• Tidak ada hasil yang ditemukan

5.1Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya mengenai “Analisis Strategi Pengembangan Bisnis pada Soerabi Pa’is Bandung”, dapat ditarik simpulan sebagai berikut:

1. Hasil analisis lingkungan internal Soerabi Pa’is menunjukkan bahwa faktor -faktor strategis internal yang merupakan kekuatan yang dimiliki Soerabi Pa’is terdiri atas: (a) Variasi menu surabi yang ditawarkan, (b) Kualitas produk surabi, (c) Citra merek “Soerabi Pa’is” di benak konsumen, (d) Keterjangkauan harga berdasarkan pendapatan konsumen, (e) Kemudahan akses ke lokasi Soerabi Pa’is, (f) Kualitas pelayanan yang diberikan, dan (g) Pengendalian persediaan bahan baku. Sedangkan faktor-faktor strategis internal yang merupakan kelemahan yang dimiliki Soerabi Pa’is terdiri dari: (a) Promosi yang dilakukan Soerabi Pa’is dan (b) Luas lahan parkir yang tersedia.

2. Hasil analisis lingkungan eksternal Soerabi Pa’is menunjukkan bahwa faktor -faktor strategis eksternal yang merupakan peluang bagi Soerabi Pa’is terdiri dari: (a) Bandung sebagai kota wisata kuliner, (b) Dukungan pemerintah terhadap UMKM, (c) Pertumbuhan pangsa pasar bagi pelaku bisnis makanan tradisional, (d) Minat konsumen terhadap makanan tradisional surabi, (e) Gaya hidup masyarakat, dan (f) Perkembangan teknologi di Indonesia. Sedangkan faktor-faktor strategis eksternal yang merupakan ancaman bagi Soerabi Pa’is terdiri dari: (a) Persaingan sesama penjual surabi di Bandung dan (b) Keberadaan produk pengganti dari perusahaan lain.

3. Berdasarkan hasil analisis SWOT, dihasilkan tujuh alternatif strategi dengan menggunakan strategi SO, strategi ST, strategi WO, dan strategi WT. Berikut adalah tujuh daftar alternatif strategi yang dihasilkan: (a) Memperluas pangsa

Dini Haris Wulandari, 2014

Analisis strategi pengembangan bisnis pada Soerabi pa’is bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

pasar, (b) Meningkatkan kapasitas produksi perusahaan, (c) Mempertahankan kualitas produk surabi, (d) Meningkatkan kualitas pelayanan untuk memuaskan konsumen, (e) Gencar melakukan kegiatan promosi untuk menarik pelanggan baru, (f) Melakukan joint lahan parkir dengan pihak lain yang lokasinya dekat dengan Soerabi Pa’is, dan (g) Meningkatkan kegiatan pemasaran.

4. Berdasarkan hasil analisis QSPM, berikut merupakan urutan prioritas dari tujuh alternatif strategi berdasarkan nilai STAS: (a) Memperluas pangsa pasar, (b) Meningkatkan kualitas pelayanan untuk memuaskan konsumen, (c) Mempertahankan kualitas produk surabi, (d) Meningkatkan kegiatan pemasaran, (e) Gencar melakukan kegiatan promosi untuk menarik pelanggan baru, (f) Meningkatkan kapasitas produksi perusahaan, dan (g) Melakukan

joint lahan parkir dengan pihak lain yang lokasinya dekat dengan Soerabi

Pa’is Melakukan joint lahan parkir dengan pihak lain yang lokasinya dekat dengan Soerabi Pa’is.

5.2Saran

Adapun saran yang dapat diberikan kepada pihak Soerabi Pa’is, antara lain:

1. Alangkah baiknya meningkatkan kegiatan promosi agar seluruh informasi mengenai produk yang ditawarkan dapat menyebar luas kepada konsumen. Promosi yang dilakukan tentunya dibuat semenarik mungkin agar banyak konsumen yang tertarik untuk berkunjung dan membeli produk surabi pada Soerabi Pa’is. Kegiatan promosi juga dapat digunakan untuk memperluas pangsa pasar. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi yang ada, seperti menggunakan media internet dengan membuat website perusahaan. Selain itu, promosi juga dapat dilakukan melalui media sosial, seperti facebook dan twitter. Dengan melakukan promosi menggunakan teknologi tersebut, perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya yang banyak.

Dini Haris Wulandari, 2014

Analisis strategi pengembangan bisnis pada Soerabi pa’is bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

2. Melakukan joint lahan parkir dengan pihak lain yang lokasinya dekat dengan Soerabi Pa’is untuk memberikan kenyaman dan kepuasan pada konsumen yang berkunjung dengan membawa kendaraan pribadi. Apabila lahan parkir kurang memadai, maka konsumen akan enggan untuk berkunjung ke restoran. Lahan parkir juga menentukan ramai atau tidak ramainya suatu restoran. Biasanya konsumen melihat dari padat atau tidak padatnya lahan parkir suatu restoran. Mereka menilai bahwa restoran yang lahan parkirnya terlihat padat menandakan bahwa restoran tersebut memiliki produk yang menarik, dan sebaliknya restoran yang lahan parkirnya terlihat sepi menandakan bahwa restoran tersebut memiliki produk yang kurang menarik.

3. Membuat Standard Operational Procedure (SOP) secara tertulis yang mendeskripsikan tatacara atau tahapan yang harus dilakukan untuk menyelesaikan suatu proses kerja dari awal sampai akhir sesuai dengan kebijakan dan peraturan yang berlaku dalam suatu perusahaan. SOP dibuat untuk membentuk sistem kerja yang sistematis dan dapat dipertanggungjawabkan. Dengan adanya SOP diharapkan sistem kerja pada perusahaan dapat berjalan sebagaimana mestinya sehingga perusahaan dapat menjaga konsistensi kerja.

Dini Haris Wulandari, 2014

Analisis strategi pengembangan bisnis pada Soerabi pa’is bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari. 2007. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta

Anoraga, Pandji. 2009. Manajemen Bisnis. Jakarta: PT Rineka Cipta

Arief, Abd. Rachman. 2005. Pengantar Ilmu Perhotelan dan Restoran. Yogyakarta: Graha Ilmu

Bangun, Wilson. 2008. Intisari Manajemen. Bandung: PT Refika Aditama Brantas. 2009. Dasar-Dasar Manajemen. Bandung: Alfabeta

Dantes, Nyoman. 2012. Metode Penelitian. Yogyakarta: Andi

David, Fred R. 2012. Manajemen Strategis Konsep Buku 1 Edisi 12. Jakarta: Salemba Empat

Griffin, Ricky W. 2004. Manajemen Jilid 1 Edisi 7. Jakarta: Erlangga

Herayati, Yetti., dkk. 1986. Makanan: Wujud Variasi dan Fungsi serta Cara

Penyajiannya pada Orang Sunda Daerah Jawa Barat. Jakarta: Depdikbud

Hunger, J. David dan Wheelen, Thomas L. 2003. Manajemen Strategis. Yogyakarta: Andi

Lestari, Endah P. 2011. Pemasaran Strategik Bagaimana Meraih Keunggulan

Kompetitif. Yogyakarta: Graha Ilmu

Muhammad, Suwarsono. 2008. Manajemen Strategik Konsep dan Kasus Edisi 4. Yogyakarta: UPP AMP YKPN

Mulyana, Deddy. 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Pendit, Nyoman S. 2003. Ilmu Pariwisata. Jakarta: PT Pradnya Paramita

Purhantara, Wahyu. 2010. Metode Penelitian Kualitatif untuk Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu

Rangkuti, Freddy. 2013. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Dini Haris Wulandari, 2014

Analisis strategi pengembangan bisnis pada Soerabi pa’is bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu Robbins, Stephen P. 2007. Manajemen. Jakarta: PT Indeks

Robbins, Stephen P. dan Coulter, Mary. 2010. Manajemen Edisi Kesepuluh Jilid

1. Jakarta: Erlangga

Pearce, John A. dan Robinson, Richard B. 2008. Manajemen Strategis:

Formulasi, Implementasi, dan Pengendalian Edisi 10 Buku 1. Jakarta:

Salemba Empat

Salusu, J. 2002. Pengambilan Keputusan Strategik untuk Organisasi Publik dan

Organisasi Nonprofit. Jakarta: PT Grasindo

Sastradipoera, Komaruddin. 2003. Manajemen Marketing Suatu Pendekatan

Ramuan Marketing. Bandung: Kappa-Sigma

Silalahi, Ulber. 2009. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT Refika Aditama ____________. 2011. Asas-Asas Manajemen. Bandung: PT Refika Aditama Solihin, Ismail. 2009. Pengantar Manajemen. Jakarta: Erlangga

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

________. 2013. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Umar, Husein. 2008. Strategic Manajement in Action. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Yoeti, Oka A. 2000. Ekowisata Pariwisata Berwawasan Lingkungan Hidup. Jakarta: PT Pertja

Dokumen terkait