Kesimpulan dari hasil analisis dan hasil pengujian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Ada perbedaan hasil belajar kewirausahaan antara model pembelajaran yang digunakan kooperatif tipe Group Investigation dengan tipe STAD. Hal ini ditunjukkan hasil belajar siswa yang diberikan dengan model pembelajaran kooperatif tipe GI lebih tinggi nilainya dibandingkan hasil belajar siswa yang diberikan dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
2. Hasil belajar kewirausahaan siswa yang pembelajarannya menggunakan model kooperatif tipe Group Investigation lebih baik dari pada pembelajarannya menggunakan tipe STAD pada siswa yang memiliki sikap positif terhadap mata pelajaran kewirausahaan
3. Hasil belajar kewirausahaan yang pembelajarannya menggunakan model kooperatif tipe STAD lebih baik dari pada yang pembelajarannya
menggunakan tipe Group Investigation pada siswa yang memiliki sikap negatif terhadap mata pelajaran Kewirausahaan
4. Ada interaksi antara model pembelajaran yang digunakan dengan sikap siswa terhadap hasil belajar. Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan hasil belajar, bila diperhatikan kedua garis tersebut sejajar antara garis biru dan garis merah tetapi pada akhirnya ada pertemuan antara garis biru dan garis merah yang artinya memang ada interaksi antara keduanya atau signifikan. Kedua garis yang dibentuk oleh perkiraan mean tepi masing-masing kelompok sehingga dengan demikian tidak diragukan lagi bahwa memang ada interaksi setelah siswa diberikan perlakuan.
5.2 Implikasi
Implikasi yang akan dijelaskan pada sub bab ini adalah implikasi teori dan implikasi teoritis, yang akan dijelaskan sebagai berikut.
5.2.1 Implikasi Teoritis.
Impikasi perbedaan hasil belajar siswa dalam pembelajaran dengan penggunaan model pembelajaran yang berbeda memberikan masukkan kepada seorang guru untuk berupaya memilih model pembelajaran yang cocok dengan materi yang akan disampaikan. Karakteristik siswa hendaknya diinput sejak awal tahun ajaran baru,kemudian data tersebut seorang guru dapat membuat desain pembelajaran yang diinginkan dan disesuaikan dengan materi dan karakteristik siswa.
5.2.2 Implikasi Praktis
Agar model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat dipakai dengan baik, khususnya dalam mata pelajaran kewirausahaan. Peneliti lain yang akan melaksanakan penelitian pada mata pelajaran kewirausahaan perlu memperhatikan hal-hal berikut ini.
a. Dalam pelaksanaan pembelajaran kewirausahaan guru dituntut untuk lebih memahami sikap siswa baik yang positif maupun negatif. Dengan membagi siswa menjadi beberapa kelompok heterogen dan memberikan tugas kelompok dan menginformasikan hal yang penting untuk memotivasi rasa ingin tahu siswa tentang konsep-konsep yang akan mereka pelajari. Di sini siswa belajar untuk memahami makna bukan hafalan, pertanyaan-peranyaan diberikan penjelasan tentang benar atau salah. Jika siswa telah memahami konsep maka dapat beralih kekonsep lain.
b. Praktek terkendali hendaknya dilakukan dalam menyajikan materi dengan cara menyuruh siswa mengerjakan soal dan mengorelasikan materi yang ditemukan dengan kehidupan nyata siswa sehari-hari sehingga siswa lebih mudah memahami dan menyelesaikan masalah yang dihadapi sehingga siswa selalu siap dan dalam mengerjakan tugas tidak akan menyita waktu lama. c. Penilaian hasil belajar sebaiknya dilakukan selama 45 - 60 menit
secara mandiri untuk menunjukkan apa yang telah siswa pelajari dan kerjakan baik secara perorangan maupun kelompok. Hasil
evaluasi digunakan sebagai nilai perkembangan individu dan disumbangkan sebagai nilai perkembangan kelompok.
d. Dari hasil nilai perkembangan, maka penghargaan pada prestasi siswa diberikan dalam tingkatan penghargaan seperti misalnya, baik, hebat dan super. Agar siswa lebih termotivasi dalam mengikuti pelajaran.
5.3Saran
Berdasarkan simpulan dan implikasi di atas, maka diajukan saran-saran sebagai berikut.
a) Sebelum melakukan pembelajaran dikelas hendaknya seorang guru terlebih dahulu melakukan tes awal untuk mengetahui kemampuan siswa baik yang mempunyai sikap awal positif dan negatif yang gunanya untuk dapat memilih metode apa yang paling tepat untuk digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran kewirausahaan.
b) Untuk mata pelajaran kewirausahaan guru hendaknya lebih selektif dalam memilih strategi,metode dan model pembelajaran yang paling cocok dan sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar pada mata pelajaran tersebut.
c) Sebaiknya guru memberikan perlakuan yang berbeda untuk setiap siswa dengan sikap yang berbeda.
d) Dalam proses pembelajaran siswa diharapkan dapat berinteraksi dengan teman-temannya sehingga siswa yang mempunyai sikap yang positif akan
membantu teman-temannya yang mempunyai tingkat sikap negatif. Bagi siswa yang memang mempunyai sikap awal positif tidak akan mempunyai kesulitan dalam mempelajari mata pelajaran kewirausahaan dan hasil belajarnya pun akan baik apabila guru menggunakan model pembelajaran yang tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Remaja Rosda Karya. Bandung. 312 Hal.
Arikunto, Suharsimi. 2007. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta.
Arini, Yusti. 2011. “Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) dan Aplikasinya Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Proses
Pembelajaran”. (http://yusti-arini.blogspot.com/2009/08/model- pembelajaran-kooperatif.html, diakses 6 Februari 2012).
Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Penyusunan KTSP Kabupaten/Kota; Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Baharuddin. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Ar-Ruzz Media. Jokjakarta. 198 Hal
Basrowi, dan Soenyono. 2007. Metode Analisis Data Sosial, Jenggala Pustaka Utama. Kediri
Bungin, Burhan. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif. Kencana. Jakarta.
Clark, J. (1988). Apakah ada tempat untuk "teori kerajinan" dalam administrasi pendidikan. Educational Management and Administration,
Darsono, Max. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang; IKIP Semarang Press Dasna, I Wayan . 2005 Kajian Implementasi Model Siklus Belajar (Learning
Cycle) dalam Pembelajaran Kimia. Makalah Seminar Nasional Mipa dan pembelajarannya. FMIPA UM. Dirjen Dikti Depdiknas. 5 Sep. 2005. Dharma, Surya & Akib, Haedar, 2009. Kewirausahaan Sekolah Berbasis
Kreatifitas dan Inovasi. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 15 Edisi Khusus.
Depdiknas. 2004. Pedoman khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian Mata pelajaran. Depdiknas. Jakarta. 201 Hal.
Depdiknas. 2006. Panduan Penyusunan KTSPJenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. BSNP. Jakarta.
Devi, 2010. Penggunaan metode Pembelajaran Kooperatif tipe Group
Investigation (GI) Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi SMA Negeri 6 Cirebon. Ekperimen pada SMA Negeri 6 Cirebon 2010
Dimyati, Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Rieneka Cipta. Jakarta Dirjen Dikti. 2010. Buku Pedoman Sertifikasi Pendidik Untuk Dosen Tahun 2010. Buku II Penyusunan Portofolio. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Jakarta.
Djamarah, Syaiful Bahri Drs. Dan Zain Aswan Drs. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta
Djiwandono, Esti Wulandari. 2006. Psikologi Pendidikan. Jakarta. PT. Gramedia Medisarana Indonesia.
Donald Ary, Lucy Cheser Jacobs, Asghar Razavieh. 2002. Introduction to Research in Education. Wadsworth. Thomson Learning.
Etin Solihatin. Hj. & Raharjo, 2007 Cooperative Learning Anilisis Model Pembelajaran IPS, Bumi Aksara.
Hamalik, Oemar. 2004. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara.
Hasan, S. Hamid. 1996 Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial (buku I). Bandung: Jurusan Sejarah FIPS IKIP Bandung.
Hasan, S. Hamid. 1996. Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial (buku II). Bandung: Jurusan Sejarah FIPS IKIP Bandung.
Herpratiwi, . 2009. Teori Belajar dan Pembelajaran. Penerbit Universitas Lampung.
Jihad, Asep dan Haris, Abdul. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.
Kerlinger Fred, Asas-Asas Penelitian Behavioral. Gadjah Mada University Press. 2000.
Komaruddin. 2011. Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Siswa SMP Negeri 9 Metro Tahun Pelajaran 2010/2011. Program Pasca Sarjana Jurusan P. IPS FKIP. Universitas Lampung 2011.
Mardiyatmo, 2008. Menciptakan Jiwa Wirausaha melalui Pembelajaran di Sekolah, (Online), (http://www,wordpress/pdf/com. Diakses tanggal 19 Maret 2010
Muhibin Syah. 2008 Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya, Cet. Ke - 14
Musfida. 2009. “Pembelajaran Cooperative Learning”.
(http://muhfida.com/pembelajaran-cooperative-learning, diakses 6 Februari 2012).
M. Sobry Sutikno. 2007 Menggagas Pembelajaran Efektif dan Bermakna. NTP Press Mataram.
Nashar. (2004). Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal dalam Kegiatan Pembelajaran. Jakarta: Delia Press
Nasution, 2010. Didastik Asas-Asas Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta.
National Council for the Social Studies. 1994 Curriculum Standards for Social Studies, Expectations of Excellence. National Council for the Social Studies. United Stated of America.
Nazir,. 1988. Metode Penelitian.Ghalia Indonesia. Jakarta.
Pargito, 2010. Dasar-Dasar Pendidikan IPS. FKIP Unila. Lampung. 53 Hal. Phillip E. Fess and Carl s. Warren. Accounting Principles. Fifteenth Edition.
South-Western Publishing Co. Cincinatti. West Chicago, IL. Dallas. Livermore. CA. 1989, page 16
Sagala, Syaiful. 2011. Konsep dan Makna Pembelajaran. Alfabeta. Bandung. Sanjaya, Wina. 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Sapriya, 2009 PendidikanIPS; Konsep dan Pembelajaran: Rosda
Sardiman AM, 2006. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Rajawali
Siti Arniah. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Pembelajaran Fisika di SMA.Jurnal Penelitian UNY Yogyakarta. 2010
Slavin. Robert E. 1995. Cooperatof Learning. The Jhons Hopskins University United States of America.
Sobry Sutikno.2007 Menggagas Pembelajaran Efektif dan Bermakna, NTP Press Mataram.
Sugiyono. Statistika untuk Penelitian. Alfabeta. Bandung. 2007
Suhartati, 2012. Perbedaan Hasil Belajar Akuntansi Biaya dengan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan Pembelajaran CTL pada Siswa kelas XII Ak SMK Negeri 1 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011 - 2012. Program Pasca Sarjana Jurusan P. IPS FKIP. Universitas Lampung 2012.
Sumantri, 2003. Pembaharuan Pendidikan IPS. Remaja Rosda Karya Bandung Suprijono, Agus. 2009. “Karakteristik Pembelajaran Kooperatif”.
(http://tepenr06. wordpress.com/2011/09/06/karakteristik-pembelajaran- kooperatif/, diakses 6 Februari 2012).
Surianta, I Made. 2009. “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Type
STAD dengan Media VCD”. (http://disdikklungkung.net/content/view/73/46/, diakses 6 Februari 2012).
Sutikno, Sobri M. 2009. Belajar dan Pembelajaran, Upaya Kreatif Dalam Mewujudkan Pembelajaran yang Berhasil. Bandung: Prospect.
Syah, Muhibin. 2010. Psikologi Belajar. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. 255 Hal.
Trianto.2009.Mendesain Model Pembelajaran Invatif Progresif.Surabaya.Kencana.
Universitas Lampung. 2010. Format Penulisan Karya Ilmiah. Unila. Lampung. Woolever, Roberta M. And Kathryn P. Scott.1988.Active Learning in Social
Studies Promoting Cognitive and Social Growth.London: Scott, Foresman and Company. Hal 10-13.
Yasa, Doantara. 2008. “Metode Pembelajaran Kooperatif”.
(http://ipotes.wordpress.com /2008/05/10/metode-pembelajaran-kooperatif/, diakses 10 Oktober 2011).
ABSTRAK
“PERBEDAAN HASIL BELAJAR MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE GROUP INVESTIGATION DAN TIPE STAD BERDASARKAN SIKAP
SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN PADA KELAS
XII PEMASARAN DI SMK NEGERI 1 BANDAR LAMPUNG TAHUN
PELAJARAN 2011 – 2012 ”.
Oleh
Mike Elly Rose
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini berupa (1) apakah ada perbedaan hasil
belajar kewirausahaan antar metode, (2) apakah ada perbedaan hasil belajar
kewirausahaan antar metode dengan sikap awal, dan (3) apakah ada interaksi antara
metode pembelajaran yang digunakan dengan sikap awal, Satu kelas menggunakan
pembelajaran GI dan satu kelas lainnya menggunakan STAD dengan memperhatikan
sikap siswa. Rancangan yang digunakan yaitu 2 x 2 dan analisis data menggunakan
Varian dua jalur dengan disain faktorial dan analisis efektivitas. Hasil Penelitian
menunjukkan bahwa (1) terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar siswa yang
menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe GI dan pembelajaran STAD, (2)
terdapat perbedaan hasil belajar siswa dengan sikap awal siswa dan (3) terdapat
interaksi antara metode yang digunakan dan tingkat kemampuan awal siswa dalam
mempengaruhi prestasi belajar, dan Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan
bahwa terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar yang menggunakan metode
pembelajaran kooperatif tipe GI dan pembelajaran STAD dengan memperhatikan
sikap awal siswa.
Kata Kunci : pembelajaran GI, pembelajaran STAD, Sikap siswa