• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berdasarkan hasil penelitian, analisis dan pembahasan mengenai peningkatan keterampilan menulis karangan deskripsi melalui pendekatan kontekstual, maka dapat dikemukakan simpulan dan rekomendasi yang terkait dengan penelitian ini.

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian, analisis, refleksi, dan pembahasan mengenai penerapan pendekatan kontekstual untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi, maka dapat dikemukakan simpulan dan rekomendasi yang terkait dengan penelitian ini.

1. Perencanaan pembelajaranmenulis karangan deskripsi melalui pendekatan kontekstual dilaksanakan selama tiga siklus. Perencanaan diawali dengan membuat RPP dan instrumen penelitian. Penerapan model dan metode dalam pendekatan kontekstual harus diperhatikan agar pembelajaran tidak membosankan, model yang digunakan oleh peneliti adalah modelmake a match dan metode karyawisata. RPP dalam penelitian ini merupakan penerapan pendekatan kontekstual yang menekankan pada ketujuh komponennya. Komponen tersebut adalah komponen bertanya, pemodelan, masyarakat belajar, menemukan, konstruktivisme, penilaian autentik dan refleksi. Perencanaan komponen bertanya ditekankan agar siswa aktif.Komponen pemodelan direncanakan agar siswa dapat melihat contoh teks karangan deskripsi terlebih dahulu sebelum membuat langsung.Komponen masyarakat belajar agar siswa dapat bekerja sama untuk melakukan diskusi ketika menentukan tema dan menyusun kerangka karangan berdasarkan hasil pengamatan.Komponen inkuiri direncanakan agar siswa mampu menemukan ide-ide yang akan ditulis mengenai objek

105

Yuli Anjani, 2014

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Pendekatan Kontekstual Bagi Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berdasarkan hasil pengamatan.Komponen konstruktivisme direncanakan pada kegiatan siswa dalam menulis karangan deskripsi.Komponen penilaian autentik dihasilkan dari tugas menulis karangan.Komponen refleksi direncanakan agar siswa dapat menyimpulkan materi pembelajaran.

2. Pelaksanaan pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui pendekatan kontekstual berjalan dengan lancar. Langkah pembelajaran dengan menerapkan pendekatan kontekstual yaitu (a) guru melakukan apersepsi untuk memunculkan komponen bertanya, siswa yang aktif bertanya diberikan reward berupa tanda bintang. (b) guru menyampaikan tujuan pembelajaran. (c) guru menunjukan contoh teks karangan deskripsi yang ditulis di kertas karton dan potongan teks karangan deskripsi yang dibentuk seperti bendera, sebagai pelaksanaan pemodelan, (d) guru meminta siswa untuk membentuk kelompok secara bebas agar siswa dapat saling bertukar ide, sebagai pelaksanaan komponen masyarakat belajar. (f) setiap kelompok melakukan pengamatan terhadap objek secara langsung untuk menentukan tema dan menyusun kerangka karangan, sebagai pelaksanaan komponen inkuiri. (g) siswa menulis karangan secara individu berdasarkan kerangka yang telah dibuat bersama kelompok, sebagai pelaksanaan komponen konstruktivisme. (h) Siswa mengumpulkan tugas menulis karangan deskripsi sebagai pelaksanaan penilaian autentik. (h) di akhir pembelajaran siswa menyimpulkan pembelajaran, bagi siswa yang aktif diberikan reward, sebagai bentuk pelaksanaan komponen refleksi. Iklim pembelajaran di kelas pun meningkat menjadi lebih baik karena siswa mengalami suasana yang kondusif selama proses pembelajaran. Dengan menerapkan pendekatan kontekstual guru dapat lebih mudah dalam mengelola kelas, dan siswa pun lebih mudah memahami materi dan mengerjakan tugas dengan belajar secara kelompok serta pengamatan objek secara langsung.

3. Keterampilan menulis karangan deskripsi mengalami peningkatan setelah mendapatkan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan kontekstual. Hal ini dapat terlihat dari hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan setiap siklusnya. Hasil rata-rata keterampilan menulis karangan deskripsi

Yuli Anjani, 2014

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Pendekatan Kontekstual Bagi Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pada siklus I sebesar 52,54 dengan tingkat ketuntasan 9,09%, nilai rata-rata pada siklus II sebesar 70,39 dengan tingkat ketuntasan 56,2%, dan nilai rata-rata pada siklus III sebesar 84,31 dengan tingkat ketuntasan 90,09%. Aspek yang dinilai pada hasil karangan siswa yaitu aspek kesesuaian dengan objek, keterperincian dengan objek, kesesuaian tema dan judul, struktur karangan, diksi dan penggunaan ejaan serta tanda baca.

B. REKOMENDASI

Berdasarkan kesimpulan di atas, terdapat beberapa rekomendasi, sebagai berikut.

1. Bagi guru SD, penerapan pendekatan kontekstual perlu dijadikan pendekatan alternatif dalam upaya meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi. Karena dengan menerapkan pendekatan kontekstual yang menekankan pada ketujuh komponen, siswa dapat dengan mudah mengungkapkan gagasan dan mengembangkan karangan, dapat berdiskusi dengan teman kelompoknya dalam mengarjakan tugas dan pembelajaran akan lebih bermakna serta menyenangkan karena siswa mengalami secara langsung.

2. Bagi siswa, ketika menulis karangan dapat dengan melihat objek terlebih dahulu dan bertukar ide/gagasan dengan teman untuk menyusun kerangka karangan, kemudian mengembangkan kerangka karangan tersebut menjadi karangan. Hal ini dapat memudahkan siswa dalam menulis karangan deskripsi.

3. Bagi peneliti, dapat melakukan penelitian lebih lanjut mengenai keterampilan menulis karangan deskripsi agar dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Peneliti pundapat menggunakan gambaran pelaksanaan pendekatan kontekstual, karangan deskripsi serta hasil penelitian untuk dijadikan bahan referensi dalam penelitian selanjutnya.

Yuli Anjani, 2014

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Pendekatan Kontekstual Bagi Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Z. dkk. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widia.

Arikunto, S. dkk. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan Dan Kebudayaan Dan Penjaminan Mutu. (2012). Keterampilan Menulis. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Budiamin, A. dkk. (2006). Perkembangan Peserta Didik. Bandung: UPI Press.

Cahyani, I. (2012). Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Agama Islam.

Cahyani, I & Hodijah. (2007). Kemampuan Berbahasa Indonesia di SD. Bandung: UPI Press.

Departemen Pendidikan Nasional. (2009). Bahan 02 Pendidikan dan Pelatihan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas.

Departemen Pendidikan Nasional. (2002). Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning/ CTL). Jakarta: Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah.

Djibu, S. (2013). Kemampuan Siswa Menulis Karangan Menggunakan Pendekatan Kontekstual Di Kelas IV SDN 1 Suwawa Kabupaten Bone Bolango. Skripsi pada Program PGSD. Universitas Negeri Gorontalo, Gorontalo: Tidak Diterbitkan.

Finoza, L. (2009). Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: DIKSI.

Hartati, T. dkk. (2010). Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Sekolah Dasar Kelas Rendah. Bandung: UPI Press.

Yuli Anjani, 2014

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Pendekatan Kontekstual Bagi Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hatikah, T. dkk. (2006). Membina Kompetensi Berbahasa dan Bersastra Indonesia. Bandung: Grafindo Media Pratama.

Heriasa, I. dkk. (2014). Pengaruh Pendekatan Kontekstual Terhadap Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Pada Siswa Kelas V Sd Semester Ganjil Di Gugus VI Kecamatan Buleleng Kabupaten Buleleng Tahun Pelajaran 2013/2014, 2 (1), hlm. 1-10.

Hernawan, A. H. dkk. (2010). Belajar dan Pembelajaran SD. Bandung: Upi press.

Jauhari, H. (2013). Terampil Mengarang. Bandung: Nuansa Cendikia.

Johnson, B.E. (2002). Contextual Teaching & Learning: what it is and why it’s here to stay. Diterjemahkan oleh Ibnu Setiawan. (2007). Bandung: Mizan Learning Center.

Juanda, D. & Resmini, N. (2007). Pendidikan Bahasa & Sastra Indonesia di Kelas Tinggi. Bandung: UPI Press.

Kusnandar. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Raja Garasindo Persada.

Komalasari, K. (2013). Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung: Refika Aditama.

Purnomo, E. A. (2010). Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Deskripsi Melalui Pendekatan Kontekstual pada Siswa Kelas IV Sdn Karanggedang 03 Sidareja Cilacap Tahun Ajaran 2009/2010. Skripsi pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret. Surakarta: Tidak Diterbitkan.

Rosidi, I. (2009). Menulis Siapa Takut. Yogyakarta: Kanisius.

Rosmana, A. & Cahyani, I. (2006). Pendidikan Bahasa Indonesia. Bandung: UPI Press.

110

Yuli Anjani, 2014

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Pendekatan Kontekstual Bagi Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sanjaya, W. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Pernada Media.

Santoso, S. (2005). SPSS Mengolah Data Statistik Secara Profesional. Jakarta: Elek Media Komputindo.

Suhardjono. (2006). Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Kegiatan Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Bumi Aksara.

Sukirman, D. & Kasmad, M. (2006). Pembelajaran Mikro. Bandung: UPI Press.

Sukmawati, D. (2013). Penerapan Model Concept Sentence untuk Meningkatkan Hasil Belajar Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 2 Cibodas Kabupaten Bandung Barat. Skripsi pada Program PGSD. FIP UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan.

Sutedi, R. (2013). Penggunaan Media Audio Visual untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Suntenjaya Kabupaten Bandung Barat. Skripsi pada Program PGSD. FIP UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan.

Tarigan, H. G. (2008). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. (2011). Kurikulum & Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Inggried, D. W. (2011). Tradisi Menulis Lebih Rendah daripada Minat Baca. [Online]. Tersedia di: http://edukasi.kompas.com/. Diakses 10 Oktober 2013.

SH. (2014). Minimnya Minat Menulis Buku di Indonesia. [Online]. Tersedia di: http:// selarasindo.com/. Diakses 10 Oktober 2013.

Dokumen terkait