DALAM PERISTIWA AGRESI MILITER BELANDA II TAHUN 1948 DI YOGYAKARTA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

MBU kemudian PAS O bergerak menuju Surabaya, sebelum sampai di Surabaya PAS O singgah di Mojokerto terlebih dahulu. Mojokerto menjadi titik pertemuan antara TKR Laut Pusat dengan pasukan pemuda dari Jawa Timur dan beberapa pasukan pemuda yang mundur dari front Surabaya. Pertemuan di Mojokerto ini menjadi awal dari perjuangan pasukan TKR Laut Pusat dalam membantu mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari serangan pasukan NICA yang berusaha menjajah kembali Indonesia.

PAS O merupakan satuan pasukan dengan jumlah yang sedikit. Strategi perang PAS O dilakukan dengan cara perang gerilya, dengan strategi perang seperti ini PAS O selalu berpindah-pindah daerah operasi militernya. Berpindah-pindahnya daerah operasi militer PAS O, menyebabkan PAS O banyak sekali terlibat pertempuran di setiap daerah yang mereka singgahi. Jika dilihat dari peperangan yang dilakukan oleh PAS O, maka dapat terlihat bahwa peranan PAS O pada masa Agresi Militer Belanda ke II ini sebagai pasukan yang melakukan serangan mendadak untuk menciptakan kekacauan pada pasukan Belanda. Penyerangan yang dilakukan seperti ini juga bertujuan untuk menunjukkan eksistensi pasukan Indonesia itu masih memiliki kekuatan untuk melawan Belanda. Meskipun PAS O melakukan serangan-serangan dalam skala kecil namun, pengaruh dari serangan-serangan tersebut cukup memberikan pengaruh yang berarti untuk membantu pasukan lain yang akan merebut kembali Yogyakarta dari tangan Belanda. Pada penyerbuan yang dilakukan pasukan Indonesia untuk merebut kembali Yogyakarta, PAS O berada di luar kota Yogyakarta dan melakukan penyerangan terhadap pos-pos Belanda dan konvoi pasukan Belanda yang hendak membantu pos Belanda di Yogyakarta yang sedang di serang oleh pasukan Indonesia. Penyerangan yang dilakukan PAS O terhadap Belanda ini cukup memberikan pengaruh, karena pasukan Belanda yang hendak memberikan bantuan ke Yogyakarta terhambat oleh serangan dari PAS O selama dalam perjalanan mereka. Apabila pasukan bantuan Belanda dapat masuk secara cepat ke Yogyakarta, pasukan Belanda bisa saja dengan mudah mematahkan penyerangan yang dilakukan pasukan Indonesia untuk merebut Yogyakarta. Sehingga harapan untuk mencuri

Arif Gusmayadi, 2014

PERANAN PEMOEDA ANGKATAN SAMOEDERA OEMBARAN (PAS O) DALAM PERISTIWA AGRESI MILITER BELANDA II TAHUN 1948 DI YOGYAKARTA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perhatian dunia dengan melakukan peperangan Yogyakarta tentunya akan sia-sia karena tidak menimbulkan peperangan yang dapat menunjukkan bahwa kekuatan pasukan Indonesia itu masih ada dan cukup tangguh untuk mempertahankan Negaranya.

Serangan yang dilakukan oleh TNI tersebut memang bisa dikatakan gagal karena tidak dapat merebut kembali kota Yogyakarta dari tangan Belanda. Akan tetapi sesuai dengan tujuan utamanya yang bersifat politis, serangan umum ini cukup berhasil karena mampu menunjukkan kepada dunia bahwa kekuatan TNI sebagai pasukan penjaga keamanan negara masih memiliki kekuatan untuk menjalankan tugasnya tersebut. Akibat dari peristiwa ini mengakibatkan dunia internasional, begitu juga Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) memberikan tekanan terhadap Belanda untuk menghentikan peperangan, setelah sebelumnya Belanda mengabaikan resolusi yang dikeluarkan PBB yang disusul dengan dilancarkannya agresi militer pertama oleh Belanda terhadap Indonesia. Akhirnya Belanda tidak dapat menghindar lagi dari tekanan-tekanan yang diberikan oleh negara luar dan juga dari PBB hingga akhirnya Belanda terpaksa kembali ke meja perundingan. Perundingan pertama yang dilakukan adalah perundingan segitiga antara Belanda, BFO dan Indonesia yang dilaksanakan pada 22 Juni 1949. Perundingan ini menghasilkan pengembalian pemerintahan Republik ke Yogyakarta akan dilaksanakan pada 24 Juni 1949, Indonesia menghentikan perang gerilya dan akan dilaksanakannya KMB di Den Haag. Kembalinya Belanda ke meja perundingan dan mengembalikan pemerintahan Indonesia di Yogyakarta kepada pemerintahan Indonesia, maka dengan demikian mengakhiri peristiwa Agresi Militer Belanda ke II.

5.2 Saran

Perjuangan PAS O dalam merebut kembali kota Yogyakarta dari penguasaan Belanda bisa dibilang sebagai gerakan perjuangan dengan kekuatan yang kecil. Akibat yang ditimbulkan oleh serangan-serangan PAS O

Arif Gusmayadi, 2014

PERANAN PEMOEDA ANGKATAN SAMOEDERA OEMBARAN (PAS O) DALAM PERISTIWA AGRESI MILITER BELANDA II TAHUN 1948 DI YOGYAKARTA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terhadap Belanda juga tidak menimbulkan pengaruh yang begitu besar bagi pasukan Belanda, namun bagaimana pun juga perjuangan PAS O dalam melawan pasukan Belanda pastinya memiliki dampak bagi Belanda. Oleh karena itu perjuangan PAS O melawan Belanda pada Agresi Militer Belanda ke II bisa menjadi tambahan materi pelajaran sejarah di sekolah dalam materi perjuangan diplomasi yang dipelajari di kelas XI. Penulis berharap dengan dimasukkannya perjuangan PAS O dalam materi Agresi Militer Belanda ke II dapat menambah pengetahuan baru bagi siswa-siswi dalam mempelajari pelajaran sejarah. pelajaran yang dapat diambil dari perjuangan PAS O dalam merebut kemerdekaan yaitu semangat pantang menyerah yang bisa ditiru oleh murid-murid sekolah.

Arif Gusmayadi, 2014

PERANAN PEMOEDA ANGKATAN SAMOEDERA OEMBARAN (PAS O) DALAM PERISTIWA AGRESI MILITER BELANDA II TAHUN 1948 DI YOGYAKARTA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Bramasthagiri B.A, et al. (1971). Korps Komando AL. dari Tahun Ketahun. Bagian Sejarah KKO. AL : Jakarta.

Bridson, C.R. (1990). Gejolak Revolusi di Jakarta 1945-1949: Pergulatan Antara Otonomi dan Hegemoni. Jakarta: Grafiti.

DISPENAL. (2005). Sejarah Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (Periode Perang Kemerdekaan) 1945-1950. Jakarta: Dinas Penerangan TNI

Angkatan Laut.

Djumhur, I dan Suparta, D. (1974). Sejarah Pendidikan. Bandung: CV. Ilmu. Gottschalk, L. (1986). Mengerti Sejarah. Jakarta : UI Press.

Gray, C.S. 1999. “The Dimension of Strategy”, dalam Modern Strategy, Oxford: Oxford University Press.

Hayati, S et al. (2007). Geografi Politik. Bandung: PT. Refika Aditama. Ismaun. (2005). Pengantar Ilmu Sejarah. Bandung : Historia Utama Press.

Jusuf, S. (1971). Sedjarah Perkembangan Angkatan Laut. Jakarta: Departemen Pertahanan Keamanan Pusat Sedjarah ABRI.

Kahin, George MC Turnan. (1970). Nasionalisme dan Revolusi di Indonesia. Jakarta: Sinar Harapan.

Lubis, M. S. (2007). Ilmu Negara. Bandung: Mandar Maju.

Marbun, B.N. (2007). Kamus Politik: Edisi Revisi 2007 Deperbaharui dan Dilengkapi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Matanasi, P. KNIL Koninklijk Nederlandsche Indische Leger: Bom Waktu Tinggalan Belanda. Yogyakarta: Med Press.

Nazsir, N. (2009). Teori-Teori Sosiologi. Bandung: Widya Padjadjaran. Ricklefs, M.C. (2007). Sejarah Indonesia Modern. Yogyakarta: Gadjah Mada

Arif Gusmayadi, 2014

PERANAN PEMOEDA ANGKATAN SAMOEDERA OEMBARAN (PAS O) DALAM PERISTIWA AGRESI MILITER BELANDA II TAHUN 1948 DI YOGYAKARTA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sadjadi, I et al. (1997). Sejarah Perjuangan Pemuda Angkatan Samudra

Oembaran PAS “O” 1945-1950. Jakarta : Ikatan Keluarga PAS “O” –

Yayasan Bina Nusantara Jakarta.

SESKOAD. (1990). Serangan Umum 1 Maret 1949. Jakarta: PT. Lamtoro Gung Persada.

Simatupang, T. B. (1954). Pelopor Dalam Perang Pelopor Dalam Damai. Jakarta: Jajasan Pustaka Militer.

Simatupang, T. B. (1987). Dari Revolusi ke Pembangunan. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Sjamsuddin, H. (2007). Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak. Soehino. (2005). Ilmu negara. Yogyakarta: Liberty.

Sulistiyo, H. (2009). Keamanan Negara Keamanan Nasional dan Civil Society. Jakarta: Pensil 324.

Sundhaussen, U. (1988). Politik Militer Indonesia 1945-1967: Menuju Dwi Fungsi ABRI. Jakarta: LP3ES.

Supardan, D. (2008). Pengantar Ilmu Sosial: Sebuah Kajian Pendekatan Struktural. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013) Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung. Universitas Pendidikan Indonesia.

Wahyu, R. (2010). Ilmu Sosial Dasar. Bandung: Pustaka Setia.

Zuriah, N. (2005). Metodologi Penelitian Sisiologi dan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arif Gusmayadi, 2014

PERANAN PEMOEDA ANGKATAN SAMOEDERA OEMBARAN (PAS O) DALAM PERISTIWA AGRESI MILITER BELANDA II TAHUN 1948 DI YOGYAKARTA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sumber Internet:

Aribowo, B. (2009). Agresi Militer Belanda (21 Juli 1947). [ONLINE] tersedia: http://sosbud.kompasiana.com/2009/12/28/agresi-militer-Belanda-i-21-Juli-1947/ [31 Januari 2012].

Pasarkreasi.(2008). Pendidikan di Zaman Pendudukan Jepang. [ONLINE] tersedia: http://www.pasarkreasi.com/talk/detail/edutainment/44 [26 Januari 2012]

Sartika, et al. (___). Teori Strategi. [ONLINE]. Tersedia : http://sartika-t--

fisip10.web.unair.ac.id/artikel_detail-43771-Umum-Teori%20Strategi.html [4 Agustus 2012].

____, (2010). Kamus Kecil TNI. [ONLINE] tersedia:

http://militerinfo.blogspot.com/2010/11/kamus-kecil-tni.html [29 November 2014].

____, (____). Kamus Besar Bahasa Indonesia. [ONLINE] tersedia: http://kbbi.web.id/pemuda [29 November 2014]

Dokumen terkait