• Tidak ada hasil yang ditemukan

Simpulan

Berdasarkan analisa bagan kendali P-chart dapat disimpulkan bahwa mutu proses produksi milkuat pouch atribut kesesuaian kemasan secara keseluruhan belum terkendali secara statistik. Jumlah ketidaksesuaian produk pada kedua belas mesin masih di luar standar spesifikasi minimum perusahaan yaitu sebesar 1,7%. Hasil analisa histogram terbukti bahwa penyumbang terbesar tingginya jumlah ketidaksesuaian kemasan terjadi pada mesin AC, AD, AE, dan AF.

Berdasarkan analisa bagan kendali np-chart terbukti bahwa mutu proses produksi milkuat pouch pada mesin AC, AD, AE, dan AF belum terkendali secara statistik. Hasil analisis diagram pareto membuktikan terdapat beberapa masalah potensial penyebab 80% variasi kecacatan produk diantaranya terlihat dari masing-masing mesin, mulai dari tube mesin AC, AD, AE, dan AF. Dari hasil tersebut kemudian dihasilkan diagram sebab akibat, yang kemudian menjadi acuan tindakan perbaikan dalam rangka mengurangi tingginya jumlah ketidaksesuaian kemasan produk milkuat pouch. Diagram sebab akibat menunjukan bahwa faktor utama yang berpengaruh terhadap tingginya ketidaksesuian kemasan berupa off-centre, overlap, dan under volume adalah material, mesin, manusia, dan metode.

Perbaikan yang dilakukan pada tahap awal yakni berfokus pada perbaikan secara teknis pada kerusakan mesin. Hasil perbaikan terlihat menunjukan perbaikan yang cukup signifikan, namun hasil analisa bagan kendali menunjukan bahwa masih belum terkendali secara statistika dan pada beberapa titik terlihat jumlah defect rate sebesar 100% untuk satu sampling lot. Oleh karena itu dilakukan kembali tindakan perbaikan setelah dilakukan evaluasi ulang dengan brainstorming. Faktor lain yang cukup penting dan sangat berpengaruh terhadap performa proses pengemasan terdapat pada faktor manusia yang tak lain adalah ketidaknyamanan operator mesin dikarenakan oleh jenuhnya uap hidrogen peroksida di dalam ruangan sehingga operator seringkali meninggalkan mesin

39 terbukti grafik histogram hasil evaluasi ini meunjukan penurunan jumlah ketidaksesuaian yang cukup besar.

Hasil akhir dari kajian ini adalah analisa diagram bagan kendali. Hasil analisa akhir menunjukan bahwa mutu proses produksi terkait untuk atribut ketidaksesuaian kemasan memanglah belum terkendali secara statistika. Namun, kajian dan aplikasi statistical process control ini pada kegiatan magang ini terbukti efektif dan juga berhasil dalam upaya menurunkan jumlah ketidaksesuaian yang tinggi di line produksi milkuat pouch, PT. Danone Dairy Indonesia.

Saran

Perusahaan diharapkan dapat mengaplikasikan Statistical Process Control

pada proses produksi di beberapa tahap produksi untuk melihat apakah parameter uji pada tahap tersebut sudah terkendali atau tidak. Data yang selalu berada dalam batas spesifikasi perusahaan belum tentu menggambarkan parameter mutu yang diuji suda h dalam keadaan yang terkendali. Pengujian kapabilitas proses perlu dilakukan untuk melihat seberapa jauh sebaran mutu (variasi) yang dihasilkan pada suatu produk. Perketatan mutu diperlukan guna memperkecil variasi yang terjadi selama proses produksi sehingga mutu berada pada keadaan yang tetap stabil dan terkendali. Metode penlitian ini pun berguna dalam memecahkan suatu masalah mutu pangan yang tengah dihadapi perusahaan. Tools SPC dapat digunakan sebagai senjata untuk mempermudah dalam memecahkan masalah mutu produk.

40

DAFTAR PUSTAKA

[BSN] Badan Standardisasi Nasional. 1998. SNI 01-3950-1998. Definisi Susu UHT (Ultra High Temperature)

[BSN] Badan Standardisasi Nasional. 1996. SNI 01-4281-1996. Susu UHT (Ultra High Temperature)

[BSN] Badan Standardisasi Nasional. 1999. SNI 01-2970-1999. Proses Susu UHT (Ultra High Temperature)

Ariani DW. 1999. Manajemen Kualitas. Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Yogyakarta, Indonesia.

Brue G. 2002 Six Sigma For Managers. Terjemahan. Penerbit Canary, Jakarta. Bylund G. 1995. Dairy Processing Handbook. Tetra Pak Processing System AB.

Lund, Sweden.

Deming WE. 1995. Control Chart as Tool in Statistical Process Control. Continous Quality Improvement, London, England.

Deming WE. 2001. Control Chart as Tool in Statistical Process Control. Continous Quality Improvement Server, London, England.

Laban E. Brainstorming : Batas Maksimum Standar Spesifikasi Ketidaksesuaian Produk Akhir PT. Danone Dairy Indonesia. Cikarang, Indonesia.

Feigenbaum AV. 1983. Total Qual ity Control, Third Edition. McGraw-Hill, Inc., USA.

Fryman MA. 2002. Quality and Process Improvement. Delmar, Thomson Learning, Inc., United States of America.

Gasperz V. 1998. Statistical Process Control : Penerapan Teknik-teknik Statistikal dalam Manajemen Bisnis Total. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, Indonesia.

Gasperz V. 2001. Penerapan Teknik-teknik Statistical dalam Manajemen Bisnis Total. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, Indonesia.

Harper WJ, Hall CW. 1976. Dairy Technology and Engineering. The AVI Publish. Co. Inc, West Part, Wales.

Hicks PE. 1994. Industrial Engineering And Management A New Perspective, 2nd Ed. Mc Graw-Hill Inc., Singapore.

Hubeis M, Kadarisman D. 2007. Pengendalian Mutu pada Industri Pangan. Universitas Terbuka. Jakarta, Indonesia.

Ishikawa K. 1989. Teknik Penuntun Pengendalian Mutu. Terjemahan. PT. Mediatama Sarana Perkasa, Jakarta, Indonesia.

Lawrence SA. 1986. Fundamental of Industrial Quality Control. Addison Wesley Publ Co., Canada.

Linn. 1981. Quality Control of Beverage. Di dalam Woodrof J G dan (eds). Beverage : Carbonated and Non Carbonated. AVI Publishing Inc., Westport, Connenticut, USA.

Montgomery DC. 1996. Introduction to Statistical Quality Control 3rd ed. John Wiley and Sons, Inc, New York, USA.

41 Peace GS. 1993. Taguchi Methods: A Hands-On Approach. Addison-Wesley

Publishing Co., Inc., Massachusetts, USA.

Pyzdek T. 2002. The six Sigma Handbook. Terjemahan Lusy Widjaja. Salemba empat, Jakarta, Indonesia.

Ryan TP. 1989. Statistical Methods for Quality Improvement. John, Wiley, and Son, Inc., New York, Indonesia.

Soekarto ST. 1990. Pengawasan Mutu Pangan. PAU Pangan dan Gizi IPB, Bogor, Indonesia

Wayworld. 2001. Statistical Process Control – A Wayworld Tutorial.

Winarno FG. 1997. Kimia Pangan dan Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, Indonesia.

42

Lampiran 1

.

Keadaan Lapangan Line Milkuat Pouch

Mixing tank Mixing tank

Homogenizer + UHT

Aseptic Tank

Ultra Clean Tank

Mesin A-B Mesin C-D Mesin E-F Mesin G-H

Mesin AE-AF Mesin AC-AD

43

Lampiran 2. Data persentase ketidaksesuaian sebelum perbaikan, sesudah perbaikan, dan sesudah dilakukan perbaikan

Dokumen terkait