• Tidak ada hasil yang ditemukan

Simpulan

Penentuan jenis atau identifikasi tumbuhan memerlukan sejumlah ciri yang digunakan untuk membedakan antar spesies, salah satunya adalah dengan mempelajari dan evaluasi karakter morfologi organ vegetatif tumbuhan. Dua puluh enam spesies Hoya koleksi Kebun Raya Bogor bervariasi pada karakter-karakter kualitatif dan kuantitatif daun. Beberapa koleksi dapat langsung dikenali dengan satu karakter morfologi saja seperti bentuk helaian daun, duduk daun, pertulangan daun adaksial, namun umumnya koleksi hanya dapat dibedakan dengan dua atau lebih karakter morfologi. Berdasarkan data kualitatif dan kuantitatif, karakter yang paling baik digunakan untuk membedakan spesies Hoya adalah bentuk helaian daun, pertulangan adaksial dan abaksial daun.

Rata-rata spesies Hoya memiliki bentuk daun ovate. Namun, bentuk daun yang khusus dimiliki oleh satu spesies tertentu yaitu reniform, oblance-ovate dan orbicular masing-masing pada H. imbricata, H. meredithii dan H. bilobata. Tangkai daun umumnya berbentuk terete, bentuk canaliculate hanya dimiliki oleh H. campanulata dan H. densifolia. Hoya memiliki karakter duduk daun decussate, kecuali H. imbricata dengan duduk daun imbricate. H. anulata mudah dikenali dari bentuk pertulangan daun flabellate dan warna adaksial daun bagian ujung hijau kemerahan. H. ciliata memiliki daun bertipe non sukulen dengan indumentum villosus pada daun dan batangnya. H. finlaysonii memiliki pertulangan adaksial pinnate yang sangat jelas oleh perbedaan warna yang kontras antara pertulangan daun yang berwarna lebih gelap (hijau tua) dan helaiannya berwarna hijau muda. H. lacunosa dikenali dari ukuran daunnya yang kecil (panjang 4.01 cm dan lebar 1.72 cm). H. obtusifolia memiliki tepi daun tergulung balik. Dengan demikian, karakter morfologi organ vegetatif dapat digunakan untuk membedakan antar spesies Hoya.

Saran

Pada penelitian selanjutnya perlu dilakukan juga pengamatan morfologi organ vegetatif untuk tumbuhan Hoya yang tumbuh liar di lapangan sebagai epifit untuk melihat perbedaan terhadap pengaruh sifat inang dan pengaruh lingkungan. Perlu juga dilakukan penelitian lanjutan khususnya pada aspek pengamatan morfologi organ generatif jenis Hoya koleksi Kebun Raya Bogor supaya spesies Hoya dapat dikenali lebih tepat pada karakter morfologi tumbuhan Hoya secara umum.

15

DAFTAR PUSTAKA

Albers F, Meve U. 2002. Illustrated Handbook of Succulent Plants: Asclepiadaceae. Berlin (GB): Springer.

Ardie SW. 2006. Pengaruh intensitas cahaya dan pemupukan terhadap pertumbuhan dan pembungaan Hoya diversifolia Blume [thesis]. Bogor (ID): Institut Petanian Bogor.

Burton CM. 1992. How many Hoyas are there. The Hoyan.13(3):40.

Ellis B, Daly DC, Hickey LJ, Jhonson KR, Mitchell JD, Wilf P, Wing SL. 2009. Manual of Leaf Architecture. New York (US): Cornell Univ. Pr.

Endress ME, Stevens WD. 2001. The renaissance of the Apocynaceae s.l.: recent advances in systematic, phylogeny, and evolution. Ann Missouri Bot Gard. 88: 517-522.

Fahn A. 1991. Anatomi Tumbuhan. Ed ke-3. Soediarto A, Koesoemaningrat T, Natasaputra M, Akmal H, penerjemah; Tjitrosomo SS, editor. Yogyakarta (ID): UGM Pr. Terjemahan dari: Plant Anatomy.

Fahn A. 1992. Anatomi Tumbuhan Ed ke-3. Yogyakarta (ID): UGM Pr.

Fahn A. 1995. Anatomi Tumbuhan. Soediarto A, Koesoemaningrat T, Natasaputra M, Akmal H, penerjemah; Tjitrosomo SS, editor. Yogyakarta (ID): UGM Pr. Terjemahan dari: Plant Anatomy.

Hansen DM, Olesen JM, Mione T, Johnson SD, Muller CB. 2007. Coloured nectar: distribution, ecology and evolution of an enigmatic floral trait. Biol Rev. 82:83-111.

Rahayu S. 1998. Pertumbuhan dan perkembangan Hoya diversifolia Bl. (Asclepiadaceae) di Kebun Raya Bogor. BulKRI. 8 (4):131-138.

Rahayu S. 1999. Eksplorasi dan pembudidayaan Hoya (Asclepiadaceae) dalam rangka konservasi plasma nutfah. Prosiding Seminar Nasional Konservasi Flora Nusantara.UPT BP Kebun Raya-LIPI Bogor, 2-3 Juli 1997.

Rahayu S. 2006. Keanekaragaman jenis Hoya (Asclepiadaceae) di hutan lindung Bukit Batikap, Kalimantan Tengah. Biodiversitas. 7(2):139-142.

Rahayu S. 2010. Sebaran dan keragaman genetik populasi Hoya multiflora Blume (Asclepiadaceae) di taman Sukamantri Taman Nasional Gunung Halimun Salak [disertasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Rasnovi S. 2001. Kajian pemakaian morfologi daun untuk identifikasi jenis pada beberapa famili dikotiledon berhabitus pohon di Sumatera [thesis]. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor.

Rifai MA, Ermitati. 1995. Glosarium Biologi. Jakarta (ID): Balai Pustaka. Rintz RE. 1980. The biology and cultivation of Hoyas. Asclepiadaceae. 19:9-17. Simpson MG. 2006. Plant Systematics. London (UK): Elsevier Academic Pr. Tjitrosoepomo G. 1985. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta (ID): UGM Pr.

Zotz G, Heitz P. 2001. The physiology of vascular epiphytes: Experiment Bot. 52:2067-2078.

16

LAMPIRAN

Lampiran 1 Nama spesies Hoya dan asal tumbuhan

No. Nama spesies Asal

1 Hoya anulata Schltr. Maluku 2 Hoya bandaensis Schltr. Maluku 3 Hoya bilobata Schltr. Sulawesi 4 Hoya campanulata Blume Riau 5 Hoya camphorifolia Warb Sulawesi 6 Hoya carnosa R.Br Maluku 7 Hoya ciliata Elmer Maluku 8 Hoya coriacea Blume Kalimantan 9 Hoya densifolia Turcz. Jawa 10 Hoya diversifolia Blume Jawa 11 Hoya dolichosparte Schltr. Sulawesi 12 Hoya erythrina Rintz Kalimantan 13 Hoya finlaysonii Wight Kalimantan 14 Hoya imbricata Decne. Sulawesi 15 Hoya lacunosa Blume Jawa 16 Hoya latifolia G.Don Jawa 17 Hoya maxima Warb Sulawesi 18 Hoya meredithii T.Green Kalimantan 19 Hoya micrantha Hook.f. Kalimantan 20 Hoya multiflora Blume Jawa 21 Hoya oblanceolata Hook.f. Sumatera 22 Hoya obtusifolia Wight Kalimantan 23 Hoya purpureofusca Hook. Jawa 24 Hoya revoluta Hook.f. Kalimantan 25 Hoya verticillata G.Don Jawa 26 Hoya vitellina Blume Jawa

17 Lampiran 2 Glosarium

Acrodromous Dua atau lebih ibu tulang ataupun tulang daun sekunder yang berkembang dengan baik mengarah kebagian ujung daun dalam bentuk lengkungan yang mengumpul dengan lengkungan tidak membelok pada pangkal daunnya

Actinodromous Tiga atau lebih ibu tulang daun yang menyebar secara radial dari satu titik asal

Acuminate Melancip, ujung daun runcing, titik pertemuan kedua tepi daun membentuk sudut yang tajam sehingga ujung daun tampak sempit, panjang dan runcing, sudut perpotongan <450 (apex).

Acute Meruncing, tepi pada bagian apex kira-kira lurus (straight), sudut perpotongan 450-900

Adaksial Permukaan atas

Apiculate Berembang, ujung daun biasanya mengkeriting

atau berekor lemah atau tidak kaku

Attenuate Menirus, tepi daun pada bagian basal tiba-tiba membelok (incurved) (concave), sudut perpotongan basal <450

Basal acrodromous Tulang daun acrodromous berasal dari pangkal daun

Cordate Menjantung, cuping basal memotong pada sudut

yang tajam, tepi di atas cuping merounded dengan lembut, membentuk hati, pangkal daun membentuk sinus dimana kedua sisinya membentuk lurus, tajam sampai cekung.

Cuneate Membaji, pinggir daun lurus, dan membentuk suatu

baji dengan sudut perpotongan 450-900

Cuspidate Bertaring, tiba-tiba meruncing ke dalam bentuk segitiga, kaku dan tajam

Decussate Duduk daun berhadapan bersilangan

Elliptic Menjorong, sumbu bagia terlebar dapat dikatakan tegak lurus pada tengah sumbu daun, terdapat beberapa rasio tertentu antara panjang dan lebar.

Entire Rata, tepi daun tidak mempunya toreh-toreh, tapi mebentuk garis yang rata dan halus

Flabellate Mengipas, bentuk seperti kipas (fan shaped)

Glabrous Gundul

Imbricate Tersusun menyirap

Margin Tepi

Mucronate Bertusuk, merupakan proses pembentukan apikal yang lurus dan kaku, rasio panjang dan lebar 1:1 sampai 3:1

Oblong Melonjong, bagian terlebar terdapat pada bagian tengah sumbu panjang. Pinggir daun sejajar dan

18

mendekati sumbu, tepi lurus (parallel), rasio 2:1 sampai 3:2.

Orbicular Bundar, rasio panjang dan lebar kira-kira 1:1

Ovate Membundar telur ; bagian terlebar berada di dekat

pangkal

Pilosus Berbulu halus dan jarang-jarang

Pinnate Menyirip ; mempunyai satu ibu tulang daun yang dimulai dari pangkal sampai ujung daun yang dari ibu tulang daun ini keluar tulang cabang yang membentuk sudut < 90

Reniform Berbentuk seperti ginjal (menginjal), lebar daun lebih besar daripada panjangnya dengan ujung rounded dan pangkal reniform.

Revolute Tergulung balik, tepi daun melekuk ke bawah atau

tergulung padanya baik pada seluruh sisi ataupun tidak

Rounded Membundar, kedua pinggir daun mebentuk

lengkungan hampir mendekati setengah lingkaran di ujung daun.

Sinuate Berlekuk, torehan antara tonjolan-tonjolan pinggir pendek –berlobus, bergigi, bergerigi, atau beringgit

Suprabasal acrodromous Tulang daun acrodromous berasal dari suatu titik di atas pangkal daun

Villosus Berbulu halus dan rapat; jika diraba seperti laken atau beludru

19 Lampiran 3 Gambar bentuk helaian daun

(Simpson 2006)

Lampiran 4 Gambar bentuk pangkal daun

20

Lampiran 5 Gambar bentuk ujung daun

(Simpson 2006)

Lampiran 6 Pengukuran suhu, kelembaban, dan intensitas cahaya

No. Tanggal Jam

(WIB) Kondisi cuaca Pengukuran Suhu (oC) Kelembaban/ RH (%) Intensitas Cahaya (lux) 1 20 Februari 2013 09.15 Cerah 26.9-28.1 78.2-79.6 1202-2560 2 4 Maret 2013 13.40 Berawan 27.8-29.1 79.2-82.3 568-799 3 11 Maret 2013 08.45 Cerah 27.8-28.8 76.8-83.2 1456-2860 4 25 Maret 2013 12.45 Berawan 29.4-29.9 70.9-74.8 867-2160 5 5 April 2013 14.45 Berawan 30.9-31.2 69.3-71.6 619-1401 6 13 April 2013 12.30 Cerah 30.0-31.2 65.1-75.4 1780-6650 7 27 April 2013 09.10 Cerah 29.1-29.6 73.7-77.2 1800-5230 8 20 Mei 2013 15.40 Berawan 29.3-29.6 74.2-75.1 839-698 9 31 Mei 2013 14.10 Cerah 29.8-30.0 69.7-70.5 1800-6600 10 1 Juni 2013 14.31 Cerah 29.9-30.5 69.1-73.1 1950-10000 11 8 Juni 2013 08.35 Cerah 28.1-29.3 78.3-80.1 1830-7360 12 15 Juni 2013 09.10 Cerah 28.6-29.8 78.5-79.6 1760-7540

21 Lampiran 7 Deskripsi morfologi karakter vegetatif Hoya

1. Hoya anulata Schltr.

Batang terete, warna kuning hijau sampai abu-abu kuning, glabrous, akar adventif. Daun tunggal, decussate, panjang 3.8-7.1 cm, lebar 2.1-3.5 cm, tebal 1.18-1.68 mm, jarak antar daun 2.7-6.3 cm; petiole terete sampai semi terete, warna kuning-hijau, villosus; helaian seperti kulit/belulang, bentuk ovate, pangkal attenuate, ujung cuspidate, tepi entire; permukaan adaksial glabrous, warna kuning hijau sampai abu-abu merah; permukaan abaksial glabrous, licin suram, warna abaksial daun kuning hijau; pertulangan daun adaksial flabellate; pertulangan abaksial tidak terlihat.

Catatan : H. anulata memiliki bentuk pertulangan daun yang berbeda dari Hoya lainnya yaitu flabellate yang berbentuk kipas (fan shapped). Hoya ini juga memiliki warna indumentum helaian daun yang tampak jelas berbeda dengan spesies Hoya lainnya yaitu berwarna hijau muda dan kemerahan mendekati ujung daunnya. 2. Hoya bandaensis Schltr.

Batang bulat, warna hijau putih sampai kuning hijau, glabrous, akar adventif. Daun tunggal, decussate, panjang 7.3-13.9 cm, lebar 4.5-9.4 cm, tebal 0.45-1.18 mm, jarak antar daun 11.4-19 cm; petiole terete, warna kuning hijau, glabrous, licin; helaian seperti perkamen, bentuk elliptic sampai widely elliptic, pangkal cordate, ujung cuspidate, tepi entire; permukaan adaksial glabrous dan licin mengkilat, warna kuning hijau sampai hijau; permukaan abaksial glabrous dan licin suram, warna abaksial daun kuning hijau; pertulangan daun adaksial pinnate; pertulangan abaksial sangat menonjol, ibu tulang menonjol.

22

3. Hoya bilobata Schltr.

Batang terete, warna hijau sampai kuning abu2, glabrous, akar adventif, berbintik, ujung pilosus, berbintik, akar adventif. Daun tunggal, decussate, panjang 3.2-5.5 cm, lebar 2-3.1 cm, tebal 0.79-2.21 mm, jarak antar daun 2.5-6 cm; petiole terete, warna hijau sampai kuning hijau, glabrous, ujung pilosus; helaian seperti kulit/belulang, bentuk widely elliptic sampai orbicular, pangkal attenuate, ujung rounded, tepi entire; permukaan adaksial pilosus, warna hijau; permukaan abaksial villosus, warna abaksial daun kuning hijau; pertulangan daun adaksial pinnate; pertulangan abaksial tidak terlihat.

4. Hoya campanulata Blume

Batang terete, warna kuning hijau sampai hijau, glabrous, akar adventif, berbintik, ujung pilosus. Daun tunggal, decussate, panjang 4-10.2 cm, lebar 2.3-5.7 cm, tebal 0.25-0.54 mm, jarak antar daun 3.5-11.1 cm;

petiole canaliculate, warna hijau sampai kuning hijau, glabrous, licin;

helaian seperti perkamen, bentuk elliptic, pangkal rounded, ujung apiculate, tepi entire; permukaan adaksial glabrous dan licin mengkilat, warna hijau sampai kuning hijau; permukaan abaksial glabrous dan licin suram, warna abaksial daun kuning hijau; pertulangan daun adaksial pinnate; pertulangan abaksial pinnate, pertulangan menonjol.

23

Catatan : Disebut H. campanulata karena memiliki bunga berbentuk campanulate yaitu seperti lonceng. Daun H. campanulata tipis menyerupai kertas.

5. Hoya camphorifolia Warb

Batang terete, warna abu-abu kuning, hijau putih sampai kuning hijau, glabrous, berbintik, batang pangkal lepas kerak (kulit mati). Daun tunggal, decussate, panjang 4.6-9.5 cm, lebar 2.3-5.2 cm, tebal 0.69-2.21 mm, jarak antar daun 3.5-6.8 cm; petiole semi terete, warna abu-abu kuning sampai hijau putih, glabrous, licin; helaian seperti kulit/belulang, bentuk ovate sampai elliptic, pangkal obtuse, ujung mucronulate, tepi entire; permukaan adaksial glabrous dan licin mengkilat, warna hijau sampai kuning hijau; permukaan abaksial glabrous, licin suram, warna abaksial daun hijau sampai kuning hijau; pertulangan daun adaksial basal acrodromous; pertulangan abaksial tidak terlihat.

6. Hoya carnosa R.Br.

Batang terete, warna kuning abu-abu sampai putih, glabrous, berbintik sedikit, akar adventif. Daun tunggal, decussate, panjang 5.5-13.2 cm, lebar 2-5 cm, tebal 0.88-1.48 mm, jarak antar daun 7.3-15 cm; petiole terete, warna putih hijau, jingga keabuan, ungu; indumentum glabrous; helaian

seperti kulit/belulang, bentuk oblanceolate sampai narrowly elliptic, pangkal cuneate, ujung cuspidate, tepi entire; permukaan adaksial glabrous dan licin mengkilat, warna kuning hijau; permukaan abaksial glabrous dan licin suram, warna abaksial daun kuning hijau; pertulangan daun adaksial pinnate; pertulangan abaksial tidak terlihat, ibu tulang menonjol.

24

7. Hoya ciliata Elmer

Batang terete, warna hijau putih-kuning hijau, villosus. Daun tunggal, decussate, panjang 3.2-5.1 cm, lebar 2-3.1 cm, tebal 0.31-0.78 mm, jarak antar daun 3.9-8.3 cm; petiole terete, warna kuning hijau, villosus;

helaian seperti perkamen, bentuk ovate, pangkal rounded, ujung mucronulate, tepi entire; permukaan adaksial villosus, warna hijau-kuning hijau; permukaan abaksial villosus, warna abaksial daun hijau-kuning hijau sampai hijau; pertulangan daun adaksial pinnate; pertulangan abaksial tidak terlihat, ibu tulang menonjol.

Catatan : Hoya ciliata sangat jelas berbulu halus dan rapat dibanding spesies Hoya lainnya, baik pada indumentum helaian daun, batang maupun petiolenya. Hoya ini rata-rata helaian daunnya memiliki tepi daun yang sedikit mengarah ke bagian abaksial (revolute).

25 8. Hoya coriacea Blume

Batang terete, warna kuning hijau, glabrous, tengah dan ujung pilosus.

Daun tunggal, decussate, panjang 9.8-15.3 cm, lebar 3.7-6.1 cm, tebal 0.33-0.69 mm, jarak antar daun 5.1-13.9 cm; petiole semi terete, warna kuning hijau, pilosus; helaian seperti perkamen, bentuk elliptic, pangkal cuneate, ujung acuminate, tepi entire; permukaan adaksial glabrous dan licin mengkilat, warna hijau; permukaan abaksial glabrous dan licin suram, warna abaksial daun kuning hijau sampai hijau; pertulangan daun adaksial pinnate; pertulangan abaksial pinnate, pertulangan menonjol.

9. Hoya densifolia Turcz.

Batang terete, warna kuning hijau sampai hijau, glabrous dan berakar adventif, ujung pilosus dan akar adventif. Daun tunggal, decussate, panjang 2.2-5.3 cm, lebar 1.2-3.2 cm, tebal 0.31-0.82 mm, jarak antar daun 3-5.5 cm; petiole canaliculate, warna hijau sampai kuning hijau, glabrous, ujung pilosus; helaian seperti perkamen, bentuk elliptic, pangkal cordate, ujung mucronate sampai acute, tepi entire; permukaan adaksial pilosus (pada tepi daun) dan licin mengkilat, warna hijau sampai kuning hijau; permukaan abaksial glabrous dan licin mengkilat, warna abaksial daun hijau sampai kuning hijau; pertulangan daun adaksial pinnate; pertulangan abaksial pinnate.

26

10.Hoya diversifolia Blume

Batang terete, warna kuning hijau sampai hijau, glabrous berbintik dan berakar adventif. Daun tunggal, decussate, panjang 6.8-12.7 cm, lebar 3.5-5.5 cm, tebal 1.13-2.73 mm, jarak antar daun 7.4-16.8 cm; petiole

terete, warna abu-abu kuning sampai kuning hijau, glabrous; helaian

seperti kulit/belulang, bentuk elliptic sampai oblance-ovate, pangkal cuneate sampai narrowly cuneate, ujung mucronate, tepi entire; permukaan adaksial glabrous dan licin mengkilat, warna hijau; permukaan abaksial glabrous dan licin suram, warna abaksial daun kuning hijau; pertulangan daun adaksial pinnate; pertulangan abaksial tidak jelas terlihat, ibu tulang menonjol.

11.Hoya dolichosparte Schltr.

Batang terete, warna abu-abu kuning sampai hijau putih, glabrous, berbintik dan berakar adventif. Daun tunggal, decussate, panjang 6.5-17.5 cm, lebar 4.5-8.5 cm, tebal 1.01-2.25 mm, jarak antar daun 4.3-7.8 cm; petiole semi terete, warna abu-abu kuning sampai hijau putih, glabrous; helaian seperti kulit/belulang, bentuk ovate, pangkal rounded, ujung mucronate, tepi entire; permukaan adaksial glabrous dan licin mengkilat, warna hijau sampai kuning hijau; permukaan abaksial glabrous dan licin suram, warna abaksial daun kuning hijau; pertulangan daun adaksial basal acrodromous; pertulangan abaksial tidak terlihat.

27 12.Hoya erythrina Rintz

Batang terete, warna kuning hijau, glabrous, berbintik dan berakar adventif. Daun tunggal, decussate, panjang 10-15.6 cm, lebar 3.3-5 cm, tebal 0.92-1.78 mm, jarak antar daun 5.2-8.5 cm; petiole terete, warna kuning hijau, glabrous dan licin; helaian seperti kulit/belulang, bentuk narrowly elliptic, pangkal cuneate, ujung mucronate, tepi entire; permukaan adaksial glabrous dan licin mengkilat, warna hijau sampai kuning hijau; permukaan abaksial glabrous dan licin suram, warna abaksial daun kuning hijau; pertulangan daun adaksial suprabasal actinodromous; pertulangan abaksial suprabasal actinodromous.

13.Hoya finlaysonii Wight

Batang terete, warna abu-abu kuning sampai kuning hijau, glabrous dan berakar adventif. Daun tunggal, decussate, panjang 14.1-18.6 cm, lebar 4.9-8.4 cm, tebal 0.74-2.13 mm, jarak antar daun 3.5-16.5 cm;

petiole terete, warna abu-abu kuning, hijau sampai kuning hijau, glabrous, ujung villosus; helaian seperti kulit/belulang, bentuk elliptic sampai ovate, pangkal attenuate sampai cuneate, ujung mucronate, tepi entire; permukaan adaksial glabrous dan licin mengkilat, ujungnya pilosus (pada tepi daun) dan licin mengkilat, warna hijau sampai kuning hijau; permukaan abaksial glabrous dan licin suram, ujungnya pilosus (pada tepi daun), warna abaksial daun hijau; pertulangan daun adaksial pinnate; pertulangan abaksial pinnate, ibu tulang menonjol.

Catatan : H. finlaysonii dapat dikenali langsung dari daunnya karena memiliki ciri khas berupa corak batik yang sangat jelas. Corak tersebut dibentuk oleh pertulangan daun yang tersusun pinnate

28

berwarna hijau tua dengan latar helaian daun berwarna hijau muda.

14.Hoya imbricata Decne

Batang terete, warna hijau putih sampai abu-abu kuning, glabrous, berbintik dan berakar adventif. Daun tunggal, tersusun imbricate, panjang 7-8.1cm, lebar 7.9-8.4 cm, tebal 1.41-2.45 mm, jarak antar daun 17.8-23.6 cm; petiole absent/tidak ada, dan daun langsung menempel pada batang atau cabang; helaian seperti kulit/belulang, bentuk reniform, pangkal cordate, ujung rounded, tepi sinuate, sedikit menungkup ke bagian abaksial (revolute); permukaan adaksial glabrous dan kasar suram, warna kuning hijau; permukaan abaksial glabrous dan kasar suram, warna abaksial daun abu2 jingga-abu2 ungu; pertulangan daun adaksial tidak jelas terlihat; pertulangan abaksial tidak jelas terlihat.

Catatan : Tumbuhan ini hanya memiliki satu daun pada setiap buku batang yang tersusun imbricate. Pada saat daun kuncup, biasanya diselaputi dengan rambut berwarna perak. Tepi daun sinuate yang sedikit bergelombang dan memiliki lekukan, mencekung ke bagian bawah (revolute). Karakter mencolok lainnya yang terdapat pada H. imbricata adalah warna permukaan bawah daunnya berwarna ungu tua dan permukaan helaian daun yang terasa kasar.

15.Hoya lacunosa Blume

Batang terete, warna kuning hijau, glabrous dan berakar adventif, ujungnya pilosus dan berakar adventif. Daun tunggal, decussate, panjang 3-6.5 cm, lebar 1.3-2.3 cm, tebal 1.3-3.9 mm, jarak antar daun 3-5.8 cm; petiole terete, warna kuning hijau, glabrous dan licin; helaian

seperti kulit/belulang, bentuk elliptic sampai ovate, pangkal cuneate sampai obtuse, ujung acuminate sampai cuspidate, tepi entire; permukaan adaksial glabrous dan licin mengkilat, ujungnya pilosus dan licin mengkilat, warna hijau sampai kuning hijau; permukaan abaksial glabrous dan licin suram, warna abaksial daun hijau sampai kuning hijau; pertulangan daun adaksial pinnate; pertulangan abaksial tidak jelas terlihat.

29

Catatan : H. lacunosa tumbuh menempel pada pohon lain terutama pada batang atau cabang utama.

16.Hoya latifolia G.Don

Hoya latifolia memiliki variasi pada bentuk helaian daun yaitu bentuk lance-ovate dan ovate.

a. Bentuk lance-ovate

Batang terete, warna abu2 kuning, glabrous, berbintik dan berakar adventif. Daun tunggal, decussate, panjang 9-17.2 cm, lebar 4.7-8.1 cm, tebal 0.93-2.91 mm, jarak antar daun 4.2-14.5 cm; petiole terete, warna abu-abu kuning, glabrous dan licin; helaian seperti kulit/belulang, bentuk lance-ovate, pangkal obtuse sampai rounded, ujung acute, tepi entire; permukaan adaksial glabrous dan licin mengkilat, warna hijau; permukaan abaksial glabrous dan licin suram, warna abaksial daun hijau; pertulangan daun adaksial suprabasal acrodromous; pertulangan abaksial tidak jelas terlihat.

b. Bentuk ovate

Batang terete, warna kuning hijau, glabrous, berbintik dan berakar adventif. Daun tunggal, decussate, panjang 15.7-27.8 cm, lebar 9.5-17.4 cm, tebal 1.09-1.81 mm, jarak antar daun 13.8-18.8 cm; petiole

terete, warna kuning hijau sampai abu-abu kuning, glabrous; helaian

30

tepi entire; permukaan adaksial glabrous dan licin mengkilat, warna hijau; permukaan abaksial glabrous dan licin suram, warna abaksial daun kuning hijau; pertulangan daun adaksial basal acrodromous; pertulangan abaksial basal acrodromous.

17.Hoya maxima Warb

Batang terete, warna abu2 jingga, abu-abu kuning sampai kuning hijau, glabrous, berbintik dan berakar adventif. Daun tunggal, decussate, panjang 13.8-24 cm, lebar 5-7.5 cm, tebal 0.87-1.65 mm, jarak antar daun 6.3-12.5 cm; petiole terete, warna kuning hijau, glabrous dan licin; helaian seperti kulit/belulang, bentuk narrowly elliptic sampai oblanceolate, pangkal cuneate, ujung mucronate sampai cuspidate, tepi entire; permukaan adaksial glabrous dan licin mengkilat, warna hijau; permukaan abaksial glabrous dan licin suram, warna abaksial daun kuning hijau; pertulangan daun adaksial pinnate; pertulangan abaksial pinnate.

18.Hoya meredithii T.Green

Batang terete, warna kuning hijau, hijau putih sampai abu-abu kuning, glabrous, berbintik dan berakar adventif. Daun tunggal, berseling berhadapan, panjang 7.7-15 cm, lebar 2.7-6 cm, tebal 0.63-1.13 mm, jarak antar daun 7.3-13.3 cm; petiole terete, warna abu-abu kuning sampai hijau putih, glabrous dan licin; helaian seperti kulit/belulang, bentuk oblance-ovate sampai elliptic, pangkal cuneate, ujung mucronate sampai cuspidate, tepi entire; permukaan adaksial glabrous dan licin mengkilat, warna hijau sampai kuning hijau; permukaan abaksial villosus, warna abaksial daun hijau; pertulangan daun adaksial pinnate; pertulangan abaksial tidak jelas terlihat.

31

19.Hoya micrantha Hook.f.

Batang terete, warna kuning hijau sampai hijau, glabrous, berbintik dan berakar adventif, tengah dan ujungnya glabrous dan berakar adventif.

Daun tunggal, decussate, panjang 4.5-11 cm, lebar 2.2-3.6 cm, tebal 0.87-1.46 mm, jarak antar daun 3.2-10.5 cm; petiole terete, warna kuning hijau, glabrous dan licin; helaian seperti perkamen, bentuk elliptic sampai narrowly elliptic, pangkal cuneate, ujung cusidate sampai acute, tepi entire; permukaan adaksial glabrous dan licin

Dokumen terkait