• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berdasarkan rumusan masalah serta pengolahan dan analisis data pada pembahasan sebelumnya terhadap hasil penelitian dalam penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan di kelas V SDN 2 Suntenjaya dengan menggunakan penerapan model discovery learning pada mata pelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa, diperoleh kesimpulan sebagai berikut.

1. Pelaksanaan pembelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya dengan menerapkan model discovery learning di kelas V SDN 2 Suntenjaya berlangsung dengan cukup baik dan efektif walaupun terdapat beberapa kendala dalam proses pelaksanaannya. Pada pembelajaran disetiap siklus respon siswa dan aktivitas siswa dalam kelompok semakin meningkat. Siswa pun mulai mengerti makna dari materi yang disampaikan, terlihat dari penguasaan siswa terhadap setiap indikator yang meningkat dari setiap siklusnya. Siswa juga terlihat lebih aktif dan mulai terbiasa melaksanakan pembelajaran dengan model penemuan, dimana siswa tidak sekedar menerima apa yang guru sampaikan kemudian menyalinnya melainkan siswa secara aktif membangun sendiri pengetahuannya melalui kegiatan-kegiatan yang dilakukan baik secara individu maupun dalam diskusi kelompok. Siswa juga terlihat berani untuk maju ke depan mengikuti intruksi yang diberikan oleh guru, kemudian siswa juga sudah mulai terbiasa untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang tidak mereka mengerti. Mengacu pada penelitian yang telah dilakukan, dalam pelaksanaan pembelajaran denagan menerapkan model discovery learning khususnya di SD ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, untuk siswa yang tidak terbiasa dengan belajar penemuan, langsung menerapkan

Lilis Nurhidayah, 2014

Penerapan Model Discovery Learning Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Pada Pembelajaran Ipa Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

discovery murni kurang efektif. Sebaiknaya dimulai dengan discovery terbimbing terlebih dahulu. Kedua, proses belajar-mengajar melalui discovery

96

learning juga memungkinkan melibatkan siswa dalam kegiatan bertukar pendapat melalui diskusi. Hal ini bertujun agar dapat memberikan kesempatan kepada kelompok diskusi untuk bertukar pikiran tentang permasalahan yang disajikan. Namun yang perlu diperhatikan adalah pemilihan kelompok. Agar pembelajaran lebih efektif sebaiknaya siswa belajar dalam kelompok kecil karena dengan kelompok yang terlalu banyak angota memungkinkan tidak semua siswa dalam kelompok berpartisipasi dalam kegiatan diskusi.

2. Penerapan model discovery learning pada penelitian ini dapat meningkatkan penguasaan konsep siswa pada pembelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya. Hal ini salah satunya ditunjukan dengan meningkatnya nilai hasil belajar siswa maupun tugas kelompok pada setiap siklusnya.Penguasaan siswa pada setiap indikator dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan. Secara umum persentase ketuntasan siswa pada pada pra siklus yaitu 48 %. Pada siklus I persentase ketuntasan meningkat menjadi 72 %. Selanjutnya pada siklus II, persentase siswa kembali meningkat dari 72 % menjadi 88 %. Ini berarti pada siklus II persentase ketuntasan belajar meningkat sebesar 16 %.Selain itu dengan model ini juga lebih membantu siswa dalam memahami konsep, ini dikarenakan siswa memperoleh sendiri konsep yang harus ia kuasai dengan kegiatan-kegiatan yang ia lakukan.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai penerapan model discovery learning pada mata pelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya untuk meningkatan pembelajaran konsep pada siswa keas V SDN 2 Suntenjaya kecamatan Lembang, peneliti mengajukan beberapa saran yang mungkin akan bermanfaat untuk keberhasilan proses pembelajaran yang akan dilaksanakan peneliti lain, diantaranya sebagai berikut:

97

1. Bagi Peneliti Selanjutnya

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang penerapan model discovery learning dalam pembelajaran IPA dengan mengambil materi lainnya, sehingga akhirnya dapat disimpulkan bahwa model discovery learning ini dapat meningkatkan hasil belajra siswa pada pembelajaran konsep IPA. Kemudian dalam mencari sumber materi jangan terpatok pada satu sumber saja, hal ini bertujuan agar cakupan materi lebih luas dan menghindari adanaya keslahan pada materi yang akan diberikan. Apabila ingin menjadikan skripsi ini sebagai referensi, LKS yang digunakan pada siklus ke II pada materi cahaya dapat menembus benda bening harap tidak dipakai atau diperbaiki terlebih dahlu karena terdapat kesalahan.

2. Bagi Guru

Guru sekolah dasar direkomendasikan untuk menerapkan model discovery learning pada mata pelajaran atau pun materi yang lainnya, karena model pembelajaran ini dapat memberikan makna dari setiap pembelajaran yang dilakukan, selain itu juga dapat meningkatkan keaktifan siswa pada saat proses pembelajran berlangsung. Kemudian dalam mencari sumber materi jangan terpatok pada satu sumber saja, hal ini bertujuan agar cakupan materi lebih luas dan menghindari adanaya keslahan pada materi yang akan diberikan. Pada kegiatan percobaan, pemilihan media dan bahan harus lebih diperhatikan agar tidak terjadi kegagalan pada percobaan yang akan dilakukan.

3. Bagi Kepala Sekolah

Diharapkan lebih intensif dalam meberikan bimbingan kepada guru, agar guru termotivasi untuk memberikan pengetahuan kepada siswanya secara optimal. Melakukan kegiatan pembelajaran mikro di sekolah dengan tujuan untuk melatih kinerja guru dalam mempersiapkan dan melaksanakan proses pembelajaran, serta memperbaiki kekurangan guru dalam melakukan pembelajaran di kelas. Akhir dari pelaksanaan bimbingan diharapkan dapat membawa dampak terhadap kemajuan belajar siswanya.

Lilis Nurhidayah, 2014

Penerapan Model Discovery Learning Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Pada Pembelajaran Ipa Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

… (2014). Pembelajaran Konsep . [Online]. Tersedia

di:http://ms.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran_konsep. [Diakses 29 Mei 2014] Amien, Moh. (1987). Mengajarkan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan Menggunakan Metode Discovery dan Inquiry. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Arikunto, suharsimi., Suhardjono, dan Supardi. (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Azmiyawati, Choiril., Hadi, Wigati., dan Kusumawati, Rohana. (2008). IPA Salingtemas untuk kelas V SD/MI. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen PendidikanNasional.

Dahar, Wilis. (2006). Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Jakarta Departemen Pendidikan Nasional (2006). Permen no. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi.

Huda, Miftahul. (2013). Model-model Pembelajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Kesuma, Dharma. (2011). Indicator Capaian Kompetensi Pedoman dan Teori Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

Kunandar. (2012). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta : Rajawali Pers.

Sudjana, Nana. (2013). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Sudrajat, Akhmad. (2008). Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimum. [Online]. Tersedia : https://akhmadsudrajat.files.wordpress.com/2008/08/penetapan-kkm.pdf. [Diakses 2 Juli 2014].

Sukmawati, Desi. (2013). Penerapan Model Concept Sentence Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 2 Cibodas Kabupaten Bandung Barat. Skripsi, PGSD, Universitas Pendidikan Indonesia.

Lilis Nurhidayah, 2014

Penerapan Model Discovery Learning Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Pada Pembelajaran Ipa Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sulistyanto, Heri dan Wiyono, Edy. (2008). Ilmu pengetahuan alam untuk SD dan MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen PendidikanNasional.

Susanto, Ahmad. (2012). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana

Syah, Muhibin. (2013). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya.

Ilahi, Takdir. (2012). Pembelajaran Discovery Strategy dan Mental Vocational Skill. Yogyakarta : Diva Pers.

Widodo, A. DKK. (2010). Pendidikan IPA di Sekolah Dasar. Bandung: UPI Press.

Wiriaatmadja, Rochiati. (2005). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Remaja Rosdakarya

Dokumen terkait